• [SALAH] Video Polisi Menangkap Seorang Pria karena Mengikuti Ibadah Gereja di Idaho, Amerika Serikat

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 12/10/2020

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Jika anda memberitahu saya pada tahun 2019 bahwa dalam jangka waktu setahun ke depan warga Amerika akan ditangkap karena mengikuti ibadah gereja yang diselenggarakan di luar ruangan, saya akan mengatakan anda tidak waras.

    Ini adalah salah satu hal paling menyedihkan yang pernah saya saksikan. Mari berdoa untuk Amerika.”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Twitter LibertyCliff mengunggah sebuah video (24/9) yang menunjukkan beberapa orang polisi menangkap seorang pria yang berada di antara kerumunan yang tengah menyanyikan lagu pujian. Bersama dengan video tersebut, disertakan keterangan yang menyatakan bahwa polisi menangkap pria tersebut karena mengikuti ibadah gereja yang diselenggarakan di luar ruangan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan video penangkapan salah satu peserta aksi protes kebijakan wajib masker yang ditetapkan oleh pemerintah negara bagian Idaho, Amerika Serikat. Aksi protes tersebut diselenggarakan pada 23 September 2020 waktu setempat dan dilakukan dengan berkumpul di tempat umum serta menyanyikan lagu pujian. Menyusul jumlah korban COVID-19 yang terus bertambah di Amerika Serikat, negara-negara bagian Amerika mewajibkan warganya untuk mengenakan masker ketika berada di tempat umum. Negara bagian Idaho sendiri telah memperpanjang kebijakan wajib masker hingga tanggal 5 Januari 2021.

    Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs Washington Post, dengan judul artikel ‘Trump Tweets Video of Mask Protest, Claiming It Is A Church Service’ dan mengategorikannya sebagai misrepresentation.

    Dengan demikian, video yang diunggah oleh pengguna Twitter LibertyCliff tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, video tersebut bukan video penangkapan salah satu peserta ibadah gereja, melainkan penangkapan salah satu peserta aksi protes kebijakan wajib masker yang diterapkan oleh pemerintah negara bagian Idaho, Amerika Serikat, pada 23 September 2020 waktu setempat.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Surat Permohonan Dana Pemprov DKI untuk Pengamanan Pilkada 2020

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 09/10/2020

    Berita

    “GUBERNUR DAERAH KHUSUS

    IBU KOTA JAKARTA

    Bandung 28 September 2020

    Nomer 110/808/2.1-BKD

    Sitat: Penting dan Segera

    Lampiran 1 (satu) eksemplar

    Permohonan Bantuan Dana Pengamanan Pelaksanaan Pilkada 2020

    Dalam angka pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) 2020. Permerintan Provinsi DKI Jakarta melalui APBD telah mengalokasikan anggaran untuk pengamanan pelaksanaan.

    Dalam NPHD yang sudah ditandatangani untuk penyelenggaraan Pilkada terdapat kekurangan dana dari nilai anggaran yang sudah disepakati. Maka dengan ini dihimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di Daerah Khusus IbuKota Jakarta dapat berpartisipasi dalam pembantuan dana.

    Hal tersebut dapat diteruskan ke masing-masing pimpinan direksi perusahaan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

    1. Menginformasikan rekening donasi ke seluruh pimpinan perusahaan.

    Bank: MANDIRI

    Nama Rekening: –

    Nomor Rekening: –

    2. Bantuan yang sudah terealisasi harap dilaporkan kepada Sekretariat DKI JAKARTA beserta bukti pengiriman untuk diakumulasikan dan diteruskan ke beberapa bidang pelaksan, paling lambat 9 Oktober 2020.

    3. Bukti pengiriman dalam bentuk photo terang dan terbaca dan dapat dikirimkan ke Sdra Andi Akbar P

    Email: info.pimprov.dki09@gmail.com (No. Hp 081213781226)

    Jakarta

    Di Buat pada ada tanggal 28 September 2020

    Gubernur, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

    Anies Rasyid Baswedan

    Hasil Cek Fakta

    Beredar surat yang beredar pada aplikasi pesan WhatsApp dengan mengatasnamakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ditujukan kepada BUMN dan BUMD, surat tersebut berisi permintaan bantuan dana pengamanan Pilkada 2020.

    Dalam surat tersebut meminta seluruh BUMN dan BUMD yang berada di daerah DKI Jakarta untuk berpartisipasi menyumbang dana ke nomor rekening yang tercantum.

    Disebut juga bahwa bantuan paling lambat dikirim pada tanggal 9 Oktober 2020 dan melaporkan kepada Sekretariat DKI Jakarta untuk mengirimkan bukti pengiriman guna dilakukannya akumulasi.

    Dari hasil penelusuran, melansir dari liputan6.com, berdasarkan hasil koordinasi Tim JalaHoaks dengan Bagian Tata Usaha Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta (06/10/2020), diperoleh informasi bahwa foto surat yang beredar tersebut adalah hoaks yang telah dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Setelah ditelusuri lebih lanjut surat serupa juga telah beredar di berbagai kota, kabupaten, dan provinsi di Indonesia dan juga telah dinyatakan sebagai hoaks.

    Atas beredarnya surat yang mengatasnamakan Gubernur DKI Jakarta terkait bantuan Dana pengamanan Pilkada 2020 adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).

    Bagian Tata Usaha Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa foto surat yang beredar tersebut adalah hoaks yang telah dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Foto Bakteri di Dalam Masker Setelah 20 Menit Pemakaian

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/10/2020

    Berita

    “A nurse posted this to Instagram. This is bacteria grown in a petrified using a swab taken from inside masker after only 20 minutes of use…..☹”

    “Seorang perawat mengunggah ini ke Instagram. Ini adalah bakteri yang tumbuh di dalam petrifikasi dengan menggunakan kapas yang diambil dari masker dalam waktu hanya 20 menit penggunaan…..☹”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Cassie Koutras mengunggah foto yang di dalamnya terdapat narasi bahwa ada bakteri yang tumbuh di dalam masker setelah 20 menit digunakan. Unggahan yang diunggah pada 22 September 2020 itu telah mendapat respon sebanyak 161 reaksi, 35 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 465 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi dalam foto unggahan tersebut menyesatkan. Mengutip dari AFP Fact Check, Dr Richard E. Davis, direktur mikrobiologi regional di Providence Sacred Heart Medical Center Washington, Amerika Serikat mengatakan, unggahan itu jelas menyesatkan.

    “Yang ditampilkan itu bakteri dan jamur, bukan hanya bakteri. Foto ini menunjukkan piring kultur yang ditumbuhi koloni bakteri dan bercak besar jamur (koloni “fuzzy” dalam foto) juga. Ukuran koloni dari berbagai jenis bakteri dan jamur memperjelas bahwa lempeng ini telah tumbuh dalam jangka waktu yang lama sehingga membuat gambar lebih dramatis,” ungkapnya kepada AFP.

    Ia juga menambahkan, mikroba dalam foto itu tidak mengidentifikasi sebagai penyebab penyakit. Jamur yang tumbuh dan menghasilkan spora ini bukan berasal dari mikroba mulut ataupun tenggorokan.

    Mengutip dari situs Health Feedback, Misha Rosenbach, professor dermatologi di Rumah Sakit University of Pennylvania menjelaskan, tidak ada bukti pemakaian masker kain dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur. Seluruh bidang dermatologi belum melihat adanya peningkatan pada infeksi wajah, infeksi kulit, infeksi bibir/hidung/lidah dalam pengobatan mulut dan gigi selama masa pandemi.

    Dengan demikian, unggahan akun Facebook Cassie Koutras dapat dikategorikan sebagai Konten yang menyesatkan/Misleading Content karena bakteri dan jamur yang ditampilkan dalam foto tersebut bukan berasal dari mikroba mulut maupun jamur. Tidak ada bukti pemakaian masker kain dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Narasi yang salah. Faktanya, bakteri dan jamur yang ditampilkan dalam foto tersebut bukan berasal dari mikroba mulut maupun jamur. Tidak ada bukti pemakaian masker kain dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Selembaran Berisi Informasi Daun Teh Tiek Kwan Im Mengandung Obat Bius

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/10/2020

    Berita

    “Bagi anda mulai sekarang harus hati2 klau ada sales menjual teh wanggi klau di suruh cium baunya wanggi jgan mau dlm teh itu ada obat bius nya klau di cium pingsan bisa jdi keprampokan ini udah ada yg terjadi bagi masarakat sp2h desa karang sari harus waspada hati hati di rumah banyak orang penipu dan perampok waspadalah di thn 2020 banyak penjahat keliaran di desa desa”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Ria Natalia memposting beberapa foto tentang selembaran berisi narasi dengan klaim produk dauh the Tiek Kwan Im mengandung obat bius. Postingan ini diposting pada 27 September 2020.

    Klaim tersebut adalah hoax daur ulang dari 2012, pesan berantai berisikan imbauan untuk waspada terhadap teh mengandung obat bius yang beredar di Yogyakarta dengan mencatut dari Bidang Humas Polda DIY. Anny Pudjiastuti sebagai Kabid Humas Polda DIY menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan himbauan maupun adanya laporan tentang teh tersebut yang mengandung bius. Hasil pengecekan dari produk teh tersebut ternyata tidak terdaftar di badan POM yang seharusnya semua produk makanan atau minuman terdaftar dalam badan POM.

    Melihat dari penjelasan tersebut, selembaran berisi narasi dengan klaim produk dauh the Tiek Kwan Im mengandung obat bius adalah tidak benar dan termasuk dalam Fabricated Content/Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Klaim tersebut tidak benar dan sudah beredar sejak tahun 2012 yang kembali didaur ulang, teh tersebut juga tidak terdaftar di badan POM.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini