Akun Facebook Aldi Tanjung (fb.com/aldi.tanjung.560) pada 17 Januari 2022 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berbicara dalam bahasa Ibrani dengan menunjuk miniatur peluru, rudal, dan suntik.
Video itu dilengkapi narasi dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:
“benjamin netanyahu perdana menteri israel, cara membunuh orang islam adalah Pertama: dengan PELURU, Kedua: Dengan Rudal, Cara Yang Terakhir … Ya…Kita Bunuh Mereka Dengan VAKSIN”
[SALAH] Video “Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu: Cara Membunuh Orang Islam”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 07/02/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim disertai narasi yang mengklaim bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerangkan cara membunuh orang Islam dengantiga cara yaitu: rudal, peluru dan vaksin merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, narasi yang tertulis di video itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Benjamin Netanyahu. Isi video itu berisikan Netanyahu yang menunjukkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi bukan cara membunuh orang Islam.
Sebelum, video dengan klaim yang sama pernah diperiksa faktanya melalui artikel berjudul [SALAH] Video Pernyataan “Netanyahu Akan Membunuh Muslim dengan Vaksin” yang terbit di turnbackhoax.id pada 14 Mei 2021.
Dilansir dari artikel tersebut, isi dari video tersebut merupakan Netanyahu yang memperlihatkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi. Yang mana, Netanyahu hendak menunjukkan model rudal anti-balistik dan jarum suntik tersebut kepada tamu-tamu yang datang dari luar negeri.
Ditambahkan dari Tempo yang mengutip situs berita Haaretz, video tersebut dipublikasikan di halaman Facebook Benjamin Netanyahu pada 18 Januari 2021. Video itu merekam bagaimana PM Israel itu menyimpan jarum suntik yang digunakan untuk menyuntiknya dengan vaksin Covid-19, bersama koleksi benda lainnya.
Haaretz menulis secara lengkap Isi pernyataan Benjamin dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan menjadi;
“Setiap kali seseorang berkunjung dari luar negeri, saya menunjukkan kepada mereka mata panah ini,” kata Netanyahu dalam video, menunjuk ke sebuah etalase di kantornya yang menampilkan replika panah Romawi dari Yodfat, yang digunakan oleh Romawi untuk menjatuhkan benteng Galilea.
“Saya memberitahu mereka, itu orang Romawi, mereka tidak ada di sini lagi.” Dia menyajikan, dalam tampilan yang sama, model rudal anti-balistik Israel.
“Dan sekarang saya menunjukkan sesuatu yang lain, panah lain,” lanjutnya, pindah ke etalase kedua berupa jarum suntik tunggal. “Ini adalah jarum suntik yang memberi saya vaksin pertama dari jutaan vaksin yang kami bawa ke Israel. Kami akan menjadi negara pertama di dunia yang keluar dari [krisis] virus corona. Dengan keyakinan, segala sesuatu mungkin terjadi.”
Di dasar kayu layar jarum suntik, ada sebuah plakat bertuliskan salah satu kutipan Netanyahu sendiri: “Satu suntikan kecil untuk manusia, satu langkah besar untuk kesehatan kita semua.”
Netanyahu menerima inokulasi virus corona pertama di Israel dengan dosis vaksin Pfizer/BioNTech pada Desember 2020. Sejak itu, program vaksinasi Israel telah berjalan dengan cepat.
Faktanya, narasi yang tertulis di video itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Benjamin Netanyahu. Isi video itu berisikan Netanyahu yang menunjukkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi bukan cara membunuh orang Islam.
Sebelum, video dengan klaim yang sama pernah diperiksa faktanya melalui artikel berjudul [SALAH] Video Pernyataan “Netanyahu Akan Membunuh Muslim dengan Vaksin” yang terbit di turnbackhoax.id pada 14 Mei 2021.
Dilansir dari artikel tersebut, isi dari video tersebut merupakan Netanyahu yang memperlihatkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi. Yang mana, Netanyahu hendak menunjukkan model rudal anti-balistik dan jarum suntik tersebut kepada tamu-tamu yang datang dari luar negeri.
