S-A-T-B-U
Tebak Nama Hari di atas, Bapak kasih Rp 52jt untuk yg Jujur amanah…
[PENIPUAN] Jusuf Hamka Bagikan Uang 52 Juta Dengan Tebak Nama Hari
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan di Facebook menampilkan video Jusuf Hamka yang membagikan uang senilai 52 juta Rupiah kepada masyarakat dengan menebak nama hari. Video ini diunggah oleh akun bernama Yusuf Hamka pada 22 Juni 2024. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata akun yang mengunggah video tersebut bukanlah milik Jusuf Hamka. Dilansir dari turnbachoax. id, Jusuf Hamka tidak memiliki akun Facebook. Akun media sosial milik Jusuf Hamka hanya Instagram dengan nama @jusufhamka dan akun Tiktok @mohjusufhamka_official. Selain itu, Jusuf Hamka melalui Instagram pribadinya sudah menghimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan akun-akun yang mengatasnamakan Jusuf Hamka selain akun di atas. Dengan demikian, dapat disimpulkan unggahan yang menampilkan Jusuf Hamka membagikan uang senilai 52jt di akun Facebook tidaklah benar.
Kesimpulan
Akun yang mengunggah video seperti pernyataan di atas bukanlah akun asli milik Jusuf Hamka. Jusuf Hamka hanya memiliki akun media sosial Instagram dan Tiktok.
Rujukan
[SALAH] Gelombang Setinggi 17 Meter Hantam Perairan ini
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 26/06/2024
Berita
BENCANA HARI INI ~ BENCANA TERUS BERGANTI, OMBAK SETINGGI 4 METER SAPU KOTA INI HINGGA BEGINI
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan di Youtube menampilkan video yang menyebutkan bahwa gelombang tinggi menghantam sebuah kota. Video ini diunggah oleh akun Youtube bernama Gembok Nusantara pada 19 Juni 2024.
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut tidaklah benar. Pemeriksa fakta menemukan ketidaksesuaian antara judul yang digunakan di dalam video dan yang tertulis di narasi. Judul yang digunakan di video tertulis bahwa terjadi gelombang ganas 17 meter di perairan ini sedangkan di narasi tertulis terjadi ombak 4 meter yang menyapu sebuah kota. Setelah isi video dilihat secara keseluruhan ternyata narator dalam video ini hanya membacakan artikel yang pemeriksa fakta temukan di laman http://sindonews.com. Artikel ini menyampaikan bahwa BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan tanggal 18-19 Juni 2024. Gelombang setinggi 4 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia. Masyarakat terutama nelayan dihimbau untuk berhati-hati ketika berlayar atau beraktivitas di laut.
Dengan demikian, tidaklah benar pernyataan bahwa gelombang tinggi 17 meter atau ombak 4 meter yang menghantam sebuah kota.
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut tidaklah benar. Pemeriksa fakta menemukan ketidaksesuaian antara judul yang digunakan di dalam video dan yang tertulis di narasi. Judul yang digunakan di video tertulis bahwa terjadi gelombang ganas 17 meter di perairan ini sedangkan di narasi tertulis terjadi ombak 4 meter yang menyapu sebuah kota. Setelah isi video dilihat secara keseluruhan ternyata narator dalam video ini hanya membacakan artikel yang pemeriksa fakta temukan di laman http://sindonews.com. Artikel ini menyampaikan bahwa BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan tanggal 18-19 Juni 2024. Gelombang setinggi 4 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia. Masyarakat terutama nelayan dihimbau untuk berhati-hati ketika berlayar atau beraktivitas di laut.
Dengan demikian, tidaklah benar pernyataan bahwa gelombang tinggi 17 meter atau ombak 4 meter yang menghantam sebuah kota.
Kesimpulan
Tidak benar adanya gelombang tinggi 17 Meter hantam sebuah perairan. Narator dalam video ini hanya membacakan artikel di laman nasional yang berisi peringatan dini oleh BMKG untuk masyarakat di sekitar perairan atau yang beraktivitas di laut.
Rujukan
[SALAH] WNA Meksiko Tembak Polisi di Bali Karena Dimintai Uang
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 26/06/2024
Berita
Diduga Kesal Dimintai Uang Tambahan Saat Ditilang Turis Asal Mexico Menembak Anggota Polisi Hingga Tewas Ditempat Menurut Saksi Ditkp Pelaku Menggunakan Senjata “Desert Eagle”
Menurut saksi di TKP polisi yang ditembak ditempat kepal4 p3cah, Astaughfirullah. Husnul khotimah
Menurut saksi di TKP polisi yang ditembak ditempat kepal4 p3cah, Astaughfirullah. Husnul khotimah
Hasil Cek Fakta
Sebuah video beredar di tiktok menyatakan bahwa WNA asal Meksiko menembak anggota polisi hingga kepala pecah karena dimintai uang tambahan pada saat ditilang. Video ini diunggah oleh akun bernama Sean Jaya Safety Shoes dan menampilkan tangkapan layar dari artikel nasional.
Setelah dilakukan penelusuran, pernyataan ini tidaklah benar. Pemeriksa fakta mencoba mencari tangkapan artikel pada video tersebut yang diketahui berasal dari laman Kompas TV dan diunggah pada 13 Juni 2024. Artikel yang digunakan di video ternyata tidak ditemukan di laman Kompas TV pada tanggal tersebut. Dilansir dari http://kompas.com, foto yang digunakan dalam video tersebut pernah dipakai oleh laman Viva pada 28 Februari 2023. Artikel di laman ini membahas tentang satuan tugas yang dibentuk untuk menangani pelanggaran lalu lintas di Bali.
Selain itu, dilansir dari http://liputan6.com Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Polda Bali memastikan tidak ada peristiwa tersebut dan hingga kini masih melacak pemilik akun yang menyebarkan berita ini.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang WNA Meksiko tembak polisi saat ditilang tidaklah benar.
Setelah dilakukan penelusuran, pernyataan ini tidaklah benar. Pemeriksa fakta mencoba mencari tangkapan artikel pada video tersebut yang diketahui berasal dari laman Kompas TV dan diunggah pada 13 Juni 2024. Artikel yang digunakan di video ternyata tidak ditemukan di laman Kompas TV pada tanggal tersebut. Dilansir dari http://kompas.com, foto yang digunakan dalam video tersebut pernah dipakai oleh laman Viva pada 28 Februari 2023. Artikel di laman ini membahas tentang satuan tugas yang dibentuk untuk menangani pelanggaran lalu lintas di Bali.
Selain itu, dilansir dari http://liputan6.com Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Polda Bali memastikan tidak ada peristiwa tersebut dan hingga kini masih melacak pemilik akun yang menyebarkan berita ini.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang WNA Meksiko tembak polisi saat ditilang tidaklah benar.
Kesimpulan
Pernyataan tersebut tidaklah benar. Informasi ini telah dibantah oleh Polda Bali bahwa video tersebut adalah hoaks dan hingga kini oknum yang mengunggah video masih dicari.
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/06/21/125900382/-hoaks-turis-meksiko-tembak-polisi-saat-ditilang
- https://www.viva.co.id/berita/nasional/1579328-turis-asing-kerap-berulah-dan-viral-di-bali-pemprov-bentuk-satgas
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5620574/viral-kabar-wn-meksiko-tembak-polisi-hingga-tewas-polda-bali-tegaskan-hoaks
[SALAH] Jokowi Bangun IKN untuk Rakyat Tiongkok
Sumber: twitter.comTanggal publish: 26/06/2024
Berita
“Jokowi membangun IKN untuk rakyat Tiongkok. Ngeri”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter/X @dancersejati07 mengunggah cuitan dengan klaim bahwa Presiden Joko Widodo membangun IKN untuk rakyat Tiongkok. Dalam cuitannya, dilampirkan sebuah video dengan narasi bahwa Pemerintah China kini menagih hutang Indonesia setelah nama Anies Baswedan mendunia. Dalam narasi juga dituliskan bahwa China menawarkan Indonesia untuk membayar hutang atau mengganti dengan 200 juta penduduk Tiongkok untuk menetap di Kalimantan.
Dalam video yang dilampirkan tersebut menampilkan seorang pembawa berita yang membawakan berita dalam Bahasa Inggris.
Setelah dilakukan penelusuran dengan bantuan Google Reverse Image, ditemukan unggahan yang identik dengan video tersebut pada akun Facebook media berita WION dari India. Video ini diunggah pada 20 Oktober 2021. Jika diterjemahkan, berita yang disampaikan membahas tentang bom waktu pinjaman China ke negara-negara di dunia. 165 negara berhutang setidaknya $385 miliar kepada China. Namun, dunia hampir tidak mengetahui tentang pinjaman ini. “Utang tersembunyi” ini yang kemudian disebut bisa memicu krisis ekonomi.
Sang pembawa berita mencontohkan Indonesia yang memiliki pinjaman ke China dalam proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung. Penjelasan detil mengenai hal ini juga dibahas pada artikel Asia Times dengan judul “Hidden China debts come to the fore in Indonesia,” yang diunggah pada 18 Oktober 2021.
Namun berdasarkan tayangan video asli dan artikel Asia Times tersebut tidak ada pembahasan mengenai pembangunan IKN yang dilakukan Presiden Jokowi untuk warga Tiongkok. Video maupun artikel berisi tentang pendanaan China pada proyek KCIC Jakarta Bandung.
Dalam video yang dilampirkan tersebut menampilkan seorang pembawa berita yang membawakan berita dalam Bahasa Inggris.
Setelah dilakukan penelusuran dengan bantuan Google Reverse Image, ditemukan unggahan yang identik dengan video tersebut pada akun Facebook media berita WION dari India. Video ini diunggah pada 20 Oktober 2021. Jika diterjemahkan, berita yang disampaikan membahas tentang bom waktu pinjaman China ke negara-negara di dunia. 165 negara berhutang setidaknya $385 miliar kepada China. Namun, dunia hampir tidak mengetahui tentang pinjaman ini. “Utang tersembunyi” ini yang kemudian disebut bisa memicu krisis ekonomi.
Sang pembawa berita mencontohkan Indonesia yang memiliki pinjaman ke China dalam proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung. Penjelasan detil mengenai hal ini juga dibahas pada artikel Asia Times dengan judul “Hidden China debts come to the fore in Indonesia,” yang diunggah pada 18 Oktober 2021.
Namun berdasarkan tayangan video asli dan artikel Asia Times tersebut tidak ada pembahasan mengenai pembangunan IKN yang dilakukan Presiden Jokowi untuk warga Tiongkok. Video maupun artikel berisi tentang pendanaan China pada proyek KCIC Jakarta Bandung.
Kesimpulan
Berdasarkan tayangan video asli dan artikel Asia Times terkait tidak ada pembahasan mengenai pembangunan IKN yang dilakukan Presiden Jokowi untuk warga Tiongkok. Video maupun artikel berisi tentang pendanaan China pada proyek KCIC Jakarta Bandung.
Rujukan
Halaman: 1565/6690