• [HOAKS] Kelompok Hezbollah Kirim Drone Berbentuk Merpati

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar gambar yang diklaim sebagai pesawat nirawak atau drone yang dikirim oleh kelompok Hezbollah yang berbasis di Lebanon.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Gambar drone Hezbollah berbentuk merpati disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (9/8/2024):

    Hezbollah publishes a message to the occupation audience:Not every bird flying around you is a bird

    Berikut terjemahannya:

    Hizbullah menerbitkan pesan kepada kelompok pendudukan: Tidak semua burung yang terbang di sekitar Anda adalah burung

    akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Jumat (9/8/2024), gambar drone Hezbollah berbentuk merpati.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek gambar yang beredar menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat membantu mendeteksi seberapa banyak campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam suatu konten, termasuk gambar.

    Hasilnya menunjukkan, gambar drone merpati teridentifikasi memiliki probabilitas 98,8 persen dibuat dengan AI.

    Kelompok Hezbollah merupakan sekutu Hamas yang berbasis di Lebanon.

    Dilansir Associated Press, kelompok Hezbollah memang meluncurkan serangan ke Israel pada pertengahan Mei, menggunakan drone peledak.

    Serangan pesawat nirawak tersebut merupakan pembalasan terhadap Israel atas serangan udaranya di Beirut yang menewaskan komandan militer Hizbullah Fouad Shukur.

    Kendati demikian, gambar yang beredar bukanlah drone milik kelompok Hezbollah.

    Kesimpulan

    Gambar drone Hezbollah berbentuk merpati merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, gambar tersebut memiliki probabilitas 98,8 persen dibuat dengan AI.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Penjelasan atas Kabar Keliru Internet Mati akibat Badai Matahari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai badai matahari pada 2025 yang disebut akan mengakibatkan internet tidak bisa digunakan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

    Narasi internet mati akibat badai matahari pada 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada Agustus 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Prediksi Badai Matahari di Tahun 2025, apa yang akan terjadi?? Kalo pun benar terjadi, otomatis kita akan kembali seperti jaman dahulu yang tanpa internet dan listrik sampai berbulan-bulan. Siapkah kita??

    Narasi itu disertai video presenter berita membahas tentang badai matahari pada 2025.

    "Kemungkinan munculnya badai Matahari di tahun 2025 memungkinkan manusia di Bumi dapat kehilangan akses internet selama berbulan-bulan..."

    "NASA sendiri sedang mengantisipasi supaya kalau pun memang terjadi letupan di Matahari yang menyebabkan badai Matahari supaya dampaknya bisa diminimalisir," kata sang presenter.

    Hasil Cek Fakta

    Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo membantah bahwa badai matahari 2025 akan menghilangkan akses internet selama berbulan-bulan.

    Ia menjelaskan, badai matahari umumnya terkait banyaknya bintik Matahari dan jumlahnya mencapai maksimum saat berada puncak aktivitasnya.

    Menurut dia, suatu siklus aktivitas Matahari panjangnya 10 hingga 11 tahun, sehingga puncak siklus terjadi pada tahun ke-5 atau ke-6 dari awal siklus.

    "Siklus aktivitas Matahari kali ini dimulai pada 2018, sehingga puncak aktivitas diperkirakan terjadi pada 2024 atau 2025. Namun, itu hanya patokan umum," ujar Marufin seperti diberitakan Kompas.com, 26 Mei 2024.

    Sementara itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA belum mengeluarkan peringatan khusus tentang "kematian" internet akibat badai matahari.

    Dilansir Kompas.com, NASA memang telah meluncurkan misi Parker Space Probe, tetapi tidak pernah ada istilah kiamat internet dalam misi tersebut.

    Parker Space Probe merupakan misi yang diluncurkan NASA pada 2018 untuk melihat permukaan atau atmosfer Matahari lebih dekat.

    Melalui misi tersebut, NASA dapat mengumpulkan informasi tentang angin surya atau solar wind karena jarak wahana antariksa kian dekat dengan atmosfer Matahari.

    NASA mempelajari dampak angin surya terhadap kehidupan di Bumi, antara lain perubahan orbit satelit, memperpendek umur satelit, dan mengganggu perangkat elektronik.

    Istilah kiamat internet bersumber dari studi soal badai matahari yang ditulis oleh asisten profesor ilmu komputer Universitas California, Sangeetha Abdu Jyothi, pada 2021.

    Pada judul studinya, ia menulis "internet apocalypse" atau kiamat internet.

