Menyambut Hari Raya Idulfitri, empat organisasi perantau Minang dipastikan akan pulang basamo atau mudik bersama via jalan darat menggunakan bus dan ribuan kendaraan pribadi. "Sekarang baru empat, menjelang libur Lebaran akan makin banyak. Kami terus jalin komunikasi dengan organisasi perantau seluruh Indonesia," kata Kepala Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Sumbar Luhur Budianda, dilansir dari Antara, Jumat (17/5/2019).
Empat organisasi itu, masing-masing Sulik Air Sepakat (SAS), Ikatan Keluarga Kamang Barat, Nagari Koto Aur Malintang Padang Pariaman dan Ikatan Keluarga Kamang Saiyo.
Luhur memprediksi jumlah perantau yang pulang basamo lewat jalur darat tahun ini akan meningkat cukup signifikan yang dipengaruhi oleh mahalnya harga tiket pesawat. Khusus SAS saja, kata dia, sudah melaporkan akan pulang bersama dengan 1.000 unit mobil. Belum lagi organisasi lain dan yang pulang secara pribadi.
Ia meyakini bahwa perekonomian masyarakat sepanjang jalan lintas Sumatera dari Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Solok, Padangpanjang, Tanah Datar akan bergerak, jika bisa memanfaatkan momentum itu dengan baik. Pedagang kuliner diprediksi paling diuntungkan meski sebagian besar hanya untuk sahur, berbuka dan istirahat malam, katanya.
Selain itu, daerah tujuan wisata yang berada dekat di pinggir jalan lintas juga bisa menjadi pilihan rombongan mudik bersama untuk berhenti melepas penat sejenak. Namun, jika pengelolaan tidak baik dan memunculkan banyak "pasar tumpah" yang mengakibatkan macet berjam-jam, ditambah lagi pengaturan lalu lintas tidak maksimal, keamanan serta kebersihan tidak terjaga, mudik bersama bisa dirasakan bagai "neraka" bagi perantau.
Menurut dia, hal itu akan sangat merugikan karena potensi yang dibawa perantau pulang itu sangat besar, yakni silaturahim, "transfer" pengalaman hingga perputaran uang yang mencapai triliunan rupiah.
Diketahui bahwa, berdasarkan pantauan Liputan6.com lewat Google Flights per Rabu (29/5/2019), penerbangan rute Jakarta-Padang bisa dibanderol seharga Rp 6,9 juta naik maskapai Garuda kelas bisnis.
[BERITA] Tiket Pesawat Mahal, Perantau Minang Pulang Basamo Pakai Ribuan Mobil
Sumber:Tanggal publish: 17/05/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Rujukan
- https://www.liputan6.com/ramadan/read/3968313/tiket-pesawat-mahal-perantau-minang-pulang-basamo-pakai-ribuan-mobil?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=
- https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/3979176/bikin-kaget-lonjakan-harga-tiket-pesawat-jelang-lebaran?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=
- https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F
[KLARIFIKASI] Bukalapak dan ACT Memberikan Klarifikasi Atas Isu Menyokong Kelompok Radikal
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/07/2019
Berita
Beredar postingan yang menyebutkan bahwa Bukalapak dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terafiliasi dengan kelompok radikal. Dalam narasi yang beredar, tudingan itu didasari oleh ada pilihan memberikan donasi sebesar Rp500 saat hendak melakukan pembelian dan pembayaran di aplikasi Bukalapak.
Berikut kutipan narasi isu yang beredar:
BUKALAPAK, BUKALAH TOPENGMU
--------------------------
Bagi penggila belanja online, nama Bukalapak sebagai icon marketplace lokal sedikit banyak menyimpan beberapa "fenomena politik". Bagaimana sebuah situs online beromset trilyunan rupiah menjadi salah satu sisi gelap konspirasi ideologi di Indonesia.
Kronologisnya barangkali bisa disimak : Silahkan buka situs bukalapak, kemudian "pura-pura" lakukan pembelian maka munculah format pembayaran yang harus dilakukan. Pada salah satu pilihan tertera "Donasi Rp 500 melalui Lembaga ACT". Jika kita menyetujui, maka total angka yang harus dibayarkan bertambah Rp 500.
Apakah ACT itu? ACT (Aksi Cepat Tanggap) adalah sebuah lembaga pengumpul Donasi kemanusiaan. Untuk lebih jauh menelusuri ACT Silahkan Googling dengan kata kunci : "ACT dan ISIS" maka akan muncul beberapa link berita yang mengupas keterkaitan lembaga donasi itu dengan ISIS dan Suriah.
Di salah satu portal berita : http://liputanislam.com/…/melacak-aliran-dana-untuk-suriah…/ Meskipun bukan portal berita mainstream, tetapi liputanislam.com cukup akurat memberitakan tentang dana sumbangan kemanusiaan. Salah satu fakta menunjukkan ada foto sumbangan dari Indonesia berlabel IHR (Indonesia Humanitarian Relief) berada di kota Allepo ditengah markas pemberontak ISIS. IHR adalah proyek kemanusiaan yang menjadi sayap kanan dari ACT.
Berlanjut menelisik browsing dengan kata kunci IHR, maka kita akan menemukan beberapa berita keterkaitan IHR, ACT dan Bachtiar Nasir. Sosok yang satu itu pernah menjadi tersangka penyalahgunaan penyaluran dana kemanusiaan. Beliau salah satu aktivis HTI yang paling aktif menggalang sekaligus menyalurkan dukungan. Bagi yang masih meragukan silahkan Googling dengan keyword "Bachtiar Nasir dan HTI"
Singkat kata, adakah "hubungan intim" antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir, silahkan menganalisa sendiri. Yang bisa digaris bawahi adalah bukan tentang 500 perak sumbangan donasi tanpa paksaan itu, atau Bukalapak yang sudah meminta maaf pada Pakdhe gegara postingan "nyinyir" berujung uninstalbukalapak. Tetapi siapa berafiliasi dengan siapa patut menjadi pertimbangan saat kita belanja di Bukalapak, ada sepeser uang kita yang mengalir tanpa sadar mendukung perjuangan "pemberontakan" atas nama kemanusiaan.
Satu catatan penting mengapa HTI dan Khilafahnya tak kunjung redup meski pemerintah sudah membubarkannya.
Bukalapak, Bukalah Topengmu.
Dahono Prasetyo 23/07/19
Berikut kutipan narasi isu yang beredar:
BUKALAPAK, BUKALAH TOPENGMU
--------------------------
Bagi penggila belanja online, nama Bukalapak sebagai icon marketplace lokal sedikit banyak menyimpan beberapa "fenomena politik". Bagaimana sebuah situs online beromset trilyunan rupiah menjadi salah satu sisi gelap konspirasi ideologi di Indonesia.
Kronologisnya barangkali bisa disimak : Silahkan buka situs bukalapak, kemudian "pura-pura" lakukan pembelian maka munculah format pembayaran yang harus dilakukan. Pada salah satu pilihan tertera "Donasi Rp 500 melalui Lembaga ACT". Jika kita menyetujui, maka total angka yang harus dibayarkan bertambah Rp 500.
Apakah ACT itu? ACT (Aksi Cepat Tanggap) adalah sebuah lembaga pengumpul Donasi kemanusiaan. Untuk lebih jauh menelusuri ACT Silahkan Googling dengan kata kunci : "ACT dan ISIS" maka akan muncul beberapa link berita yang mengupas keterkaitan lembaga donasi itu dengan ISIS dan Suriah.
Di salah satu portal berita : http://liputanislam.com/…/melacak-aliran-dana-untuk-suriah…/ Meskipun bukan portal berita mainstream, tetapi liputanislam.com cukup akurat memberitakan tentang dana sumbangan kemanusiaan. Salah satu fakta menunjukkan ada foto sumbangan dari Indonesia berlabel IHR (Indonesia Humanitarian Relief) berada di kota Allepo ditengah markas pemberontak ISIS. IHR adalah proyek kemanusiaan yang menjadi sayap kanan dari ACT.
Berlanjut menelisik browsing dengan kata kunci IHR, maka kita akan menemukan beberapa berita keterkaitan IHR, ACT dan Bachtiar Nasir. Sosok yang satu itu pernah menjadi tersangka penyalahgunaan penyaluran dana kemanusiaan. Beliau salah satu aktivis HTI yang paling aktif menggalang sekaligus menyalurkan dukungan. Bagi yang masih meragukan silahkan Googling dengan keyword "Bachtiar Nasir dan HTI"
Singkat kata, adakah "hubungan intim" antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir, silahkan menganalisa sendiri. Yang bisa digaris bawahi adalah bukan tentang 500 perak sumbangan donasi tanpa paksaan itu, atau Bukalapak yang sudah meminta maaf pada Pakdhe gegara postingan "nyinyir" berujung uninstalbukalapak. Tetapi siapa berafiliasi dengan siapa patut menjadi pertimbangan saat kita belanja di Bukalapak, ada sepeser uang kita yang mengalir tanpa sadar mendukung perjuangan "pemberontakan" atas nama kemanusiaan.
Satu catatan penting mengapa HTI dan Khilafahnya tak kunjung redup meski pemerintah sudah membubarkannya.
Bukalapak, Bukalah Topengmu.
Dahono Prasetyo 23/07/19
Hasil Cek Fakta
Atas isu tersebut, pihak Bukalapak dan ACT memberikan klarifikasi. Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono memastikan kabar tersebut hoaks. “Informasi itu tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat,” ujar Intan.
Menurut Intan, saat ini Bukalapak hanya bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan yang tersertifikasi pemerintah. Di antaranya ACT, BAZNAS, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Yatim, dan Kitabisa. Penyaluran donasi dilakukan melalui aplikasi.
Intan menegaskan bahwa program donasi yang diselenggarakan entitasnya akan disalurkan untuk kepentingan pendidikan. Salah satunya untuk program Pendidikan Tepian Negeri.
Ia melanjutkan, sebagai mitra dari jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah Bukalapak juga mesti membangun kepercayaan masyarakat. Karena itu, program-program yang dijalankan mesti berdampak positif dan mendukung inovasi teknologi.
Adapun, dari pihak ACT, klarifikasi disampaikan oleh Vice President Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan berpotensi menyesatkan masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai dan tidak menyebarkan berita hoaks melalui jejaring media sosial dan WhatsApp Group,” ujarnya.
Ibnu menegaskan, ACT adalah lembaga kemanusiaan yang menjunjung transparansi dalam penyaluran donasi yang kami dapat dari berbagai mitra, dan tersertifikasi oleh pemerintah, dan telah menyalurkan bantuan ke tempat - tempat yang membutuhkan bantuan kemanusiaan seperti Lombok, Palu, Mentawai, Selat Sunda, Sentani dan berbagai lokasi lainnya.
Direktur Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan pun ikut memberikan klarifikasi sekaligus menjelaskan program kerja sama ACT dengan Bukalapak. Ia mengatakan, mengatakan bantuan dari Bukalapak disalurkan khusus untuk masyarakat pedalaman di Tanah Air.
“Yang saat ini sedang dikerjasamakan dengan Bukalapak adalah program Tepian Negeri. Program ini membantu masyarakat di perbatasan yang mengalami kondisi kekurangan, kemiskinan,” kata Azis.
Menurut Azis, ada 100 daerah binaan yang menjadi tujuan penyaluran bantuan. Seluruhnya berada di Indonesia, semisal di Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi, hingga pulau-pulau kecil seperti Pulau Buru.
Tak hanya itu, Azis juga menyatakan, tuduhan kepada ACT terkait dengan kelompok radikal sudah pernah dialami sejak 2 tahun lalu. “Dua tahun lalu pernah dihantam hoaks tapi hasil audit enggak membuktikan hal itu. Hasil audit menyatakan bahwa tidak ada aktivitas penyaluran bantuan pihak berkonflik,” ujarnya.
Mengenai penyaluran bantuan ke Suriah, Azis memastikan ACT hanya memberikan donasi kepada korban dan pengungsi. Penyaluran sengaja tidak dilakukan lewat pemerintah Suriah karena pemerintah terlibat dalam kepentingan dan konflik.
“Pemerintah Suriah adalah pihak yang masuk ke pihak berkonflik. Jadi kami enggak mungkin kirim bantuan lewat pemerintah,” ucapnya.
Menurut Intan, saat ini Bukalapak hanya bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan yang tersertifikasi pemerintah. Di antaranya ACT, BAZNAS, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Yatim, dan Kitabisa. Penyaluran donasi dilakukan melalui aplikasi.
Intan menegaskan bahwa program donasi yang diselenggarakan entitasnya akan disalurkan untuk kepentingan pendidikan. Salah satunya untuk program Pendidikan Tepian Negeri.
Ia melanjutkan, sebagai mitra dari jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah Bukalapak juga mesti membangun kepercayaan masyarakat. Karena itu, program-program yang dijalankan mesti berdampak positif dan mendukung inovasi teknologi.
Adapun, dari pihak ACT, klarifikasi disampaikan oleh Vice President Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan berpotensi menyesatkan masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai dan tidak menyebarkan berita hoaks melalui jejaring media sosial dan WhatsApp Group,” ujarnya.
Ibnu menegaskan, ACT adalah lembaga kemanusiaan yang menjunjung transparansi dalam penyaluran donasi yang kami dapat dari berbagai mitra, dan tersertifikasi oleh pemerintah, dan telah menyalurkan bantuan ke tempat - tempat yang membutuhkan bantuan kemanusiaan seperti Lombok, Palu, Mentawai, Selat Sunda, Sentani dan berbagai lokasi lainnya.
Direktur Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan pun ikut memberikan klarifikasi sekaligus menjelaskan program kerja sama ACT dengan Bukalapak. Ia mengatakan, mengatakan bantuan dari Bukalapak disalurkan khusus untuk masyarakat pedalaman di Tanah Air.
“Yang saat ini sedang dikerjasamakan dengan Bukalapak adalah program Tepian Negeri. Program ini membantu masyarakat di perbatasan yang mengalami kondisi kekurangan, kemiskinan,” kata Azis.
Menurut Azis, ada 100 daerah binaan yang menjadi tujuan penyaluran bantuan. Seluruhnya berada di Indonesia, semisal di Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi, hingga pulau-pulau kecil seperti Pulau Buru.
Tak hanya itu, Azis juga menyatakan, tuduhan kepada ACT terkait dengan kelompok radikal sudah pernah dialami sejak 2 tahun lalu. “Dua tahun lalu pernah dihantam hoaks tapi hasil audit enggak membuktikan hal itu. Hasil audit menyatakan bahwa tidak ada aktivitas penyaluran bantuan pihak berkonflik,” ujarnya.
Mengenai penyaluran bantuan ke Suriah, Azis memastikan ACT hanya memberikan donasi kepada korban dan pengungsi. Penyaluran sengaja tidak dilakukan lewat pemerintah Suriah karena pemerintah terlibat dalam kepentingan dan konflik.
“Pemerintah Suriah adalah pihak yang masuk ke pihak berkonflik. Jadi kami enggak mungkin kirim bantuan lewat pemerintah,” ucapnya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/941046952894507/
- https://turnbackhoax.id/2019/07/24/klarifikasi-bukalapak-dan-act-memberikan-klarifikasi-atas-isu-menyokong-kelompok-radikal/
- https://kominfo.go.id/content/detail/20175/hoaks-bukalapak-sokong-kelompok-radikal/0/laporan_isu_hoaks
- https://blog.bukalapak.com/berita/pernyataan-resmi-bukalapak-109429
- https://news.detik.com/berita/d-4636522/bukalapak-tepis-isu-gandeng-lembaga-donasi-terafiliasi-gerakan-radikal
- https://kabar24.bisnis.com/read/20190723/15/1127746/cek-fakta-bukalapak-danai-isis-ini-pernyataan-resmi-bukalapak
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190723184459-25-414853/act-bantah-terkait-radikalisme
- https://www.merdeka.com/peristiwa/act-bantah-terafiliasi-gerakan-radikal.html
- https://bisnis.tempo.co/read/1227642/viral-tudingan-sokong-kelompok-radikal-bukalapak-angkat-suara
- https://bisnis.tempo.co/read/1227715/dituding-kirim-bantuan-untuk-isis-act-jelaskan-posisi-kerja-sama-dengan-bukalapak
- https://bisnis.tempo.co/read/1227882/bantah-sokong-isis-bukalapak-kerja-sama-tak-hanya-dengan-act
- https://www.gatra.com/detail/news/431897/economy/act-tepis-isu-hoaks-dikaitkan-dengan-organisasi-radikal
[SALAH] “Viralkan Berulang – ulang karena Ini Masalah Nyawa”
Sumber: Media SosialTanggal publish: 09/05/2019
Berita
[...]Harusnya kita menuntut ada otopsi krn ini sdh KLB, harus dicari penyebabnya bukan hanya bilang kelelahan saja .
Ini sdh luar biasa kejadiannya tidak lazim.
PEMILU PALING BERDARAH SEPANJANG SEJARAH UMAT MANUSIA
Operasi Pembantaian Terhadap Saksi & Panitia Pencoblosan 17 April 2019
Hingga Detik Ini Media Nasional Memberitakan 300an Saksi & Petugas KPPS Tewas, Korban Jiwa Terus Bertambah[...]
Ini sdh luar biasa kejadiannya tidak lazim.
PEMILU PALING BERDARAH SEPANJANG SEJARAH UMAT MANUSIA
Operasi Pembantaian Terhadap Saksi & Panitia Pencoblosan 17 April 2019
Hingga Detik Ini Media Nasional Memberitakan 300an Saksi & Petugas KPPS Tewas, Korban Jiwa Terus Bertambah[...]
Hasil Cek Fakta
Unggahan narasi akun Facebook dengan nama Lukman Zakaria atau @wirosableng56 yang inti pesannya mengatakan bahwa ratusan anggota KPPS yang meninggal, penyebabnya adalah dari asap rokok dan vapor yang mengandung jenis zat tertentu, dengan mengakibatkan nafas, jantung dan paru langsung mengeras, kemudian disebutkan juga bahwa tidak ada satu anggota KPPS yang meninggal di Pemilu sebelumnya dan meninggalnya Ketua KPU 2012 – 2017, Husni Kamil Manik karena diracun serta adanya upaya pembunuhan dengan racun terhadap Cawapres Sandi adalah tidak benar adanya atau keliru.
Diketahui pihak KPU menyatakan banyak anggota KPPS yang meninggal dan sakit dikarenakan kelelahan dan kecelakaan, pernyataan ini dikuatkan oleh Menkes Nila yang mengatakan ada juga anggota KPPS yang meninggal dikarenakan mengidap penyakit berat terlebih dulu sebelum bertugas. Kemudian Komisioner KPU Pramono yang menegaskan bahwa anggota KPPS meninggal tidak hanya terjadi di Pemilu 2019 saja, tetapi juga 2014 dengan jumlah 144 orang.
Ditambah lagi Komisioner KPU 2012 – 2017, Ferry Kurnia Rizkiyansyah yang menerangkan bahwa kematian Ketua KPU Husni Kamil Manik disebabkan oleh penyakit diabetes yang telah lama diderita. Dan Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Barat, Kartariadi yang menyatakan Cawapres Sandi mengalami sakit karena peradangan tenggorokan, flu dan dugaan gangguan lambung.
Diketahui pihak KPU menyatakan banyak anggota KPPS yang meninggal dan sakit dikarenakan kelelahan dan kecelakaan, pernyataan ini dikuatkan oleh Menkes Nila yang mengatakan ada juga anggota KPPS yang meninggal dikarenakan mengidap penyakit berat terlebih dulu sebelum bertugas. Kemudian Komisioner KPU Pramono yang menegaskan bahwa anggota KPPS meninggal tidak hanya terjadi di Pemilu 2019 saja, tetapi juga 2014 dengan jumlah 144 orang.
Ditambah lagi Komisioner KPU 2012 – 2017, Ferry Kurnia Rizkiyansyah yang menerangkan bahwa kematian Ketua KPU Husni Kamil Manik disebabkan oleh penyakit diabetes yang telah lama diderita. Dan Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Barat, Kartariadi yang menyatakan Cawapres Sandi mengalami sakit karena peradangan tenggorokan, flu dan dugaan gangguan lambung.
Rujukan
Namanya Dicatut dalam Aksi ke KPU, UI Siapkan Langkah Hukum
Sumber:Tanggal publish: 24/04/2019
Hasil Cek Fakta
VIVA - Universitas Indonesia menyatakan keberatannya atas penggunaan simbol-simbol institusi mereka secara tidak sah. Pernyataan ini resmi dikeluarkan dalam surat edaran terkait dengan adanya aksi yang mengatasnamakan Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi.
“Kami tegaskan bahwa penggunaan nama dan kegiatan tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan UI secara kelembagaan dan karenanya tidak berhak mengatasnamakan UI,” kata Humas UI, Egia Tarigan, saat dikonfirmasi pada Selasa 7 Mei 2019.
Egia menjelaskan penggunaan simbol-simbol UI secara tidak sah, bertentangan dengan Peraturan Rektor UI Nomor 058 tahun 2017 tentang penggunaan nama, logo, dan atau merek UI oleh pihak yang mengatasnamakan aksinya sebagai Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi.
“Kami sampaikan bahwa setiap elemen sivitas akademika, yaitu mahasiswa, tenaga pengajar, tenaga kependidikan dan alumni tidak diperkenankan menyalahgunakan nama, logo, simbol dan atribut UI,” katanya.
Terkait hal itu, UI pun bakal menempuh jalur hukum jika ditemukan adanya pelanggaran tersebut. “Sesuai dengan Peraturan Rektor UI, UI akan menempuh jalur proses hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku atas adanya pelanggaran tersebut. Mari bersama-sama kita jaga netralitas institusi pendidikan kita dan bersama menjaga kampus UI agar bebas dari segala bentuk politik praktis.”
Surat edaran tersebut dikeluarkan UI setelah adanya selebaran yang menyatakan Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Sarinah Thamrin pada Selasa 7 Mei 2019. Dalam edaran itu tertulis, UI Bergerak ke KPU dan Bawaslu.
“Kami tegaskan bahwa penggunaan nama dan kegiatan tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan UI secara kelembagaan dan karenanya tidak berhak mengatasnamakan UI,” kata Humas UI, Egia Tarigan, saat dikonfirmasi pada Selasa 7 Mei 2019.
Egia menjelaskan penggunaan simbol-simbol UI secara tidak sah, bertentangan dengan Peraturan Rektor UI Nomor 058 tahun 2017 tentang penggunaan nama, logo, dan atau merek UI oleh pihak yang mengatasnamakan aksinya sebagai Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi.
“Kami sampaikan bahwa setiap elemen sivitas akademika, yaitu mahasiswa, tenaga pengajar, tenaga kependidikan dan alumni tidak diperkenankan menyalahgunakan nama, logo, simbol dan atribut UI,” katanya.
Terkait hal itu, UI pun bakal menempuh jalur hukum jika ditemukan adanya pelanggaran tersebut. “Sesuai dengan Peraturan Rektor UI, UI akan menempuh jalur proses hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku atas adanya pelanggaran tersebut. Mari bersama-sama kita jaga netralitas institusi pendidikan kita dan bersama menjaga kampus UI agar bebas dari segala bentuk politik praktis.”
Surat edaran tersebut dikeluarkan UI setelah adanya selebaran yang menyatakan Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Sarinah Thamrin pada Selasa 7 Mei 2019. Dalam edaran itu tertulis, UI Bergerak ke KPU dan Bawaslu.
Rujukan
Halaman: 5960/6666