• [SALAH] Foto “4 Orang Alami Kelumpuhan Wajah Setelah Disuntik Vaksin Corona”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 17/12/2020

    Berita

    Akun Instagram @geloranews mengunggah gambar tangkapan layar artikel di situs Gelora News yang berjudul “4 Orang Alami Kelumpuhan Wajah Setelah Disuntik Vaksin Corona” pada tanggal 10 Desember 2020.

    Berikut kutipan narasi yang disertakan di unggah tersebut:

    “Empat sukarelawan uji coba yang menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer mengalami kelumpuhan wajah. Kasus ini tengah ditangani oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.”

    Lumpuh setelah suntik vaksin
    vaksin lumpuh
    lumpuh
    vaksin menyebabkan lumpuh
    Vaksin bikin lumpuh
    Abis vaksin lumpuh
    Vaksin buat lumpuh
    Vaksin membuat lumpuh

    Hasil Cek Fakta

    Berdsarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim adanya foto tiga orang yang dimuat di situs Gelora News adalah foto relawan yang mengalami bell’s palsy setelah menerima vaksin Covid-19 Pfizer adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto itu tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Foto itu adalah foto lama yang muncul sebelum adanya uji coba vaksin Covid-19 Pfizer pada manusia.

    Dilansir dari Tempo.co, foto itu kerap digunakan dalam artikel kesehatan tentang bell’s palsy. Beberapa artikel pun terbit sebelum vaksin Pfizer menjalani uji klinis tahap 3. Artikel-artikel ini umumnya tidak menyebut bahwa bell’s palsy yang dialami tiga orang itu diakibatkan oleh vaksin Covid-19. Di situs kesehatan BMJ Best Practice misalnya, foto itu digunakan dalam artikel yang membahas diagnosis klinis bell’s palsy. Artikel ini terbit pada 20 November 2019.

    Foto tersebut juga pernah digunakan oleh situs kesehatan NCCMED pada Juni 2020 dalam artikelnya berjudul “What are the causes of Bell’s palsy?”. Dalam artikel ini, tidak ada penjelasan bahwa bell’s palsy disebabkan oleh vaksin Covid-19. Sebaliknya, artikel itu menjelaskan bahwa Bell’s paralysis, atau facial palsy, adalah lumpuh atau lemahnya otot wajah yang parah di satu sisi wajah. Hal ini diduga karena peradangan saraf yang mengontrol otot wajah.

    Dikutip dari jurnal sains Nature edisi 11 Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Pfizer bersama BioNTech. Keputusan ini didasarkan pada data lebih dari 43 ribu relawan yang telah menerima suntikan vaksin kedua.

    Analisis terhadap 170 kasus pertama Covid-19 dalam kelompok tersebut menunjukkan bahwa vaksin ini 95 persen efektif mencegah infeksi SARS-CoV-2, virus Corona penyebab Covid-19, yang bergejala. Hasil uji coba tersebut telah dipublikasikan pada 10 Desember 2020 di The New England Journal of Medicine.

    Vaksin itu disebut aman, di mana uji coba menemukan efek samping yang umum terjadi, seperti kelelahan, sakit kepala, dan demam. Ditemukan pula empat kasus bell’s palsy, suatu kondisi yang secara sementara melemahkan beberapa otot di wajah, di antara mereka yang menerima vaksin. Tapi FDA tidak bisa secara pasti mengaitkan kondisi tersebut dengan vaksin.

    Petugas medis FDA, Susan Wollersheim, mengatakan kepada komite bahwa frekuensi bell’s palsy ini tidak biasa terjadi pada populasi umum. Menurut dia, salah satu peserta penelitian yang terkena dampaknya memang memiliki riwayat kondisi tersebut.

    Menurut Jason Hinman, asisten profesor neurologi dari Bell’s Palsy David Geffen School of Medicine, University of California Los Angeles, bell’s palsy disebabkan oleh kerusakan pada saraf kranial ketujuh, salah satu saraf wajah. “Ini bisa terjadi akibat trauma, tapi lebih sering terjadi karena infeksi virus pada saraf itu sendiri,” katanya dikutip dari situs Health.

    Dia menegaskan bahwa bell’s palsy bukan disebabkan oleh SARS-CoV-2. Menurut dia, bell’s palsy bisa disembuhkan dalam waktu singkat, hitungan minggu. Meskipun, dalam kasus yang parah, bisa menyebabkan kelumpuhan wajah permanen. Satu dari empat relawan penerima vaksin yang mengalami bell’s palsy pun telah pulih.

    Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin Covid-19 dan bell’s palsy. Insiden ini bisa menimpa 20 orang dalam 100 ribu populasi. “Saya tidak bisa membuat koneksi langsung dengan vaksin, dan menduga ini adalah kebetulan. Insiden normal bell’s palsy kira-kira 20 dari 100 ribu orang. Studi vaksin Pfizer memeriksa 38 ribu pasien. Jadi, empat kasus akan berada dalam insiden normal bell’s palsy yang diamati.”

    Masalah serupa pernah muncul beberapa dekade lalu, ketika beberapa orang mengalami bell’s palsy setelah mendapatkan vaksin influenza. Namun, tidak ada penelitian yang pernah menemukan hubungan antara vaksin flu dan bell’s palsy.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Klaster Supermarket Sendy’s, 28 Pegawai dan Pemilik Swab

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/12/2020

    Berita

    Beredar informasi di media sosial Whatsapp yang berisi pesan agar masyarakat tidak berkunjung ke Supermarket Sendys, Palangka Raya, Kalimantan Tengah karena terdapat klaster Sendys. Disebutkan 28 pegawainya melakukan swab test dan pemiliknya tengah menjalani rawat inap di RS Awal Bros Betang Pambelum.

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi hal tersebut Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, bersama Kapolsek Pahandut Kompol Edia Sutaata, mengunjungi Swalayan Sendy’s untuk memastikan kabar tersebut. Hasilnya tidak ditemukan satupun karyawan Sendy’s yang terkonfirmasi positif Covid-19.

    “Kegiatan tersebut dilakukan untuk melakukan klarifikasi dan berdialog dengan karyawan Sendy’s guna mencegah terjadinya keresahan di tengah masyarakat akibat beredarnya informasi hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri dilansir dari beritasampit.co.id pada Rabu, 16 Desember 2020.

    Humas Polda Kalteng melalui akun Instagram resminya (@humaspoldakalteng) juga mengabarkan informasi tersebut sebagai hoaks dan telah mengamankan empat orang pelaku penyebar hoaks klaster Sendy’s 28 orang positif Covid-19. Dari penelusuran di atas, informasi 28 orang klaster Sendy’s masuk Konten Palsu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Undian Berhadiah Uang hingga Mobil dari Bank Indonesia

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 17/12/2020

    Berita

    Beredar sebuah pesan undian berhadiah melalui SMS hingga WhatsApp mengatasnamakan Bank Indonesia. Disebutkan kalau penerima pesan ini memenangkan hadiah uang tunai hingga mobil.

    Berikut ini pesan yang mengatasnamakan Bank Indonesia:

    "YTH nasabah BANK INDONESIA

    Anda resmi terpilih pemenang ke(2) dengan PIN Pemenang:02579120 dari BANK INDONESIAINFO lengkap klik www.program-bi.online".

    Di pesan lainnya, ada yang menyebutkan hadiah dalam bentuk mobil. Pesan itu juga menyisipkan sebuah link untuk diklik.

    Hasil Cek Fakta

    Untuk menelusuri kebenaran klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi humas Bank Indonesia, Anton pada Kamis (17/12/2020). Dia membantah klaim yang beredar itu.

    "Itu hoaks. Link-nya saja bukan dari situs Bank Indonesia," kata Anton.

    Selain itu, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya dengan CrowdTangle dengan kata kunci: "Pemenang hadiah Bank Indonesia". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Facebook Bank Indonesia yang sudah terverifikasi.

    Dalam unggahannya pada Selasa (16/12/2020), Bank Indonesia memastikan, pesan berisi hadiah uang tunai hingga mobil adalah hoaks.

    "Dapat mobil gratis dari Bank Indonesia...?

    Siapa sih yang gak mau, bener gak #SobatRupiah?

    Tapi ingat, untuk selalu kritis serta cerdas dalam menerima informasi, karena BI tidak pernah mengadakan "Bonus Pembagian Mobil" seperti gambar berikut!

    Jadi waspadalah terhadap HOAX‼️

    Yuk kritis dan cerdas dalam menerima informasi.

    Jadi, jangan pernah ragu untuk Hubungi ☎️ BICARA 131 untuk menghindari penipuan yang mengatasnamakan Bank Indonesia."

    Cek Fakta Liputan6.com juga menelusuri situs resmi Bank Indonesia. Dari sana ada banyak artikel dengan judul: "Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bank Indonesia". Bahkan, setiap tahunnya, sejak 2015, artikel tersebut selalu ada di situs Bank Indonesia.

    Tidak hanya undian berhadiah, perekrutan pegawai baru Bank Indonesia juga kerap menjadi bahan penipuan orang tidak bertanggungjawab.

    Kesimpulan

    Undian berhadiah uang tunai hingga mobil mengatasnamakan Bank Indonesia dipastikan hoaks. Bank Indonesia tidak pernah memberikan hadiah seperti dalam klaim.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Cristiano Ronaldo Sakit Mata Gara-Gara Main Game

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 17/12/2020

    Berita

    Pada 15 Desember 2020, seorang pengguna Facebook yang memakai nama Tomi Hidayat Gagal Tenar Jr. mengunggah tangkapan layar dengan sosok Cristiano Ronaldo. Dalam tangkapan layar itu, Cristiano Ronaldo memegang obat untuk sakit mata.

    Tomi Hidayat Gagal Tenar Jr. juga mengklaim mata Cristiano Ronaldo sakit karena sering bermain game. Obat sakit mata yang dipegangnya pun sangat familiar bagi orang Indonesia, yakni Insto.

    Begini narasi yang ada di tangkapan layar tersebut:

    "gara-gara free fayer mata saya jadi sakit bro.

    untung saya pakai insto hehe...

    #CR7GAMEON #CRYSTALMOOD"

    Di tangkapan layar unggahan Tomi Hidayat Gagal Tenar Jr. diklaim kalau Cristiano Ronaldo mengunggah foto tersebut pada 1 Desember 2020 dan mendapat lebih dari 1,2 juta like.

    Tangkapan layar yang diunggah Tomi Hidayat Gagal Tenar Jr. menjadi viral karena mendapat 531 respons, 236 komentar, dan 563 dibagikan oleh netizen Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Untuk menelusuri kebenaran klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com memeriksa Facebook pribadi Cristiano Ronaldo. Dari akun tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menemukan foto yang sangat identik.

    Namun, dalam foto yang diunggah oleh Cristiano Ronaldo pada 1 Desember 2020, pemain Juventus tersebut tidak memegang obat sakit mata yang familiar di Indonesia. Dalam foto aslinya, dia memegang botol minyak wangi.

    Begini narasi dari Cristiano Ronaldo untuk foto tersebut:

    "Merasa memesona dengan Gane On CR7

    #CR7GAMEON #CRYSTALMOOD"

    Merujuk pada artikel di kanal Tekno Liputan6.com, kapten Timnas Portugal ini memang muncul sebagai salah satu karakter di game Free Fire. Penjelasan itu bisa dilihat dalam artikel berjudul: "Karakter Cristiano Ronaldo Akhirnya Hadir di Free Fire".

    Dalam game tersebut, nama karakter Ronaldo adalah Chrono. Chrono diceritakan hadir sebagai pahlawan di tengah kondisi Free Fire yang kumuh dan berantakan. Karakter ini dibekali dengan skill yang mampu menghantam sekitarnya.

    Karakter Chrono dapat diperoleh secara gratis dengan melakukan top-up sebanyak 100 diamond atau setara dengan Rp 16.000. Adapun periode pengisian diamond untuk mendapatkan Chrono secara gratis dapat dilakukan mulai 16 hingga 25 Desember 2020.

    Kesimpulan

    Foto Cristiano Ronaldo dengan klaim mata Cristiano Ronaldo sakit gara-gara kebanyakan main game adalah salah. Sebab, foto dan narasi tersebut sudah dimanipulasi oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini