• Keliru, Tuduhan Veronica Koman Sebarkan Hoaks Soal Pembebasan Pilot Susi Air

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/10/2024

    Berita



    Sejumlah akun di X ini, ini, dan ini menyebarkan poster-poster yang menuduh Veronica Koman, kepala Strategi Kampanye Amnesty International Australia, menyebarkan informasi palsu (hoaks) terkait pembebasan pilot Susi Air. Informasi dari Veronica yang dianggap hoaks tentang keluarga pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang berterima kasih kepada gerombolan separatis karena telah menjaga Philip tetap aman selama penyanderaan. 

    Akun-akun yang lain seperti ini, ini dan ini menuduh bahwa Veronica menyebarkan provokasi untuk menambah panjang konflik di Papua dan menginginkan penyanderaan terhadap pilot Susi Air tersebut diperpanjang.



    Benarkah klaim yang dituduhkan akun-akun tersebut? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta



    Veronica Koman adalah pembela Hak Asasi Manusia (HAM) untuk Papua yang saat ini bergabung ke Amnesty International Australia sebagai  pemimpin strategi kampanye. Ia aktif membagikan pendapatnya di akun X @VeronicaKoman.

    Akun-akun tersebut menyerang Veronica Koman, setelah ia menyampaikan sejumlah cuitan dalam bahasa Inggris terkait pembebasan pilot Susi Air, Philip Mehrtens. Philip, warga negara Selandia Baru, disandera pada tanggal 7 Februari 2023 saat ia mendarat di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. Ia dibebaskan pada pada Sabtu, 21 September 2024, setelah disandera selama 19 bulan.

    Pada 23 September 2024, @VeronicaKoman menulis yang jika diterjemahkan menjadi: “Rekaman menunjukkan saat pilot Kiwi Philip Mehrtens dibebaskan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat melalui penduduk setempat. Mereka bahkan memberi Philip seekor ayam sebagai cinderamata perpisahan. Saya dengar dia bisa berbicara dalam bahasa Nduga sekarang”.

    Lalu pada 26 September 2024, Veronika memposting ulang tulisan tersebut dengan tambahan isi: “Keluarga Phil berterima kasih kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang telah menjaga Phil tetap aman dan sehat sesuai dengan kemampuan mereka, dan mengizinkan Phil untuk mengirimkan beberapa pesan selama periode ini untuk memberi tahu kami bahwa ia masih hidup dan baik-baik saja. Senang mendengar bahwa setelah pemeriksaan kesehatan, Phil tidak menunjukkan tanda-tanda PTSD.”



    Tempo menelusuri fakta-fakta atas informasi yang dibagikan oleh Veronica Koman melalui pemberitaan media yang kredibel. Dikutip dari Radio New Zealand pada 22 September 2024, sehari setelah dibebaskan, Keluarga Marthen mengeluarkan pernyataan resmi  melalui Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan New Zealand.

    Dalam pernyataan tersebut, keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebasannya, termasuk pemerintah Selandia Baru dan Indonesia serta para penyandera. “Ada begitu banyak pihak yang terlibat dalam upaya pencarian dan pembebasan Phil. Namun kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, termasuk kepolisian dan militer Indonesia, yang telah memprioritaskan negosiasi damai untuk menjaga keselamatan Phil,” tulis pernyataan tersebut.



    Pihak keluarga menyampaikan terimakasih kepada Tentara Nasional Pembebasan Papua. Dilansir New Zealand Herald,  pihak keluarga menyampaikan “Kami juga berterima kasih [kepada] Jenderal Kogoya dan pasukannya yang telah menjaga Phil tetap aman dan sehat sesuai dengan kemampuan mereka, dan mengizinkan Phil mengirimkan beberapa pesan selama periode ini untuk memberi tahu kami bahwa dia masih hidup dan baik-baik saja. Pesan-pesan itu memenuhi jiwa kami dan memberi kami harapan bahwa pada akhirnya kami akan melihat Phil lagi.”

    The Jakarta Post pada 22 September juga menulis pernyataan keluarga Marthen yang menyampaikan terima kasih kepada Egianus Kogoya, seorang komandan militer di Tentara Nasional Pembebasan Papua, dan para pejuangnya karena "menjaga Phil tetap aman dan sehat sesuai kemampuan mereka, dan karena mengizinkan Phil menyampaikan beberapa pesan selama periode ini untuk memberi tahu kami bahwa dia masih hidup dan baik-baik saja".



    Video suasana pembebasan pilot Susi Air yang diunggah Veronica Koman juga identik dengan video yang ditayangkan  Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air pada 21 September 2024. 



    Dalam akun X Veronica Koman, Mehrtens terlihat menggendong ayam jantan. Dalam tradisi masyarakat Papua Pegunungan, pemberian ayam kampung kepada tamu, menunjukkan bahwa tamu tersebut dihormati dan berharap ia memiliki kekuatan yang sama dengan ayam jantan yang tidak mudah gentar menghadapi tantangan, serta senantiasa bijak dan berwibawa.

    Tentang akun-akun yang menyerang Veronica Koman

    Beberapa akun yang menyerang Veronica Koman tersebut merupakan akun-akun yang baru dibuat pada 2024, tidak ada interaksi, dan seluruh isinya mempromosikan program pemerintah dan Presiden Joko Widodo. Akun @HaninMayang misalnya, baru dibuat pada Mei 2024, dengan 7 pengikut. Dari 1.254 unggahan seluruhnya mempromosikan program pemerintah dan Jokowi.

    Akun @Gilbert72610580 baru dibuat pada Februari 2024 dengan 4 pengikut dan 63 akun mengikuti. Sama dengan akun sebelumnya, 2.597 postingan akun ini mempromosikan agenda program pemerintahan, Jokowi dan Prabowo. 

    Akun @omongkosong memang dibuat pada Mei 2021, namun isi unggahannya sama dengan dua akun sebelumnya yang berisi promosi terhadap agenda pemerintah.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan unggahan yang menyebut Veronica Koman menyebarkan hoaks terkait pembebasan pilot Susi Air adalahkeliru.

    Melalui akun X, tulisan Veronica Koman sesuai dengan pernyataan resmi keluarga keluarga Mehrtens yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan New Zealand. Dalam pernyataan tersebut, keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebasannya, termasuk pemerintah Selandia Baru, Indonesia, Kedutaan Selandia Baru di Indonesia, TNI, Polis serta Egianus Kogoya, Komandan Tentara Nasional Pembebasan Papua.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BELUM TERBUKTI]: Buah Mengkudu Bisa Permanen Sembuhkan Darah Tinggi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/10/2024

    Berita

    Tips menyembuhkan darah tinggi

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari cek fakta tempo.co.Akun Facebook “Indra Indrawan” membagikan reels video berisi klaim yang menyebut rebusan mengkudu dapat menyembuhkan darah tinggi secara permanen. Konten tersebut per Jumat (11/10/2024) telah disukai lebih dari 10 ribu akun dan dibagikan ulang 2,7 ribu kali.

    Pemeriksa fakta tempo.co menelusuri klaim ini. Dalam wawancaranya bersama Tempo.co, dr. Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno, staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, mengungkap mengkudu (Morinda citrifolia) memang punya potensi menurunkan tekanan darah.

    Namun, Mas Rizky Anggun menekankan penelitian seputar itu masih terbatas pada hewan, belum diuji secara klinis ke manusia. Ahli dari Medical News Today menyebut ada beberapa cara alami untuk menurunkan tekanan darah, yakni olahraga teratur, mengurangi konsumsi natrium dan alkohol, meningkatkan asupan makanan kaya kalium, mengelola stres, menurunkan berat badan, hingga berhenti merokok.

    Jadi, unggahan berisi klaim “rebusan mengkudu dapat menyembuhkan darah tinggi secara permanen” itu merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Faktanya, penelitian tentang efektifitas mengkudu dalam menurunkan darah tinggi baru sebatas uji coba ke hewan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] RSUD Kabupaten Kediri Bikin Promo Tebus Murah iPhone

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 11/10/2024

    Berita

    “HALO SOBAT @rsudkabkediri , KAMI SEDANG MENGADAKAN PROMOH TEBUS MURAH HANYA KALI INI, KHUSUSNYA UNTUK 2 FOLLOWERS SETIA KAMI TERCEPAT DAN BERUNTUNG, READY 2 PCS 𝗜𝗣𝗛𝗢𝗡𝗘 𝟭𝟱 𝗣𝗥𝗢𝗠𝗔𝗫 𝟮𝟱𝟲 𝗚𝗕, GARANSI RESMI 𝗜𝗕𝗢𝗫💯 1 TAHUN, SYARAT & KETENTUANNYA SILAHKAN IKUTI 👇🏻

    𝗪𝗔𝗥𝗡𝗔 𝗡𝗔𝗧𝗨𝗥𝗔𝗟 𝗧𝗜𝗧𝗔𝗡𝗜𝗨𝗠

    (CLAIM 6.𝟴𝟬𝟬.𝟬𝟬𝟬/unit)

    iPhone yang kami tebus murah kan ini 100% original garansi resmi ibox , dan kami jadikan sebagai hadiah claim tebus murah buat followers kami 🙏🏻

    𝗣𝗘𝗥𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗧𝗔𝗡 :

    • Wajib Follow @rsudkabkediri

    • Minimal Like 5 Postingan @rsudkabkediri

    • Peserta tercepat dan memenuhi syarat .

    • Wajib claim melalui via WhatsApp,👇🏻

    Fast respown WA : 0877 4529 5868”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Instagram “rsudkabkediri” pada Rabu (2/10/2024) mengunggah foto dua buah iPhone, disertai takarir yang menjelaskan kalau Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri (RSKK) mengadakan promo tebus murah.

    Promo itu dikhususkan untuk pengikut akun, persyaratannya adalah menyukai minimal lima unggahan dan melakukan konfirmasi lewat tautan nomor WhatsApp yang tersemat di bagian bio akun. Per Jumat (11/10/2024), unggahan itu disukai oleh lebih dari 100 akun.

    Faktanya, dilansir dari akun Facebook Radio Andika, Pihak RSKK mengatakan akun Instagram @rsudkabkediri sedang diretas, semua penawaran tersebut adalah penipuan. Informasi resmi mengenai RSUD Kabupaten Kediri dapat diakses lewat Call Center 0813 3388 7744.

    Kesimpulan

    Pihak RSUD Kabupaten Kediri mengatakan akun Instagram @rsudkabkediri sedang diretas, semua penawaran tersebut adalah penipuan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pesan Berantai Video Bentrokan Kelompok Ambon di Jakarta

    Sumber: WhatsApp.com
    Tanggal publish: 11/10/2024

    Berita

    Pembantaian orang palembang tadi malam

    Sekilas inpo..mohon beritahukan kepada teman yg berada di jakarta sebagai driver ojol. Agar kiranya mencopot plat kendaraan

    ambon

    Hasil Cek Fakta

    Sejak awal Oktober, beredar pesan berantai di WhatApp dengan narasi “kelompok ambon akan melakukan sweeping terhadap orang palembang dan lampung… Mulai dari Cengkareng… Pluit Muara Karang”. Pesan itu disertai video yang mempertontonkan penikaman pemuda berkaos biru muda oleh pria bertopi berbaju biru gelap.

    Faktanya, insiden tersebut tidak terjadi di Jakarta dan tak ada kaitannya dengan bentrokan di Jakarta.

    Setelah memasukkan tangkapan layar video tersebut ke Google Images, tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan video yang sama sebelumnya telah diunggah oleh akun X @InforTvenezuela.

    Cuitan akun itu membeberkan penikaman terjadi di Kolombia, Amerika Selatan. Dilansir dari w.radio.com, peristiwa itu terjadi pada Januari 2024 di bawah jembatan kanal Bogotá di Kúkuta, Santander.

    Jadi, video yang diklaim sebagai kejadian bentrokan kelompok Ambon di Jakarta itu adalah informasi yang keliru.

    Kesimpulan

    Faktanya, video itu merupakan dokumentasi penikaman di Kolombia, Amerika Selatan. Tak ada kaitannya dengan bentrokan di Jakarta.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini