Berdasarkan penelusuran, dilansir dari metro.suara.com, KPK tangkap jaksa dan hakim gara-gara suap Sambo adalah berita hoax. Diketahui Hakim Wahyu Iman Santoso masih menjabat dan pada tanggal 13 Februari 2023 menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara isi dengan judul video. Dalam thumbnail dan judul video sendiri, akun Politik Nusantara berisi pemecatan hakim oleh Jokowi karena terbukti terima suap. Sedangkan dalam isi dan narasi pada unggahan tersebut sama sekali tidak menampilkan hal tersebut. Justru yang dibahas adalah pemberian amplop coklat oleh pihak Sambo kepada LPSK walau pihak LPSK langsung menolak amplop tersebut.

Unggahan video dengan klaim bahwa hakim terbukti terima suap dari Sambo, Jokowi tak segan pecat hakim tersebut adalah konten yang tidak benar. Faktanya tidak ada bukti kuat yang dapat membuktikan hakim menerima suap dan dipecat oleh Presiden.

Diketahui pada tanggal 15 Februari 2023, Gideon dan pengacaranya berencana mengajukan gugatan perdata terkait harta gono gini dirinya dengan Rieta Amalia mantan istrinya. Beberapa harta gono gini yang dituntut yaitu diantaranya beberapa rumah, hotel, dan rumah produksi Frameritz.

Setelah melakukan penelusuran, video Nagita Slavina menangis merupakan video yang diambil dari kanal Youtube Rans Entertainment (https://youtube.com/@RansEntertainment) yang diunggah 2020 lalu. Dengan narasi “WE LOVE YOU PAPA NO MATTER WHAT… DOAKAN PAPA GIDEON SEHAT SELALU”. Video tersebut ditujukan untuk memberi penjelasan mengenai video viral Gideon Tengker yang mengaku kesepian dan tidak pernah ditengok anak cucu.

Unggahan video dengan klaim bahwa Nagita Slavina angkat suara ungkap 3 rahasia Gideon Tengker dan harta gono gini Mama Rita adalah konten yang menyesatkan. Faktanya, Nagita belum terlihat mengomentari ataupun memberi statement tentang permasalahan mama dan papa nya tersebut.

Akun Twitter @intel_ORBA mengunggah cuitan dengan lampiran gambar yang diklaim merupakan sampul majalah Tempo edisi 24 – 30 November 2014. Dalam gambar tersebut memperlihatkan wajah Surya Paloh dan Anies Baswedan.

Gambar yang dibagikan tersebut dipastikan adalah hasil manipulasi. Setelah dilakukan penelusuran melalui laman resmi majalah Tempo, sampul asli untuk edisi tersebut memuat gambar Surya Paloh dan Joko Widodo.

Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

Konten dimanipulasi. Faktanya, sampul majalah Tempo edisi 24-30 November 2014 seharusnya memuat gambar Surya Paloh dan Joko Widodo, bukan Anies Baswedan.

Muncul unggahan yang diupload pada 11 Februari di kanal Youtube bernama Ruang Informasi yang membawa sebuah klaim bahwa Nono telah meninggal dunia. Video tersebut sudah ditonton sebanyak 18 ribu penonton dan mendapatkan 174 likes hingga pada saat artikel ini dibuat.

Dengan judul video yang mengandung kalimat “Baru saja namanya melambung” tentunya pengunggah video bermaksud menggiring opini publik bahwa Nono yang dimaksud adalah bocah yang baru-baru ini menjuarai juara dunia matematika, ditambah lagi pada gambar thumbnailnya dengan jelas pengunggah menampilkan foto Nono untuk memperkuat klaim pada judul videonya.

Video berdurasi 3 menit tersebut diawali dengan membahas rekam jejak Nono setelah bocah asal NTT tersebut menjuarai lomba matematika tingkat dunia, International Abacus World Competition 2022 yang digelar beberapa waktu lalu. Kemudian pembahasan tiba-tiba berpindah ke berita meninggalnya budayawan bernama Nono Riantiarno.

Rupanya orang yang dimaksud adalah Nano Riantiarno yang pada 23 Januari 2023 lalu meninggal dunia akibat tumor, dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa unggahan tersebut mengandung informasi yang salah.

Hasil periksa fakta Vendra Panji

Faktanya adalah Nono yang dimaksud bukanlah Nono juara dunia matematika, tetapi adalah budayawan nusantara bernama Nano Riantiarno yang meninggal pada 23 Januari 2023 lalu.