KOMPAS.com - Muncul narasi yang menyebut vaksin tetes polio atau oral polio vaccine (OPV) mengakibatkan 490.000 kasus kelumpuhan di India.
Salah satu pengguna Facebook menyebarkan narasi itu dan mengeklaim bahwa vaksin polio berbahaya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.
Informasi soal OPV membahayakan karena mengakibatkan kelumpuhan, ditemukan di akun Facebook ini, Jumat (12/1/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Penelitian di India mengungkapkan bahwa vaksin tetes Polio (OPV) telah mengakibatkan lebih dari 490.000 kasus kelumpuhan.
Kemenkes terus membahayakan anak2 Indonesia dengan pemberian massal vaksin ini yang sudah dilarang di banyak negara.
Dalam konten tersebut, pengunggah menyertakan tautan dan tangkapan layar dari situs Scidev.net.
[KLARIFIKASI] Vaksin Tetes Polio Tidak Membahayakan
Sumber: kompas.comTanggal publish: 15/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Scidev.net memang melaporkan soal kasus kelumpuhan yang dikaitkan dengan pemberian OPV tiga kali setahun.
Situs tersebut melaporkan soal 490.000 kasus kelumpuhan selama 2000-2017 di India. Namun, OPV tetap dinilai ampuh mengatasi penyakit polio.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan untuk mengurangi OPV dan mengganti dengan vaksin suntik atau inactivated polio vaccine (IPV).
Sementara, National Institute of Science, Technology, and Development Studies New Delhi mengatakan, perlu validasi data serologis untuk mengaitkan efek OPV pada sistem kekebalan individu dan kelompok, serta potensi perubahan pada mikrobioma.
Dikutip dari situs WHO, 10 Oktober 2018, ditemukan virus vaksin polio tipe 2 pada beberapa sampel limbah dan tinja.
Lantas, ditemukan beberapa vial bOPV, yang dipasok oleh salah satu produsen di India, mengandung jejak virus vaksin polio tipe 2.
Pemerintah India tetap menarik vaksin yang dipasok oleh produsen ini dari semua negara bagian, meski risiko vaksin mengembangkan virus polio sangat kecil.
Dilansir Mint, India mengganti OPV trivalen (tOPV) dengan OPV bivalen (bOPV) untuk semua imunisasi rutin.
Hal serupa dilakukan 155 negara, alasannya untuk menjaga efektivitas vaksin dan kekebalan terhadap virus polio.
Sebelumnya, tOPV dibuat untuk menghentikan tiga strain polio. Sementara bOPV melindungi dari strain polio tipe 1 dan 3.
Adapun polio dari strain tipe 2 liar dipastikan telah diberantas pada 2015 di India.
Kendati demikian, keputusan itu tidak bebas risiko.
Pemberian tOPV membuat virus hidup yang dilemahkan dalam vaksin bermutasi dan menyebabkan virus polio yang berasal dari vaksin (cVDPV), terutama di populasi yang imunisasinya rendah.
Lebih dari 90 persen kasus cVDPV di India dalam 10 tahun terakhir disebabkan oleh jenis vaksin tipe 2.
Untuk mencegah berjangkitnya cVDPV tipe 2 setelah peralihan, tersedia monovalent OPV (mOPV) tipe 2 jika suatu saat terjadi wabah.
Polio merupakan virus kuno yang pemberantasannya terus dilakukan hingga kini. Vaksin terbukti efektif mengurangi wabah polio.
Sebagai virus, polio masih ada dan berkembang, sehingga cakupan vaksinasi tetap harus diperluas.
Belakangan ditemukan kasus lumpuh layu di Jawa Tengah pada Desember 2023 dan Jawa Timur pada Januari 2024.
Sebagai langkah untuk mengatasi kasus luar biasa (KLB) polio di Indonesia yang baru-baru ini terjadi, Kementerian Kesehatan mengadakan Sub Pekan Imunisasi Polio (Sub PIN Polio).
Kemenkes menggunakan vaksin generasi terbaru, yakni Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 atau nOPV2, yang diberikan sebanyak dua tetes dengan interval minimal satu bulan.
Vaksin nOPV2 berbeda dengan vaksin yang diberikan di India pada 2000-2017.
Situs tersebut melaporkan soal 490.000 kasus kelumpuhan selama 2000-2017 di India. Namun, OPV tetap dinilai ampuh mengatasi penyakit polio.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan untuk mengurangi OPV dan mengganti dengan vaksin suntik atau inactivated polio vaccine (IPV).
Sementara, National Institute of Science, Technology, and Development Studies New Delhi mengatakan, perlu validasi data serologis untuk mengaitkan efek OPV pada sistem kekebalan individu dan kelompok, serta potensi perubahan pada mikrobioma.
Dikutip dari situs WHO, 10 Oktober 2018, ditemukan virus vaksin polio tipe 2 pada beberapa sampel limbah dan tinja.
Lantas, ditemukan beberapa vial bOPV, yang dipasok oleh salah satu produsen di India, mengandung jejak virus vaksin polio tipe 2.
Pemerintah India tetap menarik vaksin yang dipasok oleh produsen ini dari semua negara bagian, meski risiko vaksin mengembangkan virus polio sangat kecil.
Dilansir Mint, India mengganti OPV trivalen (tOPV) dengan OPV bivalen (bOPV) untuk semua imunisasi rutin.
Hal serupa dilakukan 155 negara, alasannya untuk menjaga efektivitas vaksin dan kekebalan terhadap virus polio.
Sebelumnya, tOPV dibuat untuk menghentikan tiga strain polio. Sementara bOPV melindungi dari strain polio tipe 1 dan 3.
Adapun polio dari strain tipe 2 liar dipastikan telah diberantas pada 2015 di India.
Kendati demikian, keputusan itu tidak bebas risiko.
Pemberian tOPV membuat virus hidup yang dilemahkan dalam vaksin bermutasi dan menyebabkan virus polio yang berasal dari vaksin (cVDPV), terutama di populasi yang imunisasinya rendah.
Lebih dari 90 persen kasus cVDPV di India dalam 10 tahun terakhir disebabkan oleh jenis vaksin tipe 2.
Untuk mencegah berjangkitnya cVDPV tipe 2 setelah peralihan, tersedia monovalent OPV (mOPV) tipe 2 jika suatu saat terjadi wabah.
Polio merupakan virus kuno yang pemberantasannya terus dilakukan hingga kini. Vaksin terbukti efektif mengurangi wabah polio.
Sebagai virus, polio masih ada dan berkembang, sehingga cakupan vaksinasi tetap harus diperluas.
Belakangan ditemukan kasus lumpuh layu di Jawa Tengah pada Desember 2023 dan Jawa Timur pada Januari 2024.
Sebagai langkah untuk mengatasi kasus luar biasa (KLB) polio di Indonesia yang baru-baru ini terjadi, Kementerian Kesehatan mengadakan Sub Pekan Imunisasi Polio (Sub PIN Polio).
Kemenkes menggunakan vaksin generasi terbaru, yakni Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 atau nOPV2, yang diberikan sebanyak dua tetes dengan interval minimal satu bulan.
Vaksin nOPV2 berbeda dengan vaksin yang diberikan di India pada 2000-2017.
Kesimpulan
Ada yang perlu diluruskan soal klaim OPV membahayakan karena mengakibatkan kelumpuhan.
Kasus kelumpuhan yang dikaitkan dengan pemberian OPV memang muncul di India.
Kendati demikian, vaksin polio baik suntik maupun oral terbukti ampuh mengatasi wabah akibat virus polio.
OPV yang diberikan di India pada 2000-2017 berbeda dengan vaksin untuk program Sub PIN Polio di Indonesia.
Kasus kelumpuhan yang dikaitkan dengan pemberian OPV memang muncul di India.
Kendati demikian, vaksin polio baik suntik maupun oral terbukti ampuh mengatasi wabah akibat virus polio.
OPV yang diberikan di India pada 2000-2017 berbeda dengan vaksin untuk program Sub PIN Polio di Indonesia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0vtfTMXWWCcxkzrUA1AvQwAnmcC5oSp1brW8wM7tJxdsy2TvF4wDGWfCpcL1ahoYZl&id=100079965219100
- https://ghostarchive.org/archive/50kNh
- https://www.scidev.net/asia-pacific/news/oral-polio-drops-linked-to-paralysis-in-india/
- https://www.who.int/india/news/detail/10-10-2018-statement-by-who-and-unicef-polio-vaccination-programme
- https://www.livemint.com/Politics/dFwmo9F1LH7dXJfUsetpgL/155-countries-are-switching-to-a-new-polio-vaccine-Heres-w.html
- https://www.who.int/teams/health-product-policy-and-standards/standards-and-specifications/vaccines-quality/poliomyelitis#:~:text=Two%20different%20kinds%20of%20vaccine,(OPV)%20developed%20by%20Dr.
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240112/0144742/atasi-klb-imunisasi-polio-tambahan-digelar-serentak-di-3-daerah/
- https://t.me/kompascomupdate
[HOAKS] Foto Kapal Perang AS Meledak akibat Serangan Yaman
Sumber: kompas.comTanggal publish: 15/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menunjukkan kapal perang Amerika Serikat meledak setelah diserang Yaman.
Foto itu beredar setelah AS dan Inggris melancarkan serangan ke kelompok Houthi Yaman di Laut Merah pada 11 Januari 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut dibagikan dengan konteks keliru.
Foto yang diklaim menunjukkan kapal perang AS meledak setelah diserang Yaman dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Serangan terhadap Kapal Perang AS hari ini oleh YamanSekali lagi! Yaman membuktikan dirinya
Foto itu beredar setelah AS dan Inggris melancarkan serangan ke kelompok Houthi Yaman di Laut Merah pada 11 Januari 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut dibagikan dengan konteks keliru.
Foto yang diklaim menunjukkan kapal perang AS meledak setelah diserang Yaman dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Serangan terhadap Kapal Perang AS hari ini oleh YamanSekali lagi! Yaman membuktikan dirinya
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan teknik reverse image search, ditemukan fakta bahwa peristiwa dalam foto tidak terkait konflik Houthi di Yaman dengan AS baru-baru ini.
Hasil reverse image search menunjukkan pemberitaan pada 2015 dari sejumlah media tentang simulasi yang diadakan angkatan laut Garda Revolusi Iran pada 25 Februari 2015.
Dilansir The New York Times, Garda Revolusi Iran menghancurkan replika kapal perang AS di Selat Hormuz dalam simulasi pertempuran laut yang disebut Great Prophet 9.
Sementara itu, media pemeriksa fakta The Quint menemukan foto serupa di arsip Associated Press (AP), 26 Februari 2015.
Hasil reverse image search menunjukkan pemberitaan pada 2015 dari sejumlah media tentang simulasi yang diadakan angkatan laut Garda Revolusi Iran pada 25 Februari 2015.
Dilansir The New York Times, Garda Revolusi Iran menghancurkan replika kapal perang AS di Selat Hormuz dalam simulasi pertempuran laut yang disebut Great Prophet 9.
Sementara itu, media pemeriksa fakta The Quint menemukan foto serupa di arsip Associated Press (AP), 26 Februari 2015.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto yang diklaim menunjukkan kapal perang AS meledak setelah diserang Yaman adalah hoaks.
Foto itu dibagikan dengan konteks keliru. Foto asli menunjukkan replika kapal perang AS dihancurkan Garda Revolusi Iran dalam simulasi pertempuran laut pada 25 Februari 2015.
Foto itu dibagikan dengan konteks keliru. Foto asli menunjukkan replika kapal perang AS dihancurkan Garda Revolusi Iran dalam simulasi pertempuran laut pada 25 Februari 2015.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02hK3F6fTjNKzmWKEVYD6Gyu34YHWSBjZ2PAQeB3efJmdVXFUxH38P2Na2oXrwA24kl&id=61553910964255
- https://www.facebook.com/md.afridi.9480/posts/pfbid0vvXAJCympbJUENYLq4272Wmrkk6fXxtxiKb4Vvitb9mthctsBu9h5zP8jJrxsCT7l
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid03Dq3p7pxp37uM1AbgcRCsZfxdrF9SZatRED2AiuXg8mJQJgM8vTp1CP4fEQdvYx9l&id=61554939081516
- https://www.nytimes.com/2015/02/26/world/middleeast/in-mock-attack-iranian-navy-blasts-away-at-replica-us-aircraft-carrier.html
- https://www.thequint.com/news/webqoof/old-image-of-a-wrecked-ship-in-iran-falsely-shared-as-us-attack-yemen-ship-recently-fact-check#read-more
- https://newsroom.ap.org/editorial-photos-videos/detail?itemid=88259d7753314dada0b0d3fc111ad4a3&mediatype=photo
- https://t.me/kompascomupdate
[HOAKS] Penawaran Undian Hadiah HUT Ke-77 BNI
Sumber: kompas.comTanggal publish: 15/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Akun Facebook mengatasnamakan Bank Negara Indonesia (BNI) yang menawarkan hadiah bagi nasabah dalam rangka HUT ke-77 bermunculan.
Akun-akun tersebut meminta nasabah untuk mendaftar ke sebuah tautan untuk mengikuti undian hadiah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tawaran dari akun tersebut tidak benar atau hoaks.
Tawaran hadiah dalam rangka HUT ke-77 BNI ditemukan di akun Facebook Rezeki Poin BNI dan BNI 77.
Pada beberapa unggahannya, akun tersebut menyertakan tautan bagi nasabah yang ingin mendapatkan hadiah. Contohnya, seperti unggahan ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu unggahan pada Minggu (14/1/2024):
Hai sobat BNI..Dalam rangka merayakan Ulang tahun BNi yg ke 77,Bank BNI mengadakan Pengundian gebyar undian Poin BNI.*Khusus Nasabah (Bank-BNI) yang sudah Mempunyai (Mobile banking atau Sms banking Bni) ayo buruan daftar agar kamu berkesempatan menjadi pemenang Gebyar-Undian-Pesta-Poin (Bank-BNI)1 Unit RumahMobilMotorEmas MurniLemari EsSmartphoneTVSepeda gunungRice cookerInfo lebih lanjut tentang pendaftaran (Gebyar-Undian) silakan klik menu (Daftar Sekarang) yang telah kami sediah kanUntuk pendaftaran gratis...
Akun-akun tersebut meminta nasabah untuk mendaftar ke sebuah tautan untuk mengikuti undian hadiah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tawaran dari akun tersebut tidak benar atau hoaks.
Tawaran hadiah dalam rangka HUT ke-77 BNI ditemukan di akun Facebook Rezeki Poin BNI dan BNI 77.
Pada beberapa unggahannya, akun tersebut menyertakan tautan bagi nasabah yang ingin mendapatkan hadiah. Contohnya, seperti unggahan ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu unggahan pada Minggu (14/1/2024):
Hai sobat BNI..Dalam rangka merayakan Ulang tahun BNi yg ke 77,Bank BNI mengadakan Pengundian gebyar undian Poin BNI.*Khusus Nasabah (Bank-BNI) yang sudah Mempunyai (Mobile banking atau Sms banking Bni) ayo buruan daftar agar kamu berkesempatan menjadi pemenang Gebyar-Undian-Pesta-Poin (Bank-BNI)1 Unit RumahMobilMotorEmas MurniLemari EsSmartphoneTVSepeda gunungRice cookerInfo lebih lanjut tentang pendaftaran (Gebyar-Undian) silakan klik menu (Daftar Sekarang) yang telah kami sediah kanUntuk pendaftaran gratis...
Hasil Cek Fakta
Akun-akun Facebook yang menawarkan hadiah dengan mendaftar melalui tautan, bukanlah akun media sosial resmi BNI.
Akun Facebook resmi BNI memiliki centang biru dengan ratusan ribu pengikut. Melalui akun Instagramnya, BNI menginformasikan soal sebaran akun media sosial palsu.
"Hati-hati terhadap segala bentuk sosial media yang mengatas namakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk," seperti dikutip dari akun @bni46.
Tim Cek Fakta mengecek tautan yang disebarkan oleh akun Facebook palsu. Hasilnya, tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi BNI.
Hasil penelusuran di Wheregoes menunjukkan, tautan justru mengarahkan ke situs eror. Adapun situs resmi BNI diakses di alamat situs www.bni.co.id.
Adapun BNI genap berusia 77 tahun pada 5 Juli 2023 lalu. Dalam rangka perayaan HUT ke-77, BNI memberikan berbagai program kepada nasabah, antara lain diskon dan cashback.
Akun Facebook resmi BNI memiliki centang biru dengan ratusan ribu pengikut. Melalui akun Instagramnya, BNI menginformasikan soal sebaran akun media sosial palsu.
"Hati-hati terhadap segala bentuk sosial media yang mengatas namakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk," seperti dikutip dari akun @bni46.
Tim Cek Fakta mengecek tautan yang disebarkan oleh akun Facebook palsu. Hasilnya, tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi BNI.
Hasil penelusuran di Wheregoes menunjukkan, tautan justru mengarahkan ke situs eror. Adapun situs resmi BNI diakses di alamat situs www.bni.co.id.
Adapun BNI genap berusia 77 tahun pada 5 Juli 2023 lalu. Dalam rangka perayaan HUT ke-77, BNI memberikan berbagai program kepada nasabah, antara lain diskon dan cashback.
Kesimpulan
Waspadai akun Facebook yang mengatasnamakan BNI dan menawarkan undian berhadiah bagi nasabah dalam rangka HUT ke-77.
Akun Facebook yang mengunggah tawaran tersebut bukan akun media sosial resmi. Tautan yang disertakan juga tidak mengarah ke situs resmi BNI.
Akun Facebook yang mengunggah tawaran tersebut bukan akun media sosial resmi. Tautan yang disertakan juga tidak mengarah ke situs resmi BNI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61554463654236
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61554663068405
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0XZSZ2Gb6mjtUNQf7Rj4VtiXz8FPs6AYUUUkhhRL1YsJ32GJdZDhLAc6cfMsaucBdl&id=61554463654236
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid037kFykgf4pNfcrdHQkRazZg1SZGswxLiaPThskFVDbv2vRLh8VeV7HUXGWeFHntcsl&id=61554663068405
- https://www.facebook.com/BNI/?locale=id_ID
- https://www.instagram.com/p/C13z5U-vnXm/?hl=en
- https://wheregoes.com/trace/2024236367/
- https://www.bni.co.id/id-id/
- https://bniexperience.bni.co.id/hut-bni-77
- https://t.me/kompascomupdate
Cek Fakta: Hoaks MURI Berikan Penghargaan pada Prabowo karena 3 Kali Kalah Beruntun Sebagai Capres
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 16/01/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali beruntun sebagai Capres. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 Januari 2024.
Dalam postingannya terdapat foto piagam penghargaan dari MURI. Berikut narasinya:
"Piagam Penghargaan Museum Rekor - Dunia Indonesia No.9506/R.MURI/IV/2022.
Dianugerahkan Kepada: Prabowo Subianto atas Rekor "Capres 3X Kalah Secara Beruntun"
TTD: Jaya Suprana"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali beruntun sebagai Capres?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman MURI yakni Muri.org. Di kolom pencarian kami memasukkan kata kunci rekor seperti yang dimaksud dalam postingan.
Namun tidak ada rekor yang tercatat dalam MURI seperti dalam postingan. Pencarian dilanjutkan dengan mesin pencarian Google.
Kami memasukkan kata kunci "Prabowo Rekor MURI". Hasilnya ada beberapa rekor MURI yang dicatatkan oleh Capres nomor urut dua tersebut.
Salah satunya yang diunggah oleh Tribunnews.com pada 26 April 2014 dengan judul "Prabowo Dapat Rekor MURI Kategori Capres yang Mampu Capai Ketinggian 3000 Mdpl Puncak Everest".
Kemudian ada artikel dari Detik.com berjudul "PRIDE Pecahkan Rekor MURI sebagai Relawan Politik Pertama yang Gunakan AI" yang tayang 1 Januari 2024.
Pride merupakan Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) yang memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Relawan Politik Pertama yang Menggunakan Kecerdasan Buatan/Artificial Intelligence (AI).
Lalu ada artikel dari Soppeng.Pikiran-rakyat.com berjudul "Sepak Bola Prabowo Cup Raih Rekor Muri" yang tayang 5 Agustus 2022.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pada Prabowo Subianto karena kalah tiga kali beruntun sebagai Capres adalah hoaks.
Rujukan
- https://www.tribunnews.com/nasional/2014/04/26/prabowo-dapat-rekor-muri-kategori-capres-yang-mampu-capai-ketinggian-3000-mdpl-puncak-everest
- https://news.detik.com/pemilu/d-7119505/pride-pecahkan-rekor-muri-sebagai-relawan-politik-pertama-yang-gunakan-ai
- https://soppeng.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-2485193295/sepak-bola-prabowo-cup-raih-rekor-muri
Halaman: 2935/6670