• [SALAH] “seorang pria Baru pulang dari jepang menuju kronjo, membuang uang tabungan nya senilai 300 juta”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/08/2020

    Berita

    Akun Kontraktor Sipil (fb.com/abi.alghifarii) mengunggah beberapa foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Di duga depresi karna di tinggal pacarnya nikah , seorang pria Baru pulang dari jepang menuju kronjo, membuang uang tabungan nya senilai 300 juta .
    Uang pecahan 50.rb berserakan d jalan.
    Seorang Bapak bapak sampe dapat 7 juta lebih.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto-foto seorang pria yang pulang dari Jepang membuang uang tabungannya Rp300 juta karena depresi akibat ditinggal pacarnya menikah adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto-foto itu tidak menggambarkan peristiwa seorang pria yang baru saja pulang kampung usai bekerja di Jepang dan membuang uang Rp 300 juta ke jalan raya.

    Dikutip dari Liputan6.com dan Medcom.id, foto-foto yang dibagikan itu merupakan dua peristiwa yang berbeda. Foto yang memperlihatkan seorang personel polisi tampak memungut uang kertas pecahan 50 ribu terkait peristiwa dua orang pelaku perampokan yang terjatuh setelah upaya pelariannya digagalkan warga dan polisi. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Pondok Kapur, Sawahlunto, Sumatera Barat pada April 2018 lalu.

    Foto lain terkait berhamburnya uang sejumlah Rp 86,2 juta di jalan poros Paser-Batulicin (Kalsel) Kecamatan Pasir Belengkong pada Oktober 2016 lalu. Saat itu belum dipastikan uang itu sengaja atau tidak dijatuhkan oleh seorang pengendara motor.

    Selain itu, tidak ditemukan informasi valid mengenai seorang pria yang depresi aibat ditinggal nikah oleh pacarnya hingga membuang uang Rp300 juta di media manapun.

    Kesimpulan

    Foto-foto itu tidak menggambarkan peristiwa seorang pria yang baru saja pulang kampung usai bekerja di Jepang dan membuang uang Rp 300 juta ke jalan raya karena depresi akibat ditinggal pacarnya menikah.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “majalah Italia tahun 1962 menggambarkan yang akan terjadi pada 2022”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/05/2020

    Berita

    “Sebuah majalah Italia sudah menggambarkan akan adanya keharusan untuk melalukan physical distancing dan penggunaan pelindung tubuh. Mungkin karena saat itu tahun 1962 sehingga keadaan yang digambarkan akan terjadi adalah nanti pada tahun 2022.”

    Hasil Cek Fakta

    * HOAX OR FACT: ““Akankah kita berkeliling kota seperti ini? Inilah bagaimana masalah lalu lintas di kota-kota dapat diringankan, jika tidak sepenuhnya diselesaikan: mobil kecil dengan satu tempat duduk yang menempati area kecil … “

    Jadi, foto tersebut benar-benar menunjukkan bagaimana masalah lalu lintas di kota-kota dapat diringankan di masa depan menggunakan mobil kecil, kursi tunggal (singlet) yang menempati area yang sangat sedikit. Dengan kata lain, ini menunjukkan transportasi perkotaan masa depan – bukan pasca pandemi global COVID-19 pada tahun 2022.”

    * facta.news: “Oleh karena itu ilustrasi, sejauh yang dapat dipertimbangkan di garis depan memikirkan kelahiran, beberapa tahun kemudian, alat transportasi yang dirancang untuk mengangkut satu individu pada suatu waktu (seperti, misalnya, Twizy yang diproduksi oleh Renault), tidak ada hubungannya lihat dengan coronavirus baru dan tidak ada referensi eksplisit untuk 2022. Seperti yang terlihat, depan dan belakang jumlah La Domenica del Corriere yang diterbitkan pada 16 Desember 1962 berkisar pada tema lalu lintas kota dan kemungkinan solusi untuk menguranginya.”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Uang Pangkal Masuk Undip Mencapai 87 Miliar Rupiah

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 24/08/2020

    Berita

    Sebuah akun twitter @yooziddanye mengunggah tangkapan layar bukti penerimaan mahasiswa baru Universitas Diponegoro. Dalam tangkapan layar tersebut tertera seorang mahasiswa dinyatakan lulus dengan jalur mandiri dan membayar uang pangkal sebesar Rp87.000.000.000.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Tahun ini gini amat yaa SPI ampe 87M 🙁 #UNDIP”

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi hal itu, Plt Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip Dwi Cahyo Utomo mengatakan kabar tersebut tidak benar. Dengan beberapa alasan:

    1. Undip tidak mengenal istilah ‘uang pangkal’ seperti yang disebutkan dalam cuitan di Twitter dan ramai diperbincangkan tersebut.

    2. Biaya pendidikan dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) di Undip tetap berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 25 tahun 2020.

    3. Terdapat tiga jalur seleksi UM S1 di Undip. Yakni, jalur reguler, jalur kemitraan, dan jalur yang diberikan kepada calon mahasiswa yang berasal dari golongan tidak mampu atau pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP).

    “Sehingga pada seleksi UM S1 tahun 2020 --yang telah diumumkan pada Jumat (21/8) pukul 21.00 WIB, ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Yakni Undip menerima calon mahasiswa jalur UM S1 dari kelurga kurang mampu atau pemegang KIP,” jelasnya.

    Selain itu, ia menjelaskan, format kartu bukti kelulusan yang ada di Twitter tidak sesuai dengan format resmi yang dikeluarkan oleh Undip. “Karena itu, berita perihal uang pangkal 87 miliar rupiah untuk jalur kemitraan, kami tegaskan tidak benar atau kabar hoax,” tandas Cahyo Utomo.

    Undip mengaku merasa dirugikan atas informasi hoaks di media sosial itu. Pihaknya tengah memikirkan akan mengambil langkah hukum karena informasi hoaks itu mencemarkan nama baik Undip.

    “Karena merugikan, Undip akan memprosesnya. Proses hukum akan dilakukan setelah undip mendapatkan bukti yang kuat terkait pemilik akun twitter tersebut agar langkah hukumnya tidak sia-sia,” tegas Dwi.

    Kesimpulan

    Plt Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip Dwi Cahyo Utomo menegaskan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar. "Berkenaan dengan trending di Twitter, lulus jalur UM S1 harus membayar uang pangkal 87 miliar rupiah, kami tegaskan bahwa berita tersebut hoaks, tidak benar," kata Dwi lewat keterangannya kepada wartawan, Sabtu (22/8/2020).

    Rujukan

    • Mafindo
    • Medcom.id
    • 2 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pernyataan Maruarar Sebut Orang yang Tak Pilih Jokowi Bodoh dan Gila

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/08/2020

    Berita

    Akun Facebook bernama Ferry Ansyah mengunggah status pada tanggal 23/8/2020 di grup ‘SAHABAT ADIAN NAPITUPULU’. Status tersebut berupa layar tangkap berita dengan narasi bertuliskan “Tak mempan diserang sana-sini, Maruarar: Kekuatan Jokowi itu rakyat. Hanya Orang Bodoh Dan Gila, Yang Tak Mau Pak Jokowi, Jadi Presiden RI.”

    Berikut kutipan narasinya:

    “Tak mempan diserang sana-sini, Maruarar: Kekuatan Jokowi itu rakyat. Hanya Orang Bodoh Dan Gila, Yang Tak Mau Pak Jokowi, Jadi Presiden RI”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, artikel asli diunggah pada laman hops.id pada tanggal 22/8/2020 dengan judul asli “Tak mempan diserang sana-sini, Maruarar: Kekuatan Jokowi itu rakyat”. Dalam artikel tersebut dijelaskan mengenai respon dari Maruarar Sirait terkait deklarasi Koalisis Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI pada 17 Agustus lalu. Marurarar memastikan, kehadiran kelompok KAMI merupakan hal yang biasa di negara demokrasi.

    Dilansir dari tribunnews.com Maruarar juga mengatakan bahwa dalam sistem negara yang demokratis, keseimbangan itu diperlukan. "Bagus-bagus saja untuk check and balances. Pemerintah kan perlu check and balances juga," kata Maruarar Jumat (21/8/2020). Tidak ditemukan pernyataan Maruarar yang mengatakan pihak yang tidak menginginkan Jokowi sebagai orang bodoh dan gila.

    Kesimpulan

    Gambar suntingan atau editan. Berita asli berjudul ‘Tak mempan diserang sana-sini, Maruarar: Kekuatan Jokowi itu rakyat’, tidak terdapat pernyataan Maruarar Sirait yang menyebut orang bodoh dan gila.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini