[SALAH] Suami Zazkia Sungkar, Irwansyah Meninggal Dunia pada 19 Maret 2021
Sumber: youtube.comTanggal publish: 30/03/2021
Berita
“INALILLAHI WAINNAILLAHI ROJIUN, BERITA DUKA: IRWANSYAH MENINGGAL DUNIA”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari channel Youtube PEMBURU FAKTA NEWS yang berisikan informasi bahwa artis bernama Irwansyah meninggal dunia pada 19 Maret 2021 lalu. Video tersebut telah ditonton sebanyak 35 ribu kali dan disukai 300 kali.
Berdasarkan artikel periksa fakta dari kompas.com, akun Instagram Irwansyah turut memposting dan menanggapi kabar bahwa dirinya meninggal tidak benar. Irwansyah yang dimaksud pada video tersebut ternyata adalah seorang anak-anak berusia 9 tahun yang meninggal setelah tersengat setrum dari ranjau listrik lahan kosong di Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor pada 14 Maret 2021.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim artis Irwansyah suami Zazkia Sungar meninggal dunia pada 19 Maret 2021 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.
Berdasarkan artikel periksa fakta dari kompas.com, akun Instagram Irwansyah turut memposting dan menanggapi kabar bahwa dirinya meninggal tidak benar. Irwansyah yang dimaksud pada video tersebut ternyata adalah seorang anak-anak berusia 9 tahun yang meninggal setelah tersengat setrum dari ranjau listrik lahan kosong di Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor pada 14 Maret 2021.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim artis Irwansyah suami Zazkia Sungar meninggal dunia pada 19 Maret 2021 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Artis Irwansyah yang merupakan suami Zazkia Sungkar tidak meninggal dunia pada 19 Maret 2021 melainkan seorang anak bernama Irwansyah yang berusia 9 tahun yang meninggal akibat tersetrum ranjau listrik pada 14 Maret 2021 lalu
Informasi yang salah. Artis Irwansyah yang merupakan suami Zazkia Sungkar tidak meninggal dunia pada 19 Maret 2021 melainkan seorang anak bernama Irwansyah yang berusia 9 tahun yang meninggal akibat tersetrum ranjau listrik pada 14 Maret 2021 lalu
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/23/070700865/-hoaks-irwansyah-suami-zaskia-sungkar-meninggal-dunia?page=all
- https://www.antaranews.com/berita/2046474/polres-bogor-dalami-perkara-bocah-tewas-tersengat-setrum-ranjau
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4512453/cek-fakta-hoaks-kabar-irwansyah-meninggal-dunia-pada-19-maret-2021
- https://www.antaranews.com/berita/2057530/aktor-irwansyah-meninggal-cek-faktanya
[SALAH] Khawatir Tim Medis Lupa Jenis Vaksin yang Diberikan, Sertifikat Vaksin Harus Disimpan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/03/2021
Berita
“Copas
[ PERHATIAN ]
UNTUK PENERIMA VAKSIN
Sertifikat Vaksin diterima via WA harus disimpan,
jangan sampai kedelete.
Berhubung Vaksin yg diimpor Indonesia ada 6 merk,
bagi calon penerima Vaksin harap diperhatikan dan teliti saat menerima Vaksin yg kedua haruslah sama jenis / merk Vaksinnya dgn yg pertama, sebab apabila berlainan jenis / merk dikhawatirkan akan menimbulkan efek yg cukup serius bagi tubuh kita.
Karena ini hal baru yg pasti tdk dipahami walau team medis hanyalah pelaksana tugas tentu tdk akan ingat Vaksin jenis type apa yg telah diberikan ke Kita, Yaa Kita sendirilah yg harus diingat sendiri yaa 🙏🙏🙏”
[ PERHATIAN ]
UNTUK PENERIMA VAKSIN
Sertifikat Vaksin diterima via WA harus disimpan,
jangan sampai kedelete.
Berhubung Vaksin yg diimpor Indonesia ada 6 merk,
bagi calon penerima Vaksin harap diperhatikan dan teliti saat menerima Vaksin yg kedua haruslah sama jenis / merk Vaksinnya dgn yg pertama, sebab apabila berlainan jenis / merk dikhawatirkan akan menimbulkan efek yg cukup serius bagi tubuh kita.
Karena ini hal baru yg pasti tdk dipahami walau team medis hanyalah pelaksana tugas tentu tdk akan ingat Vaksin jenis type apa yg telah diberikan ke Kita, Yaa Kita sendirilah yg harus diingat sendiri yaa 🙏🙏🙏”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Eddy Hartono yang memposting sebuah narasi dengan klaim bahwa sertifikat vaksin melalui Whatsapp harus disimpan karena tim medis tidak mengingat jenis vaksin yang diberikan dan menerima vaksin yang berlainan dapat menimbulkan efek yang serius. Postingan tersebut diposting pada 3 Maret 2021.
Berdasarkan SK nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknik pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19. Alur dari penerimaan vaksin adalah dengan menerima pemberitahuan melalui SMS dari PEDULICOVID dan melakukan registrasi ulang untuk mememilih tempat dan jadwal layanan melalui SMS 1199, UMB *119#, aplikasi dan website pedulilindungi.id, atau melalui Babinsa/Babinkamtibmas setempat. Data penerima vaksin yang telah terverifikasi, jadwal vaksinasi hingga jenis vaksin yang diberikan terdata pada aplikasi Pcare yang dapat diakses melalui browser maupun menggunakan aplikasi.
Penerimaan vaksin dosis kedua yang berbeda dari jenis vaksin dosis pertama diperbolehkan di Inggris dengan kondisi hanya pada kondisi yang jarang terjadi yaitu ada satu jenis vaksin yang tersedia sehingga teknik mix-and-match berbeda vaksin bisa dilakukan dan tidak ada laporan ataupun bukti ilmiah menggunakan vaksin yang berbeda dapat menimbulkan efek yang serius pada tubuh tetapi disarankan menerima 2 dosis dengan jenis vaksin yang sama.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim sertifikat vaksin melalui Whatsapp harus disimpan karena tim medis tidak mengingat jenis vaksin yang diberikan dan menerima vaksin yang berlainan dapat menimbulkan efek yang serius pada tubuh adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan SK nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknik pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19. Alur dari penerimaan vaksin adalah dengan menerima pemberitahuan melalui SMS dari PEDULICOVID dan melakukan registrasi ulang untuk mememilih tempat dan jadwal layanan melalui SMS 1199, UMB *119#, aplikasi dan website pedulilindungi.id, atau melalui Babinsa/Babinkamtibmas setempat. Data penerima vaksin yang telah terverifikasi, jadwal vaksinasi hingga jenis vaksin yang diberikan terdata pada aplikasi Pcare yang dapat diakses melalui browser maupun menggunakan aplikasi.
Penerimaan vaksin dosis kedua yang berbeda dari jenis vaksin dosis pertama diperbolehkan di Inggris dengan kondisi hanya pada kondisi yang jarang terjadi yaitu ada satu jenis vaksin yang tersedia sehingga teknik mix-and-match berbeda vaksin bisa dilakukan dan tidak ada laporan ataupun bukti ilmiah menggunakan vaksin yang berbeda dapat menimbulkan efek yang serius pada tubuh tetapi disarankan menerima 2 dosis dengan jenis vaksin yang sama.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim sertifikat vaksin melalui Whatsapp harus disimpan karena tim medis tidak mengingat jenis vaksin yang diberikan dan menerima vaksin yang berlainan dapat menimbulkan efek yang serius pada tubuh adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Data tanggal vaksinasi, riwayat medis, hingga jenis vaksin yang diberikan akan tercatat pada aplikasi P-Care (Primary Care).
Informasi yang salah. Data tanggal vaksinasi, riwayat medis, hingga jenis vaksin yang diberikan akan tercatat pada aplikasi P-Care (Primary Care).
Rujukan
- https://covid19.go.id/storage/app/media/Regulasi/2021/Januari/Final%20SK%20Dirjen%20Juknis%20Vaksinasi%20COVID-19%2002022021.pdf
- https://www.channel4.com/news/factcheck/factcheck-can-you-have-two-different-vaccines-and-is-it-safe
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20201216150248-4-209559/ini-dia-p-care-aplikasi-bpjs-kesehatan-untuk-vaksinasi-covid
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210121/0536820/pencatatan-vaksinasi-covid-19-melalui-aplikasi-pcare-kemenkes-instruksikan-dinkes-segera-input-data/
- https://data.jakarta.go.id/jalahoaks/detail/HOAKS-Tim-Medis-Lupa-Jenis-Vaksin-Covid-19-Yang-Digunakan-Sertifikat-Vaksin-Harus-Disimpan
[SALAH] Bantuan Pulsa dan Kuota Belajar Kemendikbud Periode Bulan Maret
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 30/03/2021
Berita
“http://kuotabimbel[dot]online/?v=75GigaBytes
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 200RB dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh periode bulan maret!”
Subsidi pulsa 200ribu
1. Quota
Subsidi pulsa 200ribu & Kuota 95GB Kemendikbud RI
https://datakominfo.shop/index.php?app=kominfo&data1ID=165 Yok daftar kuota sosmed 95GB dari kominfo
Kuota belajar kominfo
Kuota belajar gratis
Kuota Belajar Online
KEMENDIKBUD
Program kuota belajar pulsa 200RB dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh periode bulan maret!”
Subsidi pulsa 200ribu
1. Quota
Subsidi pulsa 200ribu & Kuota 95GB Kemendikbud RI
https://datakominfo.shop/index.php?app=kominfo&data1ID=165 Yok daftar kuota sosmed 95GB dari kominfo
Kuota belajar kominfo
Kuota belajar gratis
Kuota Belajar Online
Hasil Cek Fakta
Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp berisi informasi dan tautan terkait program bantuan kuota belajar 75GB dan pulsa senilai Rp200.000 untuk pengajar dan pelajar selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) bulan Maret. Setelah tautan tersebut dibuka, calon penerima bantuan kuota dan pulsa diminta untuk memasukkan nomor telepon aktif.
Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut bukanlah tautan situs resmi bantuan kuota belajar resmi yang diluncurkan oleh Kemendikbud. Mengutip dari Kompas, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie menghimbau para guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk tidak percaya dengan informasi yang beredar melalui WhatsApp itu. Satu-satunya informasi terkait penyaluran dan pendataan subsidi kuota itu hanya ada di laman Kemendikbud.
“Banyak terjadi misleading, atau data yang tidak benar terkait kuota ini. Saya sering mendapatkan forward, link untuk mendapat kuota di Whatsapp. Saya katakan semua link itu tidak benar. Jadi informasi resmi terkait aktivitas kuota data 2021 bisa diakses di kuota-belajar.kemdikbud.go.id,” tegasnya.
Informasi serupa terkait bantua kuota internet dan pulsa sebelumnya pernah dibahas oleh Turn Back Hoax pada artikel berjudul [SALAH] Bantuan Pulsa Sebesar Rp200 Ribu untuk Guru, Dosen, dan Pelajar dan [SALAH] Link Program Bantuan Pulsa 200 Ribu dan Kuota 75 GB.
Dari berbagai fakta yang telah dipaparkan, pesan berantai terkait subsidi kuota internet dan pulsa Kemendikbud dapat dikategorikan sebagai konten palsu.
Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut bukanlah tautan situs resmi bantuan kuota belajar resmi yang diluncurkan oleh Kemendikbud. Mengutip dari Kompas, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie menghimbau para guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk tidak percaya dengan informasi yang beredar melalui WhatsApp itu. Satu-satunya informasi terkait penyaluran dan pendataan subsidi kuota itu hanya ada di laman Kemendikbud.
“Banyak terjadi misleading, atau data yang tidak benar terkait kuota ini. Saya sering mendapatkan forward, link untuk mendapat kuota di Whatsapp. Saya katakan semua link itu tidak benar. Jadi informasi resmi terkait aktivitas kuota data 2021 bisa diakses di kuota-belajar.kemdikbud.go.id,” tegasnya.
Informasi serupa terkait bantua kuota internet dan pulsa sebelumnya pernah dibahas oleh Turn Back Hoax pada artikel berjudul [SALAH] Bantuan Pulsa Sebesar Rp200 Ribu untuk Guru, Dosen, dan Pelajar dan [SALAH] Link Program Bantuan Pulsa 200 Ribu dan Kuota 75 GB.
Dari berbagai fakta yang telah dipaparkan, pesan berantai terkait subsidi kuota internet dan pulsa Kemendikbud dapat dikategorikan sebagai konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, tautan tersebut bukanlah tautan situs bantuan kuota belajar resmi yang diluncurkan oleh Kemendikbud. Informasi resmi terkait bantuan kuota internet Kemendikbud dapat diakses melalui https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/.
Faktanya, tautan tersebut bukanlah tautan situs bantuan kuota belajar resmi yang diluncurkan oleh Kemendikbud. Informasi resmi terkait bantuan kuota internet Kemendikbud dapat diakses melalui https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/.
Rujukan
[SALAH] Mahfud MD: Pelaku Bom Gereja Katedra Makassar 3 Oknum Polisi Suku Batak, Hobi Mabuk Miras, Beragama Protestan, Yang Sakit Hati Karena Dipecat
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/03/2021
Berita
“Mahfud MD: Pelaku Bom Gereja Katedra Makassar 3 Oknum Polisi Suku Batak, hobi Mabuk Miras, Beragama Protestan, Yang Sakit Hati Karena Dipecat”.
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun facebook bernama Hasbywwcom Adi mengunggah tangkapan layar berupa artikel kompas.com berjudul “Mahfud MD: Pelaku Bom Gereja Katedra Makassar 3 Oknum Polisi Suku Batak, hobi Mabuk Miras, Beragama Protestan, Yang Sakit Hati Karena Dipecat”. Dalam artikel tersebut tertanggal 28 maret 2021 pukul 11.45.
Berdasarkan hasil penelusuran, setelah dilakukan penelusuran melalui index berita kompas.com berdasarkan keterangan tanggal dan jam, tidak ditemukan artikel dengan tampilan sampul serta judul seperti demikian.
Terdapat beberapa artikel kompas.com pada tanggal 28 maret 2021 yang menampilkan statement dari Mahfud MD terkait peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Makassar, namun tidak terdapat pernyatan Mahfud MD seperti pada judul tangkapan layar akun facebook Hasbywwcom Adi.
Sementara foto Mahfud MD dalam tangkapan layar tersebut setelah ditelusuri menggunakan google image, ditemukan beberapa artikel dari media massa yang menggunakan foto tersebut dan merupakan foto dari dokumen Humas Kemenko Polhukam.
Mengutip dari detik.com, Faktanya kedua pelaku pengeboman di Katedral Makassar merupakan pasangan suami istri berinisial L (suami) dan YSF (istri). keduanya tertangkap kamera berboncengan sepeda motor sebelum meladakkan diri.
Berdasarkan hasil penelusuran, setelah dilakukan penelusuran melalui index berita kompas.com berdasarkan keterangan tanggal dan jam, tidak ditemukan artikel dengan tampilan sampul serta judul seperti demikian.
Terdapat beberapa artikel kompas.com pada tanggal 28 maret 2021 yang menampilkan statement dari Mahfud MD terkait peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Makassar, namun tidak terdapat pernyatan Mahfud MD seperti pada judul tangkapan layar akun facebook Hasbywwcom Adi.
Sementara foto Mahfud MD dalam tangkapan layar tersebut setelah ditelusuri menggunakan google image, ditemukan beberapa artikel dari media massa yang menggunakan foto tersebut dan merupakan foto dari dokumen Humas Kemenko Polhukam.
Mengutip dari detik.com, Faktanya kedua pelaku pengeboman di Katedral Makassar merupakan pasangan suami istri berinisial L (suami) dan YSF (istri). keduanya tertangkap kamera berboncengan sepeda motor sebelum meladakkan diri.
Kesimpulan
Tangkapan layar palsu. berdasarkan penelusuran melalui index berita kompas.com pada tanggal dan jam yang tertera pada tangkapan layar tidak terdapat pemberitaan seperti itu.
Rujukan
Halaman: 5133/6747