Sebuah informasi di Twitter mengklaim bahwa kacamata hitam memiliki dampak besar terhadap kanker kulit karena dapat menghambat mata mendapatkan sinyal agar tubuh bereaksi terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Diketahui banyaknya paparan radiasi sinar UV terhadap manusia yang terlalu sering tanpa menggunakan krim tabir surya dapat menyebabkan kanker kulit, seperti yang dipaparkan dalam artikel dari Halodoc.com.

Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya tidak ada hubungannya antara kacamata hitam dan penyakit kanker, “Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak,” ujar Elisabeth Richard, ahli dermatologist asal Amerika ketika dimintai penjelasan terkait klaim tersebut oleh AFP.

Penggunaan kacamata justru disarankan untuk melindungi mata dan kulit di sekitar mata dari sinar matahari. Dilansir dari Mayo Clinic dalam webnya menyebut bahwa kacamata hitam dapat melindungi dari paparan sinar UV yang dapat merusak kornea mata, lensa dan bagian lainnya dari mata, selain itu kulit tipis di sekitar mata yang lebih rentan terkena kerusakan juga dapat terlindungi dengan penggunaan kacamata hitam.

Dengan demikian, Kacamata Hitam Jadi Penyebab Kanker Kulit adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

Faktanya kerusakan kulit akibat sinar matahari disebabkan sinar UV terkena kulit secara langsung, tidak ada hubungan antara penggunaan kacamata hitam dengan kanker kulit. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Beredar sebuah postingan dalam bahasa Filipina yang mempromosikan obat batu ginjal dengan informasi bahwa dengan meminum 2 tablet sehari batu ginjal langsung hilang berapa pun ukurannya. Postingan tersebut juga mengklaim bahwa batu ginjal akan hilang setelah 7 hari tanpa perlu ke rumah sakit, tidak ada efek samping, dan tanpa khawatir akan kembali sakit.

Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya dr. Michael Mendoza dari Asosiasi Urologi Filipina melalui AFP mengatakan bahwa mengobati batu ginjal dengan ukuran berapa pun dalam waktu 7 hari sangat tidak mungkin, ia juga menyebut bahwa klaim tersebut berlebihan.

Dr. Michael lebih lanjut menjelaskan, pengobatan batu ginjal bergantung pada kondisi spesifik pasien, penanganannya seperti dengan obat minum selama sebulan hingga pembedahan. Hasil penelusuran oleh AFP tidak ditemukan bahwa produk tersebut memiliki FDA Approved di Amerika maupun di Filipina.

Menurut klikdokter.com, bahwa seorang yang pernah mengalami batu ginjal rentan kambuh untuk kedua kalinya. Dalam artikel tersebut menyebut, bahwa seseorang yang mengalami batu ginjal dalam 5 tahun kemudian akan memiliki kemungkinan 5% kemungkinan mengalami batu ginjal kembali.

Dengan demikian, klaim batu ginjal dapat sembuh dengan obat dalam 7 hari, tanpa ke rumah sakit, dan tanpa khawatir akan kembali sakit adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

Faktanya klaim pada iklan obat tersebut tidak mendasar sesuai ilmiah dan para ahli membantah klaim tersebut, selain itu obat tersebut tidak memiliki sertifikasi FDA Approved. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Beredar sebuah video yang menunjukkan seseorang dengan parasut udara tersangkut kabel bertegangan tinggi di udara hingga terbakar, orang yang mengendarai parasut tersebut diklaim merupakan seorang pasukan Hamas yang akan melakukan penyerangan ke Israel.

Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, faktanya video tersebut merupakan insiden yang menimpa seorang turis di dekat Pantai Seopjikoji, Pulau Jeju, Korea Selatan pada 17 Juni 2023. Dilansir dari Daum.net, media kabar berita asal Korea Selatan, dari insiden ini turis berumur 60 tahun tersebut meninggal setelah tersangkut kabar bertegangan tinggi.

Dengan demikian, video seorang pasukan udara Hamas tersangkut kabel adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.

Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

Faktanya video tersebut adalah insiden yang menimpa seorang turis berusia 60 tahun dan terjadi di dekat Pantai Seopjikoji, Pulau Jeju, Korea Selatan. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Sebuah postingan di Facebook berbahasa Sri Lanka membagikan informasi bahwa pare dapat berguna dalam pengobatan kanker, dengan 2-3 irisan tipis pare yang dimasukkan ke dalam gelas dan diseduh dengan air panas kemudian dikonsumsi minimal sehari sekali.

Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan. Faktanya para ahli Onkologi (cabang ilmu biologi medis yang mempelajari proses terjadinya kanker) menyebut bahwa tidak ada bukti yang kuat bahwa cara tersebut dapat mengobati kanker.

Melalui AFP, Dr Sandani Wijerathne, seorang ahli bedah onkologi senior dan anggota dari Sri Lanka College of Oncologists mengatakan bahwa informasi tersebut sangat menyesatkan dan informasi semacam itu tidak boleh disebarkan kembali.

Dengan demikian, pare dapat menghancurkan sel kanker dan mengobati kanker adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

Faktanya para ahli onkologi bahwa tidak ada bukti kuat bahwa pare dapat mengobati kanker meskipun penelitian telah menemukan bahwa sayuran ini mungkin memiliki sifat anti kanker. Selengkapnya pada bagian penjelasan.