• [SALAH] Akun WhatsApp Rektor Unnes Martono “085964387457”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/11/2022

    Berita

    Beredar akun WhatsApp Rektor UNNES Martono “085964387457”. Akun tersebut memakai nama dan foto profil rektor Unnes Prof. Dr. S Martono, M.Si. Akun tersebut meminta kode-kode tertentu untuk melakukan hacking terhadap Akun Whatsapp yang dihubungi.

    Hasil Cek Fakta

    Melansir situs pps.unnes.ac.id, nomor tersebut bukanlah nomor Whatsapp Rektor UNNES Martono. Dalam penjelasan situs tersebut, rektor UNNES tidak akan melakukan permintaan yang semacam tersebut melalui Whatsapp. UNNES memiliki berbagai macam aplikasi bantu dan tidak akan meminta kode-kode melalui whastapp semacam di atas. Selain itu, setelah ditelusuri oleh pihak UNNES nomor tersebut merupakan nomor Mahasiswa Pascasarjana yang mengalami hacking.
    Berdasarkan informasi di atas, Akun WhatsApp Rektor Unnes Martono “085964387457”
    adalah hoaks dan masuk kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Akun palsu. Sudah diklarifikasi oleh situs resmi pps.unnes.ac.id bahwa akun Whatsapp tersebut bukanlah milik rektor UNNES Prof. Dr. S Martono, M.Si

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Judul Artikel Tribunnews.com “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp. 300.000”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/11/2022

    Berita

    Akun Facebook “Daffa Hafidz Ibni” mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar yang menunjukkan artikel berjudul “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp. 300.000”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, judul artikel tersebut merupakan hasil suntingan. Artikel asli yang diunggah berjudul “Pengakuan Wanita Pengadang Mobil Presiden Jokowi: Spontan Saja, Ingin Berfoto”. Hal ini dilihat dari penulis yang bernama Milani Resti Dilanggi dan editor bernama Pravitri Retno Widyastuti. Selain itu ditemukan kemiripan pada gambar artikel tersebut.

    Dengan demikian, Judul Artikel Tribunnews.com “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp. 300.000” tersebut hoaks dan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Judul hasil suntingan. Faktanya, artikel asli yang diunggah berjudul “Pengakuan Wanita Pengadang Mobil Presiden Jokowi: Spontan Saja, Ingin Berfoto”.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Kebaktian memakai Jilbab, video sebelum Gempa terjadi di Cianjur”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 28/11/2022

    Berita

    NARASI: “Kampung Palalangon CIANJUR daerah Kristen 100%, Kebaktian kaum hawa nya memakai Jilbab, video sebelum Gempa terjadi di Cianjur.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan konten dengan menambahkan narasi yang menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN, daur ulang pelintiran yang sudah pernah disebarkan pada tahun 2017 lalu. BUKAN acara kebaktian dan TIDAK berkaitan dengan Gempa Cianjur baru-baru ini (tahun 2022), FAKTA: lagu yang dinyanyikan adalah Hymne SMAN 1 Karawang di sebuah acara reuni.

    Salah satu video yang identik, Daud Saepudin Amd.si di Instagram pada 26 Desember 2017: “Hymne SMAN 1 karawang @sman1karawanghits” [2]

    Sabiqa Uqda Walid Ahlisa di Facebook pada 30 Desember 2017: “Padahal kalau mereka teliti dalam mendengar lagu nya dan tahu tempat nya, itu merupakan lagu HYMNE SMA Saya yaitu SMAN 1 Karawang dan latarnya di salah satu tempat makan yg sedang mengadakan REUNI AKBAR SMANSAKA.” [3]

    MOJOK.CO pada 30 Desember 2017: “Ini tentang video yang tidak viral-viral amat, tapi mungkin sebentar lagi akan viral. Diunggah pada 26 Desember 2017 oleh akun yang tampaknya bukan anonim. Dalam video tersebut, tampak puluhan orang dalam satu ruangan tengah menyanyikan lagu. Yang hadir adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang sebagiannya berjilbab. Jelas lagu yang dinyanyikan adalah lagu berbahasa Indonesia dan tempat pertemuan berlokasi di Indonesia. Sekilas, suasana di video memang tampak seperti acara kebaktian karena hadirinnya menyanyi sambil membaca lirik lagu di kertas dengan diiringi musik organ. Oleh si pengunggah, pada video tersebut disertakan kepsyen yang berbunyi, “IBU2 YG BERJILBAB INI APA AGAMANYA KIRA2. ADA YG TAU?”” [4]

    Historia.id: “GUNUNG Halu, Cianjur, 25 Desember 2015. Suara lonceng yang berdentang dari Gereja Kristen Pasundan (GKP) Palalangon tiba-tiba berhenti di tengah hari itu. Sebagai gantinya, dari berbagai arah kampung tersebut berkumandanglah suara adzan. Situasi di hari Natal itu terkesan memang kontras, tapi bagi warga wilayah Gunung Halu hal tersebut memang sudah biasa. “Sengaja genta gereja kami hentikan, supaya saudara-saudara Muslim kami bisa fokus menjalankan shalat Jumat,” ujar Yudi Setiawan (43), koster (pembantu) di GKP Palalangon.” [5]

    merdeka.com: “Di balik nuansa Islamnya yang kuat, daerah yang terkenal dengan hasil pertaniannya ini ternyata juga memiliki perkampungan Kristiani yang telah ada sejak ratusan tahun silam. Kampung tersebut adalah Kampung Kampung Palalangon yang berada di wilayah Gunung Halu dan mulai ditempati oleh masyarakat Kristen Pribumi pada masa Bupati Cianjur era Raden Prawiradiredja (1862-1910).” [6]

    Kesimpulan

    MENYESATKAN, daur ulang pelintiran yang sudah pernah disebarkan pada tahun 2017 lalu. BUKAN acara kebaktian dan TIDAK berkaitan dengan Gempa Cianjur baru-baru ini (tahun 2022), FAKTA: lagu yang dinyanyikan adalah Hymne SMAN 1 Karawang di sebuah acara reuni.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Ilmuwan Jepang Menemukan Cara Menjadi Tembus Pandang

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 28/11/2022

    Berita

    Akun Twitter bernama @fastworkers6 yang memiliki hampir satu juta followers, mengunggah video yang memperlihatkan seorang wanita menggunakan kain tembus pandang yang dapat membuatnya menghilang. Pengguna Twitter tersebut juga menulis klaim bahwa alat tersebut merupakan ciptaan para ilmuwan Jepang.

    Cuitan dan video yang diunggah pada 17 November tersebut telah disukai oleh 73,000 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 13,000 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Hingga saat ini, belum ada teknologi yang dapat membuat seseorang tembus pandang dan menghilang. Namun, hal tersebut biasa dilakukan untuk kepentingan hiburan melalui video, di mana trik tersebut bernama “Invisibility Cloak”.

    Akun YouTube “Dustin McLean” telah menjelaskan trik tersebut melalui video yang diunggah di laman pribadinya, di mana trik tersebut menggunakan green screen dan beberapa proses penyuntingan video.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @fastworkers6 merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Konten yang menyesatkan. Video yang memperlihatkan seorang wanita bisa menghilang di publik menggunakan sebuah kain merupakan trik bernama “Invisibility Cloak” yang menggunakan green screen dan proses penyuntingan video, bukan inovasi yang diciptakan ilmuwan Jepang.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini