KOMPAS.com - Beredar formulir online pendaftaran anggota Partai Perubahan yang diklaim didirikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Namun Anies membantahnya. Ia menyebut formulir pendaftaran tersebut bukan dari pihaknya.
Formulir online pendaftaran anggota Partai Perubahan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan foto Anies dan diberi tautan pendaftaran anggota Partai Perubahan di beberapa wilayah.
[HOAKS] Formulir Pendaftaran Partai Perubahan yang Didirikan Anies Baswedan
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Melalui unggahan di Instagram-nya, Anies menegaskan unggahan terkait formulir pendaftaran, QR code, sampai nomor rekening untuk pembentukan partai bukan dari dirinya.
"Saya ingin tegaskan itu bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apa pun juga. Saya paham antusiasme itu begitu besar tapi harap hati-hati," kata Anies, Sabtu (31/8/2024).
Anies menjelaskan, hingga Sabtu (31/8/2024) belum ada formulir atau edaran dari pihaknya.
"Harap kritis dan sampai dengan hari ini, hari Sabtu 31 Agustus 2024 belum ada formulir apapun, belum ada edaran apa pun," ujar Anies.
Sejauh ini, Anies Baswedan juga belum melakukan langkah apa pun dalam wacana pendirian partai politik. Wacana ini sempat muncul setelah Anies memberikan pernyataan terkait batalnya dia maju dalam Pilkada 2024.
Dikutip dari Kompas.id, sebelumnya Anies menyatakan terbuka kemungkinan mendirikan organisasi masyarakat atau partai politik untuk mengakomodasi visi dan misinya tentang perubahan.
Anies pun mengapresiasi usulan nama "Partai Perubahan Indonesia" yang disampaikan warganet.
Namun, hingga kini Anies belum memutuskan akan membentuk partai politik atau organisasi kemasyarakatan setelah ia gagal maju di Pilkada 2024.
"Saya ingin tegaskan itu bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apa pun juga. Saya paham antusiasme itu begitu besar tapi harap hati-hati," kata Anies, Sabtu (31/8/2024).
Anies menjelaskan, hingga Sabtu (31/8/2024) belum ada formulir atau edaran dari pihaknya.
"Harap kritis dan sampai dengan hari ini, hari Sabtu 31 Agustus 2024 belum ada formulir apapun, belum ada edaran apa pun," ujar Anies.
Sejauh ini, Anies Baswedan juga belum melakukan langkah apa pun dalam wacana pendirian partai politik. Wacana ini sempat muncul setelah Anies memberikan pernyataan terkait batalnya dia maju dalam Pilkada 2024.
Dikutip dari Kompas.id, sebelumnya Anies menyatakan terbuka kemungkinan mendirikan organisasi masyarakat atau partai politik untuk mengakomodasi visi dan misinya tentang perubahan.
Anies pun mengapresiasi usulan nama "Partai Perubahan Indonesia" yang disampaikan warganet.
Namun, hingga kini Anies belum memutuskan akan membentuk partai politik atau organisasi kemasyarakatan setelah ia gagal maju di Pilkada 2024.
Kesimpulan
Anies Baswedan membantah bahwa formulir online pendaftaran partai berasal dari dirinya.
Anies menjelaskan, hingga Sabtu (31/8/2024) belum ada formulir atau edaran yang dikeluarkan oleh pihaknya. Sampai sekarang pun, Selasa (3/9/2024), belum ada rencana pendirian Partai Perubahan.
Selain itu, Anies belum memutuskan akan membentuk partai politik atau organisasi kemasyarakatan setelah ia gagal maju di Pilkada 2024.
Anies menjelaskan, hingga Sabtu (31/8/2024) belum ada formulir atau edaran yang dikeluarkan oleh pihaknya. Sampai sekarang pun, Selasa (3/9/2024), belum ada rencana pendirian Partai Perubahan.
Selain itu, Anies belum memutuskan akan membentuk partai politik atau organisasi kemasyarakatan setelah ia gagal maju di Pilkada 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1960665504362150
- https://www.facebook.com/reel/1562546928024663
- https://www.facebook.com/reel/832279369035080
- https://www.instagram.com/reel/C_UsK7RS9ih/?igsh=dHpudnQzaDhmb3Ju
- https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/09/01/anies-apresiasi-usulan-partai-perubahan-indonesia-wacana-parpol-baru-masih-dibahas
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Anies Mengatakan Tidak Diusung PDI-P karena Banyak Dosa
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah dan beredar di media sosial menampilkan mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dalam video berdurasi 54 detik tersebut, Anies mengaku banyak dosa sehingga tidak diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam Pilkada 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif bernada satire.
Video Anies mengatakan tidak diusung PDI-P karena banyak dosa disebarkan oleh akun X ini pada Jumat (20/8/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulisnya:
MANTAN GUBERNUR DURHAKA
Mau sedih atau tertawa nih manteman setelah melihat cuplikan video ini
Dalam video berdurasi 54 detik tersebut, Anies mengaku banyak dosa sehingga tidak diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam Pilkada 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif bernada satire.
Video Anies mengatakan tidak diusung PDI-P karena banyak dosa disebarkan oleh akun X ini pada Jumat (20/8/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulisnya:
MANTAN GUBERNUR DURHAKA
Mau sedih atau tertawa nih manteman setelah melihat cuplikan video ini
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek seberapa banyak campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menggunakan Hive Moderation.
Hasilnya menunjukkan, sampel suara Anies dari video yang beredar memiliki probabilitas 79,8 persen dibuat dengan AI.
Berdasarkan kesamaan latar belakang, peci, kacamata, dan warna baju yang dikenakan, video yang beredar serupa dengan momen ketika Anies diwawancara usai menghadiri acara tabligh akbar Muharram 1446 hijriah di Masjid Istiqlal, pada 29 Juli 2024.
Wawancara tersebut dapat dilihat di kanal YouTube Kompas TV.
Dalam wawancara tersebut, Anies mengatakan masih menunggu pertemuan formal dengan PDI-P guna membahas Pilkada DKI Jakarta.
Anies telah bertandang ke DPP PDI-P pada 26 Agustus 2024.
Dilansir Kompas.com, Anies mengatakan tidak pernah ada pembicaraan atau tawaran dari DPP PDI-P agar dirinya bergabung menjadi kader banteng.
Ia membantah narasi yang menuding dirinya gagal diusung PDI-P karena tidak bersedia bergabung menjadi kader partai.
Hasilnya menunjukkan, sampel suara Anies dari video yang beredar memiliki probabilitas 79,8 persen dibuat dengan AI.
Berdasarkan kesamaan latar belakang, peci, kacamata, dan warna baju yang dikenakan, video yang beredar serupa dengan momen ketika Anies diwawancara usai menghadiri acara tabligh akbar Muharram 1446 hijriah di Masjid Istiqlal, pada 29 Juli 2024.
Wawancara tersebut dapat dilihat di kanal YouTube Kompas TV.
Dalam wawancara tersebut, Anies mengatakan masih menunggu pertemuan formal dengan PDI-P guna membahas Pilkada DKI Jakarta.
Anies telah bertandang ke DPP PDI-P pada 26 Agustus 2024.
Dilansir Kompas.com, Anies mengatakan tidak pernah ada pembicaraan atau tawaran dari DPP PDI-P agar dirinya bergabung menjadi kader banteng.
Ia membantah narasi yang menuding dirinya gagal diusung PDI-P karena tidak bersedia bergabung menjadi kader partai.
Kesimpulan
Video Anies mengatakan tidak diusung PDI-P karena banyak dosa merupakan konten manipulatif bernada satire.
Hive Moderation mengidentifikasi suara Anies 79,8 persen dibuat dengan kecerdasan buatan.
Meski bernada satire, konten itu perlu diluruskan karena disertai narasi yang tidak tepat dan berpotensi menyesatkan penontonnya.
Hive Moderation mengidentifikasi suara Anies 79,8 persen dibuat dengan kecerdasan buatan.
Meski bernada satire, konten itu perlu diluruskan karena disertai narasi yang tidak tepat dan berpotensi menyesatkan penontonnya.
Rujukan
- https://x.com/gustavssondhela/status/1829445709072117997
- https://ghostarchive.org/archive/ejtik
- https://www.youtube.com/watch?v=lP3ILrezHxM&t=5s
- https://nasional.kompas.com/read/2024/09/02/13525421/batal-diusung-pdi-p-di-jakarta-anies-bantah-karena-tak-mau-jadi-kader-tapi?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
CEK FAKTA: Hoaks Video Polisi Geledah Rumah Bobby Nasution Menantu Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 04/09/2024
Berita
CEK FAKTA: Hoaks Video Polisi Geledah Rumah Bobby Nasution Menantu Jokowi
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya
Beredar video yang mengeklaim aparat kepolisian melakuan penggeledahan atas rumah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
"Rumah menantu jokowi (bobby nasution) Calon Gubernur Sumut yg diusung PKS di geledah tim gabungan," tulis keterangan di unggahan tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya
Beredar video yang mengeklaim aparat kepolisian melakuan penggeledahan atas rumah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
"Rumah menantu jokowi (bobby nasution) Calon Gubernur Sumut yg diusung PKS di geledah tim gabungan," tulis keterangan di unggahan tersebut.
Hasil Cek Fakta
Pencarian gambar terbalik di Google menemukan versi video yang lebih panjang di sebuah akun TikTok media lokal Sumatra, Sumsel 24detik pada 15 Agustus.
Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh "Bobby" seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
Dilaporkan bahwa satuan tugas gabungan yang terdiri dari anggota Polres Muara Enim dan Polda Sumatra Selatan menggeledah rumah itu untuk mencari barang bukti.
Tidak ada laporan dan berita yang menyebut bahwa pemilik rumah itu adalah Bobby Nasution, sang menantu Presiden Jokowi.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh "Bobby" seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
Dilaporkan bahwa satuan tugas gabungan yang terdiri dari anggota Polres Muara Enim dan Polda Sumatra Selatan menggeledah rumah itu untuk mencari barang bukti.
Tidak ada laporan dan berita yang menyebut bahwa pemilik rumah itu adalah Bobby Nasution, sang menantu Presiden Jokowi.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Rujukan
Artikel yang menarasikan karier Nadiem Makarim dalam bahaya, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Beredar pesan berantai di WhatsApp yang menampilkan tangkapan layar dari laman Detik yang menarasikan karier Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam bahaya.
Dalam deskripsi tangkapan layar tersebut juga menarasikan Bank Indonesia telah mengajukan tutuntan terhadap Nadiem Makarim.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Karier Nadeem Makarim dalam bahaya
Bank Indonesia telah mengajukan tuntutan terhadap Nadeim Makarim”
Namun, benarkah artikel yang menarasikan karir Nadiem Makarim dalam bahaya karena didugat BI?
Dalam deskripsi tangkapan layar tersebut juga menarasikan Bank Indonesia telah mengajukan tutuntan terhadap Nadiem Makarim.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Karier Nadeem Makarim dalam bahaya
Bank Indonesia telah mengajukan tuntutan terhadap Nadeim Makarim”
Namun, benarkah artikel yang menarasikan karir Nadiem Makarim dalam bahaya karena didugat BI?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA, tidak ada artikel dengan judul serupa ditemukan pada laman Detik.com. ANTARA menggunakan kata pencarian “Bank Indonesia telah mengajukan tuntutan ke Nadiem Makarim” dan menemukan artikel Okezone pada 2017 dengan judul “BUSINESS HITS: Bos Go-Jek Nadiem Makarim Harus Izin ke Gubernur BI”.
Artikel dalam laman tersebut menarasikan BI menyatakan rencana akuisisi yang dilakukan aplikasi penyedia jasa pembayaran, Go-Pay, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari BI.
Hal tersebut sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 mengenai Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
"Pengambilalihan lembaga selain bank yang telah berizin sebagai penyelenggara sistem pembayaran, lembaga selain bank tersebut wajib menyampaikan permohonan persetujuan tertulis," demikian pernyataan BI di Jakarta.
Namun, tidak ada narasi BI mengajukan tuntutan ke Nadiem Makarim.
Klaim: Artikel yang menarasikan karier Nadiem Makarim dalam bahaya
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Artikel dalam laman tersebut menarasikan BI menyatakan rencana akuisisi yang dilakukan aplikasi penyedia jasa pembayaran, Go-Pay, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari BI.
Hal tersebut sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 mengenai Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
"Pengambilalihan lembaga selain bank yang telah berizin sebagai penyelenggara sistem pembayaran, lembaga selain bank tersebut wajib menyampaikan permohonan persetujuan tertulis," demikian pernyataan BI di Jakarta.
Namun, tidak ada narasi BI mengajukan tuntutan ke Nadiem Makarim.
Klaim: Artikel yang menarasikan karier Nadiem Makarim dalam bahaya
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
Halaman: 1212/6752