KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan untuk mengulangi laga Indonesia melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U23 2024.
Berdasarkan unggahan yang beredar, FIFA akan mengulang laga Indonesia melawan Uzbekistan karena ditemukan kecurangan.
Akan tetapi, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim FIFA memutuskan mengulangi laga Indonesia melawan Uzbekistan karena menemukan kecurangan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Salah satu akun membagikan video pada 1 Mei 2024 dengan judul:
KEPUTUSAN FIFA SUDAH BULAT?FIFA Temukan KECURANGAN, Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang Hari Rabu
Kemudian, di awal video terdapat klip yang menampilkan Presiden FIFA Giani Infantino.
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang
Sumber:Tanggal publish: 14/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri klip pada awal video yang menampilkan Presiden FIFA Giani Infantino. Hasilnya, video itu identik dengan yang ada di kanal YouTube Sky Sport News ini.
Video itu adalah momen ketika Infantino menyampaikan konferensi pers Piala Dunia pada 19 November 2022 di Doha, Qatar.
Dalam keterangan pers, Infantino tidak membahas pertandingan Indonesia melawan Uzbekistan, tetapi membahas terkait penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022.
Salah satu hal yang disorot Infantino dalam pidatonya yakni terkait negara barat yang kerap mengkritik soal dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Piala Dunia Qatar 2022.
Setelah disimak sampai tuntas, tidak ditemukan informasi valid yang memastikan laga Indonesia melawan Uzbekistan diulang.
Narator hanya membahas soal berjalannya pertandingan antara Indonesia melawan Uzbekistan di Piala Asia U23 2024.
Adapun Piala Asia U23 2024 telah berakhir. Jepang berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Uzbekistan 1-0 di partai final pada 3 Mei 2024.
Video itu adalah momen ketika Infantino menyampaikan konferensi pers Piala Dunia pada 19 November 2022 di Doha, Qatar.
Dalam keterangan pers, Infantino tidak membahas pertandingan Indonesia melawan Uzbekistan, tetapi membahas terkait penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022.
Salah satu hal yang disorot Infantino dalam pidatonya yakni terkait negara barat yang kerap mengkritik soal dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Piala Dunia Qatar 2022.
Setelah disimak sampai tuntas, tidak ditemukan informasi valid yang memastikan laga Indonesia melawan Uzbekistan diulang.
Narator hanya membahas soal berjalannya pertandingan antara Indonesia melawan Uzbekistan di Piala Asia U23 2024.
Adapun Piala Asia U23 2024 telah berakhir. Jepang berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Uzbekistan 1-0 di partai final pada 3 Mei 2024.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim FIFA memutuskan mengulangi laga Indonesia melawan Uzbekistan karena menemukan kecurangan tidak benar atau hoaks.
Klip yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino merupakan video lama saat Piala Dunia Qatar 2022.
Adapun Piala Asia U23 2024 telah berakhir. Jepang berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Uzbekistan 1-0 di partai final pada 3 Mei 2024.
Klip yang menampilkan Presiden FIFA Gianni Infantino merupakan video lama saat Piala Dunia Qatar 2022.
Adapun Piala Asia U23 2024 telah berakhir. Jepang berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Uzbekistan 1-0 di partai final pada 3 Mei 2024.
Rujukan
Cek Fakta: Hoaks Video Eks Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi
Sumber:Tanggal publish: 16/05/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Februari 2024.
Dalam postingannya terdapat video Siti Fadilah Supari berbicara terkait obat yang ia promosikan membantu mengatasi nyeri sendi. Hingga saat ini video tersebut telah dilihat lebih dari 346,8 ribu kali, mendapat 73 ribu likes dan 4,6 ribu kali dibagikan.
Lalu benarkah postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya ada video yang identik dengan postingan.
Video itu diunggah di akun @siti_fadilah_supari di Tiktok pada 15 September 2023. Namun dalam video tersebut tidak berbicara terkait promosi obat nyeri sendiri.
Namun dalam video tersebut Siti Fadilah Supari terkait pengalaman seseorang untuk memperhatikan anjuran dokter jika ada keluhan. Video asli itu sendiri berdurasi 3 menit 6 detik.
Selain itu penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan website pendeteksi konten video AI, deepware.ai. Di sana ditemukan bahwa video dalam postingan merupakan buatan AI.
Kesimpulan
Postingan video mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi adalah hoaks.
Rujukan
[SALAH] Video Sri Mulyani Mempromosikan Obat Hipertensi
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 16/05/2024
Berita
Sri Mulyani: “Hipertensi telah merenggut nyawa semua kerabat saya, dan saya merasa bahwa saya akan segera mati juga. Namun berkat obat ini, saya lupa akan tekanan darah tinggi, nyeri dada, dan kelelahan kronis.”
“STOP Hipertensi! Rahasia Alami Ini Bisa”
“STOP Hipertensi! Rahasia Alami Ini Bisa”
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.
Beredar sebuah video yang menunjukkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan testimoni sekaligus mempromosikan obat hipertensi yang ia konsumsi. Disebutkan juga bahwa obat tersebut adalah rekomendasi dari dr. Terawan, mantan Menteri Kesehatan, yang tidak dijual di apotek.
Namun setelah ditelusuri oleh Tempo, video tersebut merupakan hasil manipulasi deepfake dengan menggunakan AI. Tim Cek Fakta Tempo menjelaskan dalam analisa gerakan bibir dan wajah Sri Mulyani terlihat gerakan yang terputus-putus setiap ganti kata, gerakan bibir yang tidak wajar tersebut adalah salah satu indikasi deepfake.
Video asli Sri Mulyani yang digunakan dalam video tersebut merupakan momen saat dirinya diwawancara oleh VOA yang membahas mengenai kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali pada November 2022.
Dengan demikian, Sri Mulyani mempromosikan obat hipertensi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Beredar sebuah video yang menunjukkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan testimoni sekaligus mempromosikan obat hipertensi yang ia konsumsi. Disebutkan juga bahwa obat tersebut adalah rekomendasi dari dr. Terawan, mantan Menteri Kesehatan, yang tidak dijual di apotek.
Namun setelah ditelusuri oleh Tempo, video tersebut merupakan hasil manipulasi deepfake dengan menggunakan AI. Tim Cek Fakta Tempo menjelaskan dalam analisa gerakan bibir dan wajah Sri Mulyani terlihat gerakan yang terputus-putus setiap ganti kata, gerakan bibir yang tidak wajar tersebut adalah salah satu indikasi deepfake.
Video asli Sri Mulyani yang digunakan dalam video tersebut merupakan momen saat dirinya diwawancara oleh VOA yang membahas mengenai kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali pada November 2022.
Dengan demikian, Sri Mulyani mempromosikan obat hipertensi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya suara dalam video tersebut adalah hasil manipulasi AI, video asli menunjukkan wawancara VOA dengan Sri Mulyani yang membahas tentang kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali.
Faktanya suara dalam video tersebut adalah hasil manipulasi AI, video asli menunjukkan wawancara VOA dengan Sri Mulyani yang membahas tentang kondisi geopolitik dan ketegangan yang dihadapi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G-20 di Bali.
Rujukan
[SALAH] SURAT REKRUTMEN KERJA OLEH PT KAI PERIODE MEI 2024
Sumber: Tangkapan Layar SuratTanggal publish: 15/05/2024
Berita
Beredar sebuah tangkapan layar surat rekrutmen yang mencatut nama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pada surat tersebut terdapat narasi yang menjelaskan seputar jadwal yang harus diikuti oleh para pelamar kerja. Disebutkan bahwa calon pekerja diharapkan hadir pada tanggal 7 dan 8 Mei 2024 di tempat yang telah ditentukan oleh PT KAI.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui jika surat tersebut merupakan surat palsu. Melansir dari idxchannel.com, PT KAI melalui VP Public Relations KAI, Joni Martinus menegaskan jika surat tersebut HOAKS. Joni bahkan mengimbau masyarakat agar senantiasa berhati-hati terhadap segala jenis informasi yang mencatut nama PT KAI, dan mencari informasi seputar PT KAI melalui situs-situs resmi.
“Kami menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen ataupun undangan melakukan seleksi dengan persyaratan tambahan seperti penyediaan akomodasi dan transportasi,” tegas Joni.
Berdasar seluruh referensi diketahui jika surat perihal rekrutmen kerja oleh PT KAI tidak benar. Surat tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.
Artikel ini disadur dari idxchannel.com.
“Kami menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen ataupun undangan melakukan seleksi dengan persyaratan tambahan seperti penyediaan akomodasi dan transportasi,” tegas Joni.
Berdasar seluruh referensi diketahui jika surat perihal rekrutmen kerja oleh PT KAI tidak benar. Surat tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori imposter content atau konten tiruan.
Artikel ini disadur dari idxchannel.com.
Kesimpulan
Surat tersebut PALSU. Hal ini telah diklarifikasi langsung oleh pihak PT KAI.
Rujukan
Halaman: 1831/6735