Keliru, Video Nafa Urbach Akan Bagi-Bagi Uang Rp15 Juta Setelah Mengikuti Akun Tiktoknya
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2024
Berita
Video dengan durasi 23 detik yang memperlihatkan artis Nafa Urbach akan membagikan uang Rp15 juta beredar di Facebook [ arsip ].
Dalam video itu, Nafa Urbach mengatakan akan memilih dua orang dan mentransfer langsung uang tunai sebesar Rp15 juta secara tunai bila diketahui sudah mengikuti dan membagikan dua akun media sosial TikTok miliknya.
Hingga artikel ini ditulis video tersebut sudah mendapatkan respon 32 ribu kali disukai dan telah dikomentari seribu kali. Lantas, benarkah video Nafa Urbach akan membagikan uang Rp15 juta setelah mengikuti dan membagikan dua akun media sosial yang dibagikan dalam postingan?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video Nafa Urbach tersebut telah diubah dari aslinya. Pada video asli, Nafa Urbach tidak menyatakan akan memberikan uang tunai.
Tempo memeriksa akun Nafa Urbach di Instagram, namun tidak ditemukan video dia akan bagi-bagi uang tunai sebesar Rp15 juta untuk dua orang. Postingan di akun resmi sosial media milik Nafa Urbach hanya berisikan aktivitas kesehariannya dan kegiatan politik di Partai Nasdem.
Tempo lalu memeriksa sumber video yang dibagikan dengan memfragmentasi menjadi gambar dengan menggunakantools InVID, lalu gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan menggunakantools Yandex Image dan Google Image.
Hasilnya, foto Nafa Urbach tersebut merupakan foto Nafa saat berpose usai wawancara film "Kembang Kantil" di kantor redaksi Kompas.com di Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa, 10 April 2018. Foto itu merupakan bidikan fotografer Kompas.com, Andreas Lukas Altobel.
Tempo kemudian memeriksa suara yang digunakan dalam video tersebut dengan menggunakan tools AI Voice Detector. Mulanya, Tempo mengunduh video itu dan mengubahnya ke ke format audio (mp3) dengan menggunakantools Cloud Convert. Video yang telah diubah ke format suara lalu diperiksa dengan menggunakantools Hive Moderation.
Hasilnya, suara dalam video tersebut merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan kecerdasan buatanArtificial Intelligencedengan tingkat probabilitas mencapai 99,9 persen.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan Tempo, video dengan narasi Nafa Urbach akan membagikan uang Rp15 juta setelah mengikuti dan membagikan akun media sosial adalahKeliru.
Video tersebut merupakan rekayasa digital menggunakan kecerdasan buatan Artificial Intelligence dengan tingkat probabilitas mencapai 99,9 persen.
Selain itu, gambar Nafa Urbach pada video tersebut merupakan foto Nafa saat berpose usai wawancara film "Kembang Kantil" di kantor redaksi kompas.com di Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa, 10 April 2018. Foto itu merupakan bidikan fotografer Kompas.com, Andreas Lukas Altobel.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/568151838883423
- https://web.archive.org/web/20240919024430/
- https://www.facebook.com/reel/568151838883423
- https://www.instagram.com/nafaurbach/
- https://foto.kompas.com/photo/read/2018/04/10/1523349454a0c/Kembang-Kantil-Film-Horor-Pertama-Nafa-Urbach#&gid=1&pid=6 mailto:cekfakta@tempo.co.id
CEK FAKTA: Hoaks! Modus Baru Penyalahgunaan Narkoba dengan Cara Dicampurkan ke Dalam Tepung Gorengan - TIMES Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2024
Berita
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini beredar sebuah video dan narasi yang menyebut polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan cara dicampurkan ke dalam tepung gorengan, di Kawasan Bogor, Jawa Barat.
Dalam video berdurasi 1.28 menit yang tersebar di Group Whatsapp dan beberapa media sosial itu, dinarasikan bahwa polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan dicampurkan pada tepung gorengan. Pencampuran narkoba dalam tepung ini disebut bisa membuat gorengan lebih crispy dan lebih enak, sehingga bisa membuat orang kecanduan.
Berikut narasi yang disebar dengan video tersebut:
"Ini jauuuuh lebih berbahaya dari penguna Narkoba. Hrs dicari pemodal & kartelnya, tembak mati seluruh TV jaringannya. Sdh subversif.
Ngeriii PRODUKSI
& PENYEBARAN-Nya ADA dI BOGOR,,
- Gunung Putri
- Cibinong
- Cisarua lalu di Cigombong,,
Skrg di Sentul.
Utk Ibu2 & Bpk2
Waspada serta Hati-Hati utk yg Suka Beli Ayam Geprek / Gorengan,,
Mau-Pun Tepung Buat Goreng Makanan,,
Sekarang Ada MODUS BARU,,
Gorengan-Nya Di Campur Bubuk Narkoba Biar Lebih Crispy & Enak,,
Hingga Nanti-Nya Ketagihan
Setelah Ketagihan disitulah akan
ada Gejala Seperti Demam & Menggigil Yang Sangat Dahsyat,,
Jika Tidak Di Belikan Gorengan Yang Biasa Dikonsumsi,,
Maka Lebih Menderita Seperti Orang Pesakitan,,
Epilepsi/Ayan & bahkan lebih FATAL !!!
Pelaku-Nya sdh di Tangkap di Daerah Sentul-Bogor.
Hati2..!, Tolong Bantu
VIRALKAN !!
Video dan narasi ini membuat kekhawatiran bahwa gorengan atau tepung yang selama ini mereka konsumsi telah dicampuri oleh narkoba seperti penjelasan video dan narasi yang tersebar. Benarkah informasi tersebut?
Dalam video berdurasi 1.28 menit yang tersebar di Group Whatsapp dan beberapa media sosial itu, dinarasikan bahwa polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan dicampurkan pada tepung gorengan. Pencampuran narkoba dalam tepung ini disebut bisa membuat gorengan lebih crispy dan lebih enak, sehingga bisa membuat orang kecanduan.
Berikut narasi yang disebar dengan video tersebut:
"Ini jauuuuh lebih berbahaya dari penguna Narkoba. Hrs dicari pemodal & kartelnya, tembak mati seluruh TV jaringannya. Sdh subversif.
Ngeriii PRODUKSI
& PENYEBARAN-Nya ADA dI BOGOR,,
- Gunung Putri
- Cibinong
- Cisarua lalu di Cigombong,,
Skrg di Sentul.
Utk Ibu2 & Bpk2
Waspada serta Hati-Hati utk yg Suka Beli Ayam Geprek / Gorengan,,
Mau-Pun Tepung Buat Goreng Makanan,,
Sekarang Ada MODUS BARU,,
Gorengan-Nya Di Campur Bubuk Narkoba Biar Lebih Crispy & Enak,,
Hingga Nanti-Nya Ketagihan
Setelah Ketagihan disitulah akan
ada Gejala Seperti Demam & Menggigil Yang Sangat Dahsyat,,
Jika Tidak Di Belikan Gorengan Yang Biasa Dikonsumsi,,
Maka Lebih Menderita Seperti Orang Pesakitan,,
Epilepsi/Ayan & bahkan lebih FATAL !!!
Pelaku-Nya sdh di Tangkap di Daerah Sentul-Bogor.
Hati2..!, Tolong Bantu
VIRALKAN !!
Video dan narasi ini membuat kekhawatiran bahwa gorengan atau tepung yang selama ini mereka konsumsi telah dicampuri oleh narkoba seperti penjelasan video dan narasi yang tersebar. Benarkah informasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, video tentang polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan cara dicampurkan pada tepung gorengan agar lebih crispy dan enak dan membuat orang kecanduan tidaklah benar atau hoaks.
Dari hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia menggunakan Google lens, ditemukan bahwa video yang tersebar di berbagai platform media sosial itu adalah video olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam pengungkapan kasus laboratorium narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di perumahan mewah Mountain View Residence di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024).
Kabar hoax ini juga telah diluruskan dan diklarifikasi langsung oleh Polda Metro Jaya melalui akun resmi @Subdit3.narkoba.pmj. (cek di sini: https://www.instagram.com/reel/C7THG7JPltt/)
Dalam postingan tersebut, polisi menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah misinformasi yang disebar oleh tangan tangan tidak bertanggung jawab.
Faktanya video yang diambil untuk membuat narasi "GORENGAN TEPUNG NARKOBA" itu merupakan video olah TKP milik Subdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya yang sedang melakukan olah TKP bersama Puslabfor Mabes Polri dalam kasus Laboratorium Narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid.
"Adapun bahan yang terlihat seperti gorengan dalam video tersebut merupakan olahan dari berbagai Prekursor Kimia yang disebut PINACA atau CANNABINOID, bukan makanan Gorengan seperti yang dinarasikan," tulisnya.
Untuk itu mereka mengimbau agar masyarakat berhati hati dalam menerima dan menyebarkan informasi.
Beberapa media juga sempat memberitakan kejadian ini. Seperti beritasatu.com (Polisi Gerebek Industri Rumahan Bahan Baku Tembakau Sintesis di Sentul | Beritasatu).
Mengutip dari Detik.com, (Polda Metro Gerebek Home Industry Narkoba Sinte di Perumahan Mewah Sentul | Detik), polisi melakukan penggerebekan pada rumah produksi narkoba di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (28/4/2024).
Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Hengki mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan informasi adanya pengiriman paket narkoba melalui ojek online di kawasan Tangerang Selatan. Saat itu pihak kepolisian berhasil mengamankan pria berinisial B.
"Kita mengamankan baik ojek online-nya bersama satu orang inisial B. Dan dilakukan pengecekan barang bukti yang kita amankan ada di Direktorat narkoba Polda Metro Jaya berupa ADB-PINACA atau cannaboid atau narkotika golongan I," kata Hengki kepada wartawan, Minggu (28/4/2024).
Dari kasus tersebut, polisi terus melakukan pengembangan hingga akhrinya berhasil menemukan rumah produksinya di sebuah rumah di perumahan mewah kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kita selain mengamankan berbagai macam sarana yang digunakan untuk mencetak atau membuat racikan yang nantinya menjadi tembakau sintetis dengan bahan-bahan yang ada, kita mengamankan 2 tersangka atau 2 pelaku inisial S dan H," kata dia.
Dari hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia menggunakan Google lens, ditemukan bahwa video yang tersebar di berbagai platform media sosial itu adalah video olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam pengungkapan kasus laboratorium narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di perumahan mewah Mountain View Residence di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024).
Kabar hoax ini juga telah diluruskan dan diklarifikasi langsung oleh Polda Metro Jaya melalui akun resmi @Subdit3.narkoba.pmj. (cek di sini: https://www.instagram.com/reel/C7THG7JPltt/)
Dalam postingan tersebut, polisi menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah misinformasi yang disebar oleh tangan tangan tidak bertanggung jawab.
Faktanya video yang diambil untuk membuat narasi "GORENGAN TEPUNG NARKOBA" itu merupakan video olah TKP milik Subdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya yang sedang melakukan olah TKP bersama Puslabfor Mabes Polri dalam kasus Laboratorium Narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid.
"Adapun bahan yang terlihat seperti gorengan dalam video tersebut merupakan olahan dari berbagai Prekursor Kimia yang disebut PINACA atau CANNABINOID, bukan makanan Gorengan seperti yang dinarasikan," tulisnya.
Untuk itu mereka mengimbau agar masyarakat berhati hati dalam menerima dan menyebarkan informasi.
Beberapa media juga sempat memberitakan kejadian ini. Seperti beritasatu.com (Polisi Gerebek Industri Rumahan Bahan Baku Tembakau Sintesis di Sentul | Beritasatu).
Mengutip dari Detik.com, (Polda Metro Gerebek Home Industry Narkoba Sinte di Perumahan Mewah Sentul | Detik), polisi melakukan penggerebekan pada rumah produksi narkoba di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (28/4/2024).
Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Hengki mengungkapkan, kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan informasi adanya pengiriman paket narkoba melalui ojek online di kawasan Tangerang Selatan. Saat itu pihak kepolisian berhasil mengamankan pria berinisial B.
"Kita mengamankan baik ojek online-nya bersama satu orang inisial B. Dan dilakukan pengecekan barang bukti yang kita amankan ada di Direktorat narkoba Polda Metro Jaya berupa ADB-PINACA atau cannaboid atau narkotika golongan I," kata Hengki kepada wartawan, Minggu (28/4/2024).
Dari kasus tersebut, polisi terus melakukan pengembangan hingga akhrinya berhasil menemukan rumah produksinya di sebuah rumah di perumahan mewah kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kita selain mengamankan berbagai macam sarana yang digunakan untuk mencetak atau membuat racikan yang nantinya menjadi tembakau sintetis dengan bahan-bahan yang ada, kita mengamankan 2 tersangka atau 2 pelaku inisial S dan H," kata dia.
Kesimpulan
Video tentang video dan narasi yang menyebut polisi menemukan modus baru penyalahgunaan narkoba dengan cara dicampurkan ke dalam tepung gorengan, di Kawasan Bogor Jawa Barat merupakan konten yang menyesatkan atau misleading content.
Faktanya, di Kawasan Bogor Jawa Barat, Polisi menemukan sebuah rumah produksi dan laboratorium narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid. Adapun bahan yang terlihat seperti gorengan dalam video tersebut merupakan olahan dari berbagai Prekursor Kimia yang disebut Pinaca atau Cannabinoid, bukan makanan Gorengan seperti yang dinarasikan.
Faktanya, di Kawasan Bogor Jawa Barat, Polisi menemukan sebuah rumah produksi dan laboratorium narkoba jenis Pinaca atau Cannabinoid. Adapun bahan yang terlihat seperti gorengan dalam video tersebut merupakan olahan dari berbagai Prekursor Kimia yang disebut Pinaca atau Cannabinoid, bukan makanan Gorengan seperti yang dinarasikan.
Rujukan
Cek fakta, imbauan teror ninja di Tasikmalaya
Sumber:Tanggal publish: 19/09/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp yang menarasikan imbauan untuk warga Tasikmalaya agar berhati-hati terhadap ketukan pintu rumah karena adanya teror “ninja”.
Warga Tasikmalaya diminta untuk tidak sembarangan membuka pintu rumah terutama pada malam hari karena adanya terror tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:
“Hati-hati sekarang jika Anda membuka pintu atau menguncinya di malam hari..jangan
sembarangan membuka pintu saat ada yang mengetuk di malam hari..
Ke seluruh masyarakat Tasikmalaya sekarang sedang viral, ninja hatori mengetuk pintu dan duduk di tengah Salawu, Puspajaya, dll.
Hati-hati kalau ada yang belum familiar dengan ketukan, jangan dibuka, lihat-lihat kalau-kalau belum paham.
Untuk menjadi peringatan!!!”
Namun, benarkah imbauan teror ninja di Tasikmalaya tersebut?
Warga Tasikmalaya diminta untuk tidak sembarangan membuka pintu rumah terutama pada malam hari karena adanya terror tersebut.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:
“Hati-hati sekarang jika Anda membuka pintu atau menguncinya di malam hari..jangan
sembarangan membuka pintu saat ada yang mengetuk di malam hari..
Ke seluruh masyarakat Tasikmalaya sekarang sedang viral, ninja hatori mengetuk pintu dan duduk di tengah Salawu, Puspajaya, dll.
Hati-hati kalau ada yang belum familiar dengan ketukan, jangan dibuka, lihat-lihat kalau-kalau belum paham.
Untuk menjadi peringatan!!!”
Namun, benarkah imbauan teror ninja di Tasikmalaya tersebut?
Hasil Cek Fakta
Kepolisian Resor Tasikmalaya menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Hal itu disinyalir bertujuan menimbulkan ketakutan kepada masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bisa diancam hukuman pidana.
Isu yang membuat ketakutan di kalangan masyarakat itu mendapatkan perhatian dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Puspahiang yang langsung bergerak mengumpulkan tokoh masyarakat, RT dan RW untuk membahas tentang informasi bohong itu, kemudian menginformasikan kembali kepada masyarakat agar tenang.
"Kami sampaikan sosialisasi terkait informasi hoaks ini supaya masyarakat juga tenang," kata Kapolsek Puspahiang Iptu Dedi Haryana, dilansir dari ANTARA.
Camat Puspahiang Dadan Hamdani menambahkan, masyarakat agar tenang, dan tidak terpengaruhi dengan informasi bohong tentang adanya ninja yang ketuk pintu kemudian melakukan penganiayaan terhadap warga.
"Informasi ninja ketuk pintu, bacok dan perkosa ternyata hoaks, tapi kita minta masyarakat intensifkan ronda malam untuk memberi rasa aman," katanya.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Isu yang membuat ketakutan di kalangan masyarakat itu mendapatkan perhatian dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Puspahiang yang langsung bergerak mengumpulkan tokoh masyarakat, RT dan RW untuk membahas tentang informasi bohong itu, kemudian menginformasikan kembali kepada masyarakat agar tenang.
"Kami sampaikan sosialisasi terkait informasi hoaks ini supaya masyarakat juga tenang," kata Kapolsek Puspahiang Iptu Dedi Haryana, dilansir dari ANTARA.
Camat Puspahiang Dadan Hamdani menambahkan, masyarakat agar tenang, dan tidak terpengaruhi dengan informasi bohong tentang adanya ninja yang ketuk pintu kemudian melakukan penganiayaan terhadap warga.
"Informasi ninja ketuk pintu, bacok dan perkosa ternyata hoaks, tapi kita minta masyarakat intensifkan ronda malam untuk memberi rasa aman," katanya.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
[HOAKS] Hadiah Rp 700.000 bagi Pengguna BRImo dari BRI
Sumber:Tanggal publish: 18/09/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan uang Rp 700.000 bagi pengguna BRI Mobile (BRImo).
Selain itu, dalam unggahan juga terdapat tawaran undian dengan hadiah seperti mobil maupun motor.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut adalah hoaks. Waspada, jangan sampai menjadi korban penipuan.
Unggahan yang mengeklaim BRI membagikan Rp 700.000 ribu bagi pengguna BRImo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang membagikan poster dengan logo BRI dan diberi keterangan:
*Khusus Nasabah BankBRI yang Sudah Mempunyai BRImo. Ayo buruan Daftar Dapatkan uang tunai Rp.700.000 bagi setiap pengguna BRImo dan Menangkan undian BRI Festival agar kamu berkesempatan menjadi Pemenang.*
Menangkan hadiah menarik lainnya berikut ini:
???????????????????? ???????????????????? :
° 30 Unit Mobil HRV???????????????????????? ???????????????????????????? :
° 20 Unit Mobil Fortuner GR° 50 unit honda brio
° 200 motor beat street 2024° 250 IPhone 15 Pro Max° 70 Kulkas LG
Saksikan penarikan undian nya padatanggal 25 September 2024Biaya tagihan gratis di tanggung oleh Bank BRI.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut BRI memberikan uang Rp 700.000 bagi pengguna BRImo
Selain itu, dalam unggahan juga terdapat tawaran undian dengan hadiah seperti mobil maupun motor.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut adalah hoaks. Waspada, jangan sampai menjadi korban penipuan.
Unggahan yang mengeklaim BRI membagikan Rp 700.000 ribu bagi pengguna BRImo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang membagikan poster dengan logo BRI dan diberi keterangan:
*Khusus Nasabah BankBRI yang Sudah Mempunyai BRImo. Ayo buruan Daftar Dapatkan uang tunai Rp.700.000 bagi setiap pengguna BRImo dan Menangkan undian BRI Festival agar kamu berkesempatan menjadi Pemenang.*
Menangkan hadiah menarik lainnya berikut ini:
???????????????????? ???????????????????? :
° 30 Unit Mobil HRV???????????????????????? ???????????????????????????? :
° 20 Unit Mobil Fortuner GR° 50 unit honda brio
° 200 motor beat street 2024° 250 IPhone 15 Pro Max° 70 Kulkas LG
Saksikan penarikan undian nya padatanggal 25 September 2024Biaya tagihan gratis di tanggung oleh Bank BRI.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut BRI memberikan uang Rp 700.000 bagi pengguna BRImo
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan situs WhereGoes untuk mengetahui situs yang dituju. Hasilnya, tautan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi BRI.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks. BRI tidak pernah menjanjikan hadiah Rp 700.000 bagi pengguna BRImo.
"Ini hoaks dan penipuan," kata Hendy kepada Kompas.com, Selasa (17/9/2024).
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi serta data perbankan kepada pihak yang mengatasnamakan BRI.
"BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas," ujarnya.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks. BRI tidak pernah menjanjikan hadiah Rp 700.000 bagi pengguna BRImo.
"Ini hoaks dan penipuan," kata Hendy kepada Kompas.com, Selasa (17/9/2024).
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi serta data perbankan kepada pihak yang mengatasnamakan BRI.
"BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas," ujarnya.
Kesimpulan
Narasi BRI membagikan Rp 700.000 ribu bagi pengguna BRImo tidak benar atau hoaks. Setelah ditelusuri tautan dalam unggahan tidak mengarah ke situs resmi BRI.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
Rujukan
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122094813968537303&id=61566119094232&mibextid=oFDknk&rdid=TAOU1v8WsG9gHlAY
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122104726868519536&id=61565586102160&mibextid=oFDknk&rdid=hg8gv2qEvgPrOydR
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122106135884519536&id=61565586102160&mibextid=oFDknk&rdid=ilmXyJJur1gP6MIF
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1030/6651