• [HOAKS] Pemerintah Hapus Tunggakan Iuran JKN pada 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim pemerintah menghapus tunggakan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks dan informasinya perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim pemerintah menghapus tunggakan iuran JKN dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Minggu (2/2/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    PROGRAM TAHUN 2025 PEMERINTAH MEMUTIHKAN TUNGGAKAN BPJS BURUAN BERALIH KE BPJS GRATIS

    SIMAK CARA DAFTAR BPJS GRATIS DARI PEMERINTAH BERIKUT CARA PENDAFTARAN BISA LANGSUNG KLIK SITUS RESMI DI BIO ATAU KLIK LINK PENDAFTARAN DI BAWAH INI

    Screenshot Hoaks, pemerintah hapus tunggakan iuran JKN pada 2025

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran narasi tersebut.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, narasi yang mengeklaim pemerintah menghapus tunggakan iuran JKN pada 2025 adalah hoaks.

    "Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/2/2025).

    Rizzky meminta masyarakat berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang beredar di media sosial.

    Masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila memiliki pertanyaan atau keluhan terkait BPJS Kesehatan.

    Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim pemerintah menghapus tunggakan iuran JKN pada 2025 adalah hoaks.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, pemerintah tidak mengadakan bantuan atau program penghapusan tunggakan iuran JKN.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Prabowo Pecat Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri KP pada Januari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto diklaim memecat Sakti Wahyu Trenggono dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Januari 2025.

    Menurut narasi dalam unggahan, posisinya akan digantikan Susi Pudjiastuti yang sebelumnya pernah menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan di era Presiden Joko Widodo. 

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Prabowo memecat Sakti Wahyu Trenggono dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan tautan di kanal YouTube ini dengan judul:

    GEGER DI KABINET! SAKTI TRENGGONO DIPECAT MENDADAK! PRABOWO PANGGIL SUSI PUDJIASTUTI KEMBALI?!

    Hasil Cek Fakta

    Ketika tautan video dibuka, tidak ditemukan informasi Sakti Wahyu Trenggono telah dipecat dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan.

    Narator hanya membahas soal isu bahwa Sakti terancam diberhentikan sebagai menteri setelah kasus pagar laut di pesisir Tangerang, Banten menjadi sorotan.

    Beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi tersebut. Klip di awal video yang menampilkan Susi Pudjiastuti identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Video itu adalah momen Susi bertemu dengan Prabowo pada tahun 2023 yang saat itu masih menjabat Menteri Pertahanan.

    Menurut Susi dalam kunjungannya ke kantor Kementerian Pertahanan, ia berbincang banyak hal dengan Prabowo, salah satunya terkait isu pertahanan. 

    Sementara, sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Sakti Wahyu Trenggono dipecat.

    Di laman Sekretariat Kabinet, Sakti masih tercatat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Merah Putih.

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengeklaim Prabowo memecat Sakti Wahyu Trenggono dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Januari 2025 adalah hoaks.

    Judul dengan isi video tidak sesuai. Narator hanya membahas soal adanya isu bahwa Sakti terancam diberhentikan sebagai menteri setelah kasus pagar laut di pesisir Tangerang, Banten menjadi sorotan.

    Sampai saat ini Sakti masih tercatat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Merah Putih.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Gempa di Dataran Tinggi Dieng

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan gempa di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Video itu beredar pada akhir Januari 2025, hal ini menyebabkan muncul dugaan gempa itu baru saja terjadi. 

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Video bukanlah peristiwa gempa dan tidak terjadi di Dieng.

    Video diklaim menampilkan gempa di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan Instagram berikut ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah jalan mengalami retak dan beberapa rumah rusak.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    DIENG GEMPA

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim menampilkan gempa di Dieng

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com di Google Search, tidak ditemukan informasi terkait gempa di dataran tinggi Dieng pada Januari 2025. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com justru menemukan bantahan dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara di laman Banjarnegarakab.go.id terkait narasi soal gempa di Dieng.

    Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjarnegara, Barijadi Jumpaedo mengatakan, video yang beredar merupakan kondisi saat terjadi bencana di Banjarnegara.

    Peristiwa terjadi di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran saat wilayah itu terkena bencana tanah bergerak dan longsor. 

    Barijadi mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dan bijak ketika menerima informasi soal bencana di media sosial. 

    "Kami selalu menyampaikan update berita terkait dengan perkembangan bencana di Banjarnegara, dan kami siarkan melalui media sosial, televisi, maupun koran," kata Barijadi.

    Penelusuran lebih lanjut, menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan akun TikTok Banjarnegara Terkni.

    Dalam keterangan di video juga disebutkan, peristiwa itu adalah insiden tanah bergerak dan longsor di Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran pada 21 Januari 2025.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan gempa di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara merupakan konten hoaks.

    Faktanya, video itu menampilkan kondisi Dukuh Kali Ireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara setelah terkena bencana tanah bergerak dan longsor. Bencana itu mengakibatkan jalan retak dan beberapa rumah rusak. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Buaya Masuk Rumah Warga Saat Banjir di Babelan Bekasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir merendam Babelan, Bekasi, Jawa Barat beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Januari 2025.
    Dalam video itu, tampak seekor buaya berenang di dalam sebuah rumah yang telah terendam banjir. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa buaya masuk rumah warga saat banjir melanda Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
    "BUAYA MASUK KERUMAH WARGA PADA SAAT BANJIR DI BABELAN BEKASI !!
    Seekor buaya masuk ke dalam rumah warga di tengah banjir Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/1/2025) malam," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons warganet.
    Benarkah dalam video itu buaya masuk rumah warga saat banjir di Babelan, Bekasi, Jawa Barat? Berikut penelusurannya.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir merendam Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya ditemukan video identik di situs berbagi video TikTok. Video tersebut diunggah oleh akun @setabayuangga1 pada 12 Oktober 2022 lalu.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Penelusuran juga dilakukan dengan mememasukkan kata kunci "buaya masuk rumah warga banjir babelan" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang mengklarifikasi kabar tersebut.
    Satu di antaranya artikel berjudul "Video Buaya Masuk ke Rumah Warga di Babelan Saat Banjir Dipastikan Hoaks" yang dimuat situs kompas.com pada 29 Januari 2025.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa videi buaya masuk ke rumah warga saat banjir di Babelan adalah hoaks. Hal ini disampaikan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.
    "Dari hasil penelusuran pihak Kecamatan Babelan, untuk Babelan tidak ada info tentang buaya, itu hoaks," kata Dodi Supriadi saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2025).
    Setelah ditelusuri, ternyata video yang beredar pada hari ini adalah video lama. Video buaya masuk ke rumah warga itu sudah pernah diunggah pada 2022.
    "Kami sudah telusuri dan kami temukan video yang sama yang diupload pada 2022 lalu. Tapi kami juga tidak tau lokasi buaya tersebut di mana," tutur Dodi Supriadi.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir merendam Babelan, Bekasi, Jawa Barat ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut tidak terkait dengan banjir di Babelan, Bekasi.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini