• [SALAH] PESAN WHATSAPP DARI BMKG YANG KABARKAN GUNUNG SINABUNG MELETUS

    Sumber: WHATSAPP
    Tanggal publish: 28/02/2023

    Berita

    “Diharapkan kepada warga Sumatera Utara agar selalu siap siaga, diperkirakan Gunung Sinabung akan meletus Minggu malam ini, letusan besar dapat mengakibatkan gempa vulkanik yg berpotensi sangat kuat,dan Malam ini Hujan abu vulkanik akan kembali menyelimuti Kota Medan dan diperkirakan sampai diatas radius 100 km, warga di minta persiapkan Masker , sampaikan BC ini ke semua kontak anda, agar selalu Waspada Siaga-1 BMKG BERASTAGI TANAH KARO…tadi malam sudah terjadi 3x letusan besar.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan berantai melalui aplikasi pesan online Whastapp grup pada hari Rabu, 22 Februari 2023 lalu. Di dalam pesan tersebut, disampaikan sebuah informasi yang menyatakan bahwa Gunung Sinabung yang terdapat di Tanah Karo Sumatera Utara, telah meletus sebanyak 3 kali dan akan meletus kembali di hari Minggu malam, sehingga dapat membawa efek sampai ke Kota Medan. Dijelaskan bahwa Kota Medan akan diselimuti dengan abu vulkanik dalam radius sampai 100 KM. Selain itu di dalam pesan juga disampaikan bahwa informasi ini merupakan pesan yang berasal dari BMKG Berastagi, Tanah Karo, agar dapat menjadi peringatan kepada masyarakat untuk mempersiapkan masker dan tetap dalam kondisi waspada.

    Namun setelah melakukan penelusuran terkait dengan kebenaran informasi ini, ditemukan sebuah informasi yang menunjukkan bahwa kabar tentang meletusnya Gunung Sinabung merupakan sebuah kabar yang keliru. Melansir dari artikel media tribunnews.com, Kepala BMKG Wilayah Medan Hendro Nugroho menyatakan, bahwa berita yang tersebar melalui pesan Whatsapp tersebut adalah isu yang membohongi masyarakat. Secara resmi, melalui siaran persnya, BMKG Balai Besar Wilayah I Medan telah menjelaskan beberapa poin yang harus diketahui masyarakat.

    Pertama, bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 tahun 2000 tentang Meterologi, Klimatologi dan Geofisika, salah satu tupoksi bidang geofisika adalah pengamatan gejala alam yang berkaitan dengan gempa tektonik. Sehingga untuk informasi terkait gempa vulkanik, bukan bagian dari tupoksi BMKG. Seperti diketahui, terkait gempa vulkanik dan gunung api merupakan kewenangan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

    Kedua, bahwa terkait dengan gempa tektonik, sampai saat ini belum dapat diketahui kapan dan dimana akan terjadi. Poin ketiga dan keempat, BMKG secara tegas menyatakan bahwa pesan yang beredar di masyarakat tentang meletusnya Gunung Sinabung merupakan isu hoaks yang menyesatkan. Dan terakhir, BMKG juga menjelaskan bahwa tidak memiliki Unit Pelayanan Teknis (UPT) di Berastagi, Kabupaten Karo.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan Whatsapp yang menyatakan bahwa Gunung Sinabung telah meletus sebanyak tiga kali dan akan kembali meletus sehingga menyebabkan abu vulkanik sampai ke Medan, merupakan informasi keliru dan termasuk ke dalam kategori konten palsu atau fabricated content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, BMKG tidak memiliki tupoksi kerja untuk menyatakan gempa vulkanik atau terkait dengan letusan gunung api yang terjadi di Indonesia. Melalui siaran pers resminya, BMKG Balai Besar Wilayah I Medan memastikan bahwa informasi mengenai kabar meletusnya Gunung Sinabung merupakan isu yang menyesatkan.

    Selengkapnya ada di penjelasan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks CIA Bongkar Paspor Presiden Jokowi yang Ternyata Berkewarganegaraan China

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 01/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut CIA telah membongkar paspor Presiden Jokowi yang ternyata berkewarganegaraan China. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Dalam postingan yang beredar terdapat logo CNN Indonesia disertai judul artikel "Di nilai Indonesia condong ke Blok China Komunis, CIA bongkar jati diri Presiden Jokowi melalui Passport"
    Postingan itu disertai narasi "Dalam perang dingin yang semakin memanas. Para Agen intelijen CIA yang profesional dengan alat Canggih berhasil membuka identitas Negara-negara yang di anggap antek China Komunis, termasuk identitas rahasia presiden Jokowi sebagai kepala Negara Indonesia. CIA telah berhasil membobol Pertahanan Cyber Badan Intelijen China Komunis dengan mengCopi Passport Kewarganegaraan China Komunis milik Jokowi. Ini tentu saja ada maksud yang sangat tajam dan mendalam."
    Lalu benarkah postingan yang menyebut CIA telah membongkar paspor Presiden Jokowi yang ternyata berkewarganegaraan China?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi website CNNIndonesia.com. Di sana kami memasukkan kata kunci "Di nilai Indonesia condong ke Blok China Komunis, CIA bongkar jati diri Presiden Jokowi melalui Passport" dalam kolom pencarian.
    Hasilnya tidak ada artikel seperti yang dimaksud dalam postingan. Penelusuran dilanjutkan dengan memasukkan kata kunci dalam mesin pencarian Google.
    Hasilnya terdapat artikel dari Kominfo.go.id berjudul "[HOAKS] CIA Bongkar Jati Diri Presiden Indonesia Jokowi Melalui Passport" yang tayang pada 19 Mei 2020.
    Berikut isi artikel tersebut:
    "Beredar di sosial media Facebook sebuah unggahan hasil tangkapan layar dari situs berita CNN Indonesia. Tangkapan layar tersebut terdapat narasi "Di nilai Indonesia condong ke Blok China Komunis, CIA Bongkar jati diri Presiden Jokowi melalui Passport".
    Dikutip dari turnbackhoax.id unggahan yang beredar tersebut tidak benar atau hoaks. Faktanya, hasil pencarian di situs CNN Indonesia dengan kata kunci "CIA Bongkar jati diri Presiden Indonesia Jokowi melalui Passport", tidak ditemukan."
    Selain itu Liputan6.com juga pernah menulis biografi singkat terkait Jokowi yang diunggah dalam artikel berjudul "Biografi Jokowi Singkat, Presiden Republik Indonesia ke-7" yang tayang pada 10 September 2020.
    Dalam artikel itu dijelaskan bahwa Jokowi lahir dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Sebagai anak sulung dari empat bersaudara, dan merupakan putra satu-satunya, Jokowi memiliki tiga orang adik perempuan, yaitu Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.
    Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso di Solo. Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 6 Surakarta. Kemudian ia berkuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

    Kesimpulan


    Postingan yang menyebut CIA telah membongkar paspor Presiden Jokowi yang ternyata berkewarganegaraan China adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Menyesatkan, Video dengan Klaim Yenny Wahid Desak Polisi Tangkap Megawati

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/03/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video berisi klaim bahwa Yenny Wahid mendesak Polri mengadili putri presiden pertama RI Soekarno, Megawati Soekarnoputri. Konten yang diunggah tersebut juga menampilkan potongan video mantan Presiden RI kelima itu terlihat sedang duduk dan berbincang-bincang.
    Narator video itu mengatakan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kembali menjadi sorotan setelah berbicara mengenai ibu-ibu di Indonesia yang suka mengikuti pengajian sehingga lupa mengurus rumah tangga dan anaknya. Pernyataan tersebut disampaikan Megawati ketika ia mengisi acara kick off Pancasila dalam tindakan semesta berencana menjaga stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan, KDRT dan bencana alam oleh BPIB, BKKBN dan BRIN pada Kamis, 16 Februari 2023.

    Video yang diunggah pada Kamis 23 Februari 2023 tersebut dikomentari 15 ribuan warganet dan ditonton 1,9 juta kali. Namun, benarkah Yenny Wahid desak polisi menangkap Megawati ?

    Hasil Cek Fakta


    Verifikasi Tempo menunjukkan, potongan video Yenny Wahid yang ada pada awal unggahan itu bukan bicara tentang mendesak polisi menangkap Megawati Soekarnoputri. Melainkan, saat pembacaan deklarasi dukungan kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Ma’ruf Amin pada Pemilihan Umum 2019.
    Video lainnya, Yenny terlihat di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) pada pada 8 November 2016. Pada pertemuan itu, dia mengapresiasi Aksi Damai 4 November yang dilakukan ratusan ribu umat Islam Indonesia dengan aman. Jadi, tidak ada kaitan dengan narasi yang ditulis pada unggahan dan yang disampaikan narator video soal ibu-ibu pengajian.
    Untuk memeriksa kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar menggunakan Keyframe dan menelusurinya pakai Yandex Image Search.
    Video 1

    Dalam video detik awal ini menunjukkan putri Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, tampak sedang memegang sebuah kertas dan mikrofon, yang didampingi puluhan ulama. Tempo menemukan, potongan gambar yang ditempelkan pada video itu merupakan momen ketika Yenny Wahid membacakan pidato deklarasi dukungan Barisan Kader Gus Dur kepada pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Jakarta pada Rabu, 26 September 2018 silam.
    Pengumuman tersebut juga bertepatan dengan Silaturahmi Nasional Barisan Kader Gus Dur. Pada kesempatan itu, Yenny Wahid tidak bicara soal mendesak Polisi untuk menangkap Megawati, namun dia bicara dalam konteks Pemilihan Umum 2019. Peristiwa ini pun sudah terjadi lima tahun lalu, sementara konten video itu baru dibagikan tahun 2023.
    Dalam arsip Tempo disebutkan, Putri Presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, mengatakan perempuan memiliki peran penting dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres. "Perempuan merupakan kunci untuk memenangkan pilpres," kata perempuan yang akrab disapa Yenny Wahid dalam konferensi pers Deklarasi Perempuan Tangguh Pilih Jokowi atau Pertiwi di rumah pemenangan Jokowi Center, Sabtu, 17 November 2018.
    Pengunggah konten juga menampilkan Yenny bicara tentang umat Islam di forum Indonesia Lawyer Club (ILC) yang ditayangkan di channel YouTube TvOne pada 8 November 2016 dengan judul “ Yenny Wahid: Aksi Damai 411 Adalah Prestasi Umat Islam Indonesia ”.
    Saat itu, Yenny hadir sebagai Direktur Wahid Institute, mengapresiasi Aksi Damai 4 November yang dilakukan ratusan ribu umat Islam Indonesia dengan aman. Dia bahkan menilai hal itu sebuah prestasi umat Islam Indonesia karena mampu menyampaikan aspirasi dengan baik.  
    Video 2

    Potongan video menit ke-2:23, menunjukkan Presiden RI kelima, Megawati Soekarno Putri sedang menjawab pertanyaan dari awak media saat berkunjung ke Istana Merdeka. Dikutip dari kanal YouTube KompasTV, dia menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (21/11). Megawati mengaku mendiskusikan banyak hal dengan Jokowi, dari isu nasional hingga internasional.
    Namun, secara khusus, kedua tokoh itu berbicara mengenai situasi politik nasional yang kian memanas, terutama menjelang Pilkada. Karena itu, Megawati pun berharap tidak ada pihak tertentu yang memanaskan situasi. Secara khusus, imbauan diberikan kepada wartawan, yang memang menjadi lawan bicara dalam pertemuan ini.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta tersebut, Tempo menyimpulkan, video berisi klaim Yenny Wahid mendesak polisi menangkap Megawati adalah menyesatkan.
    Potongan video Yenny Wahid yang ada pada awal unggahan itu bukan bicara tentang mendesak Polisi menangkap Megawati Soekarnoputri. Melainkan, pembacaan deklarasi dukungan kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Ma’ruf Amin pada Pemilihan Umum 2019.
    Video lainnya, Yenny terlihat di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) pada pada 8 November 2016. Pada pertemuan itu, dia mengapresiasi Aksi Damai 4 November yang dilakukan ratusan ribu umat Islam Indonesia dengan aman. Jadi, tidak ada kaitan dengan narasi yang ditulis pada unggahan dan yang disampaikan narator video soal ibu-ibu pengajian.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, HAARP Picu Badai, Tsunami, Gempa Bumi, dan Kendalikan Pikiran Manusia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 28/02/2023

    Berita


    Sebuah unggahan di Facebook berisi klaim bahwa HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program) Amerika Serikat memicu badai, tsunami dan gempa bumi. Unggahan itu memuat artikel panjang berisi argumentasi tentang HAARP yang dapat memicu tiga bencana alam tersebut. Selain itu terdapat empat video yang tiga di antaranya menampakkan penampakan awan yang dikaitkan dengan HAARP.
    Dalam artikel tersebut memuat klaim bahwa HAARP menembakkan gelombang radio frekuensi dari tingkat yang amat rendah sampai ke tingkat yang sangat tinggi hingga batas Atmosfer bumi. Jika diubah dengan frekuensi lain, maka gelombang radio tersebut akan terpantul oleh Ionosfer dan kembali ke bumi yang dapat menciptakan gempa bumi, badai, tsunami, bahkan mempengaruhi pikiran manusia.

    HAARP juga diklaim berfungsi mengubah keadaan Atmosfer, membuat efek iklim dan cuaca suatu wilayah menjadi kekeringan, gempa bumi, tsunami, hujan, salju, angin topan, dan tornado, bahkan HAARP dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku manusia di suatu daerah, wilayah, bangsa, ataupun negara. Mereka akan menjadi brutal, kasar, pembunuh, dan psycho.
    Benarkah klaim-klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Klaim dalam narasi tersebut tidak hanya beredar di Indonesia tapi juga di luar negeri. Cek Fakta Tempo menggunakan sejumlah artikel cek fakta maupun artikel dari media kredibel lainnya. Dikutip dari climatefeedback.org, situs yang berfokus pada verifikasi misinformasi mengenai iklim, 
    HAARP sebelumnya telah menjadi subyek teori konspirasi, tetapi klaim tentang kemampuan HAARP dapat menyebabkan bencana alam atau mengendalikan perilaku manusia adalah salah," kata Robert McCoy, Direktur Lembaga Geofisika di Universitas Alaska Fairbanks. 
    "HAARP adalah pemancar frekuensi tinggi (pada dasarnya adalah radio gelombang pendek)," katanya menjelaskan. "Alat ini digunakan untuk melakukan eksperimen pada petak 100 x 100 kilometer di atas ionosfer. Transmisi dari HAARP hanya menyebabkan efek kecil di ionosfer yang berlangsung beberapa detik. Selain itu, fasilitas ini hanya dioperasikan beberapa jam setiap tahun. Jumlah energi frekuensi tinggi yang berasal dari operator radio amatir di seluruh dunia hampir pasti melebihi transmisi dari HAARP. HAARP tidak dapat mempengaruhi fenomena alam yang disebutkan dalam artikel, seperti gempa bumi dan badai salju, dan tidak mungkin dapat berinteraksi dengan manusia atau mempengaruhinya."
    HAARP hanya menghasilkan efek pemanasan kecil di ionosfer. Oleh karena itu, HAARP tidak dapat memengaruhi fenomena alam seperti angin topan atau badai, yang terjadi di troposfer dengan ketinggian yang jauh lebih rendah (7 kilometer) dan menghasilkan energi yang jauh lebih besar.
    Dalam sebuah artikel U.S. News tahun 2018, McCoy mengatakan bahwa HAARP bukan senjata dan tidak mungkin menjadi senjata. Cara kerja radio frekuensi tinggi adalah bahwa atmosfer transparan terhadap sinyal-sinyal tersebut. “Jika kita membuat (fasilitas) ini 10 kali lebih besar dan mencobanya, itu tetap tidak bisa mempengaruhi cuaca. Sementara sinyal listrik berfrekuensi sangat rendah. Jadi tidak mungkin mereka bisa mengendalikan pikiran," katanya.
    Mantan Kepala Ilmuwan HAARP, Chris Fallen, mengatakan dalam sebuah artikel berita tahun 2017 yang diterbitkan di situs web University of Alaska Fairbanks bahwa HAARP menarik lebih banyak perhatian daripada fasilitas penelitian ilmiah pada umumnya. Hal itu kemungkinan karena fokusnya pada area atmosfer yang tidak terlihat yang disebut ionosfer. 
    Hal itu menyebabkan kesalahpahaman tentang tujuan fasilitas HAARP. "HAARP tidak dapat mengendalikan cuaca, bertentangan dengan salah satu teori konspirasi. Kekuatannya terlalu kecil dan mempengaruhi bagian atmosfer yang berbeda. Ia juga tidak dapat memanipulasi otak kita, seperti yang dituduhkan oleh teori lain. Umumnya, fisikawan ruang angkasa fokus pada wilayah yang berjarak lebih dari 60 mil (hampir 97 kilometer) di atas kepala kita, di mana gelombang radio HAARP 100 kali lebih lemah daripada gelombang radio ponsel."

    Kesimpulan


    Dari pernyataan para ahli tersebut, Tempo menyimpulkan bahwa HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program) memicu badai, tsunami, gempa bumi dan mempengaruhi pikiran manusia, adalah keliru.
    HAARP hanya menghasilkan efek pemanasan kecil di ionosfer. Oleh karena itu, HAARP tidak dapat memengaruhi fenomena alam seperti angin topan atau badai termasuk juga tidak bisa mengendalikan pikiran.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini