• Cek Fakta: Klarifikasi Judul Artikel Ribuan Akun Palsu Asal China Ingin Kacaukan Pemilu 2024

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Desember 2023.
    Dalam postingannya terdapat artikel berjudul "Meta Ungkap Ada Ribuan Akun Palsu asal China yang Ingin Kacaukan Pemilu 2024"
    Lalu benarkah postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan kata kunci judul tersebut di mesin pencarian Google. Hasilnya ada artikel yang identik dengan postingan.
    Artikel itu diunggah oleh akun RMOL.id pada Sabtu 2 Desember 2023. Penulis dan jam tayang artikel juga sama seperti dalam postingan.
    Namun dalam artikel dijelaskan bahwa pernyataan Meta terkait Pemilu 2024 di Amerika Serikat (AS) dan bukan di Indonesia. Berikut isi artikelnya:
    "Perusahaan teknologi pemilik platform media sosial Facebook dan Instagram, Meta, berhasil mengungkap dan menghapus ribuan akun palsu di platformnya.
    Dalam pernyataannya pada Kamis (30/11), Meta mengatakan ada seseorang di China membuat ribuan akun media sosial palsu yang dirancang seolah-olah berasal dari Amerika dan menggunakannya untuk menyebarkan konten politik yang bersifat polarisasi dalam upaya nyata untuk memecah belah AS menjelang pemilu 2024.
    Dikatakan bahwa jaringan yang terdiri dari hampir 4.800 akun palsu berusaha membangun audiens ketika diidentifikasi dan dihilangkan oleh Meta.
    Akun-akun tersebut memuat foto, nama, dan lokasi palsu sebagai cara untuk tampil seperti pengguna Facebook Amerika sehari-hari yang mempertimbangkan isu-isu politik.
    Menurut Associated Press, alih-alih menyebarkan konten palsu seperti yang dilakukan jaringan lain, akun tersebut digunakan untuk membagikan ulang postingan dari platform X, yang dibuat oleh politisi, outlet berita, dan lainnya.
    Laporan-laporan yang saling berhubungan ini mengambil konten dari sumber-sumber liberal dan konservatif, sebuah indikasi bahwa tujuannya bukan untuk mendukung satu pihak atau pihak lain, namun untuk membesar-besarkan perpecahan partisan dan semakin mengobarkan polarisasi.
    Laporan AP mengungkapkan bahwa jaringan yang baru diidentifikasi ini menunjukkan bagaimana musuh asing AS mengeksploitasi platform teknologi yang berbasis di Amerika untuk menyebarkan perselisihan dan ketidakpercayaan.
    Dikatakan bahwa ini sebagai isyarat adanya ancaman serius yang ditimbulkan oleh disinformasi online tahun depan, ketika pemilu nasional akan diadakan di Amerika, India, Meksiko, Ukraina, Pakistan, Taiwan, Indonesia, dan negara-negara lain."

    Kesimpulan


    Postingan judul artikel yang menyebut ribuan akun palsu asal China ingin kacaukan Pemilu 2024 telah diklarifikasi untuk menghindari kesalahpahaman. Faktanya pernyataan Meta tersebut merujuk pada Pemilu 2024 di AS bukan di Indonesia.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Jusuf Hamka Bagikan Uang Puluhan Juta Hanya dengan Tangkap Gambar di Facebook

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingya pada 3 Desember 2023.
    Berikut isi postingannya:
    "Awas ini real 100 yang bisa tangkap gambar nomor 999 bpk tf uang Rp 50 jt langsung"
    Lalu benarkah postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com beberapa kali menemukan akun palsu Jusuf Hamka di Facebook dengan klaim serupa. Padahal Jusuf Hamka sudah menjelaskan tidak punya akun media sosial selain @jusufhamka di Instagram dan @mohjusufhamka_official di Tiktok.
    Ia juga menjelaskan tidak punya akun resmi di Facebook. Postingan pada 31 Maret 2023 itu juga disertai narasi:
    "HATI2 PENIPUAN. Banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan dengan menggunakan nama saya.
    Untuk itu saya tegaskan kembali melalui video di atas ini. Mohon tidak mudah percaya kepada akun-akun lain, kecuali Instagram dan Tiktok seperti video di atas ini.
    Bila ada yang minta-minta nomor rekening atau uang administrasi, mohon jangan dilayani karena itu pasti penipuan.
    Think smart, do smart, and be smart."

    Kesimpulan


    Postingan Jusuf Hamka membagikan puluhan juta hanya dengan tangkap gambar angka di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Pneumonia adalah Virus Baru Seperti Covid-19

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 06/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Desember 2023.
    Unggahan klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19 tersebut berupa video yang diberi keterangan sebagai berikut.
    "Waspada virus baru pneumonia(radang paru) yg cepat menyebar seperti covid-19 sudah menyebar di Tiongkok Beijing Cina Semoga Ndak sampai ke Indonesia🤲🤲 kebanyakan pasien anak2😟
    Dalam 1 hari 7000 pasien yg masok RS ."
    Benarkah klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri  klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Menkes: Wabah Pneumonia di China Bukan Virus Baru, Sudah Ada Obatnya" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 30 November 2023.
    Dalam situs Liputann6.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa wabah pneumonia di China bukanlah virus atau bakteri baru, seperti Covid-19. Dia menjelaskan, pneumonia di China merebak dikarenakan kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar membuat virus lama itu hidup kembali.
    "Patogen-patogen yang ada di China adalah patogen yang sebelumnya sudah ada. Jadi bukan virus atau bakteri baru, tapi ini virus dan bakteri lama. Kenapa ini bisa kejadian, pada saat itu di China kondisi masyarakatnya, kondisi lingkungannya, memang membuat sehingga patogen-patogen itu hidup kembali," jelas Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 29 November 2023.
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Kemenkes: Daya Penularan COVID-19 Jauh Lebih Tinggi daripada Mycoplasma Pneumonia" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 30 November 2023.
    Dalam situs Liputan6.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Imran Pambudi menilai fatalitas atau kematian infeksi pneumonia akibat bakteri Mycoplasma pada anak ini terbilang sedikit.
    "Virulensi COVID-19 jauh tinggi dibandingkan Mycoplasma. Selama ini, bakteri Mycoplasma menjadi penyebab pneumonia yang sering terjadi sebelum COVID," kata Imran saat konferensi pers 'Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia' pada Rabu, 29 November 2023.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pneumonia adalah virus baru seperti Covid-19 tidak benar.
    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa wabah pneumonia di China bukanlah virus atau bakteri baru, seperti Covid-19.
     
    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Gambar “MELANGGENGKAN DINASTI JOKOWILUPAKAN NETRALITAS KORBANKAN REKAN SEJAWAT” Tirto.id

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 06/12/2023

    Berita

    “MELANGGENGKAN DINASTI JOKOWI
    LUPAKAN NETRALITAS KORBANKAN REKAN SEJAWAT”

    Caption
    “Melanggengkan dinasti Jokowi, Polri lupakan Netralitas korbankan rekan sejawat!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Linda Cantika memposting sebuah gambar berlogo Tirto.id dan Kurawal dengan narasi “MELANGGENGKAN DINASTI JOKOWI
    LUPAKAN NETRALITAS KORBANKAN REKAN SEJAWAT”. Dalam gambar tersebut terdapat beberapa tokoh Jokowi, Gibran, Kaesang, Prabowo dan beberapa polisi. Pada caption postingan terdapat klaim Polri melupakan netralitas.

    Setelah ditelusuri, Tirto.id melalui websitenya mengklarifikasi bahwa E-book dengan isu melanggengkan dinasti Jokowi dengan judul tersebut merupakan hoaks. Hal tersebut bukan produk jurnalistik dari redaksi Tirto. Berikut pernyataan resmi redaksi Tirto mengenai e-book tersebut: 1. Tirto tidak pernah membuat e-book tersebut dan saat ini tidak ada kerja sama dengan Kurawal.

    Setiap e-book Tirto ada artikelnya dan sampai sejauh ini redaksi Tirto tidak pernah membuat e-book dengan isi dan judul seperti terlampir.
    Redaksi Tirto pasti akan melakukan cover both side dalam setiap produk jurnalistik.
    Dengan demikian gambar berlogo Tirto.id dan Kurawal dengan narasi “MELANGGENGKAN DINASTI JOKOWI
    LUPAKAN NETRALITAS KORBANKAN REKAN SEJAWAT” merupakan hoaks. Tirto.id menjelaskan bahwa e-book tersebut bukan karya jurnalistik dari Tirto.id, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Gambar berlogo Tirto.id dan Kurawal dengan narasi “MELANGGENGKAN DINASTI JOKOWI LUPAKAN NETRALITAS KORBANKAN REKAN SEJAWAT” merupakan hoaks. Faktanya, Tirto.id menjelaskan bahwa e-book tersebut bukan karya jurnalistik dari Tirto.id.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini