• [SALAH] Cina dan Rusia Bantu Indonesia Rebut Pulau Pasir dari Australia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/11/2022

    Berita

    Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang berisi informasi dengan klaim bahwa Cina akhirnya mengikuti langkah Rusia untuk membela Indonesia dalam rangka perebutan kedaulatan atas Pulau Pasir di NTT dari Australia. Video ini menyebutkan bahwa keputusan ini telah dideklarasikan oleh Presiden Republik Tiongkok (Cina) demi mempertahankan hubungan kenegaraan yang baik dengan Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah menelusuri terkait kebenaran informasi ini, ditemukan sebuah fakta bahwa klaim yang terdapat di video ini merupakan hoaks. Hoaks ini juga telah ada dengan berbagai modifikasi yang tersebar di berbagai media sosial. Xi Jinping tidak pernah mengeluarkan pernyataan secara resmi terkait keikutsertaan Cina untuk membela Indonesia dalam rangka perebutan Pulau Pasir dari Australia.

    Dalam hoaks yang sama namun dengan modifikasi, terdapat video Xi Jinping dengan tambahan kalimat yang berbunyi: “Kita sepakat untuk bantu Indonesia, untuk mengusir Australia keluar dari Pulau Pasir. Kami siap kerahkan apa pun demi bela sahabat kami,” demikian teks yang tertera pada video. Namun setelah ditelusuri, ternyata kalimat tersebut bukan terjemahan asli dari pernyataan Xi Jinping di dalam video pidatonya.

    Pidato asli Xi Jinping berisi sambutan tahun baru 2020 sekaligus membeberkan pencapaian Cina pada 2019. Pidato itu disampaikan pada 31 Desember 2019 dan diunggah di kanal YouTube media Cina, CGTN. “Pada 2019, kita bekerja nyata demi kemakmuran. Berkat usaha keras tanpa kenal lelah, PDB China diperkirakan hampir menyentuh 100 triliun yuan dengan pendapatan per kapita mencapai level 10.000 dollar AS,” kata Xi Jinping.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan Cina turut membantu Indonesia dalam merebut Pulau Pasir dari Australia merupakan hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, Presiden Republik Tiongkok (Cina) tidak pernah menyampaikan keikutsertaan Cina dalam membantu Indonesia merebut Pulau Pasir dari Australia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Puluhan Kapal Indonesia Dibakar Secara Sadis oleh Australia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/11/2022

    Berita

    Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook, yang berisi video kapal-kapal yang dibakar dan ditenggelamkan, serta cuplikan dari berbagai video berita. Dalam keterangannya, pemilik akun bernama Muhammad Noorsjamsi mengklaim bahwa video itu merupakan peristiwa di Pulau Pasir. Disebutkan pula, bahwa puluhan kapal-kapal milik nelayan Indonesia telah diusir secara sadis oleh Australia.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah melakukan penelusuran terkait informasi ini, terdapat kekeliruan yang disampaikan melalui video Facebook tersebut. Kapal-kapal yang dibakar oleh otoritas Australia hanya berjumlah 3 kapal. Berdasarkan penelusuran, berita mengenai pembakaran kapal-kapal milik nelayan Indonesia ini, ternyata telah terjadi pada November tahun 2021 lalu.

    Melansir dari situs berita ABC Australia, The Australian Border Force (ABF) atau Pasukan Perbatasan Australia menyatakan bahwa pembakaran 3 kapal nelayan Indonesia ini merupakan tindakan yang dilakukan akibat kapal-kapal tersebut menangkap ikan tanpa izin di perairan Australia.

    Tak hanya membakar tiga kapal, ABF juga memergoki 13 kapal ikan Indonesia lainnya yang menangkap ikan secara ilegal. Belasan kapal itu telah diusir keluar dari perairan Australia tanpa mendapatkan sanksi atau pun penahanan. Penangkapan kapal-kapal ikan Indonesia itu dilakukan ABF setelah sempat melakukan patroli tiga hari di dekat Rowley Shoals Marine Park, Australia Barat.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi yang menyatakan bahwa Australia membakar secara sadis puluhan kapal-kapal nelayan Indonesia merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, Australia hanya membakar 3 kapal milik nelayan Indonesia karena telah menangkap ikan tanpa izin di perairan Australia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Perubahan Biaya Transaksi Bank BCA

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 30/11/2022

    Berita

    Beredar melalui pesan berantai di media sosial WhatsApp menyebutkan pengumuman perubahan biaya transfer BCA berubah dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan, yang akan dipotong secara otomatis dari tabungan nasabah. Ketentuan ini tampak telah ditandatangani oleh Presiden Direktur dan Direktur.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, dilansir dari situs resmi BCA mengatakan bahwa surat yang beredar bukan surat resmi dari BCA dan jelas aksi penipuan. BCA mengimbau untuk berhati-hati apabila mendapatkan surat yang mencurigakan dan mengatasnamakan BCA segera melapor ke kantor cabang setempat atau HaloBCA 150088, Nomor resmi WhatsApp Ban BCA adalah 0811 1500 988 ada centang hijau serta akun Twitter @halobca (bercentang biru), webchat www.bca.co.id.

    Dapat disimpulkan, surat edaran tentang informasi pesan WhatsApp perubahan biaya transfer BCA merupakan hoaks kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah an.

    Tidak ada perubahan biaya transaksi dan telah dikonfirmasi bahwa informasi yang beredar adalah hoaks. Nomor resmi WhatsApp Bank BCA adalah 0811 1500 998 (centang hijau).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Akun WhatsApp Anggota Ombudsman RI Hery Susanto “+62 813-3336-9598”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 30/11/2022

    Berita

    Beredar akun WhatsApp anggota Ombudsman Republik Indonesia Hery Susanto dengan nomor “+62 813-3336-6598”. Akun tersebut memakai foto profil Hery Susanto memakai batik dan mengirimkan pesan kepada pengguna WhatsApp.

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, akun yang beredar adalah hoaks. Akun Twitter Ombudsman RI mengklarifikasi kepada sahabat Ombudsman untuk berhati-hati dengan penipuan mengatasnamakan Ombudsman Republik Indonesia dan dihimbau untuk tidak menghiraukannya.

    Berdasarkan informasi di atas akun WhatsApp anggota Ombudsman Republik Indonesia Hery Susanto adalah hoaks dan masuk kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah an.

    Akun palsu. Ombudsman RI mengimbau untuk tidak menghiraukannya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini