• [SALAH] “Pimpinan Muhammadiyah Cabang Mantrijeron Yogyakarta Ditangkap Densus 88”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Rhie (fb.com/rhie.jasmine) pada 10 April 2021 mengunggah sebuah tangkapan layar sebuah tweet berisi narasi “MUHAMMADIYAH MULAI DIGARAP: Pimpinan Muhammadiyah Cabang Mantrijeron Yogyakarta Ditangkap Densus 88, begitu turun dari pesawat, sepulang liburan dari Turky”. Tweet ini disertai dengan foto sebuah artikel di koran yang membahas tentang penggeledahan rumah seorang terduga teroris di Suryowijayan, Mantrijeron.

    Artikel itu berjudul “Di Balik Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Kampung Suryowijayan: Pulang Liburan, Turun Pesawat Suami Ditangkap”. Akun ini membagikan gambar tangkapan layar itu pada 10 April 2021. Akun tersebut pun menulis, “Waspada…. Sepetinya Muhammadiyah Target Selanjutnya!!! Lindungi Para Ulama Kami Ya Rob…”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa pimpinan Muhammadiyah cabang Mantrijeron Yogyakarta ditangkap Densus 88 ketika turun dari pesawat sepulang liburan dari Turki merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan pimpinan Muhammadiyah cabang Mantrijeron Yogyakarta. Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah menyatakan FA bukan pimpinan Muhammadiyah. Polri pun telah menyatakan bahwa FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta, bukan pengurus PP Muhammadiyah.

    Dilansir dari Tempo, ditemukan penjelasan dari Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta bahwa ustaz berinisial FA asal Mantrijeron, Yogyakarta, yang ditangkap oleh Densus 88 memang memiliki nomor keanggotaan. Namun, ia bukan bukan pengurus maupun pimpinan Muhammadiyah.

    Dilansir dari Detik, Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta menyatakan bahwa ustaz berinisial FA asal Mantrijeron, Yogyakarta, yang ditangkap oleh Densus 88 bukan pengurus Muhammadiyah. Namun, mereka mengakui bahwa FA memiliki nomor baku keanggotaan. Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Akhid Widi Rakhmanto mengomentari pernyataan Polri bahwa FA bukan seorang pengurus organisasi Muhammadiyah. “Ada benarnya. Karena di Muhammadiyah hanya numpang nama,” kata Akhid pada 12 April 2021.

    Akhid mengatakan, dalam kepengurusan maupun kegiatan Muhammadiyah, FA tidak pernah aktif. Namun, dia mengakui bahwa FA mengantongi nomor baku keanggotaan Muhammadiyah. Akhid pun menyatakan bahwa, secara pribadi, dia kurang mengenal sosok FA. “Saya belum begitu mengenal,” ujarnya.

    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 10 April 2021, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menegaskan bahwa FA, terduga teroris yang ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, bukan pengurus PP Muhammadiyah.

    “FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta,” kata Argo dalam keterangan tertulisnya pada 10 April 2021. Menurut Argo, pihaknya perlu meluruskan isu yang menyebut bahwa terduga teroris FA adalah pengurus Muhammadiyah. “Hal itu tidak benar,” ujarnya.

    Menurut Argo, beredarnya berita bahwa terduga teroris FA adalah pengurus organisasi keagamaan di Tanah Air sudah menjadi strategi jaringan terorisme Jamaah Islamiyah. “Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yang ada agar terjadi konflik,” kata Argo.

    Dia pun menjelaskan bahwa FA merupakan anggota Jamaah Islamiyah yang memiliki peran cukup vital, yakni melakukan doktrinisasi terhadap anggota kelompoknya. “Yang bersangkutan melakukan perekrutan beberapa orang untuk masuk ke dalam JI dan melakukan I’dad atau pelatihan militer dan mendaki Gunung Lawu yang merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktifitas terorisme kelompok ini.”

    Dikutip dari kantor berita Antara, FA ditangkap Densus 88 di Bandara Soekarno-Hatta pada 8 April 2021 setelah pulang dari Turki bersama istrinya, DM. FA melakukan perjalanan ke Turki untuk membangun komunikasi dan jaringan dengan tokoh-tokoh Al Qaeda. FA juga terkait erat dengan strategi organisasi mereka, yaitu mendukung gerakan terorisme global. Pada 9 April 2021, Densus 88 pun menggeledah rumah terduga teroris FA yang terletak di Kampung Suryowijaya RT 28 RW 6, Gendongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta.

    Kesimpulan

    BUKAN pimpinan Muhammadiyah cabang Mantrijeron Yogyakarta. Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah menyatakan FA bukan pimpinan Muhammadiyah. Polri pun telah menyatakan bahwa FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta, bukan pengurus PP Muhammadiyah.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] BPJS Indonesia Bagi Dana Bantuan dari Kantor Pusat

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    “Anda Menerim4 D4n4 B4ntu4n D4r1 Kantor Pusat Untuk Info bit.ly/Bpjsindonesia2021”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan melalui SMS yang berisikan “Anda Menerim4 D4n4 B4ntu4n D4r1 Kantor Pusat Untuk Info bit.ly/Bpjsindonesia2021”. Berdasarkan penelusuran, di laman resmi BPJS tidak ada informasi yang berkaitan dengan penerimaan atau pembagian dana bantuan dari kantor pusat tersebut. Perlu diketahui juga BPJS di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki fokus berbeda dalam memberikan program bantuan.

    Kemudian, setelah ditelurusi tautan yang beredar mengarah pada laman blogspot bukan laman resmi BPJS. Melansir dari detik.com, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina, Agustin Arifin menyatakan bahwa laman resmi BPJS diakhiri dengan domain go.id “Laman resmi kami diakhiri dengan domain go.id (go dot id) yang artinya web resmi lembaga Pemerintahan. Bila tidak diumumkan melalui laman ini, maka bisa dipastikan informasinya tidak benar,” ujar Agustin.

    Melansir dari Tribunnews, Pihak BPJS saat ini sedang tidak ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan pemberian bantuan dana ataupun kompensasi seperti yang disampaikan dalam pesan teks. Untuk itu, BPJS mengimbau agar masyarakat tetap waspada atas upaya-upaua penipuan mengatasnamakan BPJS.

    Jika mengacu kepada seluruh referensi, dapat dikatakan bahwa pesan tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Perika Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Situs bit.ly/Bpjsindonesia2021 tidak resmi dan BUKAN milik BPJS. Dilansir dari laman resmi BPJS Indonesia tidak ada informasi terkait penerimaan atau pembagian dana bantuan dari kantor pusat. Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina, Agustin Arifin menyatakan bahwa laman resmi BPJS diakhiri dengan domain go.id.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Korban Vaksin Lagi. Kini anggota Brimob di Maluku”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    “Korban Vaksin Lagi. Kini anggota Brimob di Maluku. Alm vaksin hari Minggu kemarin setelah vaksin Astrazaneca banyak anggota Brimob hilang kesadaran dan histeris di UGD. Perawatan oleh RS. Bhayangkara.”

    1 Korban Vaksin Lagi
    Alm VaKsin hari Minggu kemarin setelah vaksin Astrazaneca banyak anggota Brimob hilang kesadaran dan histeris di UGD. Perawatan oleh RS. Bhayangkara. Suasana berlanjut hingga keesokan hari meski sdh ada yg pulang kerumah tapi keluhan sakit berbagai macam keluhan belum hilang. Termasuk alm yg kembali berobat ke RS Bhayangkara. Namun kejang2 dan sesak didada tdk pula sembuh hingga alm menghembuskan napas terakhir tadi pagi sekitar pkl 07.15 wit di RS Bhayangkara Polda Maluku. Innalilahi wainna ilaihiraji'un.

    Astrazaneca warga jakarta
    Astrazaneca jakarta

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi yang menyatakan anggota brimob menjadi korban vaksinasi AstraZeneca. Salah satuny ada yang meninggal dan banyak anggota brimob lainnya hilang kesadaran dan histeris di UGD. Informasi tersebut diunggah pada tanggal 08/04/21oleh pemilik akun Twitter dengan nama @Wedhus999. Unggahan tersebut juga mendapatkan atensi yang cukup tinggi dari masyarakat dengan jumlah retweets sebanyak 179, 73 balasan, dan 271 orang yang menyukai.

    Berdasarkan penelusuran, faktanya informasi tersebut tidak benar, karena korban yang meninggal tersebut bukan dikarenakan suntikan vaksin AstraZeneca, tetapi karena terpapar Covid-19.

    Dilansir dari CNNIndonesia.com, korban meninggal yang merupakan Komandan Kompi Batalyon A Brimob Polda Maluku yang bernama Iptu Laurens Tenine tersebut sudah dipastikan Polri meninggal dunia lantaran terjangkit virus corona atau Covid-19 sebelum menjalani vaksinasi. Dilakukan sampel pemeriksaan Covid-19 (RT – PCR) di RS Haulussy Ambon dengan hasil positif,” kata Kadiv Humas Polri.

    Kemudian dilansir dari Kompas.com, banyaknya anggota brimob yang hilang kesadaran dan histeris di UGD tidak benar, faktanya puluhan anggota brimob hanya mengalami meriang setelah penyuntikan vaksinasi. Gejala meriang setelah penyuntikan vaksinasi tersebut merupakan hal yang wajar dalam Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

    Dengan demikian, klaim bahwa anggota brimob maluku meninggal dunia karena vaksin AstraZeneca adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Perika Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut salah. Dilansir dari CNNIndonesia.com, korban meninggal yang merupakan Komandan Kompi Batalyon A Brimob Polda Maluku yang bernama Iptu Laurens Tenine tersebut sudah dipastikan Polri meninggal dunia lantaran terjangkit virus corona atau Covid-19 sebelum menjalani vaksinasi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pemerintah Inggris Menurunkan Status Covid-19 Karena Covid-19 Bisa Sembuh dengan Paracetamol

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    “Covid-19 berakhir

    File Covid-19 di Inggris Segera berakhir…

    Klasifikasi UK Povid berubah dari penyakit menular yang parah menjadi penyakit menular biasa… Permainan berakhir

    https://www.gov.uk/guidance/high-consequence-infectious-diseases-hcid

    Pemerintah Inggris menyatakan bahwa penyakit Corona adalah virus yang umum, dan hanya orang yang memiliki masalah lain yang takut akan penyakit itu.
    Dan itu bisa dilawan dengan pil Parastamol
    Sembuh covid19

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar sebuah narasi yang mengatakan bahwa Pemerintah Inggris menurunkan status Covid-19 pada grup Whatsapp. Narasi tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Inggris pada awalnya menetapkan status Covid-19 sebagai penyakit menular yang parah menjadi penyakit menular biasa, karena Covid-19 dapat disembuhkan dengan paracetamol. Yang mana, klaim narasi tersebut juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 segera berakhir.

    Setelah melakukan penelurusan, narasi tersebut tidaklah benar. Melansir dari laman Kompas, Pemerintah Inggris memang pernah menurunkan status Covid-19 dari penyakit menular konsekuensi tinggi (High Consequences Infectious Disease atau HCID). Namun, penurunan status tersebut dilakukan oleh Pemerintah Inggris pada Maret 2020 karena Covid-19 tidak lagi masuk ke dalam kategori HCID. Dikatakan demikian karena Pemerintah Inggris menganggap bahwa Covid-19 sudah dapat lebih dipahami dan telah banyak dilakukan uji klinis yang memadai di Inggris. Kondisi meningkatnya kesadaran klinis Masyarakat Inggris terhadap Covid-19 juga menjadi salah satu faktor penurunan status Covid-19 di Inggris.

    Namun demikian, angka Covid-19 di Inggris saat ini masih tergolong tinggi. Melansir dari laman Liputan6, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan bahwa Covid-19 merupakan ancaman kesehatan manusia yang serius. Tingginya kasus Covid-19 di Inggris juga diperkuat dengan masuknya Inggris ke dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. Melansir dari WHO, Inggris menempati posisi ke enam dengan total kasus terkonfirmasi sebanyak 4.368.049 dan total kematian sebanyak 127.080 per 11 April 2021.

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa narasi yang beredar dalam grup Whatsapp tersebut tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)

    Pemerintah Inggris tidak menurunkan status Covid-19 di Inggris menjadi penyakit menular biasa karena Covid-19 bisa sembuh dengan paracetamol, melainkan karena Covid-19 di Inggris tidak termasuk ke dalam kategori penyakit menular konsekuensi tinggi (HCID).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini