“Slmt
NO.Anda Resmi
Men-dapatkan Hadiah
Ke-2 Cek Tunai
Rp. 175jt Kode ID
Pemenang;[WHA012]
U/Info Hadiah
Klik
bit[dot]ly/whatsappjkt-974”
Undian WhatsApp
WhatsApp hadiah
[SALAH] Undian Resmi Whatsapp Rp175 Juta
Sumber: SMSTanggal publish: 26/01/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar kabar melalui pesan singkat yang menginformasikan hadiah cek tunai senilai Rp175 juta. Dalam narasinya, pesan menyertakan tautan yang harus diklik oleh penerima. Tautan tersebut mencatut nama PT Whatsapp dan memuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon penerima hadiah, salah satunya membayar sejumlah uang. Selain itu, situs juga mencantumkan foto Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Dari hasil penelusuran diketahui pesan tersebut palsu. Pemenang Undian dari PT WhatsApp Indonesia ini adalah modus penipuan internet yang mirip dengan modus penipuan undian berhadiah lainnya seperti Shopee dan lain-lain. Diketahui pesan serupa juga telah beredar sebelumnya dengan narasi yang berbeda-beda. Seperti pada tahun 2018, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono membantah kabar yang mencatut nama instansinya tersebut dengan mengatakan pesan itu digunakan untuk penipuan.
“Kami tidak pernah bekerja sama dengan pihak WhatsApp atau pihak mana pun untuk mengadakan undian berhadiah,” dilansir dari detikcom, Senin 05 Maret 2018.
Lebih lanjut Argo meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan. Menurutnya banyak situs penipuan mengatasnamakan produk dan perusahaan terkenal yang mencatut nama kepolisian untuk meyakinkan korbannya. Namun Argo menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak pernah bekerjasama untuk undian. Situs resmi dari Whatsapp hanya www.whatsapp.com, selain itu dapat dipastikan situs palsu. Dari penelusuran di atas, status tersebut masuk kategori Konten Palsu.
Dari hasil penelusuran diketahui pesan tersebut palsu. Pemenang Undian dari PT WhatsApp Indonesia ini adalah modus penipuan internet yang mirip dengan modus penipuan undian berhadiah lainnya seperti Shopee dan lain-lain. Diketahui pesan serupa juga telah beredar sebelumnya dengan narasi yang berbeda-beda. Seperti pada tahun 2018, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono membantah kabar yang mencatut nama instansinya tersebut dengan mengatakan pesan itu digunakan untuk penipuan.
“Kami tidak pernah bekerja sama dengan pihak WhatsApp atau pihak mana pun untuk mengadakan undian berhadiah,” dilansir dari detikcom, Senin 05 Maret 2018.
Lebih lanjut Argo meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan. Menurutnya banyak situs penipuan mengatasnamakan produk dan perusahaan terkenal yang mencatut nama kepolisian untuk meyakinkan korbannya. Namun Argo menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak pernah bekerjasama untuk undian. Situs resmi dari Whatsapp hanya www.whatsapp.com, selain itu dapat dipastikan situs palsu. Dari penelusuran di atas, status tersebut masuk kategori Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).
Pesan singkat palsu. Pesan yang mencatut nama Whatsapp dan kepolisian adalah hoaks lama yang kembali beredar dengan narasi yang berbeda. Pihak kepolisian mengatakan pesan tersebut adalah penipuan. Situs resmi dari Whatsapp hanya www.whatsapp.com.
Pesan singkat palsu. Pesan yang mencatut nama Whatsapp dan kepolisian adalah hoaks lama yang kembali beredar dengan narasi yang berbeda. Pihak kepolisian mengatakan pesan tersebut adalah penipuan. Situs resmi dari Whatsapp hanya www.whatsapp.com.
Rujukan
[SALAH] Gambar Kondisi Rizieq Shihab Makin Kritis dan Sedang Dibimbing Bacaan Ayat Suci Al-Quran
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/01/2021
Berita
INNALILLAHI…!!”INNALILLAHI…!!
MAKIN KRITIS, TAK BERGERAK MAKIN KRITIS, TAK BERGERAK
RIZIEQ SAMBIL DI BIMBING BACAAN AYAT SUCI AL-QURAN…11?” RIZIEQ SAMBIL DI BIMBING BACAAN AYAT SUCI AL-QURAN…11?”
MAKIN KRITIS, TAK BERGERAK MAKIN KRITIS, TAK BERGERAK
RIZIEQ SAMBIL DI BIMBING BACAAN AYAT SUCI AL-QURAN…11?” RIZIEQ SAMBIL DI BIMBING BACAAN AYAT SUCI AL-QURAN…11?”
Hasil Cek Fakta
Akun bernama Arjun Satria memposting sebuah gambar tangkapan layar yang diunggah pada grup Facebook PKS (Partai Konyol Sejahtera) pada 25 Januari 2021. Dalam postingan tersebut mengklaim bahwa yang terbaring adalah Rizieq Shihab yang sedang dibimbing bacaan ayat suci Al-Quran. Pada gambar postingan tersebut juga terdapat informasi bahwa kondisi Rizieq Shihab makin kritis dan tidak bergerak.
Setelah ditelusuri, gambar tersebut merupakan kondisi saat RSUD Margono Soekarjo bersama Dinas Kesehatan Banyumas menggelar simulai penanganan pasien yang terinfeksi Covid-19 di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020). Foto tersebut diabadikan oleh Fadlan Mukhtar Zain dari KOMPAS.COM. Jika dibandingkan dengan gambar pada postingan Arjun Satria tampak baju seseorang yang sedang terbaring, dua tenaga medis dan posisi pengambilan foto yang sama dengan gambar postingan Arjun Satria. Namun pada gambar postingan Arjun Satria sudah dilakukan pengeditan gambar.
Polri sudah memastikan kondisi Rizieq Shihab baik-baik saja. Hasil lab atas nama MRS sudah diserahkan kepada penyidik pada Jumat, 22 Januari 2021 dan menurut dr. Hambek, Satkes Pusdokkes, kondisi kesehatan MRS secara umum baik.
Dengan demikian, gambar dalam postingan Arjun Satria salah. Gambar yang diposting merupakan editan sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri, gambar tersebut merupakan kondisi saat RSUD Margono Soekarjo bersama Dinas Kesehatan Banyumas menggelar simulai penanganan pasien yang terinfeksi Covid-19 di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020). Foto tersebut diabadikan oleh Fadlan Mukhtar Zain dari KOMPAS.COM. Jika dibandingkan dengan gambar pada postingan Arjun Satria tampak baju seseorang yang sedang terbaring, dua tenaga medis dan posisi pengambilan foto yang sama dengan gambar postingan Arjun Satria. Namun pada gambar postingan Arjun Satria sudah dilakukan pengeditan gambar.
Polri sudah memastikan kondisi Rizieq Shihab baik-baik saja. Hasil lab atas nama MRS sudah diserahkan kepada penyidik pada Jumat, 22 Januari 2021 dan menurut dr. Hambek, Satkes Pusdokkes, kondisi kesehatan MRS secara umum baik.
Dengan demikian, gambar dalam postingan Arjun Satria salah. Gambar yang diposting merupakan editan sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Gambar tersebut salah. Faktanya, gambar pada postingan tersebut merupakan editan.
Gambar tersebut salah. Faktanya, gambar pada postingan tersebut merupakan editan.
Rujukan
[SALAH] Foto Anies Baswedan Raih Juara 1 Lomba Mewarnai
Sumber: FacebookTanggal publish: 26/01/2021
Berita
Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto yang mengklaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih juara 1 lomba mewarnai.
Klaim foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih juara 1 lomba mewarnai diunggah akun Facebook チャームシギ, pada 24 Januari 2021.
Foto yang diunggah menampilkan Anies sedang memegang piala di tangan kana bertuliskan "Juara 1" dan tangan kiri memegang foto bangunan dengan atap warna-warni.
Dalam foto tersebut juga terdapat dua orang anak yang memegang gambar sebuah rumah. Dengan latar belakang tulisan "LOMBA MEWARNAI".
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"gabener level paud...."
Klaim foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih juara 1 lomba mewarnai diunggah akun Facebook チャームシギ, pada 24 Januari 2021.
Foto yang diunggah menampilkan Anies sedang memegang piala di tangan kana bertuliskan "Juara 1" dan tangan kiri memegang foto bangunan dengan atap warna-warni.
Dalam foto tersebut juga terdapat dua orang anak yang memegang gambar sebuah rumah. Dengan latar belakang tulisan "LOMBA MEWARNAI".
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"gabener level paud...."
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Anies meraih juara 1 lomba mewarnai, dengan menjadikan foto klaim sebagai bahan penelusuran menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada sejumlah situs, salah satunya artikel berjudul "Pamer Tiga Piagam Sekaligus, Anies Baswedan Bicarakan Masa Depan Digital DKI Jakarta" yang dimuat situs bekasi.pikiran-rakyat.com, pada 25 Desember 2020.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Anies Baswedan Bicarakan Masa Depan Digital DKI Jakarta. /Instagram/@aniesbaswedan"
Situs tersebut memuat foto yang identik dengan klaim, kesamaan tersebut terdapat pada ekspresi muka Anies, medali bertali biru yang dikalungkan di leher Anies dan baju batik yang dikenakan Anies.
Sedangkan perbedaannya terdapat pada piala di tangan kanan piagam di tangan kiri dan latarbelakangan Anies berdiri yang tidak terdapat tulisan "LOMBA MEWARNAI", serta dua anak yang berada di sisi kanan Anies.
Situs bekasi.pikiran-rakyat.com menyebutkan, foto tersebut berasal dari akun Instagram resmi Anies Baswedan @aniesbaswedan.
Penelusuran dilanjutkan dengan mengunjungi akun Instagram @aniesbaswedan, dalam akun tersebut Cek Fakta Liputan6.com menemukan foto yang identik dengan klaim, foto tersebut diunggah akun Instagram resmi Anies Baswedan @aniesbaswedan, pada 20 Desember 2020.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Alhamdulillah, DKI Jakarta kembali meraih penghargaan, kali ini dari TOP Digital Awards 2020 pada hari Selasa (22/12). Kita memenangkan penghargaan untuk tiga kategori, yaitu Top Digital Implementation 2020 on Province Government Level Stars 5, Top Digital Transformation Readiness 2020 dan Top Leader on Digital Implementation 2020.
Kami bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan Top Digital Awards 2020 kepada Pemprov DKI Jakarta. Ini merupakan hasil dari kerja kolosal dan kolaborasi banyak pihak di balik layar yang terlibat dalam membangun ekosistem digital Jakarta.
Kita semua menyadari bahwa adanya pandemi dan krisis yang kita rasakan ini sesungguhnya adalah perubahan yang dipercepat. Alat yang biasa kita gunakan sehari-hari kini dimanfaatkan secara optimal dalam komunikasi jarak jauh untuk mencegah penularan. Transformasi digital terjadi di mana-mana dan itu artinya kita harus siap mengantisipasi perubahan tersebut.
Kami di DKI Jakarta membangun super-app JAKI, Jakarta Kini untuk meintegrasikan seluruh data yang kami miliki dalam satu aplikasi digital yang dapat diakses di mana saja-kapan saja.
Kami juga meluncurkan program JakWIFI agar seluruh kegiatan yang kini mengandalkan koneksi internet dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat
Di sisi lain, transformasi digital juga kami lakukan di dalam jajaran agar sistem administrasi birokrasi dapat lebih mudah, lebih cepat dan mengedepankan prinsip good governance seperti transparan dan akuntabel.
Ke depan, transformasi digital akan terus kami lakukan dengan kebijakan berbasis kolaborasi. Kami ingin melibatkan seluruh masyarakat yang memiliki ide, gagasan, inovasi terbaik untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kota Jakarta. Sehingga visi untuk Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya adalah visi bersama yang dicapai bersama-sama.".
Penelusuran mengarah pada sejumlah situs, salah satunya artikel berjudul "Pamer Tiga Piagam Sekaligus, Anies Baswedan Bicarakan Masa Depan Digital DKI Jakarta" yang dimuat situs bekasi.pikiran-rakyat.com, pada 25 Desember 2020.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Anies Baswedan Bicarakan Masa Depan Digital DKI Jakarta. /Instagram/@aniesbaswedan"
Situs tersebut memuat foto yang identik dengan klaim, kesamaan tersebut terdapat pada ekspresi muka Anies, medali bertali biru yang dikalungkan di leher Anies dan baju batik yang dikenakan Anies.
Sedangkan perbedaannya terdapat pada piala di tangan kanan piagam di tangan kiri dan latarbelakangan Anies berdiri yang tidak terdapat tulisan "LOMBA MEWARNAI", serta dua anak yang berada di sisi kanan Anies.
Situs bekasi.pikiran-rakyat.com menyebutkan, foto tersebut berasal dari akun Instagram resmi Anies Baswedan @aniesbaswedan.
Penelusuran dilanjutkan dengan mengunjungi akun Instagram @aniesbaswedan, dalam akun tersebut Cek Fakta Liputan6.com menemukan foto yang identik dengan klaim, foto tersebut diunggah akun Instagram resmi Anies Baswedan @aniesbaswedan, pada 20 Desember 2020.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Alhamdulillah, DKI Jakarta kembali meraih penghargaan, kali ini dari TOP Digital Awards 2020 pada hari Selasa (22/12). Kita memenangkan penghargaan untuk tiga kategori, yaitu Top Digital Implementation 2020 on Province Government Level Stars 5, Top Digital Transformation Readiness 2020 dan Top Leader on Digital Implementation 2020.
Kami bersyukur dan berterima kasih atas penghargaan Top Digital Awards 2020 kepada Pemprov DKI Jakarta. Ini merupakan hasil dari kerja kolosal dan kolaborasi banyak pihak di balik layar yang terlibat dalam membangun ekosistem digital Jakarta.
Kita semua menyadari bahwa adanya pandemi dan krisis yang kita rasakan ini sesungguhnya adalah perubahan yang dipercepat. Alat yang biasa kita gunakan sehari-hari kini dimanfaatkan secara optimal dalam komunikasi jarak jauh untuk mencegah penularan. Transformasi digital terjadi di mana-mana dan itu artinya kita harus siap mengantisipasi perubahan tersebut.
Kami di DKI Jakarta membangun super-app JAKI, Jakarta Kini untuk meintegrasikan seluruh data yang kami miliki dalam satu aplikasi digital yang dapat diakses di mana saja-kapan saja.
Kami juga meluncurkan program JakWIFI agar seluruh kegiatan yang kini mengandalkan koneksi internet dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat
Di sisi lain, transformasi digital juga kami lakukan di dalam jajaran agar sistem administrasi birokrasi dapat lebih mudah, lebih cepat dan mengedepankan prinsip good governance seperti transparan dan akuntabel.
Ke depan, transformasi digital akan terus kami lakukan dengan kebijakan berbasis kolaborasi. Kami ingin melibatkan seluruh masyarakat yang memiliki ide, gagasan, inovasi terbaik untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kota Jakarta. Sehingga visi untuk Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya adalah visi bersama yang dicapai bersama-sama.".
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto Anies meraih juara 1 lomba mewarnai tidak benar.
Foto tersebut telah direkayasa, dalam foto sebenarnya Anies memegang penghargaan Top Digital Implementation 2020 on Province Government Level Stars 5, Top Digital Transformation Readiness 2020 dan Top Leader on Digital Implementation 2020.
Foto tersebut telah direkayasa, dalam foto sebenarnya Anies memegang penghargaan Top Digital Implementation 2020 on Province Government Level Stars 5, Top Digital Transformation Readiness 2020 dan Top Leader on Digital Implementation 2020.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4466934/cek-fakta-tidak-benar-dalam-foto-ini-anies-baswedan-raih-juara-1-lomba-mewarnai
- https://www.instagram.com/p/CJKyEZlASPR/?hl=uk
- https://bekasi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-121163932/pamer-tiga-piagam-sekaligus-anies-baswedan-bicarakan-masa-depan-digital-dki-jakarta
[SALAH] Vaksin Berisi Robot Nano dan Chip RFID
Sumber: FacebookTanggal publish: 26/01/2021
Berita
Pada 24 Januari 2021, pengguna Facebook atas nama James Bowie membagikan klaim yang menyebut di dalam vaksin terdapat robot nano dan chip RFID. Dia juga mengklaim kalau vaksin bisa mempunyai efek samping yang sangat parah.
