• [KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal LPG Subsidi Diganti Bright Gas 3 Kg

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi Pertamina meluncurkan Bright Gas 3 Kg untuk menggantikan LPG subsidi (gas melon) yang ada di pasaran.

    Narasi itu disertai foto tabung gas berwarna ungu dengan merk "Bright Gas" dan keterangan "LPG NON SUBSIDI".

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

    Narasi Pertamina meluncurkan Bright Gas 3 Kg sebagai pengganti LPG subsidi dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (3/2/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Gas LPG 3 kg non subsidi katanya akan segera hadir nih bunda2,,,,Tanggapan bunda dgn hadirnya gas LPG 3 kg non subsidi bagaimana nih,,,,,

    Hasil Cek Fakta

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menepis kabar Pertamina baru-baru ini mengeluarkan Bright Gas 3 Kg sebagai pengganti LPG bersubsidi.

    "Informasi tersebut hoaks. Belum ada seperti itu," kata Heppy seperti diberitakan Kompas.com, pada Minggu (2/2/2025).

    Menurut Heppy, saat ini Bright Gas hanya tersedia dalam kemasan tabung 5,5 Kg dan 12 Kg.

    Untuk diketahui, Pertamina memang sempat meluncurkan Bright Gas dalam kemasan tabung 3 Kg pada awal Juli 2018 sebagai bagian dari diversifikasi produknya.

    Kala itu, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan, Bright Gas 3 kg diluncurkan sebagai komitmen memberikan layanan bagi konsumen kelas menengah yang tidak menerima subsidi elpiji.

    "Seperti keluarga muda yang tinggal di kawasan apartemen membutuhkan tabung gas yang aman, ringan dengan ukuran tidak terlalu besar serta mudah dipindahkan," ujar Mas’ud.

    Uji pasar dilakukan selama enam bulan di Jabodetabek dan Surabaya, Jawa Timur dengan strategi marketing dan distribusi untuk melihat sejauh mana produk ini diterima masyarakat.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Pertamina meluncurkan Bright Gas 3 Kg sebagai pengganti LPG subsidi perlu diluruskan.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menepis kabar Pertamina baru-baru ini mengeluarkan Bright Gas 3 Kg sebagai pengganti LPG bersubsidi.

    Meski sempat beredar di pasaran, penjualan Bright Gas 3 Kg non-subsidi belum dilakukan dalam waktu dekat di seluruh Indonesia.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Maarten Paes Sebut Shin Tae-yong Buat Timnas Indonesia Terpuruk

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Penjaga gawang tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia, Maarten Paes diklaim mengatakan bahwa langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memecat Shin Tae-yong sudah tepat.

    Menurut klaim dalam unggahan itu, Paes menyebut pelatih asal Korea Selatan itu membuat timnas Indonesia terpuruk.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi soal Maarten Paes menyebut Shin Tae-yong membuat prestasi  timnas Indonesia terpuruk muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini. 

    Akun tersebut membagikan foto Paes dengan keterangan sebagai berikut:

    Paes : Untung PSSI cepat Pecat STY, Sudah Cukup Garuda Terpuruk

    Viral...!!! Maarten Paes : Beruntung PSSI cepat Pecat STY, Timnas Indonesia makin hancur jika tetap dipertahankan.

    Shin Tae Yong merupakan pelatih Terburuk sepanjang sejarah Indonesia.Semoga Timnas Indonesia bisa berprestasi setelah pemecatan STY.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Maarten Paes mengatakan timnas Indonesia akan terpuruk jika tidak memecat Shin Tae-yong

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak ditemukan informasi valid Paes menyebut Shin Tae-yong membuat prestasi timnas Indonesia terpuruk.

    Unggahan yang beredar juga tidak mencantumkan sumber yang jelas. 

    Dikutip dari BolaSport, setelah Shin Tae-yong dipecat oleh PSSI pada 6 Januari 2025, Paes hanya mengucapkan terima kasih kepada pelatih asal Korea Selatan itu lewat story di Instagram. 

    "Kamsahamida, coach," tulis Paes yang meneruskan unggahan Instagram @timnasindonesia. 

    "Hargailah setiap momen dan sejarah yang kita buat selama beberapa bulan terakhir. Mari percaya prosesnya dan tetap terus percaya! Sampai jumpa di Maret!" unggah kiper yang bermain di FC Dallas itu.

    Adapun pada bulan Maret 2025 timnas Indonesia akan melawan Australia dan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. 

    Kesimpulan

    Unggahan soal Maarten Paes menyebut Shin Tae-yong membuat prestasi timnas Indonesia terpuruk adalah hoaks.

    Sumber dalam unggahan tidak jelas. Setelah Shin Tae-yong dipecat, Paes hanya mengucapkan terimakasih kepada pelatih asal Korea Selatan itu di Instagram. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Peserta JKN Wajib Daftar Ulang Sebelum Sistem Kelas Dihapus

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) disebut wajib melakukan daftar ulang sebelum penghapusan sistem kelas pelayanan pada 30 Juni 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi peserta JKN wajib melakukan daftar ulang sebelum penghapusan sistem kelas pelayanan dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Januari 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Kelas 1, 2, 3 Dihapus, Silakan daftar ulang sekarang kartu BPJS anda, karena Iuran BPJS Kesehatan Terbaru di GRATIS kan untuk tahun 2025

    Screenshot Hoaks, peserta JKN wajib daftar ulang

    Hasil Cek Fakta

    Sebagaimana diketahui, pemerintah bakal menghapus sistem kelas rawat inap standar (KRIS) dalam layanan BPJS Kesehatan paling lambat 30 Juni 2025.

    Keputusan tersebut telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

    Akan tetapi, peserta JKN tidak perlu melakukan pendaftaran ulang sebelum penghapusan sistem kelas pelayanan.

    Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, tidak ada imbauan bagi peserta JKN untuk daftar ulang dan peserta juga masih diwajibkan membayar iuran pada 2025.

    "Peserta JKN mendaftar ulang dan iuran digratiskan adalah hoaks. Ini hoaks dan berita yang tidak benar. Tidak ada program seperti hal tersebut," kata Rizzky seperti diberitakan Kompas.com, 28 Januari 2025.

    Menurut Rizzky, tarif iuran BPJS Kesehatan masih mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020. Sementara, besaran iuran baru yang bakal diterapkan pada Juni mendatang masih dalam pembahasan.

    "Masih dalam pembahasan dan evaluasi antara kementerian dan lembaga yang terkait," ujarnya.

    Dia pun meminta masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi peserta JKN wajib melakukan daftar ulang sebelum penghapusan sistem kelas pelayanan adalah hoaks.

    Tidak ada imbauan bagi peserta JKN untuk daftar ulang dan peserta juga masih diwajibkan membayar iuran pada 2025.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Video China Telah Meluncurkan Matahari Buatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim China telah meluncurkan matahari buatan. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Instagram. Akun itu mempostingnya pada 18 Januari 2025.
    Dalam postingannya terdapat video sejumlah orang sedang menyaksikan sebuah benda berwarna terang diluncurkan dari daratan. Video itu disertai narasi:
    "Detik-detik matahari buatan China diluncurkan. Apakah China akan menjadi penguasa dunia? Bagaimana menurut teman-teman"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Matahari buatan China"
    Lalu benarkah postingan video yang mengklaim China telah meluncurkan matahari buatan?
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang membantah video tersebut. Salah satunya dari situs Altnews.com pada 12 Januari 2022 dengan artikel berjudul "No, China did not launch an “artificial Sun” into the sky"
    Dalam artikel dijelaskan bahwa video serupa sempat ramai dibagikan di Twitter. Narasinya pun sama, yakni China berhasil meluncurkan matahari buatan ke langit.
    Tetapi, video tersebut tidak terkait dengan matahari buatan milik China. Video tersebut merupakan rekaman peluncuran roket Long March 7A di Longlou, China pada 23 Desember 2021.
    Selain itu terdapat artikel dari Thepaper.cn berjudul "Benarkah video ini peluncuran matahari buatan China?" yang tayang pada 11 Januari 2022.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan video postingan itu pertamakali diunggah di Snack Video. Dalam video asli terdapat seseorang yang berkata "Cepat, menyala, menyala...Roket diluncurkan, diluncurkan"
    The Paper menjelaskan bahwa China punya empat tempat peluncuran roket atau satelit yakni di Gansu, Shanxi, Sichian, dan Hainan. Namun berdasarkan video postingan maka Pusat Peluncuran Hainan adalah yang sesuai karena satu-satunya yang berlokasi di pantai.
    Penelusuran dilanjutkan dan ada beberapa video yang mirip dengan postingan. Salah satunya yang diunggah New China TV di Youtube pada 12 Maret 2021.
    Video dengan judul "Vlog: Sleepless in Hainan for launch of Long March-7A carrier rocket" menjelaskan bahwa masyarakat di Wenchang, Provinsi Hainan sangat antusias melihat peluncuran roket Long March-7A Y2 pada 12 Maret 2021.
    Di sisi lain China memang sedang mengembangkan fusi nuklir seperti matahari. Mereka ingin teknologi tersebut mampu memberikan energi yang lebih bersih.
    Namun proyek yang dinamakan Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) itu tidak direncanakan untuk diluncurkan ke langit.

    Kesimpulan


    Postingan video yang mengklaim China telah meluncurkan matahari buatan adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan peluncuran roket Long March 7A.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini