Cek Fakta: Hoaks Kabar Ferdy Sambo Telah Dieksekusi Mati di Nusakambangan pada 14 Maret 2023
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 18/03/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan atas kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 14 Maret 2023.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul "BREAKING NEWS INNALILAHI TEPAT PAGI INI FERDY SAMBO DIEKSEKUSI HUKUMAN MATI".
Video berdurasi 8 menit 39 detik itu menampilkan gambar thumbnail regu tembak yang sedang mengangkat senjata dan membidik sasaran. Kemudian ada juga gambar Ferdy Sambo yang memakai kemeja putih dan di bagian dadanya terdapat bercak darah.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan pada 14 Maret 2023.
"TEPAT tadi PAGI INI F3RDY S4MBO DI3KS3KvSI HUKUMAN M4T1 DI NUSAK4MBANGAN--," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.300 kali direspons dan mendapat 429 komentar dari warganet.
Benarkah Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan pada 14 Maret 2023? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan pada 14 Maret 2023. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "ferdy sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya, tidak ada informasi dari media arus utama yang mengabarkan bahwa Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan pada 14 Maret 2023.
Video berdurasi 8 menit 39 detik itu tidak ditemukan informasi yang menyebut bahwa Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan.
Video itu justru menampilkan, informasi tentang pembacaan putusan banding terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf yang akan dibacakan 12 April 2023 mendatang.
Dilansir dari Liputan6.com, Ferdy Sambo dan tiga terdakwa lain atas kasus pembunuhan Brigadir J, masih menunggu putusan banding dari Pengadilan Tinggi Jakarta. Rencananya, putusan banding akan dibacakan pada 12 April 2023 mendatang.
"Ya, benar. Pembacaan putusannya pada hari yang sama, tanggal 12 April 2023. Tetapi, pembacaannya tentu saja secara bergiliran karena majelis hakimnya kan satu yang terdiri dari lima orang hakim tinggi," ungkap Pejabat Humas Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Binsar Pakpahan.
Binsar menjelaskan bahwa perkara-perkara pidana banding atas nama terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, dan Ricky Rizal sudah diterima oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan sudah terdaftar.
"Bahkan sudah ditangani oleh majelis hakim yang ditunjuk," kata Binsar.
Dikutip dari data perkara pidana banding atas nama Ferdy Sambo dkk yang diterima di Jakarta, terdapat lima hakim tinggi yang akan membacakan putusan banding.
Mereka adalah Hakim Singgih Budi Prakoso sebagai ketua majelis dalam perkara Ferdy Sambo dan menjadi hakim anggota dalam perkara lainnya, dan Hakim Ewit Soetriadi yang menjadi ketua majelis dalam perkara Putri Candrawathi dan menjadi hakim anggota dalam perkara lain
Selanjutnya, terdapat Hakim H. Mulyanto menjadi ketua majelis untuk perkara Ricky Rizal Wibowo dan menjadi hakim anggota dalam perkara lain, Hakim Abdul Fattah yang menjadi ketua majelis untuk perkara Kuat Ma’ruf dan menjadi hakim anggota dalam perkara lain, serta Hakim Tony Pribadi selaku hakim anggota.
Kesimpulan
Kabar Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan pada 14 Maret 2023 ternyata tidak benar alias hoaks. Ferdy Sambo belum dieksekusi mati, sebab vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo belum inkracht atau berkekuatan hukum tetap.
Kini, Ferdy Sambo cs masih menjalani masa tahanan sambil menunggu pembacaan banding dari Pengadilan Tinggi Jakarta.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Kartun The Simpsons Prediksi Kebangkrutan Silicon Valey Bank
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 17/03/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang kartun The Simpsons memprediksi kebangkrutan Silicon Valey Bank beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Maret 2023.
Akun Facebook tersebut mengunggah video kartun The Simpsons berdurasi 33 detik. Pada awal klip, terdapat ilustrasi dari kantor Silicon Valey Bank.
Kemudian pada klip selanjutnya memperlihatkan sejumlah orang tengah mengantre di depan teller bank. Kemudian mereka berebut untuk menarik uang dari bank, namun pada adegan tersebut diperlihatkan kerusuhan terjadi setelah para nasabah tidak dapat menarik uang mereka.
"The Simpson's again??…," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 36 kali direspons dan mendapat lima komentar dari warganet.
Benarkah dalam video klip itu kartun The Simpsons memprediksi kebangkrutan Silicon Valey Bank? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang kartun The Simpsons memprediksi kebangkrutan Silicon Valey Bank. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "the simpsons silicon valey bank" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "No, 'The Simpsons' Didn't Predict the Silicon Valley Bank Crash" yang dimuat situs snopes.com pada 12 Maret 2023.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video yang diklaim The Simpsons memprediksi kebangkrutan Silicon Valey Bank ternyata keliru.
Video itu merupakan cuplikan dari kartun The Simpsons episode "The PTA Disband" yang ditayangkan pada 1995 lalu. Adegan tersebut, dibuat sebagai parodi dari kegagalan bank dalam film klasik Jimmy Stewart, "It's a Wonderful Life."
Video yang diklaim The Simpsons memprediksi Silicon Valey Bank bangkrut juga sudah dimanipulasi. Nama "First Bank of Springfield" yang muncul di episode aslinya telah diganti dengan "Silicon Valley Bank".
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Kesimpulan
Kabar tentang kartun The Simpsons memprediksi kebangkrutan Silicon Valey Bank ternyata tidak benar. Faktanya, klip pada kartun tersebut telah dimanipulasi. Nama "First Bank of Springfield", yang muncul di episode aslinya telah diganti dengan "Silicon Valley Bank".
Rujukan
Cek Fakta: Satir Webinar Hadirkan Rafael Alun Trisambodo dengan Tema Bangun Budaya Integritas di Lingkungan Pemerintah
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 17/03/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan membangun budaya integritas di lingkungan pemerintah yang diadakan oleh Rafael Alun Trisambodo. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 9 Maret 2023.
Dalam postingannya terdapat poster dengan judul "Talkshow membangun budaya integritas di lingkungan pemerintah".
Poster itu disertai foto Rafael Alun Trisambodo dan disertai narasi: "Jumat, 24 Maret 2023, 10.00-11.00 WIB, doorprize: Moge Harley Davidson, mobil Rubicon. Free Live via Youtube"
Lalu benarkah postingan ajakan mengikuti talkshow membangun budaya integritas di lingkungan pemerintah yang diadakan oleh Rafael Alun Trisambodo?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari Merdeka.com berjudul "Beredar Webinar Hadirkan Rafael Alun Sampai Andhi Pramono, KemenPANRB Beri Penjelasan" yang diunggah pada 15 Maret 2023.
Dalam artikel tersebut terdapa bantahan dari Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB), Rini Widyantini.
"Tidak ada webinar itu, sepertinya hoaks. Kami mengimbau pada seluruh masyarakat, khususnya ASN atau PNS untuk berhati-hati dan tidak percaya jika menerima poster tersebut," kata Rini.
Rafael Alun Trisambodo sendiri disorot karena kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy terhadap David Ozora. Mantan Pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu ini juga sedang direkomendasikan dipecat sebagai ASN karena terbukti ada pelanggaran disiplin berat.
Kesimpulan
Postingan ajakan mengikuti talkshow membangun budaya integritas di lingkungan pemerintah yang diadakan oleh Rafael Alun Trisambodo adalah tidak benar. Postingan tersebut adalah satir namun bisa menyesatkan masyarakat jika tidak dibaca secara teliti.
Rujukan
Cek Fakta: Hoaks Kabar 64 Menteri Jokowi Terlibat Kasus Pencucian Uang
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 17/03/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan telah dipecat secara tidak hormat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook pada 15 Maret 2023 lalu.
Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul "UPDATE TERKINI ISTANA BERGEJOLAK 64 MENTERI DI PECAT, TERLIBAT KASUS PENCUCIAN UANG".
Pada video berdurasi 10 menit 18 detik itu menampilkan gambar thumbnail Presiden Jokowi yang tengah memimpin upacara pengambilan sumpah jabatan untuk menteri.
Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa 64 menteri Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan mereka semua dipecat secara tidak hormat.
"VIRAL ~ 64 menteri terl1bat k4sus pencuc1an uang, Jokowi p3cat secara t1dak terh0rmat semua nya," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 543 kali direspons dan mendapat 143 komentar dari warganet.
Benarkah kabar 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan dipecat secara tidak hormat? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan dipecat secara tidak hormat. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "64 menteri jokowi terlibat pencucian uang" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya, tidak ada informasi dari media arus utama yang mengabarkan bahwa 64 menteri Jokowi terlibat pencucian uang dan telah dipecat secara tidak hormat.
Pada video berdurasi 10 menit 18 detik itu tidak ditemukan informasi yang menyebut bahwa 64 menteri Jokowi terlibat pencucian uang dan dipecat dengan tidak hormat.
Video itu justru menampilkan, informasi tentang Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan tengah melakukan investigasi terhadap 69 pegawai yang memiliki harta tak wajar.
Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan mengunggah gambar thumbnail dari video tersebut ke situs pencari Google Images.
Hasilnya terdapat gambar identik yang dimuat sejumlah artikel. Satu di antaranya artikel berjudul "Pelantikan Kabinet Indonesia Maju Berlangsung Sederhana dan Singkat" yang dimuat situs kominfo.go.id pada 23 Oktober 2019 lalu.
Foto tersebut merupakan rangkaian dari pengambilan sumpah jajaran menteri dalam rangkaian pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Kesimpulan
Kabar tentang 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan dipecat secara tidak hormat ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut. Selain itu, Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Presiden Jokowi hanya berjumlah 35 menteri, bukan 64 menteri.
Rujukan
Halaman: 3791/6769