[HOAKS] Begal di Jembatan Sambaliung, Berau, Kalimantan Timur
Sumber: twitter.comTanggal publish: 31/07/2018
Berita
Kejadian tepat pukul 01.35 yg berlokasikan di Jembatan sambaliung berau-kaltim. Dugaan sementara ini adalah ulah begal yg mau rampas tas suamiku tp tdk berhasil. Mengndarai motor Fiz R warna hitam berjumlah 2...
Hasil Cek Fakta
Kabar yang menyebutkan telah terjadi kasus pembegalan kepada seorang pria di Sambaliung, Berau, Kalimantan Timur adalah kabar bohong atau hoaks. Dilansir dari prokal.co, Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono melalui Kapolsek Sambaliung Iptu Apri Sakundi mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan petugas terhadap pria berinisial I (19) yang disebut-sebut sebagai korban begal, ternyata yang bersangkutan mengaku hal itu tidak benar. “Jadi informasi yang viral di medsos itu ternyata bohong. Tidak benar bahwa yang bersangkutan menjadi korban pembegalan,” ujar Iptu Apri.
Kesimpulan
Pria yang mengaku sebagai korban begal hanya berpura-pura. Ia menyayat tangannya dengan silet agar diperhatikan oleh istrinya yang saat sebelum kejadian tengah bertengkar. Namun, istrinya menjadi panik dan sayangnya bukan melapor ke polisi, malah memposting status di media sosial. Dengan demikian, kabar pembegalan di Sambaliung, Berau, Kalimantan Timur merupakan hoaks.
Rujukan
[DISINFORMASI] Kronologi Revitalisasi Lapangan Banteng dan Perang Disinformasi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/07/2018
Berita
Beredar luas di media sosial sebuah video pendek berdurasi 34 detik. Video itu memuat potongan suara Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Lapangan Banteng pada 25 Juli 2018. Video itu dengan segera menuai banyak respons, termasuk respons yang menganggap Anies Baswedan tidak tahu malu karena tidak menyebut nama Ahok (Basuki Tjahja Purnama).
Kontroversi terus bergulir. Sebuah artikel dari Portal Islam memberi pandangan lain soal protes pendukung Ahok, dengan menyodorkan informasi berupa pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengapresiasi kerja Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta atas revitalisasi Lapangan Banteng. Artikel itu mencoba memberikan informasi bahwa revitalisasi dimulai oleh tantangan yang disodorkan Sri Mulyani kepada Sandiaga, dan tidak ada kaitannya dengan Ahok.
Kontroversi terus bergulir. Sebuah artikel dari Portal Islam memberi pandangan lain soal protes pendukung Ahok, dengan menyodorkan informasi berupa pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengapresiasi kerja Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta atas revitalisasi Lapangan Banteng. Artikel itu mencoba memberikan informasi bahwa revitalisasi dimulai oleh tantangan yang disodorkan Sri Mulyani kepada Sandiaga, dan tidak ada kaitannya dengan Ahok.
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar di media sosial jelas merupakan potongan yang tidak lengkap. Hal itu membuat video tersebut masuk dalam kategori disinformasi. Informasi itu juga dapat memicu penilaian yang salah. Misalnya: memicu prasangka bahwa Anies tidak menyebut Ahok sembari mengklaim jasa/andilnya dalam penyelesaian proyek revitalisasi tersebut.
Informasi dari Portal Islam yang menyebut ide revitalisasi datang dari Sri Mulyani, dan Sandiaga menerima tantangan itu dengan menyanggupi mengeksekusinya, juga menyesatkan—pendeknya disinformasi juga—karena memotong setengah proses perjalanan proyek tersebut yang memang sudah dimulai dan dinisiasi sejak era Ahok.
Hasil penelusuran dari rentang Agustus 2016 hingga Juli 2018 menjelaskan konteks dengan lebih utuh: proyek revitalisasi Lapangan Banteng itu berjalan dengan melibatkan banyak sekali pihak, dimulai dari Ahok dan diselesaikan di era Anies-Sandiaga. Banyak pihak yang berperan sepanjang rentang waktu itu yang tidak dapat dinafikan oleh kedua belah pihak yang terus menerus sibuk mengelus jagonya masing-masing.
Informasi dari Portal Islam yang menyebut ide revitalisasi datang dari Sri Mulyani, dan Sandiaga menerima tantangan itu dengan menyanggupi mengeksekusinya, juga menyesatkan—pendeknya disinformasi juga—karena memotong setengah proses perjalanan proyek tersebut yang memang sudah dimulai dan dinisiasi sejak era Ahok.
Hasil penelusuran dari rentang Agustus 2016 hingga Juli 2018 menjelaskan konteks dengan lebih utuh: proyek revitalisasi Lapangan Banteng itu berjalan dengan melibatkan banyak sekali pihak, dimulai dari Ahok dan diselesaikan di era Anies-Sandiaga. Banyak pihak yang berperan sepanjang rentang waktu itu yang tidak dapat dinafikan oleh kedua belah pihak yang terus menerus sibuk mengelus jagonya masing-masing.
Rujukan
[SATIRE] PKS Calonkan Joko Widodo, Info Sahih atau Lelucon?
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/07/2018
Berita
Beredar kabar di internet, baik di media sosial dan portal berita, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencalonkan Joko Widodo maju sebagai calon anggota DPR. Beberapa portal berita mengangkat kabar ini dalam model click-bait.
Kabar itu dilengkapi dengan gambar. Pada bagian kiri, gambar ada lambang dan nomor urut PKS, tiga kolom kotak dengan ilustrasi paku terarah pada nomor satu dengan keterangan tulisan: H. Joko Widodo. Di bagian kanan terdapat foto satu sosok berpeci hitam.
Sementara itu, dalam keterangan di bagian bawah, disebutkan bahwa H. Joko Widodo adalah caleg DPRD Provinsi dengan daerah pemilihan Jawa Tengah II yang meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga.
Benarkah informasi atas gambar yang beredar itu? Atau ia hanya sekadar lelucon bernada satire?
Kabar itu dilengkapi dengan gambar. Pada bagian kiri, gambar ada lambang dan nomor urut PKS, tiga kolom kotak dengan ilustrasi paku terarah pada nomor satu dengan keterangan tulisan: H. Joko Widodo. Di bagian kanan terdapat foto satu sosok berpeci hitam.
Sementara itu, dalam keterangan di bagian bawah, disebutkan bahwa H. Joko Widodo adalah caleg DPRD Provinsi dengan daerah pemilihan Jawa Tengah II yang meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga.
Benarkah informasi atas gambar yang beredar itu? Atau ia hanya sekadar lelucon bernada satire?
Hasil Cek Fakta
Setelah melalui serangkaian konfirmasi yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa benar ada nama Joko Widodo sebagai kader PKS. Ia akan maju sebagai caleg pada pemilu 2019, meski seperti yang diakuinya, Joko belum secara resmi dicalonkan. Kepastian akhir mesti berdasarkan data DCT dari penyelenggara pemilu.
Informasi yang beredar tentang pencalonan Joko Widodo masuk dalam kategori infomasi benar (sahih), apabila informasi tersebut dilengkapi keterangan dan konfirmasi siapa Joko Widodo yang dimaksud.
Namun, ada pula informasi yang masuk dalam informasi satirik dan/atau humor, mengingat PKS salah satu partai oposisi (Presiden) Joko Widodo.
Informasi yang beredar tentang pencalonan Joko Widodo masuk dalam kategori infomasi benar (sahih), apabila informasi tersebut dilengkapi keterangan dan konfirmasi siapa Joko Widodo yang dimaksud.
Namun, ada pula informasi yang masuk dalam informasi satirik dan/atau humor, mengingat PKS salah satu partai oposisi (Presiden) Joko Widodo.
Rujukan
[DISINFORMASI] "Papua Hari Ini 25 Juli 2018 Banyak Polisi Gugur"
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/07/2018
Berita
Di dalam video: "PAPUA HARI INI TGL 25.JULI.2018 BANYAK POLISI GUGUR", di post: "papua bergejolak".
Hasil Cek Fakta
Tanggal kejadian sesungguhnya adalah 16 Maret 2006, bukan di 25 Juli 2018 seperti yang ditulis di video yang dibagikan oleh post sumber. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/705444266454778/
- https://www.youtube.com/watch?v=9ZFymH782JE
- https://web.facebook.com/TurnBackHoax/posts/1949153345137186
- https://www.radarcirebon.com/daur-ulang-video-kerusuhan-di-papua.html
- https://www.merdeka.com/peristiwa/tiga-anggota-brimob-tewas-dalam-kerusuhan-di-papua-9mlsz3a.html
Halaman: 6592/6658