    Studi tersebut menganalisis ketahanan infrastruktur internet di seluruh dunia dan menemukan bahwa kabel bawah laut memiliki risiko kegagalan yang lebih tinggi.

    Apabila terjadi badai matahari, maka kabel bawah air akan terganggu dan menghilangkan daya listrik besar-besaran.

    Namun perlu digarisbawahi, studi tersebut berdasarkan analisis dan rekonstruksi, bukan berdasarkan pada peluncuran misi Parker Space Probe.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi internet mati akibat badai matahari pada 2025 perlu diluruskan.

    Memang benar siklus aktivitas Matahari diperkirakan mencapai puncak pada 2025, tetapi tidak ada peringatan tentang kematian internet akibat fenomena tersebut.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Foto “Xi Jinping Dilaporkan Menderita Stroke pada Sidang Pleno Ketiga PKT”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    “Xi Jinping dilaporkan terkena stroke Tiongkok: Xi Jinping Dilaporkan Menderita Stroke pada Sidang Pleno Ketiga PKT, menurut Jennifer Zeng Tiongkok: Setelah Xi Jinping dilaporkan terkena stroke pada Sidang Pleno ke-3 PKC, kondisinya saat ini tidak diketahui. Gambar yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Belum ada penampilan resmi sejak itu. Saluran Telegram http://WW3[dot]INFO News, https://t[dot]me/WW3INFO”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah kabar dari akun Twitter @bdleonanda pada 18 Juli 2024 yang mengklaim bahwa Xi Jinping dilaporkan terkena stroke pada Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis Tiongkok (PKT), hal tersebut dibuktikan dengan foto yang memperlihatkan Xi Jinping seperti kesakitan.

    Namun setelah ditelusuri dengan mesin pencarian Google, tidak ditemukan sumber pemberitaan valid yang membenarkan klaim tersebut, justru media berita internasional seperti Reuters.com dan Rappler.com membantah klaim tersebut.

    Penelusuran Reuters menemukan foto serupa dari Xi Jinping yang dipublikasi oleh AP Newsroom pada 15 Maret 2024, dalam publikasi tersebut disebutkan bahwa Presiden China pada momen tersebut memejamkan mata setelah minum dari cangkir pada sesi penutupan Kongres Rakyat Nasional yang diadakan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Senin, 11 Maret 2024.

    Perlu diketahui bahwa akun Twitter @bdleonanda sudah beberapa kali menyebarkan hoaks, dan beberapa postingan yang diunggahnya sudah pernah dibantah kebenarannya oleh Pemeriksa Fakta Mafindo.

    Dengan demikian, Xi Jinping terkena stroke adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Tidak ditemukan sumber pemberitaan valid yang membenarkan klaim tersebut. Foto Xi Jinping memejamkan mata merupakan reaksi sesaat setelah minum dari cangkirnya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video “Bara Rudal Iran yang Membumihanguskan Israel”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    “INI BUKAN BARA SATE Gaeeesss….. TAPI BARA RUDAL IRAN YANG MEMBUMI HANGUSKAN ISRAEL :fire::fire::fire: WELLCOME TO JAHANAM !!”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Twitter @21_mozza pada 5 Agustus 2024 membagikan sebuah video yang diklaim merupakan situasi di Israel yang telah dibumihanguskan oleh rudal Iran. Diketahui dari Kompas.id, pesawat nirawak berdaya jangkau jauh buatan Irak telah menghantam Israel pada 19 Juli 2024.

    Faktanya video tersebut bukan berada di Israel melainkan di Aljazair. Sebelumnya Pemeriksa Fakta Mafindo telah membantah bahwa video tersebut berkaitan dengan konflik yang terjadi di Timur-Tengah akhir-akhir ini. Dalam laporannya di turnbackhoax.id disebutkan bahwa momen dalam video merupakan perayaan kembang api setelah klub bola CR Belouizdad memenangkan kejuaraan Aljazair pada 2020.

    Dilansir dari AFP, rekaman tersebut tersebar di internet pertama kali pada 27 September 2023 yakni 10 bulan sebelum serangan pesawat buatan Iran tersebut menghantam Israel pada 19 Juli 2024, dan lebih dari seminggu sebelum konflik antara Hamas dan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Dengan demikian, video kondisi di Israel yang dibumihanguskan oleh Iran adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya video tersebut diambil saat perayaan kembang api di Aljazair setelah klub bola CR Belouizdad memenangkan kejuaraan Aljazair pada 2020. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini