[SALAH] “JADI BURONAN KPK !! SRI MULYANI KABUR KE LUAR NEGERI TAKUT DI PENJARA”
Sumber: youtubeTanggal publish: 20/03/2023
Berita
JADI BURONAN KPK !! SRI MULYANI KABUR KE LUAR NEGERI TAKUT DI PENJARA
Hasil Cek Fakta
Sebuah kanal Youtube dengan nama akun “SARJANA MUDA” mengunggah video dengan klaim jadi buronan KPK, Sri Mulyani kabur ke luar negeri takut dipenjara.
Setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Salah satu potongan video yang memperlihatkan Arvin Gumilar sebagai Kehumas & umum Direktorat Jendral Imigrasi Kemenkumham yang sedang diwawancarai terlihat identik dengan video yang diunggah oleh kanal Youtube “CNN Indonesia” yang berjudul Imigrasi lacak keberadaan Harun Masiku.
Dengan demikian, klaim jadi buronan KPK, Sri Mulyani kabur ke luar negeri takut dipenjara adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Salah satu potongan video yang memperlihatkan Arvin Gumilar sebagai Kehumas & umum Direktorat Jendral Imigrasi Kemenkumham yang sedang diwawancarai terlihat identik dengan video yang diunggah oleh kanal Youtube “CNN Indonesia” yang berjudul Imigrasi lacak keberadaan Harun Masiku.
Dengan demikian, klaim jadi buronan KPK, Sri Mulyani kabur ke luar negeri takut dipenjara adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Yudho Ardi
Pernyataan tersebut tidak benar, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Pernyataan tersebut tidak benar, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Palang Merah AS Sebut Orang yang Divaksin Tak Diizinkan Donor Darah
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 20/03/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penyataan Palang Merah Amerika Serikat atau AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi.
Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan antibodi diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Januari 2022.
Klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah berupa video suara berita tentang kebutuhan donor darah tetapi tidak bisa menerima pendor yang sudah divaksin.
Video tersebut diberikan keterangan berikut ini.
"Pernyataan Palang Merah 🇺🇸
"Orang yang div4ksin4si tidak diijinkan untuk mendonorkan darah, kerena v4ksin4si c0v!d akan menghancurkan antibodi mereka yang sudah di 💉 c0v!d"
⚠️"
Benarkah klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah? Simak penelusurannya di Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah menggunakan Google Search dengan kata kunci 'The United States Red Cross states that people who have been vaccinated cannot donate blood'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Red Cross Accepts Blood Donations From People Vaccinated Against COVID-19" yang dimuat situs Factcheck.org.
Situs Factcheck.org menyebutkan, pedoman Food and Drug Administration Amerika Serikat mengatakan bahwa orang yang divaksinasi dengan salah satu vaksin COVID-19 yang disetujui atau diizinkan untuk digunakan di A.S. — Moderna, Pfizer/BioNTech atau Johnson & Johnson — tidak perlu menunggu waktu antara vaksinasi dan donasi, selama mereka merasa sehat dan memiliki suhu normal.
Pedoman FDA mengatakan bahwa hanya orang yang tidak mengetahui jenis vaksin apa yang mereka terima atau divaksinasi dengan vaksin COVID-19 hidup yang dilemahkan yang perlu menunggu dua minggu setelah vaksinasi untuk memberikan darah. Saat ini, tidak ada vaksin COVID-19 hidup yang mengandung virus hidup tetapi dilemahkan, yang diizinkan atau disetujui untuk digunakan oleh FDA atau Organisasi Kesehatan Dunia.
Palang Merah juga mensyaratkan penantian selama dua hingga empat minggu bagi pendonor yang menerima vaksin hidup yang dilemahkan lainnya, seperti vaksin campak atau demam kuning, "karena sangat berhati-hati.”
Masyarakat yang ingin mendonorkan darah harus membawa kartu vaksinasi dengan nama pembuat vaksin pada saat mendonor.
"Anda masih dapat menyumbangkan darah, trombosit, atau plasma setelah menerima vaksin COVID-19," kata Palang Merah di situs web yang menangani donor darah dan virus corona.
"Palang Merah Amerika menerima dan menggunakan sumbangan dari orang yang divaksinasi," kata juru bicara Palang Merah Amerika melalui email.
"Donor darah dari individu yang telah menerima vaksin COVID-19 tidak 'terkontaminasi' dan aman untuk transfusi darah. Vaksin COVID-19 dirancang untuk menghasilkan respons kekebalan untuk membantu melindungi seseorang dari penyakit, tetapi komponen vaksin itu sendiri tidak ditemukan dalam aliran darah."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Het Amerikaanse Rode Kruis accepteert bloeddonaties van mensen die zijn gevaccineerd tegen COVID-19" yang dimuat situs Factchecknederland.afp.com.
Dalam situs factchecknederland.afp.com Manajer Media Palang Merah Amerika Emily menyatakan, Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah sebab menghancurkan anti bodi tidak benar.
“Dalam kebanyakan kasus, setelah vaksin COVID-19, Anda dapat mendonorkan darah, trombosit, dan plasma selama Anda merasa sehat,” tulis Osment. Ini juga dinyatakan di situs web Palang Merah Amerika.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pernyataan Palang Merah AS orang yang divaksin tak diizinkan donor darah karena menghancurkan antibodi tidak benar.
Palang Merah Amerika menerima dan menggunakan sumbangan dari orang yang divaksinasi.
Rujukan
- https://factchecknederland.afp.com/het-amerikaanse-rode-kruis-accepteert-bloeddonaties-van-mensen-die-zijn-gevaccineerd-tegen-covid-19?fbclid=IwAR3y50D2vpjFmJiFttgQWUbGEYxoGLlJZslSKy20fOAJbllcEygyQUk6TXY
- https://www.factcheck.org/2022/04/scicheck-red-cross-accepts-and-uses-blood-donations-from-people-vaccinated-against-covid-19/
Cek Fakta: Hoaks Kabar Bharade E Kritis hingga Dilarikan ke RSUD
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 18/03/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu kritis dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 15 Maret 2023.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul "BREAKING NEWS TANGIS KELUARGA PECAH KONDISI BARADA, KRITIS LANGSUNG DILARIKAN KE RSUD".
Video berdurasi 15 menit 2 detik itu menampilkan gambar thumbnail seorang pria berbaju tahanan oranye terbaring di ranjang rumah sakit. Dia dorong oleh beberapa orang dan petugas polisi.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Bharada E atau Richard Eliezer saat ini tengah kritis dan langsung dilarikan ke RSUD.
"TANGIS HISTERIS IBU BARADA E, PECAH NYAWA ANAKNYA, TAK TOLONG LPSK HARUS BERTANGGUNG JAWAB-," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2.800 kali direspons dan mendapat 358 komentar dari warganet.
Benarkah kabar Bharada E atau Richard Eliezer kritis dan dilarikan ke RSUD? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar Bharada E atau Richard Eliezer kritis dan dilarikan ke RSUD. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "richard eliezer kritis dilarikan ke rsud" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya, tidak ada informasi valid dari media arus utama yang mengabarkan bahwa Bharada E atau Richard Eliezer kritis dan dilarikan ke RSUD.
Pada video berdurasi 15 menit 2 detik tidak ditemukan informasi bahwa Bharada E atau Richard Eliezer kritis dan dilarikan ke RSUD. Video itu justru berisi tentang LPSK yang mencabut perlindungan terhadap Bharada E atau Richard Eliezer.
Dilansir dari Liputan6.com, Bharada E atau Richard Eliezer hingga kini masih menjalani masa penahanan di Rutan Bareskrim Polri cabang Salemba setelah dijatuhi hukuman penjara 1 tahun 6 bulan penjara lantaran terlibat kasus pembunuhan Brigadir J.
Selama di tahanan, Richard Eliezer mengaku tengah mencoba untuk menyelesaikan kuliahnya. "Sekarang saya masih dalam tahap belajar untuk membuat skripsi," kata Richard Eliezer dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Kamis (9/3/2023).
Kesimpulan
Kabar tentang Bharada E atau Richard Eliezer kritis dan dilarikan ke RSUD ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut.
Rujukan
Cek Fakta: Hoaks Kabar Justin Bieber Meninggal Dunia pada 7 Maret 2023
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 18/03/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Justin Bieber dikabarkan meninggal dunia pada 7 Maret 2023. Informasi tersebut disebarkan salah akun Facebook.
Akun Facebook tersebut mengunggah artikel berjudul "( RIP ) Justin Bieber died after crashing at over 100mph, coroner’s report reveals 7 .03.2023" yang dimuat situs citynewsjet.com.
Artikel tersebut juga memuat gambar Justin Beiber dengan tulisan Rest In Peace (RIP) dengan disandingkan gambar lilin.
"( RIP ) Justin Bieber died after crashing at over 100mph, coroner’s report reveals 7 .03.2023," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan dibagikan oleh warganet.
Benarkah Justin Bieber meninggal dunia pada 7 Maret 2023? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Justin Bieber meninggal dunia pada 7 Maret 2023. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "justin bieber died" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Justin Bieber Death Hoax: The singer is still alive; Viral claim debunked" yang dimuat situs pinkvilla.com pada 12 Maret 2023.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kabar tentang Justin Bieber meninggal dunia akibat jatuh dengan kecepatan 100mph pada 7 Maret 2023 adalah tidak benar. Justin Bieber justru tampil di depan publik pada hari yang sama.
Masih menurut laporana yang sama, penyanyi asal Kanada itu baru-baru ini merayakan ulang tahunnya yang ke-29 bersama teman dan keluarga.
Bernard Harvey, Billie Eilish, Kid Laroi, Jaden Smith, Leon Bridges, dan Don Toliver termasuk di antara mereka yang menghadiri pesta ulang tahun bertema Karnaval.
Dia juga membagikan korsel foto ulang tahun di media sosialnya. Penyanyi 'Peaches' berbagi foto dari perayaan di Instagram, di mana dia dan teman-temannya terlihat lebih bahagia dari sebelumnya, saling berpelukan di pesta tersebut.
Kesimpulan
Kabar tentang Justin Biber meninggal dunia pada 7 Maret 2023 ternyata tidak benar alias hoaks. Tidak ada informasi valid yang memberitakan kabar tersebut.
Rujukan
Halaman: 3790/6769