Beredar akun Facebook yang mengatasnamakan Bupati Paser, Fahmi Fadli. Akun tersebut mengirimkan pesan melalui messenger menawarkan bantuan dana dan korban akan diminta foto, alamat, serta nomor rekening Yayasan.

Berdasarkan hasil penelusuran, akun Facebook tersebut adalah palsu. Fahmi Fadli memiliki akun Facebook pribadi yaitu facebook.com/fahmi.fadli.9404, akun tersebut diikuti oleh 4.8 ribu pengguna Facebook. Selain itu Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Abdul Kadir S, dilansir dari korankaltim.com menegaskan akun yang beredar bukan milik Bupati Paser.

Akun palsu tersebut memiliki kemiripan dengan yang asli, penggunaan foto profil serupa namun beda sudut pengambilan gambar cukup membingungkan bagi masyarakat. Dapat dipastikan akun Facebook Bupati Paser Fahmi Fadli masuk ke dalam kategori konten tiruan.

Akun palsu. Akun Facebook asli Bupati Paser, Fahmi Fadli adalah facebook.com/fahmi.fadli.9404.

Beredar akun WhatsApp Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Khusaini dengan nomor +62 822 2670 1615. Akun tersebut memasang foto profil Khusaini saat berada di ruangannya.

Faktanya akun tersebut palsu. Melansir dari lintas9.com Khusaini memastikan akun WhatsApp yang beredar bukan miliknya. Ia juga meminta masyarakat dan Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik untuk tidak menanggapi.

“Siapapun pihak yang dihubungi dihimbau untuk tidak menanggapi telepon atau kiriman pesan dari orang yang mengaku sebagai saya tersebut. Beberapa pegawai Dishub Kabupaten Gresik telah dihubungi untuk berbagai kepentingan yang bisa merugikan saya dan orang lain,” kata Khusaini 03 Januari 2024 pada lintas9.com.

Berdasarkan penjelasan di atas akun WhatsApp Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Khusaini dengan nomor +62 822 2670 1615 adalah palsu dan masuk kategori konten tiruan.

Khusaini menegaskan itu bukan nomornya dan mengimbau tidak menanggapi pesan dari nomor tersebut.

Sebuah video beredar di Facebook dengan mengangkat judul “Pemerintah Pusat Minta UNHCR Ditutup”. Dalam video tersebut juga dituliskan beberapa tagline yaitu #BubarkanUnhcr, #PulangkanRohingnya dan menandai akun Presiden Indonesia.

Setelah ditelusuri ternyata video tersebut adalah hasil wawancara dari salah satu stasiun TV. Diketahui bahwa seseorang dalam video merupakan Guru Besar Hukum Internasional, Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana dalam wawancaranya di kanal YouTube Liputan 6. Dalam wawancara mengenai penanganan pengungsi Rohingya, Hikmawanto berpendapat pemerintah harus menutup Kantor UNHCR di Jakarta karena menjadi faktor pendorong pengungsi datang ke Indonesia. Sejauh ini tidak ada pernyataan valid dari Pemerintah Indonesia untuk menutup kantor UNHCR. Bahkan pemerintah masih bekerja sama dengan UNHCR untuk menangani pengungsi Rohingya.

Oleh karena itu, video yang beredar tidaklah benar, karena pernyataan tersebut bukan dari pemerintah Indonesia melainkan pendapat pribadi.

Faktanya, narasi yang menyatakan bahwa pemerintah Indonesia meminta Kantor UNHCR di tutup tidaklah benar. Pernyataan tersebut hanyalah pendapat pribadi bukan pernyataan resmi dari pemerintah.

Akun TikTok @user12505152018307 mengunggah video dengan klaim bahwa panitia Piala Asia 2023 telah resmi membatalkan kemenangan Irak atas Timnas Indonesia dalam laga perdana Piala Asia 2023 yang berlangsung pada 15 Januari 2024. Hal itu disebabkan karena wasit terbukti salah dalam mengambil keputusan dan laga kedua tim akan diulang pada 17 Januari 2024.

Setelah dilakukan penelusuran, faktanya tidak ditemukan informasi kredibel mengenai pertandingan ulang antara Timnas Indonesia melawan Irak di Piala Asia 2023 seperti yang diklaim pada unggahan.

Di sisi lain, Timnas Indonesia diketahui memang telah melayangkan protes resmi ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait kontroversi gol kedua Irak yang diciptakan oleh Osama Rashid dan disahkan wasit Tantashev Ilgiz. Melalui protes ini, Timnas Indonesia berharap bahwa ke depannya perangkat pertandingan dapat bersikap lebih tegas dan cermat dalam membuat keputusan.

Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun TikTok @user12505152018307 merupakan informasi yang salah.

Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.

Unggahan video yang mengklaim bahwa Timnas Indonesia dan Irak akan melakukan pertandingan ulang di Piala Asia 2023 merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, tidak ditemukan informasi kredibel mengenai klaim tersebut.