KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim pembawa acara dan komedian Soimah berjanji akan memberikan bantuan uang Rp 50 juta.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut adalah hoaks.
Video yang mengeklaim Soimah menjanjikan bantuan Rp 50 juta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video itu Soimah mengatakan, cara untuk mendapat bantuan Rp 50 juta adalah dengan menyukai dan membagikan unggahan tersebut.
Video diberi keterangan tertulis sebagai berikut:
Mae janji Transfer 50jt hari ini ini resmi dari mae soimah ya khusus untuk yang belum dibantu
[HOAKS] Video Soimah Janjikan Bantuan Rp 50 Juta
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Ketika diamati, gerakan bibir Soimah dalam video tidak sinkron dengan yang diucapkan.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri video tersebut.
Hasilnya, ditemukan video serupa di akun Instagram pribadi Soimah yang diunnggah pada 6 Juli 2024.
Video diberi keterangan: ojo lali di catet tgl nya, nanti nggak kebagian nangiiiis, uangnya di tabung dulu buat mborong mumpung discon besar2an,...
Dalam video tersebut Soimah tidak menjanjikan uang Rp 50 juta. Namun, dia mempromsoikan dagangan bakso miliknya yang menawarkan diskon besar pada 13 Juli 2024.
Sehingga, dapat dipastikan video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Sebelumnya di media sosial juga beredar informasi keliru yang mengeklaim Soimah membagikan sejumlah uang. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini dan di sini.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri video tersebut.
Hasilnya, ditemukan video serupa di akun Instagram pribadi Soimah yang diunnggah pada 6 Juli 2024.
Video diberi keterangan: ojo lali di catet tgl nya, nanti nggak kebagian nangiiiis, uangnya di tabung dulu buat mborong mumpung discon besar2an,...
Dalam video tersebut Soimah tidak menjanjikan uang Rp 50 juta. Namun, dia mempromsoikan dagangan bakso miliknya yang menawarkan diskon besar pada 13 Juli 2024.
Sehingga, dapat dipastikan video tersebut merupakan hasil manipulasi.
Sebelumnya di media sosial juga beredar informasi keliru yang mengeklaim Soimah membagikan sejumlah uang. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini dan di sini.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Soimah menjanjikan bantuan Rp 50 juta merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya, Soimah mempromosikan usaha bakso miliknya. Sampai saat ini di media sosial Soimah tidak ada konten soal bagi-bagi uang senilai Rp 50 juta.
Dalam video aslinya, Soimah mempromosikan usaha bakso miliknya. Sampai saat ini di media sosial Soimah tidak ada konten soal bagi-bagi uang senilai Rp 50 juta.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1694293654662317
- https://www.instagram.com/reel/C9Ez5_3xpcR/?igsh=MWM5aG55YnBlcjZoOQ%3D%3D
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/29/130300665/-hoaks-bagi-bagi-uang-tunai-catut-nama-soimah
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/05/141339465/hoaks-giveaway-uang-tunai-puluhan-juta-rupiah-mengatasnamakan-soimah
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Bantuan Biaya Sekolah Rp 500.000 Mengatasnamakan BRI
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2024
Berita
KOMPAS - Beredar sebuah unggahan di media sosial dengan narasi yang menyebut adanya bantuan Rp 500.000 untuk biaya anak sekolah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut memiliki informasi yang keliru atau hoaks.
Narasi soal bantuan biaya sekolah mengatasnamakan BRI muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam unggahan dijelaskan, untuk mendapat bantuan Rp 500.000, caranya dengan mengetik "hadir" dan mengubungi nomor WhatsApp yang tertera:
???????????? BerbagiRizki hari ini yg bilang (hadir) sya kasi???????? 500ribu gratisHkusus yang blum dapat saja ya kak
KHUSUS YG PUNYA ANAK SEKOLAHBuat bapak ibu, khusus yang punya anaksekolah atau yang kurang mampu adabantuan 500ribu buat yangmembutuhkan
Lanjut WA saja ya: 082337295160tidak ada jaminan maupun syarat apapun bunda ikhlas memberi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, bantuan biaya sekolah mengatasnamakan BRI
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut memiliki informasi yang keliru atau hoaks.
Narasi soal bantuan biaya sekolah mengatasnamakan BRI muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam unggahan dijelaskan, untuk mendapat bantuan Rp 500.000, caranya dengan mengetik "hadir" dan mengubungi nomor WhatsApp yang tertera:
???????????? BerbagiRizki hari ini yg bilang (hadir) sya kasi???????? 500ribu gratisHkusus yang blum dapat saja ya kak
KHUSUS YG PUNYA ANAK SEKOLAHBuat bapak ibu, khusus yang punya anaksekolah atau yang kurang mampu adabantuan 500ribu buat yangmembutuhkan
Lanjut WA saja ya: 082337295160tidak ada jaminan maupun syarat apapun bunda ikhlas memberi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, bantuan biaya sekolah mengatasnamakan BRI
Hasil Cek Fakta
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
BRI tidak pernah menjanjikan bantuan biaya Rp 500.0000 bagi setiap orang tua untuk biaya sekolah anak, seperti dalam unggahan.
"Informasi tersebut adalah hoaks dan penipuan," kata Hendy kepada Kompas.com, Senin (2/9/2024).
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi serta data perbankan kepada pihak yang mengatasnamakan BRI.
Hendy menambahkan, informasi terkait BRI bisa diakses melalui website dan akun media sosial resmi mereka.
"BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas," ujarnya.
BRI tidak pernah menjanjikan bantuan biaya Rp 500.0000 bagi setiap orang tua untuk biaya sekolah anak, seperti dalam unggahan.
"Informasi tersebut adalah hoaks dan penipuan," kata Hendy kepada Kompas.com, Senin (2/9/2024).
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi serta data perbankan kepada pihak yang mengatasnamakan BRI.
Hendy menambahkan, informasi terkait BRI bisa diakses melalui website dan akun media sosial resmi mereka.
"BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas," ujarnya.
Kesimpulan
Narasi soal bantuan biaya sekolah Rp 500 ribu yang mengatasnamakan BRI tidak benar.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
Menurut dia, BRI hanya menggunakan website dan media sosial resminya untuk memberikan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi memastikan informasi tersebut adalah hoaks.
Menurut dia, BRI hanya menggunakan website dan media sosial resminya untuk memberikan informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Rujukan
[HOAKS] Paus Fransiskus Memerintahkan Umat untuk Mengikuti Pendiri WEF
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2024
Berita
KOMPAS.com - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus diklaim memerintahkan umat manusia untuk mengikuti pendiri Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab.
Narasi yang beredar mengeklaim, Paus mengatakan bahwa Schwab sosok yang lebih relevan dibandingkan Yesus.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia untuk mengikuti Klaus Schwab, disebarkan oleh akun Facebook ini, pada 18 Agustus 2024.
Pria dalam video merujuk situs web The People's Voice sebagai sumber rujukannya.
Ia juga menyinggung soal penulisan kitab suci baru.
Berikut narasi yang ditulis:
Paus Fransiskus Memerintahkan Umat Manusia untuk Mengikuti 'Uskup Universal' Klaus Schwab Selama 'Akhir Zaman'
Menurut Paus Fransiskus, dunia telah memasuki akhir zaman, yang berarti sangat penting bagi semua orang di dunia untuk tunduk kepada pendiri Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab, dan menerima agendanya.
Menurut Paus Fransiskus, Klaus Schwab telah ditunjuk sebagai "uskup universal" karena rencananya untuk mengembalikan alam ke posisi keutamaannya dalam tatanan dunia berarti ia adalah sosok yang lebih relevan daripada Yesus Kristus pada tahun 2024.
Komentar Paus Fransiskus telah menimbulkan kemarahan di Vatikan dengan banyak uskup agung yang menyerukan agar ia dipenggal, tetapi mengingat fakta-fakta yang mengganggu yang muncul tentang paus Jesuit tersebut, haruskah kita benar-benar terkejut dengan dukungannya terhadap program eugenika dan depopulasi ala Nazi milik Schwab?
Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris seperti yang diunggah oleh akun ini dan ini.
Narasi yang beredar mengeklaim, Paus mengatakan bahwa Schwab sosok yang lebih relevan dibandingkan Yesus.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia untuk mengikuti Klaus Schwab, disebarkan oleh akun Facebook ini, pada 18 Agustus 2024.
Pria dalam video merujuk situs web The People's Voice sebagai sumber rujukannya.
Ia juga menyinggung soal penulisan kitab suci baru.
Berikut narasi yang ditulis:
Paus Fransiskus Memerintahkan Umat Manusia untuk Mengikuti 'Uskup Universal' Klaus Schwab Selama 'Akhir Zaman'
Menurut Paus Fransiskus, dunia telah memasuki akhir zaman, yang berarti sangat penting bagi semua orang di dunia untuk tunduk kepada pendiri Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab, dan menerima agendanya.
Menurut Paus Fransiskus, Klaus Schwab telah ditunjuk sebagai "uskup universal" karena rencananya untuk mengembalikan alam ke posisi keutamaannya dalam tatanan dunia berarti ia adalah sosok yang lebih relevan daripada Yesus Kristus pada tahun 2024.
Komentar Paus Fransiskus telah menimbulkan kemarahan di Vatikan dengan banyak uskup agung yang menyerukan agar ia dipenggal, tetapi mengingat fakta-fakta yang mengganggu yang muncul tentang paus Jesuit tersebut, haruskah kita benar-benar terkejut dengan dukungannya terhadap program eugenika dan depopulasi ala Nazi milik Schwab?
Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris seperti yang diunggah oleh akun ini dan ini.
Hasil Cek Fakta
Narasi yang menuding Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia mengikuti Klaus Schwab disebarkan oleh situs web The People's Voice.
Situs web tersebut memiliki rekam jejak menyebarkan konspirasi dan misinformasi.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs tersebut sebagai bias ektrem sayap kanan, dengan kredibilitas rendah.
Situs yang berbasis di Los Angeles berdiri sejak 2014 dan sering membuat artikel clickbait.
Vatikan memang pernah menerbitkan beberapa surat yang ditujukan kepada Schwab tentang keikutsertaannya dalam pertemuan tahunan WEF di Davos. Seperti di sini, di sini, dan di sini.
Namun tidak ada satupun yang menyebutkan penunjukannya pada posisi apa pun di dalam gereja.
The People's Voice menggunakan istilah “universal bishop” kepada Schwab.
Namun, istilah tersebut hanya muncul dalam satu dokumen di situs Special Assembly, buletin tentang Sidang Khusus Sinode Para Uskup untuk Timur Tengah pada 2010.
Dokumen tersebut sama sekali tidak menyebutkan WEF atau Mr Schwab.
Situs web tersebut memiliki rekam jejak menyebarkan konspirasi dan misinformasi.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs tersebut sebagai bias ektrem sayap kanan, dengan kredibilitas rendah.
Situs yang berbasis di Los Angeles berdiri sejak 2014 dan sering membuat artikel clickbait.
Vatikan memang pernah menerbitkan beberapa surat yang ditujukan kepada Schwab tentang keikutsertaannya dalam pertemuan tahunan WEF di Davos. Seperti di sini, di sini, dan di sini.
Namun tidak ada satupun yang menyebutkan penunjukannya pada posisi apa pun di dalam gereja.
The People's Voice menggunakan istilah “universal bishop” kepada Schwab.
Namun, istilah tersebut hanya muncul dalam satu dokumen di situs Special Assembly, buletin tentang Sidang Khusus Sinode Para Uskup untuk Timur Tengah pada 2010.
Dokumen tersebut sama sekali tidak menyebutkan WEF atau Mr Schwab.
Kesimpulan
Narasi mengenai Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia untuk mengikuti pendiri WEF, Klaus Schwab merupakan hoaks.
Narasi disebarkan oleh situs yang memiliki rekam jejak menyebar teori konspirasi dan disinformasi.
Vatikan tidak pernah memberi jabatan, gelar, atau mandat apa pun kepada Schwab.
Narasi disebarkan oleh situs yang memiliki rekam jejak menyebar teori konspirasi dan disinformasi.
Vatikan tidak pernah memberi jabatan, gelar, atau mandat apa pun kepada Schwab.
Rujukan
- https://www.facebook.com/pretty.ellen.37/videos/2848542095286401
- https://www.facebook.com/100089663247088/videos/1524484554826694
- https://www.facebook.com/100090839810868/videos/419445854442107/
- https://mediabiasfactcheck.com/news-punch/
- https://www.vatican.va/content/francesco/en/messages/pont-messages/2020/documents/papa-francesco_20200115_messaggio-worldeconomicforum.html
- https://www.vatican.va/content/francesco/en/messages/pont-messages/2018/documents/papa-francesco_20180112_messaggio-davos2018.html
- https://www.vatican.va/content/francesco/en/messages/pont-messages/2014/documents/papa-francesco_20140117_messaggio-wef-davos.html
- https://www.google.com/search?q=%22universal+bishop%22+site%3A
- https%3A%2F%2Fwww.vatican.va%2F&sca_esv=8948d4b0d9ea80cc&sca_upv=1&rlz=1C1GCCU_en-GB&ei=VeTFZpTvO8eDhbIPgM2msQE&ved=0ahUKEwjU7YO7kYaIAxXHQUEAHYCmKRYQ4dUDCBA&uact=5&oq=%22universal+bishop%22+site%3A
- https%3A%2F%2Fwww.vatican.va%2F&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiLyJ1bml2ZXJzYWwgYmlzaG9wIiBzaXRlOmh0dHBzOi8vd3d3LnZhdGljYW4udmEvSOIhUMkUWMkUcAR4AJABAJgBWqABvgGqAQEzuAEDyAEA-AEBmAIEoAISwgIOEAAYgAQYsAMYhgMYigWYAwCIBgGQBgSSBwE0oAeyAg&sclient=gws-wiz-serp
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Bantuan Dana untuk Pekerja Migran Mengatasnamakan Kemensos
Sumber:Tanggal publish: 02/09/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar informasi mengenai bantuan dana Rp 35 juta untuk pekerja migran yang mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos).
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 35 juta mengatasnamakan Kemensos untuk pekerja migran dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Apakah parah TKI/TKW sudah menerima dana Bantuan BLT di tahun 2024 ini?Jika belum menerima
Silahkan Daftar Sekarang Dana Bantuan yang di keluarkan pemerintah sebesar 35jt dan Terbatasi 5 pihak Penerima yang beruntung
Silahkan Hubungi Pihak Pengurus!
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Informasi bantuan dana Rp 35 juta mengatasnamakan Kemensos untuk pekerja migran dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Apakah parah TKI/TKW sudah menerima dana Bantuan BLT di tahun 2024 ini?Jika belum menerima
Silahkan Daftar Sekarang Dana Bantuan yang di keluarkan pemerintah sebesar 35jt dan Terbatasi 5 pihak Penerima yang beruntung
Silahkan Hubungi Pihak Pengurus!
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Kemensos untuk mengonfirmasi kebenaran informasi bantuan dana tersebut.
Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Komunikasi Publik Try Haridjono membantah kebenaran informasi itu dan menyebutnya hoaks.
"Ini hoaks," kata Try saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2024).
Unggahan itu memang tidak menyertakan tautan nomor kontak. Namun, nomor kontak disematkan dalam profil akun Facebook yang mengunggah posting itu.
Nomor kontak dalam profil itu mengaitkan ke nomor WhatsApp. Awas penipuan, jangan sampai tertipu program fiktif yang mencatut nama Kemensos.
Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Komunikasi Publik Try Haridjono membantah kebenaran informasi itu dan menyebutnya hoaks.
"Ini hoaks," kata Try saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2024).
Unggahan itu memang tidak menyertakan tautan nomor kontak. Namun, nomor kontak disematkan dalam profil akun Facebook yang mengunggah posting itu.
Nomor kontak dalam profil itu mengaitkan ke nomor WhatsApp. Awas penipuan, jangan sampai tertipu program fiktif yang mencatut nama Kemensos.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 35 juta untuk pekerja migran adalah hoaks.
Informasi itu dibantah Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Komunikasi Publik Try Haridjono.
Hati-hati, jangan sampai Anda menjadi korban penipuan dari pihak-pihak yang mencatut nama Kementerian Sosial.
Informasi itu dibantah Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Komunikasi Publik Try Haridjono.
Hati-hati, jangan sampai Anda menjadi korban penipuan dari pihak-pihak yang mencatut nama Kementerian Sosial.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid03UA4ikYEcEj3JnknyohWiHYZ9FUmzjFyXd9frUqzdyDPF21gstsPi1jc84BfmGstl&id=61562753324612
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02BenNvKibsRVh4SqRJRYaba57nvwJA215grwk4geRKwcnJ67YDFQxzbjeEXTWgTTul&id=61564145105594
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0YmaHfzh1Hbkam32FYuPM5X4ziRLqUbCUhsM98Z2c1qbT7QdcoGjJjeygzgdCZrxQl&id=61562904844314
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1237/6771