• [SALAH] Pesan Berantai Biaya Tilang Baru

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 10/01/2020

    Berita

    Beredar melalui Whatsapp pesan berantai yang menyebutkan bahwa ada biaya tilang baru. Adapun, dalam narasi disebutkan bahwa biaya tilang baru itu berasal dari Kapolri baru. Berikut kutipan narasinya:

    BIAYA tilang terbaru di indonesia: Kapolri baru mantap
    1. Tidak ada STNK
    Rp. 50,000
    2. Tdk bawa SIM
    Rp. 25,000
    3. Tdk pakai Helm
    Rp. 25,000
    4. Penumpang tdk Helm
    Rp. 10,000
    5. Tdk pake sabuk
    Rp. 20,000
    6. Melanggar lampu lalin
    - Mobil Rp. 20,000
    - Motor Rp. 10.000
    7. Tdk pasang isyarat mogok
    Rp. 50,000
    8. Pintu terbuka saat jalan
    Rp. 20,000
    9. Perlengkapan mobil
    Rp. 20,000
    10. Melanggar TNBK
    Rp. 50,000
    11. Menggunakan HP/SMS
    Rp. 70,000
    12. Tdk miliki spion, klakson
    - Motor Rp. 50,000
    - Mobil Rp. 50,000
    13. Melanggar rambu lalin
    Rp. 50,000.
    Dicopy dari Mabes Polri
    Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
    ???? ???? ????
    ⛔⚠????????
    ????????????????
    JANGAN MINTA DAMAI
    Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
    Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
    Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan"
    Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
    "Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
    (Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
    INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
    Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
    Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
    Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
    WASPADALAH
    "Semoga bermanfaat"
    ????????????????????

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa pesan berantai tersebut merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Sudah pernah beredar pada tahun 2018 dan 2019.

    Adapun, untuk peredaraan pada Januari 2020 sudah dibantah oleh pihak Polri melalui akun Instagram Divisi Humas Polri (@divisihumaspolri) pada 9 Januari 2020. Berikut kutipan bantahan akun tersebut:

    […] Beredarnya pesan melalui media sosial WhatsApp yang berisi tentang biaya tilang terbaru di Indonesia dan pemberian hadiah untuk anggota kepolisian yang bisa membuktikan suap dari pengendara yang terkena tilang adalah HOAX atau TIDAK BENAR. .
    Fakta sebenarnya adalah tidak ada hadiah bagi anggota kepolisian yang bisa membuktikan suap pengendara yang kena tilang maupun sanksi/biaya denda tilang mengacu pada UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tidak ada perubahan.
    .
    Be Smart Netizen ya Sobat Polri
    Saring Before Sharing
    #Polripromoter #stophoax #besmartnetizen #InformasiPolri
    @multimedia.humaspolri […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Konten yang tersebar di Whatsapp tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Foto Musim Dingin Anak-Anak di Gaza, Palestina”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/01/2020

    Berita

    Muncul postingan yang mengunggah foto anak-anak di tengah salju. Dalam narasi tertera bahwa foto tersebut merupakan foto rakyat Palestina. Berikut kutipan narasinya:

    Musim dingin di Gaza ⁣ Tanah dirampas Zionist membuat rakyat Palestina jd pengungsi di negeri sendiri. Tinggal di tenda, makanan terbatas, jaket & selimut seadanya. Dinginnya mampu membuat anak2 meninggal & orang2 dewasa sakit Doakan slalu utk mereka
    @Arafiah250597
    #Palestine

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa foto tersebut bukanlah pengungsi Palestina. Foto aslinya ada di laman Getty Images dengan judul “LEBANON-SYRIA-CONFLICT-REFUGEES-WEATHER.”

    Dalam laman Getty Images, terdapat keterangan bahwa foto tersebut diambil pada tanggal 12 Desember 2013. Adapun, pada keterangan foto, diketahui foto aslinya ialah tentang kondisi pengungsi Suriah di Arsal, Bekaa Valley, Lebanon. Berikut kutipan keterangan dalam foto tersebut:

    Keterangan Foto 1:

    […] Syrian children stand in the snow in a refugee camp in the town of Arsal in the Lebanese Bekaa valley on December 13, 2013. Thousands of Syrian refugees living in makeshift camps in Lebanon were weathered a winter storm that brought snow, rain and freezing temperatures to the country. […]

    Terjemahan:

    […] Anak-anak Suriah berdiri di salju di sebuah kamp pengungsi di kota Arsal di lembah Bekaa Lebanon pada 13 Desember 2013. Ribuan pengungsi Suriah yang tinggal di kamp-kamp sementara di Lebanon dilanda badai musim dingin yang membawa salju, hujan, dan suhu beku ke negara. […]

    Keterangan Foto 2:

    […] Seorang anak Suriah berdiri di salju di sebuah kamp pengungsi di kota Arsal di lembah Bekaa Lebanon pada 13 Desember 2013. Ribuan pengungsi Suriah yang tinggal di kamp-kamp sementara di Lebanon dilanda badai musim dingin yang membawa salju, hujan, dan suhu dingin di daerah tersebut. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka adanya ketidakcocokan antara klaim narasi di dalam konten dengan foto yang digunakan. Oleh sebab itu, konten postingan sumber masuk ke dalam kategori False Connection atau koneksi yang salah.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Kapolres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur ( NTT) Beri Klarifikasi Terkait Video Polisi Diamkan Korban Kecelakaan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/01/2020

    Berita

    Beredar video dua orang polisi yang dikatakan mendiamkan seorang korban kecelakaan. Dalam video tersebut terlihat dua orang polisi dengan seorang yang terkapar di rerumputan pinggir jalan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, Kapolres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur ( NTT) AKBP Nelson F. D. Quintas sudah memberikan klarifikasinya.

    Ia mengatakan, informasi terkait adanya anggota polisi yang mendiamkan korban kecelakaan tersebut adalah tidak benar. Namun, ia membenarkan kedua anggota polisi yang tampak pada video tersebut adalah benar anggota dari Polres TTU.

    "Kalau disebut mendiamkan itu tidak benar," kata Nelson

    Nelson menjelaskan, kejadian tersebut bermula pada hari Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 08.30 WITA, ditemukan seorang laki-laki tergeletak di pinggir jalan. Orang yang tergeletak tersebut, menurut Nelson, pertama kali ditemukan oleh anggota Polres TTU bernama Brigpol Arsyningsih.

    Kemudian, hal tersebut diinformasikan ke regu piket penjagaan Polres TTU dan anggota piket penjagaan bernama Brigpol Kosam Nesnay dan Bripda Ruyan yang turun ke Tempat kejadian Perkara (TKP).

    "Mereka langsung membawa lelaki tersebut ke RSUD Kefamenanu untuk mendapat pertolongan medis," ujar Nelson.

    Adapun identitas laki-laki tersebut adalah Fransisko Amaral Dasilva alias Akitu yang berusia 35 tahun, beralamat di Koko, Kel bansone, Kec Kota Kefamenanu, Kab TTU.

    "Sebelum kejadian ini, Fransisko Amaral Dasilva telah mengalami kecelakaan lalu lintas (laka tunggal sepeda motor) pada hari Sabtu tanggal 28 Desember 2019," paparnya menjelaskan.

    Lalu, imbuhnya, pada hari Selasa (31/12/2019) pukul 05.00 WITA, Maya Lorens (calon istri) melihat Fransisko Amaral Dasilva yang masih dalam perawatan akibat lakalantas seperti sedang menangkap sesuatu di belakang rumah.

    Selang beberapa waktu, dia menghilang dan tidak ada di rumah. Pihak keluarga pun telah berupaya melakukan pencarian di sekitar rumah tetangga namun yang bersangkutan tidak di temukan. Hingga akhirnya pada Rabu (1/1/2020), pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa Fransisko Amaral Dasilva alias Akitu sedang dirawat di RSUD Kefamenanu.

    "Pihak keluarga menyatakan bahwa hal tersebut sudah terjadi beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir karena Fransisko Amaral Dasilva seperti mengalami kelainan atau gangguan mental di waktu-waktu tertentu," ungkapnya.

    Namun nahas, nyawa Fransisko Amaral Dasilva tak bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia pada Rabu (1/1/2020) sekitar pukul 16.30 WITA.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Medcom.id
    • 2 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Pihak SMKN 12 Beri Klarifikasi Perihal Kabar Viral Tak Pasang Foto Presiden Joko Widodo

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 08/01/2020

    Berita

    Sempat viral foto yang memperlihatkan ruang kelas tanpa foto Presiden Joko Widodo. Dikatakan pada narasi yang beredar bahwa lokasinya di SMKN 12 Jakarta. Berikut kutipan narasinya:

    Cekrek..cekreekkk...
    Lokasi di SMKN 12 Jakarta Utara
    @jokowi

    @Kemendagri

    @DivisiHumas_Polri
    @CCICPolri

    .
    .
    Spiralkeun

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, pihak SMKN 12 Jakarta sudah memberikan klarifikasinya dalam bentuk surat kepada Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Dalam suratnya tersebut, pihak SMKN 12 Jakarta menyatakan bahwa foto Presiden Joko Widodo harus diturunkan karena bingkainya pecah akibat renovasi ruangan.

    “Sebelumnya foto Presiden, Wakil Presiden, dan Garuda Pancasila sudah terpasang dengan baik,” tulis SMKN 12 pada surat tertanggal 27 Desember 2019.

    Adapun, kejadian pecahnya bingkai foto Presiden Joko Widodo terjadi saat adanya renovasi Lab OTKP. “Ketika ada renovasi Lab OTKP, bingkai foto Presiden Jokowi kacanya pecah terkena material. Tetapi pada saat itu tidak ada cadangan bingkai dengan ukuran yang sama dengan bingkai yang lama. Sehingga untuk sementara foto Presiden diturunkan dahulu,” tulis SMKN 12 Jakarta.

    Pihak SMKN 12 juga menuliskan bahwa saat itu belum sempat mengganti dengan yang baru namun ruangan sudah digunakan. “Belum sempat mengganti dengan yang baru, ruangan sudah digunakan untuk kegiatan UKG,” tulis klarifikasi SMKN 12.

    Saat ini, berdasarkan surat klarifikasi SMKN 12 Jakarta, kondisi foto sudah lengkap di dalam ruangan tersebut. “Pada saat ini kondisi ruangan tersebut sudah lengkap dengan Atribut Kenegaraan (berupa foto Presiden, Wakil Presiden, dan lambang Garuda Pancasila,” tulis SMKN 12 pada poin keempat klarifikasinya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Medcom.id
    • 2 media telah memverifikasi klaim ini