Ditambahkan dari Tempo yang mengutip situs berita Haaretz, video tersebut dipublikasikan di halaman Facebook Benjamin Netanyahu pada 18 Januari 2021. Video itu merekam bagaimana PM Israel itu menyimpan jarum suntik yang digunakan untuk menyuntiknya dengan vaksin Covid-19, bersama koleksi benda lainnya.
Haaretz menulis secara lengkap Isi pernyataan Benjamin dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan menjadi;
“Setiap kali seseorang berkunjung dari luar negeri, saya menunjukkan kepada mereka mata panah ini,” kata Netanyahu dalam video, menunjuk ke sebuah etalase di kantornya yang menampilkan replika panah Romawi dari Yodfat, yang digunakan oleh Romawi untuk menjatuhkan benteng Galilea.
“Saya memberitahu mereka, itu orang Romawi, mereka tidak ada di sini lagi.” Dia menyajikan, dalam tampilan yang sama, model rudal anti-balistik Israel.
“Dan sekarang saya menunjukkan sesuatu yang lain, panah lain,” lanjutnya, pindah ke etalase kedua berupa jarum suntik tunggal. “Ini adalah jarum suntik yang memberi saya vaksin pertama dari jutaan vaksin yang kami bawa ke Israel. Kami akan menjadi negara pertama di dunia yang keluar dari [krisis] virus corona. Dengan keyakinan, segala sesuatu mungkin terjadi.”
Di dasar kayu layar jarum suntik, ada sebuah plakat bertuliskan salah satu kutipan Netanyahu sendiri: “Satu suntikan kecil untuk manusia, satu langkah besar untuk kesehatan kita semua.”
Netanyahu menerima inokulasi virus corona pertama di Israel dengan dosis vaksin Pfizer/BioNTech pada Desember 2020. Sejak itu, program vaksinasi Israel telah berjalan dengan cepat.
Kesimpulan
Narasi yang tertulis di video itu TIDAK SESUAI dengan apa yang disampaikan Benjamin Netanyahu. Isi video itu berisikan Netanyahu yang menunjukkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi bukan cara membunuh orang Islam.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2021/05/14/salah-video-pernyataan-netanyahu-akan-membunuh-muslim-dengan-vaksin/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1640/keliru-video-yang-diklaim-pernyataan-perdana-menteri-israel-tentang-cara-membunuh-orang-islam
- https://www.haaretz.com/israel-news/netanyahu-keeps-syringe-from-his-coronavirus-vaccine-on-display-in-his-office-1.9461795
[SALAH] 5G Dapat Mengganggu Keamanan Penerbangan yang Berarti Juga Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 06/02/2022
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Hmm… Hanya akan menuliskan ini di sini. Jika kalian mengerti, bagus! Jika tidak, maka aku akan menjelaskannya dalam sebuah video nanti. Pikirkan tentang dampaknya bagi kesehatan… #health #agenda #fitness”.
“Hmm… Hanya akan menuliskan ini di sini. Jika kalian mengerti, bagus! Jika tidak, maka aku akan menjelaskannya dalam sebuah video nanti. Pikirkan tentang dampaknya bagi kesehatan… #health #agenda #fitness”.
Hasil Cek Fakta
Akun Instagram @muzzlefree mengunggah tangkapan layar dari laman berita Travel+ Leisure yang berjudul “New FAA Warning Says 5G Technology Could Potentially Interfere with Airplane Safety” dan menuliskan penjelasan bahwa hal tersebut juga dapat berpengaruh bagi kesehatan manusia. Banyak pengguna Instagram yang tidak hanya menyukai postingan tersebut, tetapi juga menyetujui pernyataan yang ditulis @muzzlefree.
Berdasarkan hasil penelurusan, FAA (Federal Aviation Administration) memang mengumumkan bahwa 5G dapat memengaruhi beberapa instrumen penting penerbangan seperti altimeter, yang beroperasi dalam kisaran frekuensi 4,2-4,4 GHz. Menara baru untuk menyebarkan jaringan 5G yang dibangun AT&T dan Verizon dinilai terlalu dekat dengan kisaran frekuensi tersebut. AT&T dan Verizon kemudian bersedia untuk mematikan jaringan nirkabel yang berdekatan dengan area krusial bandara.
Namun, hal tersebut tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan manusia sama sekali. Klaim tersebut telah dijelaskan oleh WHO pada 2020 lalu. WHO menyatakan bahwa “tidak ada efek kesehatan yang merugikan yang dikaitkan secara kausal dengan paparan teknologi nirkabel 5G”.
Informasi serupa juga pernah dibahas oleh Deloitte dengan artikel yang berjudul “5G is not hazardous to your health: Busting the radiation risk myth” dan menyebutkan bahwa 5G bahkan lebih aman dibandingkan beberapa jaringan seluler sebelumnya.
Dengan demikian, informasi yang ditulis oleh akun Instagram @muzzlefree dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan karena berita FAA mengenai jaringan 5G yang dapat mengganggu penerbangan digunakan untuk membungkus sebuah isu.
Berdasarkan hasil penelurusan, FAA (Federal Aviation Administration) memang mengumumkan bahwa 5G dapat memengaruhi beberapa instrumen penting penerbangan seperti altimeter, yang beroperasi dalam kisaran frekuensi 4,2-4,4 GHz. Menara baru untuk menyebarkan jaringan 5G yang dibangun AT&T dan Verizon dinilai terlalu dekat dengan kisaran frekuensi tersebut. AT&T dan Verizon kemudian bersedia untuk mematikan jaringan nirkabel yang berdekatan dengan area krusial bandara.
Namun, hal tersebut tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan manusia sama sekali. Klaim tersebut telah dijelaskan oleh WHO pada 2020 lalu. WHO menyatakan bahwa “tidak ada efek kesehatan yang merugikan yang dikaitkan secara kausal dengan paparan teknologi nirkabel 5G”.
Informasi serupa juga pernah dibahas oleh Deloitte dengan artikel yang berjudul “5G is not hazardous to your health: Busting the radiation risk myth” dan menyebutkan bahwa 5G bahkan lebih aman dibandingkan beberapa jaringan seluler sebelumnya.
Dengan demikian, informasi yang ditulis oleh akun Instagram @muzzlefree dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan karena berita FAA mengenai jaringan 5G yang dapat mengganggu penerbangan digunakan untuk membungkus sebuah isu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang salah. Faktanya, tidak ada hubungannya antara 5G yang dapat mengganggu penerbangan dengan dampak negatifnya bagi kesehatan manusia.
Informasi yang salah. Faktanya, tidak ada hubungannya antara 5G yang dapat mengganggu penerbangan dengan dampak negatifnya bagi kesehatan manusia.
Rujukan
[SALAH] Sinar UV di Indonesia Sebagai Tameng Omicron
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 05/02/2022
Berita
“Bersyukurlah Sinar UV (Ultraviolet) di Indonesia bisa menjadi tameng Virus Omicron.
TetapWaspadaTapiJanganPanik
TetapProkes
KarenaVirusCoronaMasihMengintai
TetapJagaImanImunAman.Amin.”
TetapWaspadaTapiJanganPanik
TetapProkes
KarenaVirusCoronaMasihMengintai
TetapJagaImanImunAman.Amin.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi melalui akun Facebook Angelus Solapung II yang mengatakan bahwa sinar UV dapat dijadikan sebagai penangkal penyebaran varian Omicron. Unggahan tersebut juga memuat sebuah video yang mengatakan bahwa varian Omicron tidak banyak menyebar di Indonesia dikarenakan tingginya tingkat sinar UV di wilayah Indonesia.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Tirto, Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia. Selain itu, dikutip dari laman berita Liputan6 seorang dokter relawan Covid-19 yakni Muhammad Fajri Addai mengatakan bahwa tidak ada penelitian ilmiah yang mengatakan terdapat korelasi antara tingginya sinar UV dengan rendahnya penyebaran varian Omicron di Indonesia. Ia mengatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat penyebaran dapat disebabkan oleh faktor tingginya angka vaksinasi atau kekebalan masyarakat yang tinggi.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Angelus Solapung II tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Tirto, Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia. Selain itu, dikutip dari laman berita Liputan6 seorang dokter relawan Covid-19 yakni Muhammad Fajri Addai mengatakan bahwa tidak ada penelitian ilmiah yang mengatakan terdapat korelasi antara tingginya sinar UV dengan rendahnya penyebaran varian Omicron di Indonesia. Ia mengatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat penyebaran dapat disebabkan oleh faktor tingginya angka vaksinasi atau kekebalan masyarakat yang tinggi.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Angelus Solapung II tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Tirto, Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia.
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Tirto, Siti Nadia Tirmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia.
Rujukan
[SALAH] Sri Sultan Hamengku Buwono X Mengganggap Covid 19 Sandiwara di Bumi NKRI
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 05/02/2022
Berita
NARASI:
SULTAN HB KE- X BERBICARA
HENTIKAN SANDIWARA COVID19 Di BUMI NKRI Karena Sesungguhnya CHINA Telah Bom Bardir NKRI Dgn SERANGAN ASIMETRIS Menggunakan Oknum2 Penghianat di NKRI…
Pinjaman Hutang dari China dgn Bunga Tinggi itu seperti Amunisi
Mengizinkan Ratusan China dlm 1X 24 Jam masuk ke Bandara itu adalah Pembiaran (Bentuk Penghianatan) kpd Kedaulatan NKRI, Sementara Pribumi sendiri diperketat dgn Vaksin & Rapid test, dll
Sultan hb ke -x
SULTAN HB KE- X BERBICARA
HENTIKAN SANDIWARA COVID19 Di BUMI NKRI Karena Sesungguhnya CHINA Telah Bom Bardir NKRI Dgn SERANGAN ASIMETRIS Menggunakan Oknum2 Penghianat di NKRI…
Pinjaman Hutang dari China dgn Bunga Tinggi itu seperti Amunisi
Mengizinkan Ratusan China dlm 1X 24 Jam masuk ke Bandara itu adalah Pembiaran (Bentuk Penghianatan) kpd Kedaulatan NKRI, Sementara Pribumi sendiri diperketat dgn Vaksin & Rapid test, dll
Sultan hb ke -x
Hasil Cek Fakta
Hoaks yang menyangkut nama Sri Sultan HB X ini sudah beredar sejak Juli 2021. Dalam narasi tersebut disebutkan bahwa Sultan HB X mengganggap Covid 19 adalah sandiwara China dengan menyebutkan beberapa poin pendukung.
Pemerintah DIY melalui akun Instagram Humasjogja telah mengunggah bahwa klaim tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Akun tersebut juga menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri tidak membuat berita palsu ataupun mempercayai berita tanpa melakukan konfirmasi dari sumber terpercaya.
Pemerintah DIY melalui akun Instagram Humasjogja telah mengunggah bahwa klaim tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Akun tersebut juga menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri tidak membuat berita palsu ataupun mempercayai berita tanpa melakukan konfirmasi dari sumber terpercaya.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada).
Klaim Sri Sultan HB X anggap Covid 19 sandiwara di bumi NKRi adalah salah. Hoaks tersebut telah beredar sejak 2021 dan telah diklarifikasi pihak Pemerintah DIY.
Klaim Sri Sultan HB X anggap Covid 19 sandiwara di bumi NKRi adalah salah. Hoaks tersebut telah beredar sejak 2021 dan telah diklarifikasi pihak Pemerintah DIY.
Rujukan
Halaman: 4504/6749