Begini klaim James Bowie soal vaksin terdapat robot nano dan chip RFID:
Efek samping vaksin ada yg jangka pendek. dan ada juga yg jangka panjang terjadi nya Yg jangka pendek: LUMPUH DAN MENINGGAL
Yang jangka panjang : WABAH PENYAKIT JENIS BARU
(Tunggu saat robot nano di dalam vaksin di gabungin dengan CHIP RFID buat alat segala transaksi yg di tanam dalam tubuh dan Jaringan hape 5G udah mulai digunakan dengan menyeluruh)"
vaksin gps
gps vaksin
Begini klaim James Bowie soal vaksin terdapat robot nano dan chip RFID:
Efek samping vaksin ada yg jangka pendek. dan ada juga yg jangka panjang terjadi nya Yg jangka pendek: LUMPUH DAN MENINGGAL
Yang jangka panjang : WABAH PENYAKIT JENIS BARU
(Tunggu saat robot nano di dalam vaksin di gabungin dengan CHIP RFID buat alat segala transaksi yg di tanam dalam tubuh dan Jaringan hape 5G udah mulai digunakan dengan menyeluruh)"
vaksin gps
gps vaksin
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim itu, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi. Dia langsung membantah klaim netizen itu.
"Ini hoaks seperti sebelumnya, yang menyebut vaksin dipasang GPS atau chip untuk melacak keberadaan orang," katanya melalui WhatsApp, Selasa (26/1/2021).
Lebih lanjut, dr. Siti menjelaskan, tidak ada efek berbahaya yang ditimbulkan oleh vaksin. Dia juga memastikan vaksin sangat aman untuk melawan wabah covid-19.
"Saya tidak paham dengan yang dimaksud netizen itu. Namun, sudah dipastikan kalau vaksin memberikan proteksi dan tidak ada efek samping seperti klaim netizen," ujarnya menegaskan.
Sebelumnya, Juru Bicara PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto juga memastikan kalau vaksin covid-19 produksi mereka, Sinovac, tidak memiliki chip.
"Itu hoaks. Di kita, kalau partikel saja tidak boleh ada (di vaksinnya), apalagi chip," ucap Bambang saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, ke depan, Bio Farma bakal memasang barcode dalam kemasan vaksin Sinovac. Barcode ini berfungsi sebagai identitas vaksin.
"Vaksin ini kan berjuta-juta, kita perlu barcode untuk mengetahui sudah sejauh mana proses distribusinya. Seperti nomor urut, identitas vaksin yang ke berapa, hanya sebatas itu. Barcode ini untuk melacak vaksin Sinovac, bukan posisi manusia ya," katanya.
Dia juga memastikan kalau vaksin sinovac sangat aman digunakan untuk melawan virus corona covid-19.
"Vaksin Sinovac sudah mendapatkan persetujuan izin penggunaan darurat oleh BPOM dengan telah dikeluarkannya EUA (Emergency Use Authorization)."
"Hal ini membuktikan vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, baik nasional maupun internasional (WHO) sehingga vaksin telah aman, berkualitas, dan berkhasiat untuk dapat digunakan. Vaksin Sinovac telah memenuhi syarat kehalalannya oleh MUI," kata Bambang kepada Cek Fakta Liputan6.com.
Izin penggunaan vaksin covid-19 dalam keadaan darurat di Indonesia juga bisa dilihat di situs BPOM dalam rilis berjudul: "Penerbitan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) Pertama Untuk Vaksin COVID-19".
Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com mengutip penjelasan dari situs Business Insider mengenai mitos microchip RFID yang berada di dalam vaksin. Penjelasan itu berada di artikel berjudul: "Coronavirus vaccines don't contain microchips. Here's what's actually in the shots".
Ide tersebut muncul dalam wawancara sebuah wawancara antara Jay Walker, Ketua Eksekutif pembuat jarum suntik Apiject di stasiun TV CBN. Dalam wawancara asli disebutkan bahwa perusahaan memiliki ide menempel chip RFID. Namun penempelan itu dilakukan di bagian luar kemasan jarum suntik, bukan dimasukkan ke dalam vaksin.
Maksud dari ide penggunaan chip RFID adalah dirancang untuk membedakan vaksin asli dari yang palsu, atau dosis kedaluwarsa dan untuk mengetahui kapan suntikan dapat digunakan. Steve Hofman yang merupakan Juru Bicara Apiject mengatakan sebagaimana dikutip dari Reuters, sejauh ini belum ada produsen vaksin yang meminta label menggunakan chip RFID demikian.
"Ini hoaks seperti sebelumnya, yang menyebut vaksin dipasang GPS atau chip untuk melacak keberadaan orang," katanya melalui WhatsApp, Selasa (26/1/2021).
Lebih lanjut, dr. Siti menjelaskan, tidak ada efek berbahaya yang ditimbulkan oleh vaksin. Dia juga memastikan vaksin sangat aman untuk melawan wabah covid-19.
"Saya tidak paham dengan yang dimaksud netizen itu. Namun, sudah dipastikan kalau vaksin memberikan proteksi dan tidak ada efek samping seperti klaim netizen," ujarnya menegaskan.
Sebelumnya, Juru Bicara PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto juga memastikan kalau vaksin covid-19 produksi mereka, Sinovac, tidak memiliki chip.
"Itu hoaks. Di kita, kalau partikel saja tidak boleh ada (di vaksinnya), apalagi chip," ucap Bambang saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, ke depan, Bio Farma bakal memasang barcode dalam kemasan vaksin Sinovac. Barcode ini berfungsi sebagai identitas vaksin.
"Vaksin ini kan berjuta-juta, kita perlu barcode untuk mengetahui sudah sejauh mana proses distribusinya. Seperti nomor urut, identitas vaksin yang ke berapa, hanya sebatas itu. Barcode ini untuk melacak vaksin Sinovac, bukan posisi manusia ya," katanya.
Dia juga memastikan kalau vaksin sinovac sangat aman digunakan untuk melawan virus corona covid-19.
"Vaksin Sinovac sudah mendapatkan persetujuan izin penggunaan darurat oleh BPOM dengan telah dikeluarkannya EUA (Emergency Use Authorization)."
"Hal ini membuktikan vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, baik nasional maupun internasional (WHO) sehingga vaksin telah aman, berkualitas, dan berkhasiat untuk dapat digunakan. Vaksin Sinovac telah memenuhi syarat kehalalannya oleh MUI," kata Bambang kepada Cek Fakta Liputan6.com.
Izin penggunaan vaksin covid-19 dalam keadaan darurat di Indonesia juga bisa dilihat di situs BPOM dalam rilis berjudul: "Penerbitan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) Pertama Untuk Vaksin COVID-19".
Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com mengutip penjelasan dari situs Business Insider mengenai mitos microchip RFID yang berada di dalam vaksin. Penjelasan itu berada di artikel berjudul: "Coronavirus vaccines don't contain microchips. Here's what's actually in the shots".
Ide tersebut muncul dalam wawancara sebuah wawancara antara Jay Walker, Ketua Eksekutif pembuat jarum suntik Apiject di stasiun TV CBN. Dalam wawancara asli disebutkan bahwa perusahaan memiliki ide menempel chip RFID. Namun penempelan itu dilakukan di bagian luar kemasan jarum suntik, bukan dimasukkan ke dalam vaksin.
Maksud dari ide penggunaan chip RFID adalah dirancang untuk membedakan vaksin asli dari yang palsu, atau dosis kedaluwarsa dan untuk mengetahui kapan suntikan dapat digunakan. Steve Hofman yang merupakan Juru Bicara Apiject mengatakan sebagaimana dikutip dari Reuters, sejauh ini belum ada produsen vaksin yang meminta label menggunakan chip RFID demikian.
Kesimpulan
Klaim vaksin covid-19 terdapat robot nano dan chip RFID serta bisa menyebabkan wabah baru hingga meninggal dunia merupakan informasi yang hoaks.
Vaksin sangat aman digunakan untuk melawan covid-19. Vaksin juga tidak terdapat robot nano hingga chip RFID yang menyebabkan orang bisa lumpuh hingga meninggal dunia.
Vaksin sangat aman digunakan untuk melawan covid-19. Vaksin juga tidak terdapat robot nano hingga chip RFID yang menyebabkan orang bisa lumpuh hingga meninggal dunia.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4466931/cek-fakta-hoaks-vaksin-berisi-robot-nano-dan-chip-rfid-simak-penjelasannya
- https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/584/Penerbitan-Persetujuan-Penggunaan-Dalam-Kondisi-Darurat-Atau-Emergency-Use-Authorization--EUA--Pertama-Untuk-Vaksin-COVID-19.html
- https://www.businessinsider.com/coronavirus-vaccine-pfizer-moderna-doesnt-contain-a-microchip-2020-12?r=US&IR=T
Halaman: 5192/6706