• [SALAH]: Gunung Merapi meletus, 5 desa terkubur hidup-hidup

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 09/02/2024

    Berita

    Wedus gembel murka.Gunung Merapi meletus, 5 desa terkubur hidup-hidup

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video dengan klaim Gunung Merapi erupsi dan mengubur 5 desa hidup-hidup.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah tidak benar. Narasi dengan video tidak saling berhubungan.

    Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari 5 Januari 2024 sampai dengan 11 Januari 2024 Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali awan panas guguran.

    Video yang tayang pada Senin 5 Februari 2024 tersebut memberikan narasi di video yang mengatakan “merapi muntahkan awan panas petang ini”, faktanya gunung tersebut telah erupsi sejak 5 Januari 2024.

    Narator di video tersebut juga membacakan teks dari artikel kompas.com yang berjudul sepekan Gunung Merapi keluarkan empat kali awan panas guguran dan 189 kali guguran lava.

    Video yang digunakan di video klaim juga merupakan video Tim Sar Kanjuruhan saat evakuasi erupsi Gunung Semeru Selasa, 7 Desember 2022.

    Dengan demikian klaim video tersebut adalah tidak benar, dengan kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Klaim video erupsi Gunung Merapi dengan narasi thumbnail tidak berkaitan. Video tersebut diprovokasi dengan narasi yang menyesatkan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Hasil Hitung Suara di Malaysia dan Taiwan Telah Selesai Dilakukan

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 08/02/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim hasil penghitungan suara di Malaysia dan Taiwan telah selesai dilakukan. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 Februari 2024.
    Dalam postingannya terdapat narasi sebagai berikut:
    "Taiwan
    01 mendapat 5,46% suara
    02 mendapat 88,6% suara
    03 mendapat 3,64% suara
    Malaysia
    01 mendapat 7,2% suara
    02 mendapat 83,3% suara
    03 mendapat 9,5% suara
    Di Taiwan and Malaysia Anda sudah menang jendral"
    Lalu benarkah postingan yang mengklaim hasil penghitungan suara di Malaysia dan Taiwan telah selesai dilakukan?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari Liputan6.com berjudul "KPU Bantah Ada Hasil Hitung Suara Pemilu di Luar Negeri Sebelum 14 Februari 2024" yang tayang pada 8 Februari 2024.
    Berikut isi artikelnya:
    "Liputan6.com, Jakarta - Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari membantah adanya hasil hitung cepat Pemilu 2024 di luar negeri. Hal itu disampaikan, guna menjawab perolehan suaran kandidat Pilpres 2024 yang ramai beredar di sosial media.
    “Publikasi hasil penghitungan suara Pemilu Luar Negeri tersebut adalah tidak benar,” tegas Hasyim melalui pesan singkat diterima, Kamis (8/2/2024).
    Meski pemungutan suara di luar negeri berjalan lebih awal atau early voting namun penghitungan suaranya dilakukan serentak dengan Pemilu di dalam negeri.
    “Penghitungan suara Pemilu luar negeri dilaksanakan bersamaan dengan waktu penghitungan suara pemilu dalam negeri yaitu pada 14-15 Februari 2024,” jelas Hasyim.
    Hasyim menjelaskan, memang pemungutan suara di luar negeri dilakukan lebih awal dari dalam negeri. Hal itu dilakukan dengan tiga metode, datang ke tempat pemungutan suara (TPS), dikirim melalui pos, dan kotak suara keliling.
    Namun demikian, jika ada hasil suara dari luar negeri dapat dipastikan hal itu adalah salah. Sebab, KPU RI tidak melakukan penghitungan suara di mana pun sebelum 14 Februari 2024.
    “Dengan demikian bila sudah ada publikasi hasil penghitungan suara luar negeri sebelum 14 Februari 2024, kami pastikan itu adalah tidak benar,” tegas Hasyim menandasi.

    Kesimpulan


    Postingan yang mengklaim hasil penghitungan suara di Malaysia dan Taiwan telah selesai dilakukan adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Foto Anies Acungkan Dua Jari Bukan Dukungan kepada Prabowo

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 07/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengacungkan salam dua jari untuk mendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan merupakan lelucon yang dibuat pendukung capres.
    Narasi yang mengeklaim Anies Baswedan mengacungkan salam dua jari untuk mendukung Prabowo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun TikTok ini.
    Akun tersebut membagikan gambar Anies yang sedang mengacungkan dua jari. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:
    Ternyata pak anis diam2 memilih No 2 @prabowo
    Tidk apap2 pak Anies Jujur itu lebih baik, dari pada dipendam ya kan
    Akun TikTok Tangkapan layar TikTok narasi yang menyebut Anies Baswedan mengacungkan dua jari mendukung Prabowo

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar yang menampilkan Anies mengacungkan salam dua jari identik dengan yang ada di laman Warta Kota ini.
    Dalam keterangannya gambar tersebut adalah momen ketika Anies mengajak pengunjung "Konser Ngabuburit Salam 2 Jari" untuk memilih capres-cawapres nomor urut 2 di Pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla.
    Anies saat itu merupakan juru kampanye pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. 
    Sehingga, dapat dipastikan gambar tersebut tidak terkait dengan narasi Anies mendukung Prabowo di Pilpres 2024. 
    Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru menetapkan nomor urut pasangan capres-cawapres pada 14 November 2023.
    Berdasarkan pengundian, KPU menetapkan:
    Nomor urut 1: Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar
    Nomor Urut 2: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
    Nomor urut 3: Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Anies Baswedan mengacungkan salam dua jari untuk mendukung Prabowo kelru dan merupakan lelucon.
    Gambar tersebut merupakan momen ketika Anies  Anies mengajak untuk memilih capres-cawapres nomor urut 2 di Pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla. Anies merupakan juru kampanye pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. 
     

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Microsoft Menonaktifkan Komputer yang Sebar Konten Antimainstream

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 07/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar kabar bahwa raksasa teknologi Microsoft berencana menonaktifkan komputer pengguna yang membagikan konten di luar arus utama atau antimainstream.
    Penonaktifan tersebut diklaim sebagai upaya mencegah misinformasi Pemilu 2024.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
    Informasi soal Micosoft berencana menonaktifkan komputer yang sebar konten antimainstream ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (4/2/2023):
    Microsoft telah mengumumkan rencana untuk menonaktifkan komputer orang-orang yang berbagi konten 'non-mainstream' secara online, dalam upaya memerangi apa yang disebut "misinformasi" menjelang Pemilu 2024.
    Saat wawancara dengan Lester Holt dari NBC, CEO microsoft Satya Nadella di tanya tentang bagaimana Al dapat membantu atau membahayakan pemilu di masa depan.
    Nadella menyatakan "ini bukan pemilu pertama di mana kita menghadapi kampanye disinformasi atau propaganda yang dilakukan oleh musuh dan campur tangan pemilu.
    Kami melakukan semua pekerjaan di industri teknologi seputar watermarking,mendeteksi kepalsuan dan ID konten. Sejujurnya,akan ada lebih banyak teknologi untuk dapat mengidentifikasi seputar masalah disinformasi dan misinformasi."
    Bagaimana kalau membatalkan pemilu? #BillGates
    Narasi yang beredar bersumber dari artikel di situs The People Voice, Sabtu (3/2/2024).
    Media Bias Fact Check mengidentifikasi The People Voice sebagai situs yang memiliki bias dan kredibilitas rendah.
    Situs web berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat tersebut rutin menerbitkan artikel soal konspirasi dan propaganda sejak 2014 di bawah perusahaan induk Newspunch LLC.
    Sumber informasi dari artikel di situs tersebut dipertanyakan, tidak dapat dipercaya, dan bias ekstrem sayap kanan.
    Artikel tersebut mengutip wawancara CEO Microsoft Satya Nadella bersama pembawa berita NBC News Lester Holt yang berdiskusi tentang kecerdasan buatan atau AI pada 31 Januari 2024.
    Nadella mengatakan, Microsoft memberikan watermark dan mendeteksi konten deepfake sebagai upaya mengurangi misinformasi dan disinformasi.
    Tidak menutup kemungkinan AI juga digunakan untuk menyebar disinformasi dan propaganda selama pemilu.
    Maka, Microsoft berupaya memberi konteks pada pengguna dengan memberi watermark dan pendeteksian konten deepfake.
    Dalam wawancara, Nadella sama sekali tidak menyebutkan soal rencana penonaktifan komputer pengguna yang menyebar konten di luar arus utama.
    Wawancara lengkap Nadella dan Holt dapat dilihat di kanal YouTube NBC News.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Narasi soal Microsoft berencana menonaktifkan komputer yang sebar konten antimainstream merupakan hoaks.
    Informasi tersebut bersumber dari situs bias sayap kanan.
    Wawancara CEO Microsoft Satya Nadella di NBC News sama sekali tidak membahas soal penonaktifan komputer.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini