“Gue selalu bilang dari semua majalah Barat, The Economist adalah yang paling sampah dari semuanya. Jelas media propaganda global white supremacist berlabel jurnalistik.
Untuk cover ini saja, mereka mengedit menghapus bendera Palestina dari foto aslinya”
[SALAH] The Economist Memanipulasi Foto Sehingga Bendera Palestina Hilang dari Sampulnya
Sumber: TwitterTanggal publish: 02/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari AFP.
Akun Twitter @revolutia mengutip cuitan The Economist yang mengunggah foto sampul majalahnya. Pada foto sampul yang diunggah The Economist tersebut, terlihat sekumpulan masyarakat ada di atap sebuah rumah dengan membawa beberapa bendera Bangladesh. Headline majalah tersebut membahas mengenai rakyat Bangladesh yang merayakan dimulainya demokrasi setelah pemerintahannya yang terakhir runtuh. @revolutia mengklaim bahwa foto sampul tersebut sengaja diedit untuk menghapus bendera Palestina dari foto aslinya. Hal tersebutlah yang juga membuat @revolutia menganggap majalah The Economist merupakan propaganda white supremacy yang berlabel jurnalistik. Cuitan tersebut ditulis pada 9 Agustus 2024.
Setelah dilakukan penelusuran oleh tim AFP, informasi tersebut menyesatkan. Tim AFP pernah mengunggah foto yang sama pada 5 Agustus 2024 setelah Syekh Hasina digulingkan dan meninggalkan Bangladesh. Pada foto tersebut, tidak terlihat adanya bendera Palestina dan merupakan foto yang sama persis seperti sampul majalah The Economist. AFP menjelaskan bahwa fotografer asli yang mengabadikan momen perayaan tersebut, yang bernama K M Asad, mengonfirmasi bahwa tidak ada bendera Palestina pada saat ia mengambil foto itu. K M Asad juga mengunggah beberapa foto yang diambil pada kejadian yang sama di Instagram pribadinya.
AFP juga menjelaskan, meskipun foto bendera Palestina tidak terlihat pada foto sampul The Economist yang diambil oleh K M Asad, bendera Palestina memang dikibarkan setelahnya, dan foto-foto dengan bendera Palestina yang dijadikan pembanding juga merupakan foto asli. Pada video YouTube yang diunggah oleh “Bangladesh” dengan judul “প্রধানমন্ত্রী কার্যালয়”, terlihat bahwa bendera Palestina juga dikibarkan pada kejadian dan tempat yang sama, namun setelah foto dengan bendera Bangladesh diambil.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @revolutia merupakan konten yang menyesatkan.
Akun Twitter @revolutia mengutip cuitan The Economist yang mengunggah foto sampul majalahnya. Pada foto sampul yang diunggah The Economist tersebut, terlihat sekumpulan masyarakat ada di atap sebuah rumah dengan membawa beberapa bendera Bangladesh. Headline majalah tersebut membahas mengenai rakyat Bangladesh yang merayakan dimulainya demokrasi setelah pemerintahannya yang terakhir runtuh. @revolutia mengklaim bahwa foto sampul tersebut sengaja diedit untuk menghapus bendera Palestina dari foto aslinya. Hal tersebutlah yang juga membuat @revolutia menganggap majalah The Economist merupakan propaganda white supremacy yang berlabel jurnalistik. Cuitan tersebut ditulis pada 9 Agustus 2024.
Setelah dilakukan penelusuran oleh tim AFP, informasi tersebut menyesatkan. Tim AFP pernah mengunggah foto yang sama pada 5 Agustus 2024 setelah Syekh Hasina digulingkan dan meninggalkan Bangladesh. Pada foto tersebut, tidak terlihat adanya bendera Palestina dan merupakan foto yang sama persis seperti sampul majalah The Economist. AFP menjelaskan bahwa fotografer asli yang mengabadikan momen perayaan tersebut, yang bernama K M Asad, mengonfirmasi bahwa tidak ada bendera Palestina pada saat ia mengambil foto itu. K M Asad juga mengunggah beberapa foto yang diambil pada kejadian yang sama di Instagram pribadinya.
AFP juga menjelaskan, meskipun foto bendera Palestina tidak terlihat pada foto sampul The Economist yang diambil oleh K M Asad, bendera Palestina memang dikibarkan setelahnya, dan foto-foto dengan bendera Palestina yang dijadikan pembanding juga merupakan foto asli. Pada video YouTube yang diunggah oleh “Bangladesh” dengan judul “প্রধানমন্ত্রী কার্যালয়”, terlihat bahwa bendera Palestina juga dikibarkan pada kejadian dan tempat yang sama, namun setelah foto dengan bendera Bangladesh diambil.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @revolutia merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Foto yang digunakan The Economist untuk sampulnya tersebut diambil di kesempatan yang berbeda dengan foto yang diklaim sebagai foto asli.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2024/09/02/salah-the-economist-memanipulasi-foto-sehingga-bendera-palestina-hilang-dari-sampulnya/
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.36EP9CV
- https://www.afpforum.com/AFPForum/Search/ViewMedia.aspx?mui=1&hid=AF559DC74559E85511A85AE3039D9EF8D6BC664E471CF2EC058C28DB0EE7B552
- https://www.instagram.com/p/C-f9hG7ShCu/?img_index=1
- https://www.youtube.com/watch?v=L_RF18mHz40
[SALAH] Sejarawan Asal Inggris Peter Carey Beri Komentar Mengenai Perlawanan Bambu Runcing
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 02/09/2024
Berita
Sejarawan Asal Inggris Peter Carey : Mustahil Indonesia Mengusir Penjajahan Dengan Bambu Runcing, 10 Meter Saja Tidak Sampai Lemparan Bambu RuncingNya, Terus Dari Mana Kalian Bisa Sebut Indonesia Mengusir Penjajahan Dengan Bambu Runcing
ARSIP: https://archive.md/ocZSL
ARSIP: https://archive.md/ocZSL
Hasil Cek Fakta
Akun Tiktok dengan nama @1q_223 mengunggah sebuah konten tangkapan layar berita Tribun Images dengan judul “Sejarawan Asal Inggris Peter Carey : Mustahil Indonesia Mengusir Penjajahan Dengan Bambu Runcing, 10 Meter Saja Tidak Sampai Lemparan Bambu RuncingNya, Terus Dari Mana Kalian Bisa Sebut Indonesia Mengusir Penjajahan Dengan Bambu Runcing.”
Penelusuran fakta dilakukan dengan mengetikkan secara manual judul berita yang beredar ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan satupun informasi yang valid mengenai berita tersebut di situs Tribun News.
Demikian pula ketika ditelusuri secara manual pada indeks berita di web Tribun News tanggal 11 Januari 2020, tidak ditemukan informasi valid mengenai komentar sejarawan Peter Carey terhadap Perlawanan Bambu Runcing.
Konten ini merupakan hasil suntingan menggunakan inspect element, yakni dengan mengedit judul berita pada sebuah web tanpa mengubah tampilan aslinya. Sehingga ketika discreenshot, judul berita pada sebuah web tampak nyata.
Beberapa konten hasil suntingan menggunakan inspect element yang sebelumnya pernah beredar seperti artikel hasil periksa fakta turnbackhoax.id berjudul [SALAH] Tangkapan Layar Judul Berita Detik: Prabowo Subianto siap terjunkan 80 Kopasus untuk penjagaan Kejagung Dan keluarga dan “[SALAH] Tangkapan Layar Berita Detik Jabar, Kemunculan hacker bjorka menanggapi kasus “Vina_Cirebon”.”
Kesimpulan
Faktanya tangkapan layar yang diunggah merupakan hasil suntingan menggunakan inspect element. Tidak ditemukan judul berita mengenai sejarawan asal Inggris Peter Carey menanggapi sejarah mengenai perlawanan Bambu Runcing
Rujukan
- https://www.niagahoster.co.id/blog/inspect-element/
- https://www.affde.com/id/inspect-element-tutorial.html
- https://turnbackhoax.id/2024/05/27/salah-tangkapan-layar-judul-berita-detik-prabowo-subianto-siap-terjunkan-80-kopasus-untuk-penjagaan-kejagung-dan-keluarga/
- https://turnbackhoax.id/2024/05/26/salah-tangkapan-layar-berita-detik-jabar-kemunculan-hacker-bjorka-menanggapi-kasus-vina_cirebon
[SALAH] Putra Mahkota Kerajaan Inggris Masuk Islam
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/09/2024
Berita
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillah..
Putra mahkota :crown: kerajaan inggris :gb: masuk Islam karena Allaah….believe it or not… Mmng bs bikin geger UK krn UK penopang utama Isra-hell dan gerakan islamophobia Freemason n Illuminati sbg kaki tangan dajjal lakanatullah alaih
SUMBER ARSIP: https://archive.md/ilMpU
Alhamdulillah..
Putra mahkota :crown: kerajaan inggris :gb: masuk Islam karena Allaah….believe it or not… Mmng bs bikin geger UK krn UK penopang utama Isra-hell dan gerakan islamophobia Freemason n Illuminati sbg kaki tangan dajjal lakanatullah alaih
SUMBER ARSIP: https://archive.md/ilMpU
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun facebook dengan nama Susi Rahmawati mengunggah sebuah video yang menampilkan sosok putera mahkota kerajaan Inggris, Pangeran William. Video tersebut diunggah dengan klaim Pangeran William masuk Islam.
Penelusuran fakta dilakukan dengan fitur pencarian di google menggunakan kata kunci “Pangeran William masuk Islam”.
Dari penelusuran tersebut, ditemukan sebuah artikel yang diterbitkan oleh Kompas.com pada 9 maret 2024 dengan judul “[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Pangeran William Masuk Islam”. Dalam artikel tersebut, Kompas menjelaskan bahwa video yang beredar merupakan hasil penggabungan dari potongan-potongan video pertemuan Pangeran William dengan komunitas Muslim.
Misalnya cuplikan video Pangeran William mengunjungi Hayes Muslim Centre yang diunggah di kanal YouTube The Times and The Sunday Times, pada 10 Maret 2023. Ia dan istrinya datang untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan dan penggalangan dana setelah gempa dahsyat di Turki dan Suriah yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Potongan-potongan video tersebut tidak memberikan bukti yang cukup mengenai klaim bahwa Pangeran William masuk Islam.
Selain itu, diketahui anggota keluarga Kerajaan Inggris menganut agama Kristen-Anglikanisme sejak 1558, setelah kerajaan berada di bawah pemerintahan Elizabeth I.
Dengan demikian, klaim pada video yang menyebut bahwa Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran William masuk Islam, tidak benar.
Penelusuran fakta dilakukan dengan fitur pencarian di google menggunakan kata kunci “Pangeran William masuk Islam”.
Dari penelusuran tersebut, ditemukan sebuah artikel yang diterbitkan oleh Kompas.com pada 9 maret 2024 dengan judul “[KLARIFIKASI] Tidak Ada Bukti Pangeran William Masuk Islam”. Dalam artikel tersebut, Kompas menjelaskan bahwa video yang beredar merupakan hasil penggabungan dari potongan-potongan video pertemuan Pangeran William dengan komunitas Muslim.
Misalnya cuplikan video Pangeran William mengunjungi Hayes Muslim Centre yang diunggah di kanal YouTube The Times and The Sunday Times, pada 10 Maret 2023. Ia dan istrinya datang untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan dan penggalangan dana setelah gempa dahsyat di Turki dan Suriah yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Potongan-potongan video tersebut tidak memberikan bukti yang cukup mengenai klaim bahwa Pangeran William masuk Islam.
Selain itu, diketahui anggota keluarga Kerajaan Inggris menganut agama Kristen-Anglikanisme sejak 1558, setelah kerajaan berada di bawah pemerintahan Elizabeth I.
Dengan demikian, klaim pada video yang menyebut bahwa Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran William masuk Islam, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya, tidak ditemukan bukti yang valid mengenai Pangeran William masuk Islam. Video yang beredar merupakan hasil penggabungan dari potongan-potongan video pertemuan Pangeran William dengan komunitas Muslim.
Rujukan
[SALAH] Rocky Gerung Tantang Mahasiswa Demo UU Hukuman Mati Bagi Koruptor
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 02/09/2024
Berita
Rocky Gerung “GERAM” Sebut Mahasiswa Yang Demo Kemarin, Mahasiswa Dungu Itu, dan Tolol, Hanya dibayar 100K/Kepala, Coba Kalian Demo di DPR, UU Hukum “Mati” Bagi Koruptor, Berani Ngk!! Saya Yakin Ngk
SUMBER AR SIP: https://archive.md/ocZSL
SUMBER AR SIP: https://archive.md/ocZSL
Hasil Cek Fakta
Akun Tiktok dengan nama @hkl.garage mengunggah sebuah konten yang berisi tangkapan layar berita di web CNN Indonesia pada 23 Agustus 2023 mengenai tantangan Rocky Gerung terhadap mahasiswa.
Penelusuran fakta dilakukan dengan mengetikkan secara manual judul berita yang beredar ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan satupun informasi yang valid mengenai berita tersebut di situs CNN.
Demikian pula ketika ditelusuri secara manual pada indeks berita di web CNN Indonesia tanggal 23 Agustus 2024, tidak ditemukan informasi valid mengenai berita tantangan Rocky Gerung terhadap mahasiswa.
Konten ini merupakan hasil suntingan menggunakan inspect element, yakni dengan mengedit judul berita pada sebuah web tanpa mengubah tampilan aslinya. Sehingga ketika discreenshot, judul berita pada sebuah web tampak nyata.
Beberapa konten hasil suntingan menggunakan inspect element yang sebelumnya pernah beredar seperti artikel hasil periksa fakta turnbackhoax.id berjudul [SALAH] Tangkapan Layar Judul Berita Detik: Prabowo Subianto siap terjunkan 80 Kopasus untuk penjagaan Kejagung Dan keluarga dan “[SALAH] Tangkapan Layar Berita Detik Jabar, Kemunculan hacker bjorka menanggapi kasus “Vina_Cirebon”.”
Penelusuran fakta dilakukan dengan mengetikkan secara manual judul berita yang beredar ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan satupun informasi yang valid mengenai berita tersebut di situs CNN.
Demikian pula ketika ditelusuri secara manual pada indeks berita di web CNN Indonesia tanggal 23 Agustus 2024, tidak ditemukan informasi valid mengenai berita tantangan Rocky Gerung terhadap mahasiswa.
Konten ini merupakan hasil suntingan menggunakan inspect element, yakni dengan mengedit judul berita pada sebuah web tanpa mengubah tampilan aslinya. Sehingga ketika discreenshot, judul berita pada sebuah web tampak nyata.
Beberapa konten hasil suntingan menggunakan inspect element yang sebelumnya pernah beredar seperti artikel hasil periksa fakta turnbackhoax.id berjudul [SALAH] Tangkapan Layar Judul Berita Detik: Prabowo Subianto siap terjunkan 80 Kopasus untuk penjagaan Kejagung Dan keluarga dan “[SALAH] Tangkapan Layar Berita Detik Jabar, Kemunculan hacker bjorka menanggapi kasus “Vina_Cirebon”.”
Kesimpulan
Faktanya tangkapan layar yang diunggah merupakan hasil suntingan menggunakan inspect element. Tidak ditemukan judul berita mengenai Rocky Gerung menantang mahasiswa demo UU Hukuman Mati Bagi Koruptor di laman CNN Indonesia per tanggal 23 Agustus 2024.
Rujukan
- https://www.niagahoster.co.id/blog/inspect-element/
- https://www.affde.com/id/inspect-element-tutorial.html
- https://turnbackhoax.id/2024/05/27/salah-tangkapan-layar-judul-berita-detik-prabowo-subianto-siap-terjunkan-80-kopasus-untuk-penjagaan-kejagung-dan-keluarga/
- https://turnbackhoax.id/2024/05/26/salah-tangkapan-layar-berita-detik-jabar-kemunculan-hacker-bjorka-menanggapi-kasus-vina_cirebon
Halaman: 1243/6771