• [SALAH] PRABOWO USUT HUTANG ILEGAL

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 11/09/2024

    Berita

    ADA FIR’AUN JAWA ,HINGGA PRABOWO HRS USUT HUTANG ILEGAL ? ‪@garispolitik1320‬

    MENGEJUTKAN..!
    YG INI MAH FIR’AUN JAWA
    PRABOWO USUT HUTANG NEGARA ILEGAL..!

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video dari channel youtube bernama Garis Politik bernarasikan presiden terpilih Prabowo Subianto usut hutang ilegal. Video ini tayang pada 4 September 2024.

    Setelah ditelusuri, gambar thumbnail yang ditampilkan dalam video merupakan hasil manipulasi dari gabungan beberapa gambar berbeda. Gambar yang menampilkan massa sedang berunjuk rasa tersebut merupakan momen ketika sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berunjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, Selasa, 24 September 2019 silam.

    Gambar aslinya dimuat dalam situs antaranews.com dengan judul “Aksi mahasiswa di depan gedung DPR”.

    Dalam video terdapat narasi yang membahas tentang Habib Rizieq Shihab yang ikut menyoroti ucapan Ketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia yang menyinggung soal Raja Jawa. Narasi itu bersumber dari artikel suara.com berjudul “Sindir Raja Jawa yang Disebut Bahlil, Rizieq Shihab Puji Sultan Yogyakarta: Anaknya Naik Becak, Gak Naik Jet Pribadi”.

    Selain itu terdapat juga narasi yang membahas tentang Indonesia yang mengulang kembali sejarah kelam Orde Baru yang lekat dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di bawah kekuasaan Presiden Jokowi. Narasi ini berasal dari artikel ti.or.id yang berjudul “Beyond Soeharto: Rusaknya Konstitusi, Demokrasi dan Ambruknya Pemberantasan Korupsi di Rezim Joko Widodo”.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Prabowo usut hutang ilegal tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Informasi menyesatkan. Selain thumbnail merupakan hasil manipulasi, dalam video juga tidak ditemukan pemberitaan terkait Prabowo usut hutang ilegal.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Dokumen dengan materai tempel sebelum 6 September dianggap tidak memenuhi syarat, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sejumlah pendaftar seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) mengeluhkan gangguan pada situs e-materai yang terjadi sejak Selasa (3/9/2024).

    Banyak pelamar yang mengeluhkan tidak bisa mengakses laman Peruri menjelang batas akhir pendaftaran. Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 6 September pun memutuskan memperbolehkan para pelamar seleksi CASN 2024 memakai meterai tempel.

    Sebuah imbauan poster digital di Instagram menarasikan dokumen CASN yang menggunakan materai tempel sebelum tanggal 6 September maka akan dianggap Tidak Memenuhi Syarat (TMS) seleksi administrasi.

    Namun, benarkah pernyataan tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    BKN dalam akun Instagram resminya menyatakan imbauan yang beredar bukan dari BKN dan merupakan penyalahgunaan informasi atas nama template unggahan dan logo BKN.

    BKN menegaskan bahwa penulisan tanggal di materai tempel atau e-materai merujuk pada masing-masing pengumuman instansi. BKN di akun Instagram resminya juga mengingatkan para CPNS 2024 untuk selalu memastikan dan mengecek validasi informasi seleksi CPNS 2024 di akun resmi BKN dan instansi terkait.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Tidak Benar Kamala Harris Akan Menutup X

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, disebut akan menutup media sosial X (Twitter), apabila terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat dalam Pemilu 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena informasinya tidak tepat.

    Narasi yang mengeklaim Kamala Harris akan menutup X dibagikan oleh politisi AS Robert F Kennedy Jr di X pada 3 September 2024.

    Kennedy membagikan cuplikan video Harris dengan narasi sebagai berikut:

    Kamala Harris: “Dia [Elon Musk] telah kehilangan hak istimewanya.”

    Dapatkah seseorang menjelaskan kepadanya bahwa kebebasan berbicara adalah sebuah HAK, bukan “hak istimewa”?

    Kamala Harris: “Harus ada tanggung jawab yang dibebankan kepada situs-situs media sosial ini untuk memahami kekuatan mereka.”

    Terjemahan: “Jika mereka tidak mengawasi konten agar sesuai dengan narasi yang disetujui pemerintah, mereka akan ditutup.”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video Harris yang dibagikan Kennedy telah dibagikan oleh The Hill di X pada 16 Oktober 2019.

    Unggahan The Hill disertai takarir (caption) sebagai berikut:

    Senator Kamala Harris: Presiden Trump “telah kehilangan hak istimewanya dan [akun Twitter-nya] harus ditutup .... [Situs media sosial] secara langsung berbicara kepada jutaan dan jutaan orang tanpa pengawasan atau regulasi. Dan itu harus dihentikan.”

    Merujuk unggahan tersebut, Harris tidak mewacanakan penutupan X. Ia mendesak agar akun Twitter Donald Trump ditutup, dan platform harus berada dalam pengawasan.

    Dilansir The Quint, pernyataan Harris disampaikan saat berbicara dengan presenter CNN, Jake Tapper, dalam sebuah siaran televisi.

    Dilansir CNN, Harris pada waktu itu mendesak CEO Twitter Jack Dorsey untuk menutup akun Trump.

    Harris mengatakan bahwa Trump telah menggunakan akunnya untuk merundung pelapor yang mengungkap dugaan panggilan telepon Trump dengan pemimpin Ukraina.

    Informasi dari pelapor itu mendorong Partai Demokrat untuk meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap Trump.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Kamala Harris akan menutup X apabila terpilih sebagai Presiden AS perlu diluruskan.

    Dalam video yang dibagikan, Harris tidak bicara tentang penutupan X. Ia meminta akun X Donald Trump ditutup, dan platform harus berada dalam pengawasan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Ridwan Kamil Janjikan Bantuan Rp10 Juta Untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2024

    Berita



    Video berdurasi 21 detik yang memperlihatkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp10 juta untuk digunakan biaya sekolah, usaha, dan bayar utang sempat viral di Tiktok sebelum akhirnya dihapus.

    Dalam video tersebut, Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp10 juta dan meminta masyarakat untuk memilih jenis bantuan yang dibutuhkan. Bantuan hanya diperuntukan untuk biaya sekolah, modal usaha, atau bayar utang.



    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah 80 ribu kali dibagikan dan 77 ribu kali disukai. Lantas benarkah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp10 juta untuk digunakan biaya sekolah, usaha, dan bayar utang?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut hasil rekayasa digital menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif atau deepfake. Faktanya, Ridwan Kamil dalam video aslinya tidak membagikan berbagai jenis bantuan tersebut. 

    Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil melalui akun resmi Instagramnya pada 5 September 2024, telah membantah informasi tersebut. Atalia menyebut informasi Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp 10 juta untuk digunakan biaya sekolah, usaha, dan bayar utang adalah informasi hoax yang sengaja muncul di musim pemilihan kepala daerah.

    Atalia mengatakan video hoax tersebut disebar via Tiktok, WA dan WAG. Ia meminta masyarakat untuk memeriksa sumber informasi dari akun-akun resmi dan terpercaya, menghindari menyebarkan konten yang belum jelas kebenarannya. 

    Tempo kemudian menelusuri sumber video yang dibagikan dengan terlebih dahulu memfragmentasi menjadi gambar dengan menggunakan tools InVID, lalu memeriksa gambar dengan Google Image. 

    Hasilnya video tersebut identik dengan video Ridwan Kamil untuk memberikan semangat pada  seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Video aslinya diunggah akun resmi ridwan kamil di Tiktok pada 16 Mei 2023. 



    Dalam video tersebut Ridwan Kamil tidak menyebutkan akan memberikan bantuan sebesar Rp10 juta yang digunakan untuk membiayai sekolah, usaha, dan membayar utang.     

    Tempo juga memeriksa suara yang digunakan dalam video tersebut dengan menggunakan tools AI Voice Detector. Mulanya Tempo mengunduh video itu dan mengubahnya ke ke format audio (mp3) dengan menggunakan tools Cloud Convert. 



    Video yang telah diubah ke format suara lalu diperiksa dengan menggunakan tools Hive Moderation. Hasilnya, suara dalam video tersebut diketahui merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan kecerdasan buatan Artificial Intelligence dengan tingkat probabilitas mencapai 91 persen.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 21 detik yang memperlihatkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjanjikan bantuan Rp10 juta untuk digunakan biaya sekolah, usaha, dan bayar utang adalah keliru. 

    Suara dalam video tersebut diketahui merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan kecerdasan buatan Artificial Intelligence dengan tingkat kemungkinan mencapai 91 persen.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini