[HOAX] “Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Alumni SEBA POLRI”
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 11/12/2017
Berita
“Satu lagi leting kita putra terbaik bangsa..alumni SEBA POLRI SINGARAJA (SEBA5) 1986/1987 PLETON I jadi calon PANGLIMA TNI.BRAVO SEBA V SINGARAJA.baru setahun tugas di res sumba ntt, lulus AKABRI AU.”.
Hasil Cek Fakta
“Melansir dari akun twitter resmi milik TNI Angkatan Udara, tidak benarkan jika Marsekal Hadi adalah lulusan SEBA Polri Singaraja. Dari akun tersebut diklarifikasi juga bahwa Marsekal HADI murni lulus melalui seleksi Akabri yang dilaksanakan bagi lulusan SMA dan tidak pernah menjadi anggota Polri.
“Sudah airmin klarifikasi kemarin bahwa berita tersebut tidak benar (hoax). Dulu memang ada namanya program “Ganesha”, merekrut prajurit aktif untuk diseleksi masuk AAU. Tapi untuk Marsekal TNI Hadi Tjahjanto murni melalui seleksi Akabri yang dilaksanakan bagi lulusan SMA,” kata TNI AU.”
“Sudah airmin klarifikasi kemarin bahwa berita tersebut tidak benar (hoax). Dulu memang ada namanya program “Ganesha”, merekrut prajurit aktif untuk diseleksi masuk AAU. Tapi untuk Marsekal TNI Hadi Tjahjanto murni melalui seleksi Akabri yang dilaksanakan bagi lulusan SMA,” kata TNI AU.”
Rujukan
[HOAX] “Panglima TNI yang Baru Marsekal Hadi Tjahyanto Bersama Istri Lim Siok Lan”
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 11/12/2017
Berita
“KITA PRIBUMI RAPATKAN BARISAN…..
PANGLIMA TNI YG BARU MARSEKAL HADI TJAHYANTO BERSAMA ISTRI LIM SIOK LAN DGN 2 ANAK CEWEK COWOK…..ANAK DAN MANTU SAMA SAMA DI ANGKATAN UDARA…..”.
PANGLIMA TNI YG BARU MARSEKAL HADI TJAHYANTO BERSAMA ISTRI LIM SIOK LAN DGN 2 ANAK CEWEK COWOK…..ANAK DAN MANTU SAMA SAMA DI ANGKATAN UDARA…..”.
Hasil Cek Fakta
“Sudah diklarifikasi melalui akun Twitter @_TNIAU (akun resmi dan terverifikasi):
(1) https://goo.gl/x5i8E7, “Lagi-lagi keluarga Panglima TNI difitnah, airmin kasih sedikit info ttg keluarga Ibu Nanny Hadi Tjahjanto yaaaaa Bapak: (Alm) H. Mas Ngabei Soedjai Wiryoatmodjo Ibu: Hj. Arbaiyah Yunus Kok bisa2nya difitnah, sekejam ini ??”.
(2) https://goo.gl/Ugn7zX, “Terima kasih, airmin menunggu klarifikasi dari @AgungWirawan170 tentang tweet ini. Airmin beri waktu 1×24 jam karena data-data sudah ada. Langkah hukum siap ditempuh jika mmg tdk ada kejelasan, terima kasih ?”.”
(1) https://goo.gl/x5i8E7, “Lagi-lagi keluarga Panglima TNI difitnah, airmin kasih sedikit info ttg keluarga Ibu Nanny Hadi Tjahjanto yaaaaa Bapak: (Alm) H. Mas Ngabei Soedjai Wiryoatmodjo Ibu: Hj. Arbaiyah Yunus Kok bisa2nya difitnah, sekejam ini ??”.
(2) https://goo.gl/Ugn7zX, “Terima kasih, airmin menunggu klarifikasi dari @AgungWirawan170 tentang tweet ini. Airmin beri waktu 1×24 jam karena data-data sudah ada. Langkah hukum siap ditempuh jika mmg tdk ada kejelasan, terima kasih ?”.”
Rujukan
[KLARIFIKASI] “Penolakan Safari Dakwah Ustad Somad di Bali”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 11/12/2017
Berita
“Ustad Abdul Somad dikabarkan mendapat penolakan dari sejumlah warga Bali pada Jumat lalu. Dia saat itu hendak melakukan rangkaian safari dakwah. Penolakannya disebut-sebut karena beredar itu Ustad Somad anti-NKRI. “Itu (peristiwa di Hotel Aston Denpasar) hanya miss-komunikasi saja. Tadi kita sudah cairkan dan sudah selesai semua,” kata Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo saat dikonfirmasi.
Hadi menilai apa yang terjadi adalah contoh dampak dari informasi hoax dan tidak benar di media sosial. Padahal, menurut Hadi, Ustad Somad memastikan ceramahnya adalah tentang keindahan dari hidup berdampingan dengan perbedaan.”
Hadi menilai apa yang terjadi adalah contoh dampak dari informasi hoax dan tidak benar di media sosial. Padahal, menurut Hadi, Ustad Somad memastikan ceramahnya adalah tentang keindahan dari hidup berdampingan dengan perbedaan.”
Hasil Cek Fakta
Rujukan
[HOAX] Kertas ‘Happy’ LSD Beredar di Anak-Anak
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 29/04/2016
Berita
WARNING!!! Drugs model baru LSD. Atau di kenal dgn nama “kertas Happy” model dan bentuknya menarik, rasa manis seperti permen.efek halusinasi tinggi. Di jual Rp.10rb. Kalau sudah ketagihan harga Rp.36jt/gram. Share untuk menyelamatkan generasi penerus kita dr drugs. Target anak2 sekolah.
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai (broadcast) di media sosial tentang narkotika jenis baru. Bentuknya kertas, warna-warni, gambarnya lucu-lucu dan menarik.
Berbentuk segi empat dan ukurannya sangat kecil, tidak lebih dari 1 cm. Kertas kecil itu adalah bagian kecil dari sebuah kertas berukuran HVS. Bila dipisahkan, mungkin jumlahnya sekitar puluhan.
Sekilas terlihat seperti stiker yang biasa dimainkan oleh anak-anak. Namun anehnya stiker itu ditempelkan di lidah, bukan di anggota tubuh lainnya seperti umumnya di tangan atau di kaki.
Lysergic Acid Diethylamide (LSD) adalah narkoba yang tidak terlalu populer di Indonesia. Nama LSD mencuat dalam kasus kecelakaan yang terjadi di Pondok Indah yang menewaskan empat orang dengan tersangka Christoper Daniel Sjarif (22).
Dari berbagai literatur, LSD biasanya mulai bereaksi dalam waktu satu jam dan dapat bertahan hingga 12 jam. Beberapa perubahan fisik pada tubuh selama mengkonsumsi obat ini adalah pupil melebar, peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh tinggi.
Efek utama LSD adalah visual. Warna-warna akan tampak lebih kuat dan cahaya lampu tampak lebih cerah. Objek yang stabil akan tampak bergerak-bergerak dan memiliki lingkaran cahaya di sekitar mereka.
Dikutip dari detik.com, Kepala Humas BNN Kombes Slamet Pribadi ketika dihubungi detikcom, menjelaskan LSD memang berbeda dengan narkotika jenis lainnya. Berbagai macam warna dan gambar menjadi daya tarik tersendiri.
“Modelnya banyak. Dulu yang diterima ada naga terbang, pinokio, miki mouse. Untuk potongan kertas berukuran 0,6 sampai 0,8 Cm,” jelas Kombes Slamet.
Ketika ditanya apakah peredarannya hingga ke sekolah-sekolah di Indonesia, Slamet belum bisa memastikan. Sebab kasus yang terungkap selama ini terjadi di luar lingkungan sekolah.
“Kalau saya pribadi belum mendapati kasus itu. Ada juga hasil tangkapan bukan di sekolah-sekolah tapi di Bandara, lalu Fredy Budiman, ada juga yang pernah melapor tetapi kandungannya bukan LSD hanya efeknya menyerupai,” paparnya.
Slamet juga tidak tahu persis apakah LSD ini biasa disebut ‘Kertas Happy’ oleh para penjual atau konsumennya. Begitu juga soal rasa dan harga. Slamet membantah LSD memiliki rasa manis dan harganya murah.
“Tidak seperti itu (manis), untuk harga sendiri saya tidak tahu pasti. Sepengetahuan saya itu termasuk eksklusif,” bantahnya.
Slamet menyimpulkan bahwa narkoba LSD itu memang ada. Namun apakah mirip seperti yang beredar dalam pesan itu, Slamet belum bisa mengkonfirmasi.
“Kesimpulan LSD itu memang ada tetapi untuk broadcast yang beredar itu belum terkonfirmasi atau belum nerima laporan itu. Jadikan itu sebagai kewaspadaan masyarakat,” ungkapnya.
Slamet mengimbau agar para orang tua menjaga komunikasi dengan anak-anak sehingga terjadi harmoniasi keluarga. “Sebab anak-anak adalah next leader. Jangan sampai terjebak oleh sindikat narkotika.” imbaunya.
Penelusuran detikcom lewat Google Search Image, foto kolase yang digunakan sebagai bagian dari pesan berantai tersebut dipastikan bukan dari Indonesia. Foto diambil dari situs-situs asing yang merujuk pada LSD. Belum ada otoritas Indonesia yang pernah memajang bukti LSD di sekolah dan mengincar anak-anak.
Berbentuk segi empat dan ukurannya sangat kecil, tidak lebih dari 1 cm. Kertas kecil itu adalah bagian kecil dari sebuah kertas berukuran HVS. Bila dipisahkan, mungkin jumlahnya sekitar puluhan.
Sekilas terlihat seperti stiker yang biasa dimainkan oleh anak-anak. Namun anehnya stiker itu ditempelkan di lidah, bukan di anggota tubuh lainnya seperti umumnya di tangan atau di kaki.
Lysergic Acid Diethylamide (LSD) adalah narkoba yang tidak terlalu populer di Indonesia. Nama LSD mencuat dalam kasus kecelakaan yang terjadi di Pondok Indah yang menewaskan empat orang dengan tersangka Christoper Daniel Sjarif (22).
Dari berbagai literatur, LSD biasanya mulai bereaksi dalam waktu satu jam dan dapat bertahan hingga 12 jam. Beberapa perubahan fisik pada tubuh selama mengkonsumsi obat ini adalah pupil melebar, peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh tinggi.
Efek utama LSD adalah visual. Warna-warna akan tampak lebih kuat dan cahaya lampu tampak lebih cerah. Objek yang stabil akan tampak bergerak-bergerak dan memiliki lingkaran cahaya di sekitar mereka.
Dikutip dari detik.com, Kepala Humas BNN Kombes Slamet Pribadi ketika dihubungi detikcom, menjelaskan LSD memang berbeda dengan narkotika jenis lainnya. Berbagai macam warna dan gambar menjadi daya tarik tersendiri.
“Modelnya banyak. Dulu yang diterima ada naga terbang, pinokio, miki mouse. Untuk potongan kertas berukuran 0,6 sampai 0,8 Cm,” jelas Kombes Slamet.
Ketika ditanya apakah peredarannya hingga ke sekolah-sekolah di Indonesia, Slamet belum bisa memastikan. Sebab kasus yang terungkap selama ini terjadi di luar lingkungan sekolah.
“Kalau saya pribadi belum mendapati kasus itu. Ada juga hasil tangkapan bukan di sekolah-sekolah tapi di Bandara, lalu Fredy Budiman, ada juga yang pernah melapor tetapi kandungannya bukan LSD hanya efeknya menyerupai,” paparnya.
Slamet juga tidak tahu persis apakah LSD ini biasa disebut ‘Kertas Happy’ oleh para penjual atau konsumennya. Begitu juga soal rasa dan harga. Slamet membantah LSD memiliki rasa manis dan harganya murah.
“Tidak seperti itu (manis), untuk harga sendiri saya tidak tahu pasti. Sepengetahuan saya itu termasuk eksklusif,” bantahnya.
Slamet menyimpulkan bahwa narkoba LSD itu memang ada. Namun apakah mirip seperti yang beredar dalam pesan itu, Slamet belum bisa mengkonfirmasi.
“Kesimpulan LSD itu memang ada tetapi untuk broadcast yang beredar itu belum terkonfirmasi atau belum nerima laporan itu. Jadikan itu sebagai kewaspadaan masyarakat,” ungkapnya.
Slamet mengimbau agar para orang tua menjaga komunikasi dengan anak-anak sehingga terjadi harmoniasi keluarga. “Sebab anak-anak adalah next leader. Jangan sampai terjebak oleh sindikat narkotika.” imbaunya.
Penelusuran detikcom lewat Google Search Image, foto kolase yang digunakan sebagai bagian dari pesan berantai tersebut dipastikan bukan dari Indonesia. Foto diambil dari situs-situs asing yang merujuk pada LSD. Belum ada otoritas Indonesia yang pernah memajang bukti LSD di sekolah dan mengincar anak-anak.
Rujukan
Halaman: 6127/6779