• [SALAH] Foto Bendera Dari Rambut Wanita Sebagai Bentuk Protes Terhadap Iran

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/10/2022

    Berita

    Beredar sebuah foto di Facebook yang menunjukkan rambut yang berkibar seperti bendera. Rambut tersebut diklaim merupakan bentuk aksi protes warga Iran khususnya kaum wanita yang memotong rambutnya untuk dijadikan bendera sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Iran karena polisi setempat telah menangkap Mahasa Amini karena tidak mengenakan jilbab yang benar dan meninggal dalam tahanan polisi.

    Hasil Cek Fakta


    Setelah ditelusuri, klaim rambut perempuan pada foto tersebut salah. Faktanya, foto tersebut diambil dari instalasi video karya seniman visual asal Belgia, Edith Dekyndt yang dibuat pada 2014, kemudian cuplikan seperti pada foto tersebut dipublikasi pada laman wiels.org sejak 2016 sehingga tidak ada kaitannya dengan kejadian Mahasa Amini pada 2022. Dilansir dari AFP, Edith terinspirasi dari karya tulis Edouard Glissant yang tulisannya mencerminkan kolonialisme, perbudakan, rasisme, dan keragaman budaya.

    Dengan demikian, Foto Bendera Dari Rambut Wanita Sebagai Bentuk Protes Terhadap Iran merupakan hoax dengan kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut salah, faktanya foto yang diklaim rambut wanita yang dikibarkan seperti bendera tersebut merupakan instalasi video karya seniman visual asal Belgia, Edith Dekyndt.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Video Banjir di Bogor Pada Oktober 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 28/10/2022

    Berita


    Sebuah reel video beredar di Facebook dengan klaim peristiwa banjir di Kota Bogor, Jawa Barat pada 11-12 Oktober 2022. Video berdurasi 40 detik itu memperlihatkan sebuah kuil yang dikelilingi banjir. 
    Dalam tautan yang disertakan memuat informasi tentang bencana banjir dan tanah longsor menimpa warga di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, pada 11-12 Oktober 2022. Akibatnya 500 warga terkena dampak dari bencana tersebut.
    Tangkapan layar reels Facebook dengan klaim banjir ini terjadi di Bogor pada 11-12 Oktober 2022
    Benarkah peristiwa banjir Bogor tersebut terjadi sesuai narasi dalam video?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan video tersebut bukan peristiwa banjir di Bogor, melainkan pemandangan paviliun Guanyin berusia 700 tahun, yang  dikelilingi sungai Yangtze yang banjir di kota Ezhou, provinsi Hubei, China tengah.
    Untuk membuktikan klaim di atas, Tim Cek Fakta TEMPO menangkap gambar dalam video dan memverifikasinya dengan Yandex Image dan Google Image. 
    Melalui cara ini, Tempo menemukan bahwa video identik pernah dimuat liputan6.com pada 15 Juli 2020 keterangan “ Berusia 700 Tahun, Paviliun Guanyin tetap Kokoh di Tengah Banjir Sungai Yangtze ”. 
    Sementara foto terkait dengan pemandangan Paviliun Guanyin tersebut dapat dilihat pada platform jual beli foto Shutterstock
    Banjir Bogor 2022
    Tempo juga menelusuri peristiwa banjir di Bogor, Jawa Barat yang terjadi pada 11-12 Oktober 2022 dari sumber kredibel. Dikutip dari Radar Bogor, pada 11 Oktober 2022, Kota Bogor dilanda sejumlah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Sejumlah wilayah di kota itu terkena dampak dari bencana tersebut. 
    Liputan6 mencatat, bencana yang terjadi selama dua hari, 11-12 Oktober 2022 itu, merupakan bencana hidrometeorologi yang dapat memicu terjadinya longsor, banjir, dan pohon tumbang. Bencana alam ini disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi. 
    Akibat bencana tersebut sedikitnya lima orang dinyatakan hilang tertimbun longsor dan terseret banjir. Data dari BPBD , bencana longsor di Gang Kepatihan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada 11 Oktober sore menyebabkan satu orang tewas dan tiga lainnya ditemukan selamat.
    Dilansir dari CNN Indonesia, Pemerintah Kota Bogor mencatat terdapat delapan warga Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebon kelapa, Kecamatan Bogor Tengah yang tertimbun longsor tebing saat hujan deras pada Rabu, 2 Oktober 2022. 
    Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan hingga pukul 21.30 WIB, terdapat empat orang selamat yang telah dievakuasi ke RSUD Kota Bogor dan empat orang masih tertimbun. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, reels video yang diklaim merupakan peristiwa banjir di Bogor, Jawa Barat pada 11-12 Oktober 2022, adalah keliru. 
    Video tersebut diketahui merupakan pemandangan paviliun Guanyin berusia 700 tahun, yang  dikelilingi sungai Yangtze yang banjir di kota Ezhou, Provinsi Hubei, China tengah. 
    Kota Bogor, Jawa Barat, memang mengalami bencana banjir dan tanah longsor pada 11-12 Oktober, namun peristiwa tersebut tidak seperti digambarkan pada video yang dibagikan.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Menyesatkan, Video tentang Bisnis Jual Beli Ijazah Palsu

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 28/10/2022

    Berita


    Sebuah laman Facebook mengunggah video tentang elite PDIP yang terlibat bisnis jual beli ijazah palsu.
    Narasi dalam video menyebut Ketua Aksi Masyarakat Peduli Politisi Bersih, telah menyampaikan surat kepada Pimpinan DPR RI dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) informasi dan kampanye kasus pemalsuan ijazah yang belum terselesaikan secara hukum.
    Video ini diunggah pada tanggal 22 Oktober 2022. Sampai tulisan ini dibuat, sudah disukai 8,8 ribu, 3,3 ribu komentar dan 280 tayangan oleh pengguna Facebook. 
    Tangkapan layar hoaks yang beredar di Facebook dengan narasi jual beli ijazah palsu
    Benarkah Elite PDIP terlibat bisnis jual beli ijazah palsu?  

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda anggota DPR/MPR-RI Periode 2019-2024 dari PDI dilaporkan ke pimpinan DPR RI dan MKD terkait dugaan ijazah palsu. 
    Rifqi diduga memalsukan ijazah magister hukum (Master of Law/LLM) dari Universiti Kebangsaan Malaysia untuk menempuh pendidikan program doktoral di Universitas Brawijaya Malang.
    Ketua aksi Forum Masyarakat Peduli Politisi Bersih (FMPPB), Mohammad Noor pada tanggal 28 Mei 2021 juga melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri. Muhammad Rifqinizamy Karsayuda merupakan politisi asal Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. 
    Fragmen 1
    Fragmen 1
    Pada detik ke-7, fragmen video ini mencuplik pernyataan seseorang yang mengatakan “Jangan ada pendapat dalam persoalan ini. MKD menyadari ini pelanggaran etika paling berat. MKD boleh meminta mengundurkan diri atau memecat”.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, fragmen video ini identik dengan unggahan kanal YouTube Berita Satu tanggal 17 November 2017. 
    Dilansir BeritaSatu, pemberitaan ini terkait sejumlah anggota DPR yang meminta MKD DPR RI mengambil sikap dan menghukum Setya Novanto. Permintaan itu terkait dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dalam kasus minta saham PT. Freeport Indonesia.
    Video ini merupakan pernyataan Teuku Taufiqul Hadi, Anggota DPR RI dari Partai Nasdem yang minta Novanto mundur dari jabatannya.
    Dilansir Tempo.co, pada  tanggal 20 November 2015, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, PKB, NasDem, dan Hanura mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua DPR Setya Novanto. 
    Fragmen 2
    Fragmen 2
    Pada detik ke 0:41, tampak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri sedang berbicara dalam sebuah forum. Berdasarkan penelusuran Tempo, video ini identik dengan unggahan akun YouTube Kompas Tv tanggal 21 Juni 2021. 
    Dilansir Kompas Tv, dalam tayangan ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri sedang menyampaikan pidato pada kegiatan Rakernas II PDIP tanggal 21 Juni 2022.
    Dilansir Tempo, Rakernas PDIP berlangsung mulai tanggal 21 Juni 2022. Dalam acara pembukaan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sejumlah arahan seperti soal kesetaraan gender dalam proses pemilihan pemimpin nasional, hingga soal kewajiban kader untuk taat pada perintah partai. 
    Fragmen 3
    Fragmen 3
    Pada menit ke-3:37, video ini menampilkan cuplikan wawancara dengan seorang perempuan yang menggunakan hijab warna hijau. Cuplikan video ini juga muncul pada detik 3:37. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, fragmen video ini identik dengan unggahan kanal YouTube Berita Satu tanggal 17 November 2017. Video ini merupakan kutipan wawancara dengan Dwi Ria, Anggota DPR RI Fraksi PDIP.
    Dilansir BeritaSatu, Dwi Ria mengatakan sebagai anggota DPR merasa bekerja dengan hati yang gelisah karena tersandera dengan kasus terus menerus.
    Video pemberitaan ini terkait pernyataan sejumlah anggota DPR  dalam  kasus Setya Novanto yang diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dalam kasus Freeport.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo,video tentang bisnis jual beli ijazah palsu adalah menyesatkan.
    Video ini tidak terkait dengan kasus dugaan ijazah palsu Muhammad Rifqinizamy Karsayuda yang dilaporkan Forum Masyarakat Peduli Politisi Bersih (FMPPB). 
    Kutipan wawancara dan gambar dalam video ini diambil dari pemberitaan kasus pencatutan nama Presiden Jokowi oleh bekas Ketua DPR RI Setya Novanto. Video lain diambil dari rekaman pidato Megawati dalam Rakernas II PDIP.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Mendeteksi Stroke dengan Menggerakkan Jari Tangan

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 28/10/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang menggerakkan jari tangan dapat mendeteksi penyakit stroke beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Oktober 2022.
    Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi tata cara mendeteksi stroke dengan jari tangan. Masyarakat diminta untuk menempelkan jari tengah dan telunjuk. Kemudian menempelkan jari manis dan ibu jari, setelah itu menggerakkan jari kelingkin.
    "Untuk mengetahui stroke atau tidak Satukan telunjuk dengan jari tengah, kemudian jari manis dengan ibu jari. Di saat posisi seperti ini, goyangkan jari kelingking anda. Jika masih bisa bergoyang, otak anda masih aman," demikian narasi dalam video tersebut.
    "Mengenali anda ada gejala stroke atau tidak," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.100 kali dibagikan dan mendapat 139 komentar dari warganet.
    Benarkah menggerakan jari tangan bisa mendeteksi penyakit stroke? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim menggerakan jari tangan bisa mendeteksi penyakit stroke. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "mendeteksi stroke dengan jari tangan" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Viral, Video Cara Cek Risiko Stroke dengan Jari, Ini Kata Dokter" yang dimuat situs kompas.com pada 17 Oktober 2022.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa mendeteksi stroke dengan menggunakan cari ternyata tidak tepat dan tidak ada hubungannya.
    "Tidak ada hubungan sama sekali," kata Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya, Bambang Kusnardi.
    "Kalau untuk mengetahui risiko stroke, ya kurang tepat," tambah dia.
    Alih-alih menggunakan jari, dr Bambang mengatakan bahwa ada 2 hal yang bisa digunakan untuk memastikan apakah seseorang itu berpotensi terkena stroke atau tidak.
    "Ada 2 (cara untuk mengetahui risiko stroke). Pertama tidak bisa di apa-apakan, kedua bisa dikendalikan," kata Bambang.
    Adapun risiko stroke yang tidak bisa dikendalikan itu di antaranya usia, jenis kelamin, dan ras.

    Kesimpulan


    Klaim menggerakan jari tangan bisa mendeteksi penyakit stroke ternyata tidak benar. Faktanya, kedua hal tersebut tidak ada hubungannya.
     

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini