Sebuah akun Facebook dengan nama pengguna “Teubit Lam Tanjong” mengunggah video dengan narasi bahwa PAN resmi gabung koalisi KPP dukung Anies sebagai capres 2024.

Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

Narator dalam video hanya membacakan salah satu artikel milik Kba News dengan judul artikel “Hendri Satrio: Di Lubuk Hati Terdalam, Masyarakat Indonesia Ingin Perubahan”.

Gambar thumbnail identik dengan artikel milik m.tribunnews.com dengan judul “Apel Siaga Perubahan Partai NasDem”, gambar tersebut merupakan momen saat Partai Nasdem menggelar Apel Siaga Perubahan yang dihadiri ribuan kader dengan agenda pidato politik oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan selaku bakal capres dari Koalisi Perubahan.

Salah satu klip yang menampilkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) tengah melakukan konferensi pers identik dengan yang ada di YouTube Metro TV dengan judul video “Zulkifli Hasan Bertemu Prabowo Bahas Koalisi Kebangsaan”.

Berdasarkan penjelasan di atas klaim bahwa PAN resmi gabung koalisi KPP dukung Anies sebagai capres 2024 adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.

Hasil periksa fakta Yudho Ardi

Klaim pada thumbnail Facebook tidak benar. Faktanya, pada thumbnail video tersebut merupakan momen saat Partai Nasdem menggelar Apel Siaga Perubahan yang dihadiri ribuan kader dengan agenda pidato politik oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan selaku bakal capres dari Koalisi Perubahan.

Beredar akun WhatsApp Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja dengan nomor +6281233728107. Akun tersebut menghubungi salah satu kelompok tani dan menjajikan penyaluran bantuan donasi dengan meminta nomor rekening.

Faktanya akun WhatsApp yang beredar adalah tidak benar. Dilansir dari jabarprov.go.id, pihaknya meminta masyarakat agar berhati-hati jika mendapatkan pesan serupa dan segera melaporkan agar terhindar dari modus penipuan.

Berdasarkan penjelasan di atas, akun WhatsApp Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja dengan nomor +6281233728107 adalah tidak benar dan masuk kategori konten tiruan.

Pemerintah Provinsi Jabar menyatakan bahwa akun WhatsApp yang beredar adalah tidak benar.

Beredar informasi lowongan pekerjaan di Puskesmas Sananwetan di Kota Blitar dengan kualifikasi pendidikan SMA/SMK hingga D3 maupun S1 sebagai staf administrasi, pelayanan TU, asisten dan penjaga lab, serta OB. Dalam poster tersebut mencantumkan alamat Puskesmas untuk mengirimkan lamaran pekerjaan.

Melansir dari detik.com, Kepala Puskesmas Sananweran Siti Julaikah menyatakan tidak pernah membuka lowongan pekerjaan tersebut. Sementara itu untuk proses perekrutan apabila kekurangan tenaga pelayanan dan sebagainya akan menyampaikan kepada Dinas Kesehatan dan BKPSDM Kota Blitar, “Kalau kurang atau membutuhkan pegawai, kami akan mengajukan ke Dinas terkait kemudian ke BKSDM. Seperti kebutuhan pemenuhan pegawai dan sebagainya,”.

Dengan demikian lowongan kerja di Puskesmas Sananwetan adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten palsu.

Lowongan kerja palsu. Kepala Puskesmas Sananwetan, Siti Julaikah mengonfirmasi pihaknya tidka pernah membuka lowongan pekerjaan tersebut.

Video berdurasi 8 menit tersebut, membahas mengenai kesaksian Leny Siregar yang menarik anaknya dari Al-Zaytun karena banyak kejanggalan di ponpes tersebut. Narasi dalam unggahan tersebut identik dengan artikel milik populis.id yang berjudul “Borok Panji Gumilang Dibongkar Lagi, Diduga Lakukan Pelecehan Hingga Paksa Santriwati Lakukan Ini Sampai Berhenti Datang Bulan, Astaga” pada 10 Juli 2023.

Setelah dilakukan penelusuran, tidak ada informasi yang kredibel terkait reka adegan Panji Gumilang melakukan pelecehan seksual. Dikutip dari tvoneonews.com bukti pelecehan seksual oleh Panji terhadap santrinya masih tanda tanya. Sehingga disimpulkan video dengan klaim di atas adalah konten yang dimanipulasi.

Video reka adegan pencabulan terhadap 20 santri Al-Zaytun adalah konten tidak benar. Faktanya belum ada bukti yang kuat terkait kasus dugaan pelecehan seksual oleh Panji Gumilang dan masih berupa kesaksian mantan wali santri ponpes Al-Zaytun.