• Permen Mengandung Narkoba Kasus Siswa SD Solok

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/03/2018

    Berita

    Permen mengandung narkoba. Sudah menyebar di warung2. Hati2 dg anak2 kita. Kasus siswa SD dari Solok keracunan narkoba krn tiap hari makan permen ini. Masuk RS M Djamil tgl 10 maret, skrg masih dirawat. Urine positif ganja.
    Waspada !!!

    Hasil Cek Fakta

    Terkonfirmasi hasil tes laboratorium bahwa permen tersebut negatif dari narkoba. Sementara Kepala BBPOM Padang, Martin Suhendrik menjelaskan pihaknya langsung menurunkan tim untuk mengambil sampel permen yang disebut mengandung narkoba.

    “Kami mendapat info terkait kasus tersebut Jumat lalu dari pihak kepolisian. Hari itu juga saya perintahkan tim turun. Hasil dari uji labor permen dimaksud negatif dari unsur narkoba,” terang Martin.

    Disebutkannya, hasil uji labor baru keluar Senin (12/3), karena itu pihaknya memastikan permen yang diduga mengandung narkoba tersebut negatif dari zat berbahaya.

    “Adanya kasus ini menambah daftar berita hoax yang beredar di masyarakat. Karena itu masyarakat harus berhati-hati ketika mendapatkan sebuah informasi,” terang Martin.”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Akan ada aksi sweeping dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR)

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Sebuah informasi pesan berantai sampai tersebar luas di grup WhatsApp (WA). Informasi itu berbunyi, akan ada aksi sweeping dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR) yang 1 anggotanya tewas akibat terkena bacok di wilayah Jakarta Barat. Pesan tersebut berbunyi ;

    “Forward dari teman. jakarta barat rusuh ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak,” tulis pesan berantai tersebut.

    Ada juga yang bernarasi : “jjakarta barat ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak
    Info terkini
    Mhn tetap berjaga2″

    Hasil Cek Fakta

    Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi menegaskan sekaligus memastikan, bahwa pesan berantai itu adalah hoaks. Hengki mengatakan, pihakya telah berkordinasi dengan FBR bahwa tidak ada aksi sweeping tersebut.

    “Tidak benar ya. Itu kabar hoaks. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak FBR, bahwa tidak ada aksi sweepig atau main hakim sendiri. Percayakan, kami akan proses dan tangkap pelakunya (Pembacokan),” tegas Kombes Pol Hengki Haryadi kepada pmjnews.com, Rabu (24/3/2019).

    “Yang pasti informasi (Sweeping) itu hoaks dan tidak benar. Entah siapa itu yang bikin,” sambung Hengki.

    Hengki juga menegaskan, polisi tidak akan membiarkan adanya aksi-aksi sweeping atau main hakim sendiri atau sekelompok orang dan juga ormas. Terkait kasus pembacokan dan korban tewas anggota FBR, polisi akan bekerja keras untuk menangkap pelakunya.

    “Kami akan tangkap pelakunya. Ini menjadi komitmen kami kepolisian untuk menuntaskan setiap kasus yang ada,” jelas Hengki.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoax crisis centres will be launched to counter falsehoods ahead of Indonesian elections, says founder of anti-hoax network

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/03/2018

    Berita

    Pusat krisis Hoax akan diluncurkan untuk mengatasi kebohongan menjelang pemilihan Indonesia. Pendiri jaringan Mafindo, Bapak Septiaji Eko Nugroho, mengatakan bahwa pusat tersebut akan mempertemukan pemangku kepentingan termasuk polisi, dewan pengawas pemilu, netizen, akademisi, pemuka agama dan masyarakat untuk segera menyalahtikan kesalahan informasi.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Satgas Pangan Polri Pastikan Tak Ada Telur Palsu Beredar di Pasar

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/03/2018

    Berita

    Viral video telur palsu beredar di pasar.

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Satuan Tugas Pangan Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan tidak ada telur palsu sebagaimana yang sempat beredar melalui video viral di media sosial. Keberadaan telur yang dianggap sebagai telur palsu ini telah diuji di beberapa wilayah, salah satunya Sumbawa.

    “Tidak ada namanya telur palsu,” kata Setyo saat ditemui di gedung Humas Polri, Jakarta, Jumat, 16 Maret 2018.

    Beberapa jenis telur memang akan terlihat lebih cair atau terdapat bakteri di dalamnya saat disimpan terlalu lama. Terlebih, jika ada keretakan di cangkang telurnya, bakteri atau jamur akan lebih mudah masuk. Namun keberadaan telur palsu tidak dimungkinkan. Pasalnya, secara harga saja, pembuatan telur palsu bisa lebih tinggi dari telur asli.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini