• [SALAH] Kanada Sudah Terbebas dari Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/08/2020

    Berita

    CANADA is now Covid free! i hope philippines next, don’t lose hope, GOD will heal!♡

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Facebook, akun @IvanJayLamban membagikan informasi perihal Kanada yang sudah terbebas dari virus corona atau Covid-19. Hingga saat ini unggahan @IvanJayLamban telah mendapat 17 komentar dan 900 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lainnya.

    Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa informasi yang dibagikan adalah tidak sesuai dengan fakta. Merujuk pada situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia WHO yakni who.int, data terbaru menunjukkan bahwa pada 10 Agustus 2020 Kanada mencatat 236 kasus baru positif Covid-19. Dengan bertambahnya kasus baru tersebut, Kanada terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 119.221 dan 8.976 meninggal.

    Melansir dari factcheck.afp.com, Kepala Petugas Masyarakat Kanada, Theresa Tam menjelaskan jika Kanada mencatatkan rata-rata kasus positif Covid-19 mencapai 400 setiap harinya. Theresa juga menuturkan bahwa negaranya masih terus mempelajari bagaimana hidup dengan virus yang berada di tengah-tengah masyarakat.

    “Kami masih mempelajari hidup dengan virus yang ada di tengah-tengah masyarakat. Warga Kanada terus menyesuaikan beradaptasi diri dengan protocol kesehatan yang ada,” ujar Theresa.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut menyesatkan. Tidak benar jika Kanada sudah terbebas dari virus corona atau Covid-19. Merujuk pada kanal resmi WHO, data menunjukkan pada 10 Agustus 2020 Kanada mencatatkan 236 kasus baru positif Covid-19.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Lelang Online Sepeda Brompton Rp 5 Juta

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 11/08/2020

    Berita

    BARANG GADAI SUDAH JATUH TEMPO DI LELANG
    KONDISI SECOND ORIGINAL 100%
    SIAP KIRIM LUAR KOTA PROVINSI
    ORDER VIA DM

    BARANG SITAAN PEGADAIAN

    Harga lelang Rp 5.000.000

    Hasil Cek Fakta

    Melalui media sosial Instagram, muncul akun mengatasnamakan PT Pegadaian dengan nama @pt.pegadaian.lelang.id. Dalam unggahannya, akun @pt.pegadaian.lelang.id terlihat melelang sepeda Bromptond dengan harga jauh di bawah pasaran yakni Rp 5 juta. Harga tersebut tentu sangat menggiurkan, mengingat Brompton dikenal dengan sepeda berharga fantastis yang dapat mencapai Rp 50 juta per unit.

    Menanggapi hal tersebut, pihak terkait pun akhirnya angkat bicara. Melansir dari kompas.com, Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo menegaskan bahwa lelang online tersebut adalah palsu alias hoaks. Sebagaimana dijelaskan, bahwa PT Pegadaian tidak pernah melakukan lelang secara online.

    “Tidak ada lelang online, mereka abal-abal,” tegasnya.

    Lebih lanjut dijelaskan pula oleh Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Pegadaian, Basuki Tri Andayani, bahwa PT Pegadaian hanya melakukan lelang barang sitaan atau barang jaminan yang jatuh tempo di Kantong Cabang PT Pegadaian yang terdapat di seluruh Indonesia. Lelang offline dilakukan melalui bazar atau pameran, sehingga transaksi pun bisa dilakukan secara langsung dan aman.

    “Jadi lelang dilakukan langsung di kantor-kantor cabang Pegadaian. Sampai saat ini Pegadaian tidak melakukan program lelang online,” pungkas Basuki.

    Kesimpulan

    Lelang online tersebut adalah palsu alias hoaks. PT Pegadaian menegaskan pihaknya tidak pernah melakukan lelang secara online. Masyarakat diimbau waspada, dan mengecek segala informasi di media sosial resmi PT Pegadaian.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video “DETIK DETIK MA'RUF AMIN MUNDUR & DIGANTI DENGAN PRABOWO SEBAGAI WAKIL PRESIDEN DAMPINGI JOKOWI”

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 11/08/2020

    Berita

    Kanal Youtube Rahasia Politik mengunggah video dengan judul “DETIK DETIK MA'RUF AMIN MUNDUR & DIGANTI DENGAN PRABOWO SEBAGAI WAKIL PRESIDEN DAMPINGI JOKOWI” yang berdurasi 9:31 menit.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, isi dalam video tersebut tidak terdapat pernyataan Wakil Presiden Maruf Amin mundur dan diganti dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Setelah mendengarkan seluruh isi video, diketahui bahwa video tersebut merupakan pembacaan dua artikel yang berasal dari gelora.co dan cnnindonesia.com.

    Artikel gelora.co yang dibacakan dalam video tersebut berjudul “Maruf Amin Akan Diganti Prabowo?” yang tayang pada 10 Agustus 2020. Artikel tersebut diketahui merupakan artikel opini dari Tony Rosyid. Dalam artikel opininya, Tony hanya memberikan pendapat dan prediksi, bukan pemberitaan Wapresi Maruf Amin akan mundur.

    Artikel kedua yang dibacakan dalam video ialah artikel cnnindonesia.com berjudul “Presiden Jokowi Buka Suara Soal Ekonomi Minus 5,32 Persen” yang tayang pada 6 Agustus 2020. Dalam artikel tersebut tidak ditemukan pernyataan Wapres Maruf Amin akan mundur.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tidak ditemukan konten yang menyatakan detik-detik Maruf Amin mundur dan diganti oleh Prabowo. Oleh sebab itu, konten video tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “4 Bulan Lalu Dihina Presiden Lebanon, Ternyata Turki yang Kirim Bantuan Pertama Kali!”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/08/2020

    Berita

    Akun Bambang (fb.com/100023302776789) mengunggah gambar sebuah artikel berjudul “4 Bulan Lalu Dihina Presiden Lebanon, Ternyata Turki yang Kirim Bantuan Pertama Kali!” yang dimuat di situs Swarakyat pada 6 Agustus 2020.

    Di artikel tersebut, terdapat klaim sebagai berikut:

    “Baru 4 bulan lalu Presiden Lebanon Michel Aoun menghina Turki, Erdogan, dan Khilafah Utsmani.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa 4 bulan yang lalu Presiden Lebanon Michel Aoun menghina Turki, Erdogan, dan Khilafah Utsmani adalah klaim yang salah.

    Faktanya, pelaku penghinaan terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bukanlah Presiden Lebanon, melainkan pembawa acara televisi Lebanon, Neshan Der Haroutiounian yang akan diadili pada Oktober mendatang setelah diduga menghina Erdogan dalam sebuah siaran langsung televisi.

    Berdasarkan penelusuran Tempo, tidak ditemukan pemberitaan bahwa Presiden Lebanon Michel Aoun menghina Turki maupun Erdogan sekitar empat bulan yang lalu.

    Pada awal Juni, dalam acara mingguan populernya “Ana Heik” di saluran Al-Jadeed, Neshan menyebut Erdogan sebagai “seorang Ottoman yang ganas”, sebagai tanggapan atas cuitan seorang penonton yang melabeli pembawa acara itu sebagai “pengungsi”. Dia kemudian mengarahkan komentarnya pada “Erdogan, rezim (Turki), Ottoman, dan bangsa Turki”, yang memicu kemarahan pendukung Turki dan memicu tanggapan dari otoritas Turki.

    Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan, untuk memastikan “semua media Lebanon” menghormati “martabat negara Turki yang diwakili oleh presidennya”, pihak berwenang Turki meminta pemerintah Lebanon untuk menempuh proses hukum terhadap pembawa acara televisi tersebut.

    Selain itu, Kedutaan Besar Turki di Beirut mengeluarkan siaran pers yang mengatakan bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Neshan dan tamunya, politikus Lebanon Wiam Wahab, dalam episode pada 10 Juni itu telah menyinggung Erdogan dan rakyat Turki. Hal ini juga diberitakan oleh Alaraby. Kedutaan Besar Turki di Lebanon telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Lebanon dan meminta mereka mengambil “tindakan yang diperlukan” terhadap acara televisi “Ana Heik” yang disiarkan pada 10 Juni di saluran Al-Jadeed.

    Dalam siaran tersebut, pembawa acara televisi itu, Neshan Der Haroutiounian, mewawancarai mantan Menteri Lingkungan Lebanon Wiam Wahab, dan menurut kantor berita nasional yang dikelola pemerintah Lebanon, keduanya “secara terbuka menyinggung” Erdogan dan rakyat Turki.

    Menanggapi pesan dari seorang penonton yang menuduh pembawa acara itu rasis karena menyebut Erdogan jahat, Neshan menegaskan (dia) “… iblis dan putra dari sejuta orang jahat” sebelum mengklarifikasi bahwa serangannya diarahkan kepada “Erdogan, rezim (Turki), Ottoman, dan bangsa Turki”.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Lebanon Hani Chmeitli menuntut Kementerian Informasi mengambil “langkah-langkah yang diperlukan … mengingat serangan semacam itu akan mengganggu hubungan Lebanon dengan negara-negara asing,” ujar Chmeitli.

    Kesimpulan

    Bukan Presiden Lebanon Michel Aoun, pelaku penghinaan terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah pembawa acara televisi Lebanon, Neshan Der Haroutiounian yang akan diadili pada Oktober mendatang setelah diduga menghina Erdogan dalam sebuah siaran langsung televisi.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini