Do you know how Chinese successfully control this Coronavirus? Drink Hot water 6 times / day, Hot Milk and Hot Tea 4 times / day ~ That’s all
(narasi dalam video)
“…..Do you know how they controlled the virus? It was in this manner. The Chinese drink hot water six times a day. They also drink hot milk and tea four times daily. That’s not all, they inhale the steam as many times a day as possible. When you do this for four days, the coronavirus that’s within you slowly dies off and you cured on the fifth day when the whole world is searching for vaccine for COVID-19. This is how China succesfully control this virus….”
(Terjemahan)
Taukah kamu bagaimana China berhasil mengontrol virus corona? Minum air panas 6 kali sehari, susu panas, dan teh panas 4 kali sehari ~itu saja.
(narasi dalam video)
Taukah kamu bagaimana mereka mengontrol virus? Yakni dengan cara ini. Orang-orang China meminum air panas 6 kali sehari. Mereka juga minum susu panas dan teh panas 4 kali sehari. Itu saja, mereka juga menghirup uap air mendidih sebanyak mungkin dalam sehari. Jika kamu melakukan ini dalam sehari, virus corona yang ada di tubuhmu perlahan akan mati dan kamu akan sembuh di hari kelima ketika semua orang di dunia masih mencari vaksin untuk COVID-19. Inilah bagaimana China sukses untuk mengontrol virus.
[SALAH] Minum Air Panas, Susu Panas, Teh Panas dan Menghirup Uapnya Dapat Membunuh Virus Corona
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/11/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah video beredar di media sosial yang mengklaim bahwa minum minuman panas dan menghirup uap air mendidih dapat membunuh virus corona. Salah seorang yang menyebarkan video tersebut salah satunya dari akun Facebook bernama Cho Lay yang membuat postingan pada 20 Oktober 2020 dan mendapat likes sebanyak 4 kali.
Klaim tersebut tidak benar. Minuman panas dan menghirup uap air panas tidak bisa mematikan virus corona yang sudah terjangkit dalam tubuh.
Dikatakan langsung oleh Ahli Penyakit Dalam (Dokter Spesialis Paru) FKKMK UGM, dr. Sumardi, Sp.PD, KP., FINASIM., menyatakan bahwa virus corona tidak dapat mati meski kita minum air panas. Dokter Sumardi menambahkan, minum air panas tidak dapat menjangkau atau mematikan virus, karena corona mengendap di sel-sel tubuh.
“Jika virus masuk ke dalam tubuh maka suhu tubuh akan naik dengan sendirinya untuk menetralkan virus tersebut. Jadi tidak perlu minum atau mandi air panas karena akan mengganggu sistem tubuh,” jelas Sumardi.
Selain itu dengan minum air panas dapat membahayakan kesehatan seseorang seperti dapat melemahkan perut.
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Ron Eccles, pakar penyakit pernapasan di Universitas Cardiff di Inggris dan mantan direktur Common Cold Center, pada BBC bahwa minum air panas tidak dapat membunuh virus karena sampai saat ini tidak ada hasil penelitian yang membuktikannya.
Begitu pula dengan menghirup uap air panas juga tidak dapat mematikan virus dalam tubuh. Menurut Dr. Jason McKnight, Asisten Profesor Klinis di Departemen Perawatan Primer dan Population Health di Texas A&M University, mengatakan lewat email pada agensi berita AFP, bahwa menghirup uap air panas mungkin meredakan gejalanya saja, seperti batuk, hidung tersumbat, dan dada tersumbat, namun tidak sampai menyembuhkan infeksi virus corona.
Dokter McKnight juga menambahkan bahwa dengan menghirup uap air panas malah dapat membahayakan kesehatan lain seperti luka bakar pada wajah, mata, hingga saluran pernapasan.
Para dokter menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan minuman panas dan menghirup uapnya dapat mematikan virus corona dalam tubuh, pun WHO tidak pernah memberi imbauan pencegahan ataupun pengobatan dengan cara tersebut. Menurut para dokter dan ahli menyatakan cara yang efektif untuk mencegah diri dari infeksi virus corona adalah dengan mentaati protokol kesehatan secara ketat seperti sering cuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. Sehingga klaim video pada postingan akun Cho Lay adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN MENYESATKAN.
Klaim tersebut tidak benar. Minuman panas dan menghirup uap air panas tidak bisa mematikan virus corona yang sudah terjangkit dalam tubuh.
Dikatakan langsung oleh Ahli Penyakit Dalam (Dokter Spesialis Paru) FKKMK UGM, dr. Sumardi, Sp.PD, KP., FINASIM., menyatakan bahwa virus corona tidak dapat mati meski kita minum air panas. Dokter Sumardi menambahkan, minum air panas tidak dapat menjangkau atau mematikan virus, karena corona mengendap di sel-sel tubuh.
“Jika virus masuk ke dalam tubuh maka suhu tubuh akan naik dengan sendirinya untuk menetralkan virus tersebut. Jadi tidak perlu minum atau mandi air panas karena akan mengganggu sistem tubuh,” jelas Sumardi.
Selain itu dengan minum air panas dapat membahayakan kesehatan seseorang seperti dapat melemahkan perut.
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Ron Eccles, pakar penyakit pernapasan di Universitas Cardiff di Inggris dan mantan direktur Common Cold Center, pada BBC bahwa minum air panas tidak dapat membunuh virus karena sampai saat ini tidak ada hasil penelitian yang membuktikannya.
Begitu pula dengan menghirup uap air panas juga tidak dapat mematikan virus dalam tubuh. Menurut Dr. Jason McKnight, Asisten Profesor Klinis di Departemen Perawatan Primer dan Population Health di Texas A&M University, mengatakan lewat email pada agensi berita AFP, bahwa menghirup uap air panas mungkin meredakan gejalanya saja, seperti batuk, hidung tersumbat, dan dada tersumbat, namun tidak sampai menyembuhkan infeksi virus corona.
Dokter McKnight juga menambahkan bahwa dengan menghirup uap air panas malah dapat membahayakan kesehatan lain seperti luka bakar pada wajah, mata, hingga saluran pernapasan.
Para dokter menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan minuman panas dan menghirup uapnya dapat mematikan virus corona dalam tubuh, pun WHO tidak pernah memberi imbauan pencegahan ataupun pengobatan dengan cara tersebut. Menurut para dokter dan ahli menyatakan cara yang efektif untuk mencegah diri dari infeksi virus corona adalah dengan mentaati protokol kesehatan secara ketat seperti sering cuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. Sehingga klaim video pada postingan akun Cho Lay adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN MENYESATKAN.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Faktanya, minum minuman panas dan menghirup uapnya tidak dapat membunuh virus corona. Menurut WHO cara paling efektif agar tidak terjangkit virus corona adalah menerapkan secara ketat protokol kesehatan.
Faktanya, minum minuman panas dan menghirup uapnya tidak dapat membunuh virus corona. Menurut WHO cara paling efektif agar tidak terjangkit virus corona adalah menerapkan secara ketat protokol kesehatan.
Rujukan
[SALAH] Video Keramaian Stasiun Kereta Api di India Selama Pandemi COVID-19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/11/2020
Berita
India’s No. 1 priority is population control.
See this crowd at a station in the times of Covid.
Terjemahan:
Prioritas No. 1 di India adalah mengontrol populasi.
Lihatlah keramaian di stasiun saat pandemi Covid.
(Video)
See this crowd at a station in the times of Covid.
Terjemahan:
Prioritas No. 1 di India adalah mengontrol populasi.
Lihatlah keramaian di stasiun saat pandemi Covid.
(Video)
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook bernama Viju Philips memposting sebuah video yang memperlihatkan kerumunan padat di sebuah stasiun kereta api. Dalam postingannya, Viju mengatakan kerumunan tersebut terjadi di India saat pandemi virus Corona. Viju Philips membagikan postingannya pertama kali pada 13 November 2020 pada pukul 18.13 dan mendapatkan likes sebanyak 9.
Setelah ditelusuri menggunakan ekstensi browser Invid kemudian dilakukan pencarian gambar melalui mesin pencarian Google, ditemukan bahwa video tersebut sudah ada sejak 23 September 2018 di Youtube dan diupload oleh akun bernama DemE MauduD dengan judul “Krishnanagar Bongaon Local Train- Ranaghat Station”.
Agensi berita Alt News melakukan penelusuran melalui Facebook dengan kata kunci “Ranaghat station” dan menemukan bahwa sebuah akun Facebook bernama Sumanta Kumar Nathm mengupload video serupa pada tanggal 23 September 2018.
Melansir berita dari Alt News, pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada akun Facebook Sumanta Kumar Nathm yang mengklaim bahwa video tersebut direkam olehnya. “I had shot the video around 8:30 am when I saw this crowd of students at the station. There was an examination for (the post of) constable that day.” (aku merekam videonya sekitar pukul 8:30 pagi ketika melihat banyak kerumunan siswa. Di sana ada tes perekrutan kepolisian juga).
Kurman mengirimkan sebuah video lain yang ia rekam pada 10 Oktober 2018 di lokasi yang sama kepada Alt News untuk melakukan validasi lokasi video. Didapati video kerumunan stasiun tersebut berlokasi di Benggala Barat. Pihak Alt News telah mengkonfirmasi kepada kepolisian setempat bahwa memang pada 23 September 2018 terdapat acara perekrutan pos kepolisian bagian Benggala Barat.
Video yang direkam pada tahun 2018 tentu tidak ada kaitannya dengan kejadian COVID-19 saat ini, sehingga klaim video tentang kerumunan di stasiun selama pandemi tersebut adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.
Setelah ditelusuri menggunakan ekstensi browser Invid kemudian dilakukan pencarian gambar melalui mesin pencarian Google, ditemukan bahwa video tersebut sudah ada sejak 23 September 2018 di Youtube dan diupload oleh akun bernama DemE MauduD dengan judul “Krishnanagar Bongaon Local Train- Ranaghat Station”.
Agensi berita Alt News melakukan penelusuran melalui Facebook dengan kata kunci “Ranaghat station” dan menemukan bahwa sebuah akun Facebook bernama Sumanta Kumar Nathm mengupload video serupa pada tanggal 23 September 2018.
Melansir berita dari Alt News, pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada akun Facebook Sumanta Kumar Nathm yang mengklaim bahwa video tersebut direkam olehnya. “I had shot the video around 8:30 am when I saw this crowd of students at the station. There was an examination for (the post of) constable that day.” (aku merekam videonya sekitar pukul 8:30 pagi ketika melihat banyak kerumunan siswa. Di sana ada tes perekrutan kepolisian juga).
Kurman mengirimkan sebuah video lain yang ia rekam pada 10 Oktober 2018 di lokasi yang sama kepada Alt News untuk melakukan validasi lokasi video. Didapati video kerumunan stasiun tersebut berlokasi di Benggala Barat. Pihak Alt News telah mengkonfirmasi kepada kepolisian setempat bahwa memang pada 23 September 2018 terdapat acara perekrutan pos kepolisian bagian Benggala Barat.
Video yang direkam pada tahun 2018 tentu tidak ada kaitannya dengan kejadian COVID-19 saat ini, sehingga klaim video tentang kerumunan di stasiun selama pandemi tersebut adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga)
Informasi palsu. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa yang terjadi di tahun 2018 dan diunggah di Youtube pada 23 September 2020 dengan judul “Krishnanagaf Bongaon Local Train- Ranaghat Station”.
Informasi palsu. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa yang terjadi di tahun 2018 dan diunggah di Youtube pada 23 September 2020 dengan judul “Krishnanagaf Bongaon Local Train- Ranaghat Station”.
Rujukan
[SALAH] “Google Membuka Kantor Pertama di Pakistan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/11/2020
Berita
“Google open first office In Pakistan”
Terjemah
“Google membuka kantor pertama di Pakistan”
Terjemah
“Google membuka kantor pertama di Pakistan”
Hasil Cek Fakta
Beredar di Facebook akun yang bernama Parshay Mahi memposting sebuah foto ruangan yang di salah satu sisi dindingnya terdapat tulisan “Google”, unggahan tersebut diposting pada 10 November 2020. Foto tersebut diklaim sebagai kantor pertama Google yang ada di Pakistan.
Setelah ditelusuri melansir dari phoneworld.com, foto tersebut bukan foto kantor Google melainkan foto toko pertama Google yang ada di Pakistan.
Google membuka toko di Pakistan agar orang-orang dapat langsung mendapatkan produk Google terbaru dan mereka tidak perlu memesan secara online.
“Google telah membuka toko pengalaman canggih dan inovatif di pusat metropolitan negara itu, Lahore, dengan upacara pembukaan yang megah. Tempat utama terletak di Area Komersial DHA Tahap 1, Lahore, dan merupakan toko pengalaman pertama dari produk Google premium di negara tersebut. Google Membuka Toko Resmi Pertamanya di Pakistan”.
Dengan demikian, klaim foto tersebut adalah kantor pertama Google yang ada di Pakistan tidak benar. Foto tersebut adalah ruangan toko pertama Google yang ada di Pakistan, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten yang salah.
Setelah ditelusuri melansir dari phoneworld.com, foto tersebut bukan foto kantor Google melainkan foto toko pertama Google yang ada di Pakistan.
Google membuka toko di Pakistan agar orang-orang dapat langsung mendapatkan produk Google terbaru dan mereka tidak perlu memesan secara online.
“Google telah membuka toko pengalaman canggih dan inovatif di pusat metropolitan negara itu, Lahore, dengan upacara pembukaan yang megah. Tempat utama terletak di Area Komersial DHA Tahap 1, Lahore, dan merupakan toko pengalaman pertama dari produk Google premium di negara tersebut. Google Membuka Toko Resmi Pertamanya di Pakistan”.
Dengan demikian, klaim foto tersebut adalah kantor pertama Google yang ada di Pakistan tidak benar. Foto tersebut adalah ruangan toko pertama Google yang ada di Pakistan, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Informasi palsu. Foto tersebut bukan kantor Google melainkan foto toko pertama Google yang ada di Pakistan.
Informasi palsu. Foto tersebut bukan kantor Google melainkan foto toko pertama Google yang ada di Pakistan.
Rujukan
[SALAH] Akun Facebook Wakil Bupati Probolinggo Meminta Sejumlah Dana
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/11/2020
Berita
akun facebook Wakil Bupati Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Timbul Prihanjoko
Hasil Cek Fakta
Telah beredar akun Whatsapp Wakil Bupati Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Timbul Prihanjoko. Akun tersebut menggunakan foto Timbul Prihanjoko dan melakukan komunikasi kepada beberapa orang dengan maksud minta bantuan dana kepedulian social di tengah pandemic covid 19.
Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukanlah milik Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko.
Dilansir dari regional.kompas.com, Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Cristian, mengimbau agar masyarakat bila ada oknum yang mengatasnamakan Wabup, diharapakan untuk tidak mengindahkan percobaan penipuan tersebut. Wakil Bupati Probolinggo sendiri mengklarifikasi dalam akun Facebook aslinya, Timbul menulis, “Diinformasikan kepada semua, saat ini ada yang menggunakan foto dan data profil saya oleh pihak yang tidak dikenal, mohon agar tidak ditanggapi”.
Berdasarkan penjelasan dan referensi tersebut, akun Wakil Bupati Timbul Prihanjoko yang meminta bantuan sumbangan adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Tiruan.
Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukanlah milik Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko.
Dilansir dari regional.kompas.com, Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Cristian, mengimbau agar masyarakat bila ada oknum yang mengatasnamakan Wabup, diharapakan untuk tidak mengindahkan percobaan penipuan tersebut. Wakil Bupati Probolinggo sendiri mengklarifikasi dalam akun Facebook aslinya, Timbul menulis, “Diinformasikan kepada semua, saat ini ada yang menggunakan foto dan data profil saya oleh pihak yang tidak dikenal, mohon agar tidak ditanggapi”.
Berdasarkan penjelasan dan referensi tersebut, akun Wakil Bupati Timbul Prihanjoko yang meminta bantuan sumbangan adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).
Informasi yang salah. Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukan milik Wakil Bupati Probolinggo.
Informasi yang salah. Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukan milik Wakil Bupati Probolinggo.
Rujukan
Halaman: 5327/6702