• [SALAH] Video “puluhan pasien virus corona kejang-kejang”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 11/02/2020

    Berita

    Bukan pasien 2019-nCoV atau virus Corona. Video itu adalah video kegiatan inisiasi di sebuah sekolah menengah yang direkam sekitar 28 Januari 2020 di sebuah sekolah menengah di Gauteng, Afrika Selatan.
    Akun Aneuk Ranto (fb.com/Aneuk-Ranto-225382958005784) mengunggah sebuah video berjudul “Kematian di cina semakin meningkat akibat virus Corona.” dan diberi narasi “Mudah mudahan kita dijauhi oleh ALLAH SWT dari virus Corona yang berbahaya ini,amin”.

    Dalam video yang berdurasi 9 detik itu, terlihat sejumlah orang di halaman sebuah gedung yang tubuhnya tampak seolah kejang-kejang.
    Kejang-kejang

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, tertera akun yang mengunggah video itu di TikTok, yakni damiangelsenhuys. Berbekal petunjuk ini, Tim CekFakta Tempo membuka akun tersebut di TikTok. Setelah ditelusuri, akun damiangelsenhuys memang pernah mengunggah video itu, yakni sebanyak tiga kali. Dua di antaranya diunggah pada 28 Januari 2020, sementara yang satu lagi diunggah pada 29 Januari 2020.

    Ketiga unggahan ini pun viral di tengah mewabahnya virus Corona baru, 2019-nCoV, yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019 lalu. Banyak akun yang menuliskan komentar bahwa orang-orang yang terekam dalam video itu terinfeksi virus Corona.

    Padahal, dalam unggahan pertamanya, akun damiangelsenhuys (Gaming Snek) menuliskan judul “Bomskok”, istilah dalam bahasa Afrika yang berarti “kaget”. Di kolom komentar, akun ini juga menulis: “Guys it was anisiation (initiation) we had no bad things happening” atau “Teman-teman ini adalah inisiasi tidak ada hal-hal buruk yang terjadi”.

    Tempo pun mencoba mengkonfirmasi akun damiangelsenhuys mengenai video unggahannya itu pada 31 Januari 2020. Namun, Tempo tidak mendapatkan jawaban dari pemilik akun.

    AFP, yang menelusuri logo kepala ular dari kaos hitam yang dipamerkan dalam foto profil akun damiangelsenhuys, mendapatkan petunjuk bahwa logo tersebut adalah logo Lowveld Venom Suppliers, sebuah perusahaan yang fokus dalam penanganan dan pendidikan ular di Mpumalanga, Afrika Selatan.

    Lewat pelacakan di situs resmi Lowveld Venom Suppliers, AFP mendapatkan nama manajer sukarelawan perusahaan tersebut, Andrew Geldenhuys. AFP pun mendapatkan nomor ponsel Andrew dalam sebuah pos di akun Facebook miliknya pada Desember 2019.

    Dihubungi oleh AFP, Andrew mengkonfirmasi bahwa ia adalah ayah Damian, pemilik akun TikTok yang mengunggah video di atas. Andrew pun mengatakan bahwa rekaman itu menunjukkan kegiatan inisiasi di sebuah sekolah menengah dan tidak ada hubungannya dengan virus Corona.

    “Kegiatan itu disebut bomskok. Mereka diminta untuk berpura-pura sedang berada di tengah-tengah bom yang meledak atau gempa bumi. Mereka pun harus mengguncangkan tubuh mereka,” kata Andrew kepada AFP.

    Menurut Andrew, video itu direkam sekitar 28 Januari 2020 di sekolah putranya di Gauteng, Afrika Selatan. Dia meminta AFP untuk tidak mempublikasikan nama sekolah tersebut untuk melindungi privasi anaknya. AFP pun melacak sekolah itu dan menemukan bahwa seragamnya memang sama dengan yang dikenakan oleh para siswa dalam video yang viral di atas.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Foto “tim medis Jepang berjumlah 1.000 tiba di Wuhan”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 11/02/2020

    Berita

    Foto tahun 2008. Bukan ke Wuhan, tapi ke kota Chengdu di Cina setelah terjadinya gempa di tahun 2008, jadi tidak terkait dengan kejadian virus corona atau 2019-nCoV pada awal tahun 2020.

    Akun Lyana Lukito (fb.com/LYANALUKITO) mengunggah sebuah foto dengan narasi :

    “第一个援助中国的医疗队来了,日本1000人医疗队抵达武汉
    Tim medis pertama yang membantu Tiongkok datang, dan tim medis Jepang berjumlah 1.000 tiba di Wuhan”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, bahwa foto dalam unggahan tersebut tidak ada kaitannya dengan wabah Virus Corona 2019-nCoV yang bermula di Wuhan, China. Foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah anggota tim medis Jepang yang berangkat ke kota Chengdu di Cina setelah terjadinya gempa di tahun 2008.

    Pencarian gambar menemukan laporanterkait foto ini dimuat oleh Pusat Informasi Internet Cina milik pemerintah negara tersebut. Kredit laporan berita itu diberikan pada Kantor Berita Xinhua dengan tanggal 21 Mei 2008. Foto yang sama pernah dimuat dalam galeri foto di situs Beijing Review.

    Foto tersebut menggambarkan tim medis Jepang yang diberangkatkan dari Bandara Narita pada 20 Mei 2008. Tim yang terdiri atas 22 orang tersebut menuju Kota Chengdu di Provinsi Sichuan yang baru dilanda gempa.

    Pencarian dengan kata kunci ‘Japan, medical team, Wuhan’ tak menemukan bukti pendukung.

    Yang ada justru artikel berjudul, “This photo has circulated in reports about a Japanese medical team travelling to China in 2008”, yang dipublikasikan tim pencari fakta AFP Philippines yang membantah klaim tersebut.

    Seperti dikutip dari AFP, Kedutaan Besar Jepang di Manila membantah klaim soal pengiriman 1.000 tenaga medis Jepang ke Wuhan.

    “Berdasarkan pemeriksaan, harap diperhatikan bahwa laporan tersebut tidak benar,” demikian kata pihak kedutaan pada AFP lewat email pada 3 Februari 2020.

    Hal itu membuktikan, klaim yang tak benar itu juga beredar di negara lain, setidaknya Filipina.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Saking takutnya dengan virus corona Orang Cina Islam yang sholat arahnya kemana mana”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 11/02/2020

    Berita

    Sumber video yang dibagikan tayang live pada Juni 2019, TIDAK ADA kaitannya dengan Virus Corona yang ditemukan pada Desember 2019.

    NARASI

    “Saking takutnya dengan virus corona
    Orang Cina Islam yang sholat
    mereka pun pada ikutan walaupun arahnya kemana mana”.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan video mengenai Salat Ied di kota Yiwu, provinsi Zhejiang, Tiongkok.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sesungguhnya sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.



    (2) Sumber video, “Mak Mohamed” (facebook.com/Mak.Clt.India): “Eid prayer in China, Yiwu, Zhejing province”

    http://bit.ly/2SvpTZL / http://archive.md/l7ddv/image (arsip cadangan).



    (3) Kronologi penemuan wabah, Wikipedia: “1–18 Desember 2019

    Pada tanggal 31 Desember 2019, sebuah konsorsium ahli medis China didakwa oleh CDC China dengan menyelidiki permulaan apa yang sekarang dikenal sebagai Wuhan Coronavirus. [216] Pada 24 Januari 2020, laporan mereka dipublikasikan di The Lancet. [217] Mereka mencatat dari ulasan mereka tentang catatan medis lokal bahwa pasien pertama yang kemudian didiagnosis dengan Coronavirus Wuhan pertama kali mengalami gejala pada 8 Desember 2019. Namun, konsorsium menemukan kasus sebelumnya dari seorang pasien yang pertama kali mengalami gejala pada 1 Desember 2019, menunjuk ke asal yang lebih awal. [218] Terlepas dari kasus awal ini, antara 8 hingga 18 Desember 2019, tujuh kasus yang kemudian didiagnosis dengan Wuhan Coronavirus didokumentasikan, dua di antaranya terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, lima tidak. [219]”

    Google Translate, selengkapnya di “Kronologi wabah” http://bit.ly/2H6iScN / http://archive.md/7zRhF (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Dokter Israel Membantu Pasien Corona di China

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/02/2020

    Berita

    Beredar sebuah postingan dari akun Sintikhe Lily yang mengklaim dokter dari Israel membantu China dengan percobaan vaksin produk dari Israel. Postingan tersebut juga menyertakan beberapa foto yang diklaim merupakan tim dokter Israel tersebut. Per 10 Februari 2020 pukul 14.17, postingan tersebut sudah dibagikan sebanyak 721 kali dan ditanggapi 268 orang. Berikut kutipan narasinya:

    Dokter Israel bantu RRC ttg wabah virus corona 427 orang dengan percobaan vaksin produk dr Israel dinyatakan sembuh Puji Tuhan. Kerjasama Dr.Israel dan Dr.China ada solusi mengentaskan wabah berbahaya.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil pencarian fakta, klaim dalam postingan tersebut tidak benar. Foto pertama yang digunakan dalam akun tersebut diambil dari peristiwa yang sudah terjadi cukup lama, yakni pada 8 November 2013. Foto tersebut merupakan foto tim dokter dari Israel Defense Forces (IDF) yang sedang menangani korban topan Haiyan di Filipina. Hal ini ditemukan dalam galeri foto IDF di Flickr dengan keterangan sebagai berikut:

    […] El tifón Haiyan golpeó las Filipinas el 8 de noviembre de 2013. La última estimación del Gobierno es que cerca de 7 millones de personas se vieron afectadas por la tormenta, por lo menos 660.000 de las personas afectadas se vieron obligados a evacuar sus hogares, y alrededor de 320.000 personas se refugiaron en centros de evacuación.

    Una delegación israelí de 148 miembros fue enviada a Filipinas el 13 de noviembre de 2013, con el fin de ayudar en búsqueda, rescate y servicios médicos en la ciudad de Bogo, destrozada por el tifón. Se montó rápidamente un hospital avanzado multi-disciplinario en Bogo, equipado con aproximadamente 100 toneladas de suministros humanitarios y médicos enviados desde Israel. Se atendieron a 2.686 pacientes, de los cuales 848 eran niños. […]

    Terjemahan:

    […] Topan Haiyan menghantam Filipina pada 8 November 2013. Perkiraan terbaru pemerintah adalah bahwa sekitar 7 juta orang terkena dampak badai, setidaknya 660.000 orang yang terkena dampak terpaksa mengungsi dari rumah mereka, dan sekitar 320.000 orang mengungsi di pusat-pusat evakuasi.

    Delegasi Israel yang terdiri atas 148 anggota dikirim ke Filipina pada 13 November 2013, untuk membantu pencarian, penyelamatan, dan layanan medis di kota Bogo, dihancurkan oleh topan. Rumah sakit canggih multi-disiplin dengan cepat didirikan di Bogo, dilengkapi dengan sekitar 100 ton pasokan kemanusiaan dan medis yang dikirim dari Israel. 2.686 pasien dirawat, 848 di antaranya adalah anak-anak. […]

    Klaim Flickr ini juga didukung dari situs resmi IDF. Sebab, foto tersebut juga dicantumkan dalam artikel berjudul 5 Ways the IDF Keeps Soldiers and Civilians Healthy. Foto tersebut dicantumkan dengan keterangan sebagai berikut:

    […] IDF doctors treat patients in the Philippines field hospital […]

    Terjemahan:

    […] Dokter-dokter IDF menangani pasien di rumah sakit lapangan Filipina […]

    Sementara gambar kedua dalam postingan tersebut adalah foto seorang petugas medis China yang sedang menangani pasien Corona di Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan, Provinsi Hubei. Foto tersebut dimuat dalam berita dari South China Morning Post berjudul Chinese Tech Firms Pledge Millions to Help Fight Wuhan Coronavirus as Telemedicine Services Surge in Popularity, dengan keterangan sebagai berikut:

    […] A medical worker checking the drip of a patient in the Intensive Care Unit (ICU) of Zhongnan Hospital in Wuhan, Hubei Province. […]

    Terjemahan:

    […] Seorang petugas medis mengecek tetesan infus seorang pasien di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Zhongnan di Wuhan, Provinsi Hubei […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui kejadian dalam foto-foto tersebut tidak mendukung klaim dalam postingan. Terdapat perbedaan tempat dan waktu kejadian antara gambar dan postingan. Oleh karena itu, postingan tersebut termasuk dalam kategori koneksi yang salah.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini