• [SALAH] Video “Oknum Polisi Mendukung Paslon 03”

    Sumber: SnackVideo.com
    Tanggal publish: 21/01/2024

    Berita

    “Oknum Polisi Mendukung Paslon 03”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah postingan video di SnackVideo.com menunjukkan seorang polisi mengacungkan salam tiga jari di samping seseorang yang menggeber motor RX King. Polisi tersebut diklaim seorang oknum yang mendukung pasangan Calon Presiden nomor urut 3, yakni Ganjar – Mahfud.

    Namun setelah ditelusuri video tersebut identik dengan video yang diunggah channel YouTube RX KING 135cc pada 8 Agustus 2023. Sedangkan Ganjar diumumkan bakal jadi calon presiden dari PDI Perjuangan pada 21 April 2023, dan penetapan nomor urut Calon Presiden pada Pemilu 2024 ditetapkan pada 14 November 2023. Sehingga dapat dipastikan video yang menunjukkan polisi mengacungkan salam tiga jari tidak ada kaitannya dengan Pilpres.

    Dengan demikian, video oknum polisi mendukung paslon 03 adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Video tersebut sudah beredar di YouTube pada 8 Agustus 2022, sedangkan penetapan nomor urut Calon Presiden pada Pemilu 2024 ditetapkan pada 14 November 2023.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • CEK FAKTA: Gibran Sebut Anggaran Dana Desa Terbukti Menurunkan Angka Desa Tertinggal

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2024

    Berita

    CEK FAKTA: Gibran Sebut Anggaran Dana Desa Terbukti Menurunkan Angka Desa Tertinggal

    Hasil Cek Fakta

    KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, anggaran dana desa yang digelontorkan pemerintah terbukti menurunkan angka desa tertinggal dan meningkatkan angka desa berkembang serta mandiri. Hal itu disampaikan Gibran dalam debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Baca juga: CEK FAKTA: Gibran Sebut Indonesia Memiliki Cadangan Nikel Terbesar dan Cadangan Timah Nomor Dua Terbesar di Dunia “Anggaran dana desa terbukti menurunkan angka desa tertinggal dan meningkatkan angka desa berkembang dan mandiri,” ujar Gibran, saat memaparkan visi dan misi. Bagaimana faktanya? Dikutip dari situs web Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, dana desa yang disalurkan pemerintah terbukti menurunkan jumlah desa dengan status sangat tertinggal dan desa tertinggal. “Dampak Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) terhadap desa yaitu adanya kemajuan desa-desa di Indonesia. Penurunan jumlah desa dengan status sangat tertinggal dan desa tertinggal menjadi salah satu bukti dampak positif adanya dana desa bagi kemajuan desa,” ujar dia pada Rapat Kerja Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan Menkeu, Kamis (25/8/2022) lalu.

    Kesimpulan

    Dikutip dari situs web Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, dana desa yang disalurkan pemerintah terbukti menurunkan jumlah desa dengan status sangat tertinggal dan desa tertinggal.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta Debat Cawapres, Cak Imin: Anggaran Krisis Iklim di Bawah Sektor Lain

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2024

    Berita

    Cawapres nomor urut 1 Pilpres 2024 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam sambutannya di debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (21/1/2024), mengatakan alokasi anggaran krisis iklim di Indonesia jauh di bawah alokasi anggaran pada sektor lain.

    “Krisis iklim harus dimulai dengan etika. Sekali lagi etika. Etika lingkungan ini intinya adalah keseimbangan antara manusia dan alam. Tidak menang-menangan. Seimbang manusia dan alam. Akan tetapi kita menyaksikan bahwa kita tidak seimbang dalam melaksanakan pembangunan kita,” kata dia.

    Cak Imin menuding pemerintah tak serius menangani krisis iklim. “Bahkan kita ditunjukkan bahwa anggaran mengatasi krisis iklim jauh di bawah anggaran sektor-sektor lainnya,” ucap Cak Imin.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasaran penelusuran Tim Cek Fakta, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Dian Lestari menjelaskan sejak 2018-2020, anggaran perubahan iklim secara rata-rata mencapai Rp102,65 triliun atau 4,3% per tahun.

    Pembagian dari total alokasi, 74% anggaran untuk mitigasi dan 26% untuk adaptasi. Berikut alokasi anggaran untuk penanganan krisis iklim 2016-2020:

    2021: Rp112,74 triliun
    2020: Rp72,4 triliun
    2019: Rp83,54 triliun
    2018: Rp126 triliun
    2017: Rp98,6 triliun

    Secara umum, anggaran iklim masih kurang dari 10% dari APBN.

    Sementara menurut dosen Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor, Afni Regita Cahyani Muis, klaim Cak Imin tersebut sebagian benar. Menurutnya, kebutuhan pembiayaan mitigasi perubahan iklim masih sebatas proyeksi dan belum maksimal.

    Selama 5 tahun terakhir rata-rata 9 (dari 2022) belanja iklim hanya 3.9% dari alokasi APBN pertahun.

    Data ini menujukkan bahwa Indonesia belum dapat terbilang serius melakukan aksi penanggulangan perubahan iklim dari anggaran negara. Padahal isu lingkungan hidup tengah menjadi isu krusial di Indonesia.

    Senada, Lead, Knowledge Generation Koalisi Sistem Pangan Lestari, Udiana Puspa Dewi menyebut dalam merumuskan kebijakan penanganan krisis iklim, seperti banjir rob, pemerintah sering hanya mempertimbangkan masukan dari NGO lokal, pemerintah daerah, dan investor luar tanpa mendengarkan narasi para penduduk yang langsung terdampak.

    Narasi resmi pemerintah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim masih berkutat pada diskursivictim blamingatau narasi yang menyalahkan korban terdampak perubahan iklim.

    Contohnya narasi membuang sampah sembarangan dan rendahnya kesadaran masyarakat sebagai sebab banjir rob, instead of finding solution dan merumuskan kebijakan dalam mitigasi perubahan iklim

    Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII) Masitoh Nur Rohmah, juga menyebut bagi Indonesia, menurut perhitungan Kementerian Keuangan, kebutuhan pendanaan perubahan iklim mencapai Rp3.779 triliun jika mengikuti peta jalan Dokumen Kontribusi Nasional (NDC).

    Artinya, setiap tahun anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp200 triliun-Rp300 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 7-11 persen anggaran belanja negara 2022.

    Senior Analyst Climetoworks Centre Fikri Muhammad, menyebut berdasarkan NDC Indonesia terbaru tahun 2022, Indonesia membutuhkan dana sekitar USD 285 miliar (~IDR 4,450 triliun) antara tahun 2018-2030 untuk memenuhi target mitigasi iklim saja di NDC di 2030.

    Sedangkan berdasarkan Laporan Anggaran Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim 2018-2020, anggaran yang dikeluarkan tahun 2017 dan 2018 adalah sekitar USD 10.49 miliar (Rp ~146.8 triliun) dan USD 14.02 miliar (Rp196.3 triliun).

    Dua angka ini menunjukan bahwa Indonesia masih membutuhkan dana yang banyak untuk memenuhi target iklim, baik mitigasi dan adaptasi.

    “Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa angka kebutuhan ini sangat besar, sehingga pemerintah sendiri tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada anggaran negara. Dengan demikian, perlu dana dari eksternal, baik swasta maupun internasional, untuk memenuhi target ini,” bebernya.

    Kesimpulan

    Menurut dosen Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor, Afni Regita Cahyani Muis, klaim Cak Imin tersebut sebagian benar. Menurutnya, kebutuhan pembiayaan mitigasi perubahan iklim masih sebatas proyeksi dan belum maksimal.

    Rujukan

    • Solopos.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Gibran Sebut Dana Desa Terbukti Tingkatkan Angka Desa Berkembang dan Mandiri, Betulkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2024

    Berita

    Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan penggelontoran dana desa yang diberikan oleh pemerintah terbukti telah meningkatkan angka desa berkembang dan mandiri. Sehingga menurutnya dana desa perlu ditingkatkan.

    "Anggaran dana desa sudah terbukti menurunkan angka desa tertinggal dan meningkatkan angka desa berkembang dan mandiri. Oleh karena itu anggaran desa akan ditingkatkan," kata Gibran.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah desa tertinggal pada tahun 2014 sebesar 20.432, dan pada 2018 jumlah tersebut turun menjadi 13.232 desa.

    Selaras, pada tahun 2014 jumlah desa tidak tertinggal sebesar 53.661, kemudian pada tahun 2018 jumlah tersebut meningkat menjadi 60.438 desa.

    Namun berdasarkan penelitian The Smeru Research Institute, lebih tepatnya menyatakan bahwa transfer dana desa meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional utamanya pada desa-desa yang tertinggal.

    Sementara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran dana desa sepanjang tahun 2023, tepatnya hingga Oktober 2023, mencapai Rp54,71 triliun.

    Kemudian jumlah dana desa yang dicairkan setara 78,2 persen dari target Rp70 triliun. Adapun secara umum, masing-masing desa di Indonesia menerima dana desa sebesar Rp600-900 juta.

    Dana desa ini diperuntukan untuk membangun dan pemberdayaan desa menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.

    Rujukan