"399 Years Women, Oldest woman in the world"
(Terjemahan : Wanita 399 Tahun, wanita tertua di dunia)
[SALAH] Wanita berusia 399 Tahun
Sumber: TiktokTanggal publish: 09/11/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar video Tiktok yang diunggah oleh @briar_cares yang menampilkan manusia yang diklaim berumur 399 tahun. Seseorang itu tengah berbaring di tempat tidur dengan kondisi yang sudah renta. Video tersebut menyampaikan informasi yang salah.
Dilansir dari Liputan6.com, seseorang dalam video adalah pria biksu dari thailand bernama Luang Pho Yai berusia109 tahun. Video Luang Pho Yai menjadi viral setelah diunggah oleh akun Tiktok @auy.saranya yang merupakan cucu Luang Pho Yai.
Luang dilaporkan lahir pada 12 Agustus 1913, dan berusia 109 tahun pada Agustus 2022. Ia telah mengabdi sebagai biksu Buddha selama 77 tahun. Menurut buku rekor, manusia tertua di dunia adalah Jeanne Louisse Calment dengan usia mencapai 122 tahun dan 164 hari.
Dilansir dari Liputan6.com, seseorang dalam video adalah pria biksu dari thailand bernama Luang Pho Yai berusia109 tahun. Video Luang Pho Yai menjadi viral setelah diunggah oleh akun Tiktok @auy.saranya yang merupakan cucu Luang Pho Yai.
Luang dilaporkan lahir pada 12 Agustus 1913, dan berusia 109 tahun pada Agustus 2022. Ia telah mengabdi sebagai biksu Buddha selama 77 tahun. Menurut buku rekor, manusia tertua di dunia adalah Jeanne Louisse Calment dengan usia mencapai 122 tahun dan 164 hari.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Dyah Febriyani. Narasi dalam video keliru. Seseorang dalam video bukan wanita berusia 399 tahun, melainkan pria biksu berusia 109 tahun.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2022/04/05/salah-video-wow-kakek-ini-berusia-sampai-399thn/
- https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4896162/cek-fakta-tidak-benar-video-biksu-tertua-asal-vietnam-berusia-399-tahun
- https://vt.tiktok.com/ZSRcMJxfe/
- https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/manusia-tertua-di-dunia/amp/
Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Genosida Uni Eropa Membuat 100 Ribu Kematian
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 27 Oktober 2022.
Klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu berupa tangkapan layar tumbnails YouTube berjudul "SHOCKING: 100,000 PLUS DEATHS A WEEK! - VACCINE GENOCIDE! - EU To PROSECUTE PRESIDENT?"
Tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"📣 SHOCKING : LEBIH 100.000 KEMATIAN DALAM SEMINGGU - PEMBANTAIAN MASSAL VAKSIN - EUROPA UNION ______________
#yang dipuja - puja sebagai pemimpin hanya wayang demi membunuh 95% populasi dunia!"
Benarkah klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu? Simak faktanya.
Â
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu, menggunakan Google Search dengan kata kunci '100,00 plus deaths a week-vaccine genocide - EUROPEAN UNION'.Â
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Fact Check-Claim of tens of thousands of vaccine-related EU deaths is based on a misreading of data" yang dimuat situs reuters.com.
Dalam situs reuters.com Juru Bicara organisasi kesehatan Eropa (EMA) mengatakan, situs remsi EMA tidak menyajikan total kasus kematian akibat vaksin, data yang beredar di banyak artikel dan unggahan media sosial tidak benar.
Posisi EMA tetap bahwa vaksin efektif dalam mengurangi risiko COVID-19, rawat inap, dan kematian.
Artikel berjudul "What can explain the excess mortality in the U.S. and Europe in 2022?" yang dimuat situs healthfeedback.org menyebutkan, beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kematian berlebih yang terus-menerus ini.
Pertama, virus SARS-CoV-2 masih beredar dan data epidemiologi menunjukkan bahwa kematian akibat COVID-19 masih merupakan bagian signifikan dari kelebihan kematian.
Kedua, gelombang panas yang luar biasa pada bulan Juli dan Agustus 2022 kemungkinan telah meningkatkan risiko kematian, karena panas yang berlebihan dapat menyebabkan kematian secara langsung atau tidak langsung.
Ketiga, sistem perawatan kesehatan di banyak negara masih belum pulih dari pandemi COVID-19. Banyak rumah sakit tetap kekurangan dana, tidak dilengkapi, dan kekurangan staf, yang mengarah pada perawatan pasien yang kurang optimal.
Tetapi satu hal yang kita tahu tidak berkontribusi terhadap kematian berlebih adalah vaksin COVID-19, bertentangan dengan klaim oleh beberapa orang. Seperti yang kami tunjukkan sebelumnya, tidak ada korelasi antara cakupan vaksinasi dan jumlah kematian berlebih, juga tidak ada korelasi positif dengan penyebaran kampanye vaksinasi COVID-19 publik. Oleh karena itu, bukti yang tersedia bertentangan dengan klaim ini.
Â
Sumber:Â
https://www.reuters.com/article/factcheck-coronavirus-eu-idUSL1N2UJ0SH
https://healthfeedback.org/what-can-explain-the-excess-mortality-in-the-u-s-and-europe-in-2022/
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim vaksin genosida Uni Eropa membuat 100 ribu kematian dalam seminggu tidak benar.
Vaksin tidak termasuk sebagai penyebab tingginya angka kematian.
Â
Cek Fakta: Tidak Benar Mantan Presiden Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Jokowi
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut Presiden Jokowi memberi gelar pahlawan nasional bagi mantan presiden Soeharto. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 4 November 2022.
Berikut isi postingannya:
"Terimakasih Kepada Presiden RI Joko Widodo, Atas Nama Bangsa Dan Negara Memberikan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Kepeda Alm Jenderal TNI Soeharto Presiden RI Ke - 2.Semoga Pak Soeharto Ditempatkan Disisi Yg Mulia Oleh Tuhan Yg Maha Kuasa Atas Jasa2 nya Kepada Bangsa Dan Negara"
Lalu benarkah postingan yang menyebut Presiden Jokowi memberi gelar pahlawan nasional bagi mantan presiden Soeharto?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Jokowi Akan Beri Gelar Pahlawan Nasional ke 5 Tokoh, HR Soeharto hingga Paku Alam VIII" yang tayang di Liputan6.com pada 3 November 2022.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum DR dr H R. Soeharto dari Jawa Tengah yang dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan setelah kemerdekaan, almarhum DR dr H R Soeharto ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air," ujar Mahfud.
"Ikut pembangunan department store syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," Mahfud menambahkan.
Dilansir dari Merdeka.com dalam artikel berjudul "Mengenal Dokter Soeharto, Kepercayaan Bung Karno yang Dianugerahi Pahlawan Nasional"Â yang tayang pada 8 November 2022, dijelaskan dokter Soeharto bukanlah orang yang pernah menjadi Presiden Indonesia selama 32 tahun.
Dokter Soeharto merupakan dokter pribadi Soekarno, mantan Presiden RI yang pertama. Dikutip dari Klatenkab.go.id, Soeharto diusulkan sebagai pahlawan nasional atas peran dan perjuangannya sejak berkiprah di Jong Islamieten Bond.
Selain itu dia juga menjadi pengurus besar Jong Java dan mengikuti Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Selain itu, perannya juga tercatat di Pusat Tenaga Rakyat dan peristiwa-peristiwa penting lainnya sebelum proklamasi kemerdekaan. Dia juga berperan penting dalam pendirian berbagai institusi penting negara.
Kesimpulan
Postingan yang menyebut Presiden Jokowi memberi gelar pahlawan nasional bagi mantan presiden Soeharto adalah tidak benar. Faktanya yang diberi gelar adalah doktor dokter Soeharto yang pernah menjadi dokter pribadi Soekarno dan berjuang bersama untuk kemerdekaan Indonesia.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/news/read/5115252/jokowi-akan-beri- gelar-pahlawan-nasional-ke-5-tokoh-hr-soeharto-hingga-paku- alam-viii
- https://www.liputan6.com/news/read/5118428/jokowi-resmi- anugerahkan-5-tokoh-jadi-pahlawan-nasional
- https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-dokter-soeharto- kepercayaan-bung-karno-yang-dianugerahi-pahlawan-nasional.html
[SALAH] “Beredar Video Diduga Mempertontonkan Pasangan LGBT Sedang Bermesraan di Salah Satu Kafe di Palangkaraya”
Sumber: TiktokTanggal publish: 09/11/2022
Berita
Beredar Video Diduga Mempertontonkan Pasangan LGBT Sedang Bermesraan di salah satu kafe di palangkaraya.
Hasil Cek Fakta
Beredar video yang diduga mempertontonkan pasangan LGBT sedang bermesraan di salah satu kafe dipalangkaraya. Faktanya, klaim tersebut adalah klaim yang menyesatkan, video tersebut adalah video orang yang sedang melerai perkelahian di kafe tersebut pada (28/09/2022).
Dilansir dari viva.co.id, menurut penuturan Suel saat mengetahui kabar tersebut, pemilik kafe “Suel” menampik adanya perkumpulan penyuka sesama jenis di kafenya.
Dia menegaskan tudingan di video 21 detik yang viral, kejadian sebenarnya para pemuda yang ada di video tidak sedang mengelus atau berpelukan tapi sedang terjadi keributan sehingga mereka berusaha menenangkan teman-temannya agar tidak terlibat keributan.
Dilansir dari viva.co.id, menurut penuturan Suel saat mengetahui kabar tersebut, pemilik kafe “Suel” menampik adanya perkumpulan penyuka sesama jenis di kafenya.
Dia menegaskan tudingan di video 21 detik yang viral, kejadian sebenarnya para pemuda yang ada di video tidak sedang mengelus atau berpelukan tapi sedang terjadi keributan sehingga mereka berusaha menenangkan teman-temannya agar tidak terlibat keributan.
Kesimpulan
Informasi yang salah, Video tersebut adalah konten yang menyesatkan. Video tersebut adalah video orang yang melerai perkelahian disalah satu kafe di Palangkaraya pada (28/09/2022)
Rujukan
Halaman: 3971/6658