• Cek Fakta: Tidak Benar Undian Bank BJB Program HUT ke-79 RI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim undian Bank BJB program HUT ke-79 RI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 17 Agustus 2024.
    Klaim undian Bank BJB program HUT ke-79 RI menampilkan tulisan sebagai berikut.
    "* Buruan lkuti Undian Bank Bjb dalam rangka HUT RI Ke79 dan dapat kan keberuntungan nya silahkan klik 𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥 dibawah 👇
    Memenangkan hadiah menarik lainnya berikut ini:
    𝗚𝗿𝗮𝗻𝗱 𝗣𝗿𝗶𝘇𝗲 :
    ° 30 Unit Mobil Inova zenix𝗛𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗟𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 :
    ° 10 Tiket Gratis ke Mekkah
    ° 20 Unit Mobil Fortuner
    ° 10 Unit Honda Brio
    ° 20 Motor Beat Street 2024
    ° 25 IPhone 15 Pro Max
    ° 200 Gram Emas
    ° 10 Tiket ke Paris
    ° 10 Kulkas LG 2024
    #bankbjb #bjbDigi"
    Unggahan tersebut mengarahkan penerima informasi mengklik tautan yang disertakan pada unggahan berikut "https://dftrmykpn.fzttvlkpnbjb.my.id/?fbclid=IwY2xjawEv3YBleHRuA2FlbQIxMQABHW4Pc2SImsC07rPcS_61k5xau2vdakdzOKqVJFVJaW8RglUStRjlnV2ebA_aem_RUlaNF_i2Yjfz4fUy1JRzw".
    Jika klik tautan tersebut mengarah pada halaman yang menampilkan formulir online yang diklaim sebagai aktivasi undian berhadiah Bank BJB. Formulir tersebut meminta nomor handphone terdaftar, 18 digit nomor kartu ATM, masa berlaku kartu dan pin ATM.
    Benarkah undian Bank BJB program HUT ke-79 RI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim undian Bank BJB program HUT ke-79 RI, dengan cara mengunjungi akun Instagram resmi Bank BJB @bankbjb. Akun Instagram tersebut mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap penipuan dengan modus undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank BJB.
    Berikut keterangan unggahan tersebut.
    "Waspada Penipuan Akun Palsu dan Penipuan Online!
    Hai Sahabat! Di era digital ini, kita semua perlu lebih waspada terhadap penipuan online yang semakin marak. Salah satu modusnya adalah undian berhadiah melalui akun palsu yang mengatasnamakan bank bjb.
    Yuk, kenali ciri-ciri akun palsu bank bjb:
    * Menggunakan logo dan nama bank bjb yang tidak resmi
    * Menginformasikan undian berhadiah atau promo yang tidak terduga
    * Meminta data pribadi
    * Menginstruksikan transfer sejumlah uang ke rekening mencurigakan
    Ingat! bank bjb tidak pernah:
    * Meminta data pribadi melalui DM atau chat media sosial
    * Menawarkan hadiah atau promo tanpa mekanisme yang jelas
    * Meminta transfer uang ke rekening pribadi
    Segera bantu *Block* dan *Report* berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan bank bjb!
    Mari bersama-sama kita jaga keamanan data dan transaksi digital kita! ️
    Info Selengkapnya: infobjb.id/bjbCall".
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim undian Bank BJB program HUT ke-79 RI tidak benar.
    Bank BJB tidak menawarkan hadiah atau promo tanpa mekanisme yang jelas dan meminta data pribadi.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Benar, Klaim Rutin Minum Pil Penambah Darah Bisa Cegah Anemia dan Mengurangi Melahirkan Bayi Stunting

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan TikTok [ arsip ] yang berisi narasi bahwa kebiasaan perempuan yang minum pil penambah darah saat haid maupun tidak haid, dapat mencegah anemia, dan mengurangi kemungkinan melahirkan bayi stunting.

    Video itu memperlihatkan seorang perempuan memperagakan cara minum pil. Konten itu mengajak perempuan menormalisasi kebiasaan minum pil tambah darah seminggu sekali saat tidak haid dan setiap hari saat menstruasi. Kebiasaan itu disebut bisa membantu perempuan-perempuan terhindar dari anemia dan mencegah melahirkan bayi stunting.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah, terbiasa minum pil tambah darah bisa menghindarkan perempuan dari anemia dan mencegah melahirkan bayi stunting?

    Hasil Cek Fakta



    Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Jember (FK Unej) Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat, dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes, FISPH, FISCM mengatakan bahwa perempuan yang sedang haid dianjurkan minum tablet tambah darah (TTD) setiap hari.

    Dia membenarkan bahwa kebiasaan itu bisa mencegah para perempuan dari anemia dan mengurangi risiko melahirkan bayi stunting. Sementara perempuan yang tidak haid dan dalam kondisi sehat, dikatakannya tidak perlu rutin minum tablet tambah darah.

    “Pada perempuan sehat tidak perlu. Tapi pada kondisi tertentu dapat dikonsumsi,” kata dr Rani pada Tempo melalui pesan, Senin, 19 Agustus 2024.

    Dia juga mengatakan meskipun diminum setiap hari secara rutin saat datang bulan, efek samping tablet tambah darah sangat sedikit. Dosis minum, katanya, harus sesuai aturan.

    Dilansir Kompas.com, Ddokter spesialis obgyn di RSIA Anugerah Semarang, Irwin Lamtota, mengatakan perempuan usia reproduktif dan saat hamil yang rutin minum pil penambah darah bisa mencegah anemia dan mengurangi risiko melahirkan bayi stunting.

    Lantaran anemia pada perempuan, terutama saat hamil, bisa menyebabkan melahirkan bayi kurang gizi atau bahkan stunting. Sementara pil tambah darah mampu menambah zat besi untuk mencegah kondisi-kondisi buruk tersebut.

    "Untuk itu salah satu usaha preventif pencegahan anemia defisiensi zat besi adalah dengan pemberian tablet tambah darah pada wanita usia reproduktif dan ibu hamil," kata Irwin, 8 Agustus 2024.

    Pada umumnya, dosis pil penambah darah yang cocok untuk pencegahan anemia adalah 60 mg besi elemental atau sekitar 1 tablet. Namun, untuk terapi pada mereka yang sudah mengalami anemia, dosisnya menjadi 100 sampai 200 mg besi elemental atau 2 tablet per hari.

    Dokter dan ahli nutrisi, dr Tan Shot Yen, mengatakan 30 persen remaja perempuan di dunia mengalami anemia dan 50 persen ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi. Padahal ibu hamil yang mengalami anemia bisa menyebabkan perkembangan janin terganggu, risiko perdarahan pasca persalinan, dan stunting jika terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan.

    Namun, menurutnya tidak semua individu rentan terkena anemia. Mereka yang tidak mengalami anemia, menurut dr Tan, tidak perlu minum pil penambah darah. Dia menyarankan perempuan yang sedang mengalami anemia meminum satu pil penambah darah per hari, dan berhenti setelah sembuh.

    Dia juga menyarankan masyarakat melawan anemia dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain itu, masyarakat bisa memeriksakan kandungan hemoglobin darah dan ferritin untuk mengetahui sedang mengalami anemia atau tidak.

    Hasil Penelitian

    Website Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) juga menyatakan bahwa satu dari tiga wanita di dunia mengalami anemia, pada tahun 2011. Artinya saat itu secara global terdapat 500 juta wanita yang mengalami anemia.

    Kehilangan darah saat perempuan menstruasi menjadi salah satu penyebabnya. Apalagi makanan yang dikonsumsi perempuan di usia reproduksi, biasanya kurang kandungan zat besi, atau terkendala dalam penyerapan zat besi, sehingga mereka rentan mengalami anemia.

    WHO juga mendapati bukti bahwa perempuan usia reproduksi yang rutin mengkonsumsi suplemen zat besi berkaitan dengan berkurangnya risiko anemia dan kekurangan zat besi. Dikatakan tidak ada efek samping yang ditemukan.

    Dengan demikian, WHO merekomendasikan wanita dewasa yang sedang menstruasi untuk melakukan intervensi pencegahan anemia dan kekurangan zat besi. Demikian juga untuk remaja perempuan yang tinggal di lingkungan di mana prevalensi anemia adalah 40% atau lebih tinggi pada kelompok usia yang sama.

    Organisasi internasional non komersial yang mempublikasikan informasi kesehatan berbasis penelitian ilmiah, Cochrane, telah meninjau sejumlah penelitian yang membahas pilihan dosis bagi perempuan dalam mengkonsumsi pil penambah darah.

    Pil penambah darah itu kadang dikombinasikan dengan asam folat dan vitamin serta mineral lainnya. Kemudian terdapat dua versi jadwal minum pil penambah darah pada perempuan untuk mencegah atau mengobati anemia.

    Keduanya adalah suplementasi harian berupa minum satu pil penambah darah setiap hari dan suplementasi intermittent atau berkala, yakni minum satu sampai tiga pil per minggu secara tidak beruntun alias disertai jeda hari.

    Dikatakan beberapa ilmuwan percaya suplementasi intermiten lebih efektif dalam membantu perempuan melawan anemia, lantaran dapat meminimalisir efek samping dan memotivasi perempuan untuk rutin mengkonsumsinya dalam jangka waktu panjang.

    Kesimpulan itu didapat dari 25 kali pengujian yang melibatkan 10.996 perempuan. Data menyebutkan bahwa perempuan yang menjalani suplementasi pil zat besi secara intermittent, memiliki risiko mengalami anemia yang lebih rendah dibanding yang tidak menerima suplementasi zat besi atau plasebo.

    Manfaat yang diperoleh perempuan yang minum pil penambah darah secara berkala juga sama dengan mereka yang minum setiap hari. Namun pengujian itu belum menjawab secara pasti berapa pil yang paling tepat diminum perempuan per minggunya, dan seberapa banyak dosisnya.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan perempuan yang rutin mengkonsumsi pil penambah darah dapat mencegah anemia dan mengurangi risiko melahirkan bayi stunting, adalah klaim yang benar.

    Penelitian secara umum menganjurkan perempuan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan pil penambah darah secara berkala untuk mencegah anemia. Mereka juga disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan agar mengetahui sedang mengalami anemia atau tidak, untuk melakukan terapi yang lebih tepat.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Klaim Video Makan Pisang Dempet Bisa Lahirkan Bayi Kembar Siam

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2024

    Berita



    Sebuah video pendek beredar di Facebook [arsip] tentang klaim larangan makan pisang dempet bagi calon ibu atau wanita hamil karena dapat melahirkan bayi kembar siam.

    Narasi dalam konten tersebut menyebut bahwa larangan itu telah turun-temurun dipercaya oleh orang tua generasi sebelumnya. Mereka melarang karena pisang dempet diyakini menyebabkan wanita hamil akan melahirkan janin kembar siam. 



    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 8,3 ribu dan dibagikan 837 kali. Benarkah klaim video tentang bahaya memakan pisang dempet bagi wanita hamil tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim dengan menghubungi ahli kandungan dr Mochammad Hud Suhargono, SpOG. Menurutnya informasi itu sekedar mitos. Tidak ada hubungan memakan pisang dempet dengan melahirkan bayi kembar siam.

    “Kembar siam terjadi karena faktor kegagalan pemisahan dari embrio setelah sel telur dibuahi sel spermatozoa. Jadi tidak ada hubungannya dengan makan pisang dempet,” katanya kepada Tempo melalui pesan singkat, 16 Agustus 2024.

    Menurut dia, pisang tetap aman dimakan. Hanya saja, wanita hamil disarankan tetap mengecek kandungannya secara rutin sejak awal kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janinnya.  

    Terkait pisang dempet, ahli genetika dan virologi tumbuhan dari FMIPA Universitas Palangkaraya, Rizko Hadi menyebut, kasus seperti itu bisa terjadi karena bakal buah (ovarium) pisang menempel atau tidak memisah. 

    Secara biologi, kasus tersebut bisa terjadi karena proses kematian sel (apoptosis) yang tidak sempurna saat pembentukan ovarium.

    “Jadi seharusnya sel-sel di antara kedua bakal buah pisang itu mati sehingga memberikan pemisahan antara kedua buah dalam proses pembentukannya. Ini sama seperti kasus jari manusia yang masih ada selaput di antara jari-jarinya,” terang Rizko kepada Tempo, Jumat, 16 Agustus 2024.

    Menurut Rizko, buah pisang dempet tetap aman dikonsumsi siapa saja, termasuk wanita hamil.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kembar siam disebabkan oleh dua embrio yang disatukan saat pembuahan, sehingga menghasilkan bayi kembar yang terhubung secara fisik, paling sering di bagian perut, dada, atau kepala. 

    Kembar siam sebenarnya jarang terjadi. Komplikasi dapat dikurangi dengan penanganan yang ketat dari profesional kesehatan.

    Para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab kondisi tersebut. Namun kemungkinan besar hal ini melibatkan pembelahan atau peleburan embrio tahap awal segera setelah pembuahan. Semua kembar siam adalah identik, dan sekitar dua pertiganya dianggap sebagai perempuan saat lahir.

    Kesimpulan



    Hasil verifikasi Tempo, video klaim memakan pisang dempet bagi wanita hamil akan melahirkan bayi kembar siam adalah keliru. Tidak ada hubungan kelahiran kembar siam dengan makan pisang dempet. 

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Bill Gates Terlibat Dalam Kematian, Kelumpuhan, dan Kemandulan Wanita di India dan Afrika Akibat Vaksin

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2024

    Berita



    Sebuah akun Instagram [ arsip ] mengunggah tangkap layar sebuah media yang berjudul “Keluarga Kennedy Bongkar Andil Yayasan Bill Gates Terkait Kematian, Kelumpuhan dan Kemandulan Warga India dan Afrika”.

    Unggahan ini diberi keterangan “Kill Gates dengan sederet kontroversinya dan media selalu menutupinya, tak heran postingan-postingan tentang kejadian-kejadian efek kipi vaksin-vaksin produksinya seperti Polio yang didanai oleh Bill Gates selalu dihilangkan jejaknya…..”



    Benarkah Bill Gates terlibat dalam kematian, kelumpuhan dan kemandulan wanita di India dan Afrika? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo menelusuri klaim tersebut menggunakan sumber terbuka baik pemberitaan maupun jurnal kesehatan yang kredibel. Penelusuran Tempo menemukan tangkap layar tersebut merupakan artikel (arsip) yang dipublikasikan 15 Juni 2020 dari sebuah situs yang mencantumkan redaksinya di Jakarta. Situs ini tidak mencantumkan susunan redaksi dan pedoman pemberitaan media siber seperti layaknya situs berita pada umumnya.

    Artikel ini berisi sejumlah klaim yang menyebutkan Robert Kennedy Jr melancarkan kampanye membongkar kejahatan Yayasan Bill Gates yang berperan dalam kematian warga India dan Afrika akibat program vaksinasi. Kampanye ini dilancarkan setelah kematian kerabat Kennedy yang diduga merupakan aksi balas dendam.

    Penelusuran Tempo, artikel dengan klaim yang sama beredar pada April 2020 di beberapa laman 1, 23 dan 4 dengan berbagai bahasa.  Salah satu tuduhannya adalah kasus kematian perempuan di Afrika dan India setelah menerima vaksin yang dibiayai oleh Bill Gates. Disebutkan, vaksin HPV (human papillomavirus) yang dibiayai oleh Bill Gates untuk 23.000 anak perempuan di India, menyebabkan tujuh orang meninggal dan 1.200 orang mengalami efek samping.

    Pada 15 Februari 2021, Pemerintah India merilis Laporan Akhir Komite yang ditunjuk untuk menyelidiki “Dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan penelitian menggunakan vaksin Human Papilloma Virus (HPV)” oleh PATH di India. Hasil investigasi komite menyimpulkan, lima korban meninggal tidak terbukti terkait dengan vaksin. Seorang anak perempuan tenggelam di sebuah tambang; seorang lainnya meninggal karena gigitan ular; dua orang bunuh diri dengan menelan pestisida; dan seorang lagi meninggal karena komplikasi malaria.

    Sedangkan penyebab kematian dua anak perempuan lainnya masih belum diketahui secara pasti: satu kemungkinan akibat pireksia, atau demam tinggi, dan yang kedua akibat dugaan pendarahan otak. 

    Direktur Jenderal ICMR, ahli mikrobiologi, Vishwa Mohan Katoch, dengan tegas menolak adanya hubungan tersebut. “Berdasarkan penyelidikan, dapat dipastikan bahwa hubungan sebab akibat dari tujuh kematian itu sama sekali tidak terkait dengan vaksin HPV,” ujarnya.

    Namun para ahli lain juga mengatakan bahwa tanpa adanya otopsi, tidak mungkin untuk menentukan penyebab kematian yang sebenarnya. Investigasi ini membebaskan para pengelola uji coba PATH dan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) di New Delhi dari tanggung jawab atas kematian yang terjadi. 

    Laman American Association for the Advancement of Science menuliskan, vaksin HPV telah tersedia di Amerika Serikat sejak tahun 2006, namun belum tersedia di negara berkembang lainnya termasuk India. Pada tahun 2009, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Seattle meluncurkan Program for Appropriate Technology in Health (PATH) melakukan uji coba HPV terhadap 24.777 remaja putri di negara bagian Andhra Pradesh dan Gujarat, India. Program senilai 3,6 juta dolar AS ini didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation. PATH juga dilaksanakan di Uganda, Peru, dan Vietnam.

    Dilansir Rajiv Gandhi Cancer Institute and Research Centre, Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks pada wanita dan merupakan masalah kesehatan serius di India. Sekitar 60% wanita di India rentan terhadap infeksi HPV, dan 80-85% kanker serviks di negara ini disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Kanker serviks adalah kanker paling umum kedua di India, dengan perkiraan 123.907 kasus baru dan 77.348 kematian setiap tahunnya. 

    Laman WHO juga menuliskan, vaksin HPV aman dan bahkan dapat digunakan pada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh atau terinfeksi HIV. Efek samping setelah vaksinasi HPV adalah umumnya ringan dan berdurasi singkat. Rekomendasi mengenai penggunaan vaksin HPV dikeluarkan oleh Kelompok Ahli Penasihat Strategis (SAGE) Imunisasi WHO pada pertemuannya di bulan April 2022. Pengakuan tentang keamanan vaksin ini juga telah dikeluarkan CDC

    Tuduhan terhadap Bill Gates bukanlah hal baru. Ia kerap dikaitkan dengan isu membiayai dan merencanakan Covid-19, hak paten virus dan vaksin, genosida dengan vaksin, dan masih banyak lagi.

    Dalam sebuah riset Zignal Labs yang dipublikasikan New York Times teori konspirasi yang mengaitkan Bill Gates dengan pandemi covid-19 disebutkan sebanyak 1,2 juta kali di TV dan media sosial dari bulan Februari hingga April 2020. Termasuk 10 video terpopuler  di Youtube yang telah ditonton hampir 5 juta kali dan lebih dari 16.000 unggahan di Facebook yang telah mengumpulkan hampir 900.000 “like” dan komentar.

    Dilansir AP, Robert F. Kennedy Jr memiliki rekam jejak anti vaksin. Ia kerap mengatakan tidak anti vaksin, namun catatan menunjukkan hal yang sebaliknya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan penelusuran dan analisis Tim Cek Fakta Tempo, klaim yang menyebutkan Bill Gates terlibat dalam kematian, kelumpuhan dan kemandulan wanita di India dan Afrika terbukti keliru.

    Penyelidikan yang dilakukan pemerintah India  Program for Appropriate Technology in Health (PATH) dan Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menyimpulan, kematian tersebut berdasarkan hasil investigasi  tidak berkaitan dengan vaksin HPV (human papillomavirus). 

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini