• [HOAKS] Wabah Mpox Telah Menyebar di Papua Nugini pada Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim wabah monkeypox (Mpox) atau cacar monyet telah menyebar ke Papua Nugini, dan menginfeksi sekitar 5 persen populasi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi wabah Mpox menyebar di Papua Nugini dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, pada 26-27 Agustus 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Wabah mpox di PNG

    Virus Mpox baru menyebar secara global, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari ini mengumumkan bahwa itu adalah penyakit yang sangat berbahaya yang berpotensi membunuh banyak orang dalam satu hari.

    Di Papua Nugini, virus Mpox sudah tiba, dan sekitar 5% dari populasi terinfeksi.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi wabah Mpox di Papua Nugini dibantah oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan Papua Nugini.

    Kedua lembaga menerbitkan pernyataan gabungan yang dipublikasikan akun Facebook resmi WHO Papua New Guinea, pada Rabu (28/8/2024).

    "Penting untuk diklarifikasi bahwa pada tahap ini, belum ada wabah Mpox yang terkonfirmasi di Papua Nugini," demikian pernyataan tersebut.

    Sementara itu, menurut penelusuran AAP Fact-Check, foto yang disertakan dalam narasi berasal dari pasien Mpox di Republik Demokratik Kongo, bukan Papua Nugini.

    Dilansir dari pemberitaan BBC, Republik Demokratik Kongo menyumbang hampir semua kasus yang tercatat pada tahun ini dengan lebih dari 450 kematian.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi wabah Mpox menyebar di Papua Nugini adalah hoaks.

    WHO dan Departemen Kesehatan Papua Nugini mengatakan, sampai saat ini belum ada wabah Mpox yang terkonfirmasi di negara tersebut.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Kuburan di Pakistan Digembok agar Tidak Diperkosa

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim orangtua di Pakistan menggembok kuburan anak perempuan agar jenazahnya tidak diperkosa.

    Pengguna media sosial mengunggah foto sebuah kuburan yang dipasangi terali berwarna hijau dan gembok.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Foto kuburan di Pakistan diterali dan digembok agar jenazah tidak diperkosa disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 11 Juli 2024, dalam terjemahan bahasa Indonesia:

    Di Pakistan, para orang tua kini memasang PADLOCKS di kuburan anak perempuan mereka yang telah meninggal untuk mencegah mereka digali dan diperkosa.

    Negara-negara Barat harus berhenti mengimpor jutaan pria seperti ini, yang tidak memiliki kapasitas intelektual untuk memahami bahwa pemerkosaan adalah tindakan yang salah.

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Indonesia, seperti diunggah oleh akun ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Kuburan yang diterali dan digembok bukan berlokasi di Pakistan, melainkan India.

    Akun X Mohammad Asif Khan mengunggah foto kuburan tersebut pada 30 April 2023. Ia menjelaskan, kuburan tersebut berlokasi di Hyderabad, India.

    Peta lokasi kuburannya dapat dilihat di Google Maps ini.

    Terali dan gembok dipasang untuk mencegah penggalian untuk jenazah baru, di atas kuburan yang sudah ada.

    Dilansir ALT News, 30 April 2023, pemakaman ini terletak di seberang Masjid E Salar Mulk, sebuah masjid di Koloni Darab Jung, Madannapet, Hyderabad, India.

    Pekerja sosial bernama Abdul Jaleel yang merupakan warga Hyderabad mengatakan, kuburan yang digembok berusia sekitar 1,5 hingga 2 tahun.

    Kuburan itu milik seorang perempuan tua yang meninggal pada usia 70-an. Putranya memasang terali di atas kuburan sekitar 40 hari setelah dia dikuburkan.

    Pemasangan terali dan gembok itu tidak ada hubungannya dengan nekrofilia atau Pakistan.

    Narasi keliru mengenai kuburan tersebut juga telah dibantah oleh Snopes dan AFP.

    Kesimpulan

    Foto kuburan yang diterali dan digembok di Hyderabad, India disebarkan dengan konteks keliru.

    Kuburan diterali dan digembok untuk mencegah penggalian untuk jenazah baru, di atas kuburan yang sudah ada. Tidak ada hubungannya dengan nekrofilia di Pakistan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Sri Mulyani Bagikan Uang Rp 15 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan membagikan uang sebesar Rp 15 juta.

    Namun setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video yang menampilkan Sri Mulyani akan membagikan Rp 15 juta diunggah oleh akun TikTok ini.

    Dalam video Sri Mulyani mengatakan, untuk mendapat bantuan Rp 15 juta cukup dengan menyukai dan membagikan unggahan tersebut.

    Setelah melakukan seperti yang diinstrukriskan, video itu menyatakan Sri Mulyani akan menyalurkan bantuan lewat transfer.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan perangkat Yandex. Hasilnya, ditemukan video identik di unggahan Instagram pribadi Sri Mulyani pada 26 Juli 2024.

    Dalam video aslinya Sri Mulyani menjelaskan soal agenda pertemuan G20 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil pada Juli 2024.

    Menurut Sri Mulyani pertemuan itu membahas tentang kondisi perekonomian global. Sri Mulyani tidak menjanjikan akan membagikan uang Rp 15 juta.

    Kemudian setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Sri Mulyani memiliki probabilitas 82,5 persen dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan Sri Mulyani akan membagikan Rp 15 juta adalah hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya Sri Mulyani memaparkan soal agenda pertemuan G20 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil pada Juli 2024. 

    Ketika dicek menggunakan Hive Moderation, suara Sri Mulyani memiliki probabilitas 82,5 persen dihasilkan kecerdasan buatan atau AI. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Situs Ini Bukan Tempat Resmi Pendaftaran CPNS 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim situs pendaftaran CPNS 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Agustus 2024.
    Klaim situs pendaftaran CPNS 2024 berupa tulisan sebagai berikut.
    "Syarat Umum Pendaftaran CPNS 2024
    * Warga Negara Indonesia (WNI)
    * Usia paling rendah 18 tahun sampai 35 tahun pada saat melamar
    * Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan Jabatan
    * Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang dilamar
    * Penempatan Sesuai Domisili/Daerah Masing-masing
    * Peserta tidak sedang berstatus sebagai CPNS, PNS, TNI, dan sejenisnyaSyarat Administrasi
    * Kartu keluarga (KK)
    * Kartu tanda penduduk (KTP) atau surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
    * Swafoto (selfie)
    * Dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan instansi atau kementerian tujuan
    Pendaftaran Disini Gratis Yah Tidak Dipungut Biaya👇"
    Tulisan tersebut pun mengarahkan penerima informasi untuk mendaftar dengan mengakses tautan berikut ini.
    "https://pendaftaraan-cpns-dan-p3k-tahun-2024.logkad.com/ap1/?fbclid=IwY2xjawFCC05leHRuA2FlbQIxMQABHTcQ_IHKihYkcVtN8d1a5eyVaGgx7Xa1qlTITjPxsmCvSxLBPHHLPpc1FQ_aem_BQs6D6O_4veC0hydWxTfAw"
    Jika tautan tersebut diklik mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital, yang meminta data pribadi seperti nama lengkap sesuai e-KTP, usia, jenis klaim nomor telepon telegram aktif.
    Benarkah klaim situs pendaftaran CPNS 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim situs pendaftaran CPNS 2024, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Hari Ini: Catat Link, Cara Daftar hingga Syaratnya" yang dimuat Liputan6.com, pada 20 Agustus 2024.
    Artikel Liputan6.com menyebutkan, pendaftaran CPNS 2024 ini bisa diakses melalui link nantinya bisa dilakukan melalui link Sscasn.bkn.go.id. Proses pendaftaran akan dilakukan melalui portal SSCASN BKN mulai tanggal 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB sampai dengan 06 September 2024.
    "Jadi selain mengecek lowongan formasi melalui kanal penerimaan CPNS Tahun 2024 di masing-masing instansi, pelamar juga dapat melihat keterangan formasi jabatan yang akan dilamar pada menu pencarian informasi tentang detail formasi di portal SSCASN BKN," dikutip dari keterangan tertulis BKN, Selasa (20/8/2024).
    Lantas bagaimana cara daftar CPNS 2024?
    Pendaftaran CPNS dan PPPK biasanya bisa dilakukan melalui situs resmi SSCASN atau melalui link sscasn.bkn.go.id. Lebih jelasnya lagi berikut ini adalah cara mendaftar CPNS:

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim situs pendaftaran CPNS 2024 tidak benar.
    Pendaftaran CPNS 2024 ini bisa diakses melalui link nantinya bisa dilakukan melalui link sscasn.bkn.go.id. Proses pendaftaran akan dilakukan melalui portal SSCASN BKN mulai tanggal 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB sampai dengan 06 September 2024.
    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini