[SALAH]: “JOKOWI USIR MEGAWATI DARI ISTANA NEGARA”
Sumber: FACEBOOK.COMTanggal publish: 13/12/2023
Berita
G4wat,,,, Meg4wati Tel4n Kenyataan Pah1t ~ Jokowi Tak Seg4n Us1r Ktum Pd1p Dari Istana… !
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan video di media sosial Facebook dengan nama pengguna “Parameter Major” mengunggah video dengan narasi Jokowi usir Megawati dari istana negara.
Narator video hanya membacakan artikel di laman cnbcindonesia.com dengan judul artikel “Hubungan Jokowi-Megawati Akhirnya Terungkap, Ternyata Begini”. Artikel tersebut memuat pernyataan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana terkait hubungan Jokowi dengan Megawati.
Salah satu klip pada video tersebut identik dengan video di kanal youtube milik KOMPASTV dengan judul video “Presiden Jokowi: Politik saat ini Banyak Drama Mestinya Pertarungan Gagasan”.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang Jokowi usir Megawati dari istana negara adalah salah dan masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Narator video hanya membacakan artikel di laman cnbcindonesia.com dengan judul artikel “Hubungan Jokowi-Megawati Akhirnya Terungkap, Ternyata Begini”. Artikel tersebut memuat pernyataan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana terkait hubungan Jokowi dengan Megawati.
Salah satu klip pada video tersebut identik dengan video di kanal youtube milik KOMPASTV dengan judul video “Presiden Jokowi: Politik saat ini Banyak Drama Mestinya Pertarungan Gagasan”.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang Jokowi usir Megawati dari istana negara adalah salah dan masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakya Yudho Ardi
Faktanya, narasi tentang Megawati diusir dari istana negara oleh Jokowi adalah tidak bener dan judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan.
Faktanya, narasi tentang Megawati diusir dari istana negara oleh Jokowi adalah tidak bener dan judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan.
Rujukan
Keliru, Video yang Diklaim Deklarasi Golkar Ganti Arah Dukungan ke Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 13/12/2023
Berita
Sebuah video beredar di YouTube yang juga dibagikan di Facebook, yang berisi narasi Partai Golongan Karya (Golkar) mengalihkan arah dukungannya dalam Pilpres 2024, yakni pada pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Video disertai tulisan yang mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, secara resmi, telah menetapkan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 pada 3 Desember 2023.
Sementara narator video membahas pernyataan politisi senior Partai Golkar, Akbar Tanjung, yang mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Berikut judul yang disematkan untuk video di YouTube: "Menakjubkan !! Akhirnya partai Golkar resmi dukung Anies duet cak Imin di pilpres 2024".
Namun, benarkah video ini adalah saat Partai Golkar mendeklarasikan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video tersebut bukan acara Golkar untuk mendeklarasikan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 pada 3 Desember 2023. Video itu hasil gabungan beberapa video kegiatan berbeda Partai Golkar.
Tempo memverifikasi unggahan itu dengan menelusuri informasi video yang digunakan dalam konten tersebut, menggunakan layananreverse image searchdari mesin pencari Google dan Bing.
Berikut hasil penelusurannya:
Video 1
Thumbnail video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan sebuah pertemuan orang-orang berpakaian kuning, dan tampilan logo Partai Golkar. Foto yang sama ditemukan dalam berita Republika.co.id yang diterbitkan 2 Desember 2014.
Foto itu sesungguhnya memperlihatkan suasana Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang digelar di Nusa Dua, Bali, tahun 2014. Foto itu tidak ada kaitannya dengan arah dukungan Partai Golkar di Pilpres 2024.
Video 2
Video yang beredar pada detik ke-9 juga memperlihatkan sebuah pertemuan orang-orang berpakaian kuning. Foto itu juga sesungguhnya terkait Munas Partai Golkar tahun 2014, sebagaimana diberitakan Liputan6.com.
Video 3
Kemudian, pada detik ke-31 dalam video yang beredar, kembali memperlihatkan sebuah pertemuan orang-orang berpakaian kuning yang merupakan warna khas Partai Golkar. Foto yang sama pernah diberitakan Kompas.com, 29 Agustus 2022.
Sesungguhnya foto itu memperlihatkan acara pelantikan, Rakerda, serta Rapimda, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, di Jakarta Pusat. Mereka tidak menyatakan dukungan pada capres Anies Baswedan.
Pernyataan Akbar Tanjung
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, berulang kali menyatakan dukungan partainya terhadap pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran. Salah satunya dalam kegiatan yang digelar di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Desember 2023, sebagaimana diberitakan CNN Indonesia.
Sementara dilansir CNN Indonesia, 17 Oktober 2022, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung, memang pernah menyatakan dirinya yang berbaju kuning mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Namun, 11 hari kemudian dia mengklarifikasi bahwa dirinya tidak mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Ia mengaku hanya menghormati keputusan Anies Baswedan untuk maju sebagai capres dalam Pilpres 2024.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video yang diklaim Partai Golkar secara resmi mengalihkan arah dukungannya pada pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar adalahkeliru.
Video tersebut bukan acara Golkar untuk mendeklarasikan dukungan pada Anies-Muhaimin dalam Pilpres 2024 pada 3 Desember 2023. Video itu hasil gabungan beberapa video kegiatan berbeda Partai Golkar.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=bFMmeH1jNh8
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0skG6t5Uk1HHrGgHZhvS7kCZtfEQdCWJtHG8kXPL6oh7r5HASRLproEAYv7KWzBB4l&id=100093303182021&mibextid=9R9pXO&paipv=0&eav=AfbTbREvVxFS0bZRAx2tBnjEWg53ZHYgw7NoZbr4Y1srH7PVzFb-3-7gKHldWbFZnvY&_rdr
- https://news.republika.co.id/berita/nfy1nm/presidium-penyelamat-golkar-munas-bali-kejahatan-politik
- https://www.liputan6.com/news/read/2143569/dpd-bali-siap-pecat-kader-yang-hadiri-munas-golkar-tandingan?page=2
- https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/29/05544251/dpd-golkar-dki-gelar-rakerda-konsolidasikan-internal-partai-jelang-pemilu
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231205200522-617-1033320/airlangga-ajak-ribuan-kader-di-jateng-lakukan-yel-yel-gibran-golkar
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221017121323-617-861524/plin-plan-akbar-tanjung-soal-dukung-anies-capres-2024 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Cek Fakta: Prabowo Sebut Indeks Polusi Jakarta Tertinggi di Dunia
Sumber:Tanggal publish: 13/12/2023
Berita
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 berlangsung Selasa (12/11/2023) malam, di kantor KPU RI, Jakarta. Saat debat Pilpres 2024 pertama, Prabowo Subianto menyebutkan indeks polusi tertinggi di dunia.
Inilah pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto:
Mas Anies pernah menjadi Gubernur di DKI, anggaran di DKI sekitar Rp 80 T, jumlah penduduk DKI 10 juta. APBD Jabar Rp 35 T, jumlah penduduknya 50 juta. Selama Anies memimpin, seringkali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia.
Inilah pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto:
Mas Anies pernah menjadi Gubernur di DKI, anggaran di DKI sekitar Rp 80 T, jumlah penduduk DKI 10 juta. APBD Jabar Rp 35 T, jumlah penduduknya 50 juta. Selama Anies memimpin, seringkali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia.
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto, salah.
Dosen FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Zuhairan Yunmi Yunan, mengutip data Indeks Kualitas Udara Dunia yang menunjukkan bahwa Jakarta bukan polusi yang tertinggi pada kurun waktu 2017-2022.
“Jakarta bukan merupakan kota yang indeks polusinya tertinggi di dunia,” kata Zuharian.
Data dari situs pemantau kualitas udara IQair tercatat dalam tahun 2022, kota dengan polusi tertinggi peringkat pertama ditempati Lahore, Pakistan dengan indeks 97,4. Kemudian diperingkat kedua Hotan China dengan 95,3, ketiga Bhiwadi India dengan indeks 92,7, diikuti Delhi NCT India dengan indeks 92,6 dan kelima Peshawar Pakistan dengan 91,8.
Kota Jakarta berada pada peringkat 307 di dunia dengan indeks 36.2. Indeks ini termasuk dalam kategori 7 hingga 10 kali dari panduan WHO.
Masih terkait data polusi Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, Kamis (10/8/2023) pukul 11.00 WIB, Jakarta mencatatkan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 75,1 mikrogram per meter kubik.
Pada waktu tersebut, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai 164, nomor dua tertinggi di Indonesia. Adapun urutan pertama kota dengan polusi terburuk ialah Tangerang Selatan dengan indeks 170.
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto, salah.
Dosen FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Zuhairan Yunmi Yunan, mengutip data Indeks Kualitas Udara Dunia yang menunjukkan bahwa Jakarta bukan polusi yang tertinggi pada kurun waktu 2017-2022.
“Jakarta bukan merupakan kota yang indeks polusinya tertinggi di dunia,” kata Zuharian.
Data dari situs pemantau kualitas udara IQair tercatat dalam tahun 2022, kota dengan polusi tertinggi peringkat pertama ditempati Lahore, Pakistan dengan indeks 97,4. Kemudian diperingkat kedua Hotan China dengan 95,3, ketiga Bhiwadi India dengan indeks 92,7, diikuti Delhi NCT India dengan indeks 92,6 dan kelima Peshawar Pakistan dengan 91,8.
Kota Jakarta berada pada peringkat 307 di dunia dengan indeks 36.2. Indeks ini termasuk dalam kategori 7 hingga 10 kali dari panduan WHO.
Masih terkait data polusi Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, Kamis (10/8/2023) pukul 11.00 WIB, Jakarta mencatatkan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 75,1 mikrogram per meter kubik.
Pada waktu tersebut, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai 164, nomor dua tertinggi di Indonesia. Adapun urutan pertama kota dengan polusi terburuk ialah Tangerang Selatan dengan indeks 170.
Rujukan
Cek Fakta: Salah, Kasus Penembakan Harun Al Rasyid sebagai Pendukung Prabowo
Sumber:Tanggal publish: 13/12/2023
Berita
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 berlangsung Selasa (12/11/2023) malam, di kantor KPU RI, Jakarta. Saat menyampaikan visi misi dalam Debat Pilpres 2024, Anies Baswedan menyampaikan bahwa kasus pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak ada kejelasan.
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Anies Baswedan:
“Ayahnya Harun Ar-Rasyid harusnya adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu protes hasil pemilu apa yang terjadi dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan.”
Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Anies Baswedan:
“Ayahnya Harun Ar-Rasyid harusnya adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu protes hasil pemilu apa yang terjadi dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan.”
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Fakta
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan adalah tidak benar. Kasus Harun Al Rasyid hanya sampai pada hasil autopsi yang menyatakan bahwa, dia merupakan korban dari penembak misterius saat kerusuhan 22 Mei 2019 di Jembatan Slipi, DKI Jakarta.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan, Harun tewas akibat luka tembak.
“Luka tembak dari lengan kiri atas, ya dari lengan kiri menembus ke dada," kata Musyafak kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2019).
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga melakukan penelusuran Harun Al Rasyid pendukung Prabowo Subianto di Pemilu 2019 tidak benar.
Hasil penyidikan kepolisian menyebutkan bahwa Harun Al Rasyid merupakan korban kerusuhan 22 Mei 2019. Dia merupakan anak yang penasaran dengan kerusuhan yang terjadi di daerah Slipi, dan menjadi korban dari penembak misterius.
“Teman Harun, Angga (14), juga memastikan, pria yang dipukuli dalam video tersebut bukan Harun. Angga mengatakan, Harun tewas karena saat itu berada di jembatan Slipi Jaya yang juga menjadi lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) malam. Angga mengatakan, cerita bermula ketika Harun mengajak Angga menonton kerusuhan yang sedang pecah di jembatan Slipi Jaya,” hasil investigasi Kompas.com.
Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Anies Baswedan adalah tidak benar. Kasus Harun Al Rasyid hanya sampai pada hasil autopsi yang menyatakan bahwa, dia merupakan korban dari penembak misterius saat kerusuhan 22 Mei 2019 di Jembatan Slipi, DKI Jakarta.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan, Harun tewas akibat luka tembak.
“Luka tembak dari lengan kiri atas, ya dari lengan kiri menembus ke dada," kata Musyafak kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2019).
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga melakukan penelusuran Harun Al Rasyid pendukung Prabowo Subianto di Pemilu 2019 tidak benar.
Hasil penyidikan kepolisian menyebutkan bahwa Harun Al Rasyid merupakan korban kerusuhan 22 Mei 2019. Dia merupakan anak yang penasaran dengan kerusuhan yang terjadi di daerah Slipi, dan menjadi korban dari penembak misterius.
“Teman Harun, Angga (14), juga memastikan, pria yang dipukuli dalam video tersebut bukan Harun. Angga mengatakan, Harun tewas karena saat itu berada di jembatan Slipi Jaya yang juga menjadi lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) malam. Angga mengatakan, cerita bermula ketika Harun mengajak Angga menonton kerusuhan yang sedang pecah di jembatan Slipi Jaya,” hasil investigasi Kompas.com.
Kesimpulan
Pernyataan Anies Baswedan tentang Kasus Harun Al Rasyid sebagian salah.
Pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak benar.
Ini karena polisi menyatakan Harun Al Rasyid adalah anak yang menonton kerusuhan di kawasan Slipi, DKI Jakarta. Ia tewas akibat luka tembak dari penembak misterius saat kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2023 di Jembatan Slipi.
Pernyataan Anies Baswedan yang mengatakan Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto di 2019 tidak benar.
Ini karena polisi menyatakan Harun Al Rasyid adalah anak yang menonton kerusuhan di kawasan Slipi, DKI Jakarta. Ia tewas akibat luka tembak dari penembak misterius saat kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei 2023 di Jembatan Slipi.
Rujukan
Halaman: 3185/6753