Cek Fakta: Hoaks Poster Turnamen Sepak Bola Antar SSB Perebutkan Piala Walikota Surabaya
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 07/07/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan poster yang mengklaim ada turnamen sepak bola antar SSB memperebutkan Piala Walikota dan Ketua DPRD Kota Surabaya. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Juli 2023.
Dalam postingannya terdapat poster dengan narasi sebagai berikut:
"SSB Pusaka Surabaya Present: Turnamen Antar SSB SE Jatim, Piala Walikota dan Ketua DPRD Kota Surabaya, 19-20 Agustus 2023. Stadion Pusaka - Surabaya. Pendaftaran Rp 750.000/ Team."
Poster itu juga menyertakan nama panitia dan nomor rekening untuk pendaftaran turnamen tersebut.
Selain itu akun tersebut menambahkan narasi:
"Ayo yg punya putra yg ikut club sepak bola dang ikut daftar di turnamen ini banyak hadiah dan rebut piala walkot sby".
Lalu benarkah postingan poster yang mengklaim ada turnamen sepak bola antar SSB memperebutkan Piala Walikota dan Ketua DPRD Kota Surabaya?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Pemkot Surabaya tegaskan poster turnamen SSB se-Jatim hoaks" yang tayang di Antara Jatim pada 6 Juli 2023.
Berikut isi artikel tersebut:
"Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menegaskan poster event Turnamen antar Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Jatim memperebutkan Piala Wali Kota dan Ketua DPRD setempat yang kini beredar di media sosial (medsos) adalah tidak benar alias hoaks.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya M. Fikser dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan, poster dengan latar belakang warna merah dan putih, yang menyertakan foto Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono itu telah disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Poster itu saya pastikan tidak benar alias hoaks. Pemkot Surabaya tidak menggelar acara tersebut. Poster itu adalah ulah orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Fikser menyayangkan beredarnya poster yang meresahkan masyarakat itu. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak menanggapi maupun menyebarkan poster tersebut karena itu hoaks. Terlebih, terdapat tulisan mengenai total hadiah, serta mencantumkan tata cara pembayaran pendaftaran melalui nomor rekening dari salah satu instansi Bank.
"Pastinya meresahkan masyarakat, maka saya mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan maupun menanggapi poster hoaks tersebut," ujarnya.
Fikser menjelaskan, sejauh ini, setiap gelaran olahraga yang diadakan oleh Pemkot Surabaya tidak dipungut biaya alias gratis. Sebab, Pemkot Surabaya tengah fokus pada pembibitan atlet-atlet muda di Kota Pahlawan.
Menurutnya, dengan mencantumkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, tentunya sangat merugikan masyarakat. Sebab Pemkot Surabaya selalu memfasilitasi para atlet. Bahkan, pemkot tidak pernah memungut biaya apapun dalam program pembangunan SDM, baik melalui olahraga, maupun yang lainnya.
Oleh sebab itu, Fikser kembali mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan konten berupa postingan poster serupa sebelum melakukan kroscek terlebih dahulu. Menurut dia, hal tersebut justru akan memberikan ruang bagi para pelaku penyebar hoaks atau disinformasi yang meresahkan masyarakat.
Fikser juga menjelaskan undang-undang pelaku penyebaran hoaks yang masuk dalam hukum pidana. Bagi penyebar hoaks, akan dikenai sanksi hukum yang mengatur tentang hoaks yakni UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016.
Mengacu pada Pasal 28 Ayat 1 dan Pasal 45A Ayat 1, setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dapat dipidana. Ancaman hukuman yang dapat dikenakan pada pelaku adalah penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp1 miliar.
"Sekali lagi kami mengimbau semua pihak terutama warganet untuk tidak menyebarkan konten atau informasi yang bisa membuat masyarakat berharap, namun ternyata informasi itu tidak benar," katanya."
Kesimpulan
Postingan poster yang mengklaim ada turnamen sepak bola antar SSB memperebutkan Piala Walikota dan Ketua DPRD Kota Surabaya adalah hoaks.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Redenominasi Sudah Mulai Diberlakukan pada Juli 2023
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 06/07/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim redenominasi mulai diberlakukan pada Juli 2023, informasi tersebut diunggah salah akun Facebook, pada 4 Juli 2023.
Unggahan klaim redenominasi mulai diberlakukan pada Juli 2023, berupa tulisan sebagai berikut.
"Oke gaes redenominasi sudah mulai di berlakukan, jadi nnti ketika dapet uang yg nilainya kecil jgn bingung ya.. Contoh 1000 =1 ,2000= 2 ,10.000= 10 ,100.000= 100"
Disertai dengan tautan video yang diunggah akun TikTok, video tersebut menampilkan seorang yang sedang berbicara dengan narasi sebagai berikut.
"Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang baru atau rupiah kertas 1000 hingga Rp100.000 dan hal ini bila di terawang Bank Indonesia tak memasukkan 3 angka nol paling belakang di uang baru tersebut, dalam pecahan 100 ribu misalnya hanya terlihat tokoh Soekarno dan Muhammad Hatta dan angka 100. Begitu juga dengan pecahan lainnya seperti 1.000 2.000 5000 10.000 20.000 dan juga Rp50.000.
Hal itu pun memunculkan wacana redenominasi rencana redenominasi rupiah sebenarnya juga sudah ada sejak akhir tahun 2010 pada tahun 2020 Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia kembali membicarakan rencana redenominasi uang rupiah dan pada rencana tersebut penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol dibelakang contohnya Rp1.000 hanya menjadi Rp1. Rencana redenominasi kembali dilanjutkan Hal ini tertuang dalam peraturan Menteri Keuangan nomor 77/PMK. 01 /2020 tetang rencana strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020 hingga 2024".
Benarkah klaim redenominasi mulai diberlakukan pada Juli 2023? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim redenominasi mulai diberlakukan pada Juli 2023, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Viral Kabar BI Terbitkan Uang Redenominasi, Simak Deretan Faktanya" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 6 Juli 2023.
Dalam situs Liputan6.com, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Bank Indonesia menilai perekenonomian domestik saat ini memang sudah membaik. Namun, kondisi perekonomian kini masih dibayangi efek rambatan dari eksternal terutama pelemahan ekonomi global.
"Di satu sisi, stabilitas sistem keuangan saat ini juga stabil, tetapi masih ada ketidakpastian global. Sehingga implementasi redenominasi masih akan melihat momentum yang tepat," kata Perry, dikutip dari akun Instagram resmi Bank Indonesia @bank_indonesia, pada 6 Juli 2023.
Terkait dengan beredarnya video Bank Indonesia menerbitkan uang baru untuk redenominasi, Bank Indonesia @bank_indonesia lewat akun resmi Instagramnya menyakatakan video tersebut dipastikan bukan bersumber dari Bank Indonesia.
Visual uang yang ditampilkan dalam video tersebut dapat dipastikan bukan uang Rupiah resmi yang diedarkan oleh Bank Indonesia. Untuk implementasi redenominasi masih perlu melihat momentum yang tepat dan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait redenominasi yaitu kondisi makro ekonomi sedang bagus, kondisi moneter dan sistem keuangan yang stabil, serta kondisi sosial politik yang kondusif.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim redenominasi mulai diberlakukan pada Juli 2023 tidak benar.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, implementasi redenominasi masih akan melihat momentum yang tepat.
Rujukan
Cek Fakta: Hoaks Pajero Sport Dibagikan Gratis Hanya dengan Tebak Nomor di Facebook
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 05/07/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim ada pembagian mobil Pajero Sport hanya dengan menebak nomor di Facebook. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 1 Juli 2023.
Berikut isi narasi dalam postingan tersebut:
"Sejauh ini, belum ada yang menemukan nomor selain [ 83 }, dan belum ada pemenang baru untuk 𝗣𝗮𝗷𝗲𝗿𝗼 𝗦𝗽𝗼𝗿𝘁 2023 Masih ada 1 angka lagi untuk menang."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim ada pembagian mobil Pajero Sport hanya dengan menebak nomor di Facebook?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan komentar dalam postingan tersebut. Di dalam kolom komentar setiap akun yang memberikan respons pada postingan ini mendapat jawaban serupa.
Jawaban itu bernarasi sebagai berikut: "Halo Silahkan periksa informasi validasi anda, Caranya klik tombol berwarna biru "Hubungi kami" di bagian atas halaman kami. semoga beruntung"
Akun tersebut mengarahkan pada website tertentu dengan judul "giveaway 2023". Terdapat juga sejumlah syarat sebelum mendapatkan hadiah.
Website di atas merupakan indikasi penipuan atau scam. Website serupa kerap mencatut nama produk atau perusahaan tertentu untuk mendapatkan data pengguna media sosial maupun mengarah ke scam.
Beberapa waktu lalu Cek Fakta Liputan6.com menghubungi pihak Mitsubishi Motors Indonesia. Mereka membantah adanya program tersebut di media sosial.
"Kita tidak ada program seperti itu. Program dan layanan resmi Mitsubishi Motors di Indonesia dapat merujuk ke website resmi kami www.mitsubishi-motors.co.id," ujar Tama, Public Relations & CSR Departement PT MMKSI.
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim ada pembagian mobil Pajero Sport hanya dengan menebak nomor di Facebook adalah hoaks.
[SALAH] Video yang Diambil saat Konser Coldplay
Sumber: TwitterTanggal publish: 05/07/2023
Berita
“Ini Coldplay concert. Jika kamu suka, saya pertanyakan kejiwaanmu”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @SINGAYEHUDA51 mengunggah video yang memperlihatkan kerumunan pria yang sedang merayakan rasa cinta mereka secara bersama-sama. Pengguna Twitter tersebut menulis klaim bahwa video itu diambil dari sisi penonton saat menonton Coldplay.
Cuitan dan video yang diunggah pada 29 Mei tersebut telah disukai oleh 409 orang, dibagikan dan dikutip ulang hampir 500 kali, serta telah dilihat lebih dari 400,000 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Video tersebut telah banyak beredar di internet dan merupakan hoaks berulang. Dilansir dari AFP Fact Check, video tersebut diambil saat acara Bahian Carnival di Brazil pada Februari 2018 lalu.
Selain itu, informasi serupa pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pesta Homo Seksual di Italia Sebelum Covid-19 Mewabah” dan dikategorikan sebagai konteks yang salah.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @SINGAYEHUDA51 merupakan konteks yang salah.
Cuitan dan video yang diunggah pada 29 Mei tersebut telah disukai oleh 409 orang, dibagikan dan dikutip ulang hampir 500 kali, serta telah dilihat lebih dari 400,000 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Video tersebut telah banyak beredar di internet dan merupakan hoaks berulang. Dilansir dari AFP Fact Check, video tersebut diambil saat acara Bahian Carnival di Brazil pada Februari 2018 lalu.
Selain itu, informasi serupa pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pesta Homo Seksual di Italia Sebelum Covid-19 Mewabah” dan dikategorikan sebagai konteks yang salah.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @SINGAYEHUDA51 merupakan konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konteks yang salah. Video tersebut diambil saat festival di Brazil pada Februari 2018, bukan merupakan kerumunan penonton Coldplay.
Konteks yang salah. Video tersebut diambil saat festival di Brazil pada Februari 2018, bukan merupakan kerumunan penonton Coldplay.
Rujukan
Halaman: 3446/6653