• [SALAH] Foto Pdt.DR.Ir.Niko Njotorahardjo Mendukung Paslon Prabowo-Sandi

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 08/04/2019

    Berita

    =====
    Beredar postingan di media sosial yang menyatakan bahwa Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo, mendukung Paslon nomor 02, Prabowo-Sandi. Namun, melalui halaman Facebook resmi dari Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo melakukan klarifikasi terhadap berita tersebut dan menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.
    =====

    Narasi:

    Beredar postingan di media sosial yang menyatakan bahwa Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo, mendukung Paslon nomor 02, Prabowo-Sandi, dalam gambar tersebut terdapat tulisan:

    “Kami mengutuk keras penyerangan Biadab yg di lakukan Fartai PDI-P Di DIY Ke markas FPI, yang memakan Korban 1 Anggota FPI, 2 Umat kami dan @ Gereja di rusak, 1 Anggota Imtel Tni, dan ! orang Panwaslu. 17 April 2019 kami tdk Goyah Pilih 02”

    Narasi dalam postingan:

    “Wow... teriak yang dalam GBK Radikal, pengusung khilafah, mau hapus tahlilan , ganti Pancasila.....tapi mereka berani rusak gereja !!!!!! Gilaaa.... kemarin masjid”

    =====

    Hasil Cek Fakta

    Melalui halaman Facebook terverifikasi dari Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo, dijelaskan bahwa beliau dan Healing Movement Ministry, tidak pernah memberikan arahan untuk memilih salah satu paslon Capres dan Cawapres.
    Dalam postingannya di laman facebook resminya, Pdt.DR.Ir.Niko.Njotorahardjo mengatakan,

    “Shalom saudara/i

    Atas nama Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dan Healing Movement Ministry, kami TIDAK PERNAH memberikan arahan untuk memilih salah satu paslon Capres dan Cawapres. Pilihan Capres dan Cawapres ada di tangan saudara/i.

    Jika ada postingan dalam bentuk gambar ini yang mengatasnamakan Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo sudah dipastikan adalah HOAX.

    Demikian informasi ini kami sampaikan.
    Mohon bantu sebarkan pesan ini.
    Tuhan Yesus memberkati????”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Pelaku Penusukan Ustaz di Depok Telah Belasan Tahun Alami Gangguan Jiwa

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/03/2018

    Berita

    Ya Alloh.. ternyata beneran, ada orang gila yang membunuh para ulama, ini kejadian didepan mata, di Perum BSI 1, Imam dan DKM Masjid Darul Muttaqin ditusuk orang gila saat Sholat Subuh pagi tadi, Alhamdulillah pelakunya tertangakp

    Hasil Cek Fakta

    Pelaku penusukan terhadap ustaz di Depok, Vivi diketahui sejak 2004 mengidap gangguan jiwa. Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiarto menuturkan, Vivi telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Lola, kakak Vivi yang tinggal di Blok C di perumahan yang sama menuturkan, adiknya itu memang sudah mengidap gangguan jiwa sejak 2004.

    “Sejak 2004 sudah mengidap gangguan jiwa saat tinggal di Palu, Sulawesi Tengah, sama suaminya,” ungkap Lola kepada wartawan di Sawangan, Depok.

    Di Palu, Vivi sempat dirukiah, namun tak juga sembuh. Karena kondisinya itulah, suaminya akhirnya menceraikan Vivi.

    “Setelah bercerai dia pindah ke Perumahan BSI ini tahun 2011,” jelas Lola.”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Topik Pilihan “HOAKS ATAU FAKTA” di Kompas.com

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/03/2018

    Berita

    Kompas.com menghadirkan “HOAKS ATAU FAKTA” di bagian “TOPIK PILIHAN”, dapat diakses dengan tap atau klik Widget di tombol “Cek Fakta Lain”.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Soal Bocornya NIK dan Nomor KK Sekarang dilempar Menjadi Tanggungjawab Provider

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/03/2018

    Berita

    Siapa yang disalahkan ?
    Saling lempar tanggungjawab
    Soal bocornya NIK dan nomor KK
    Sekarang dilempar menjadi tanggungjawab provider.
    .
    Data kependudukan kartu SIM prabayar bocor, Menkominfo: Datangi operator. https://youtu.be/JDPMBDYvYx8
    .
    Ikuti berita terbaru di cnnindonesia.com
    #CNNIndonesia

    Hasil Cek Fakta

    Terkait informasi yang beredar bahwa ada NIK dari salah satu warga yang digunakan untuk mendaftarkan 50 nomor, Kominfo membenarkan adanya kejadian tersebut. Akan tetapi hal ini adalah tindakan penyalahgunaan NIK, bukan kebocoran data. Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza membenarkan terdapat laporan masyarakat yang menyangkut pendaftaran nomor dalam jumlah banyak yang memakai satu NIK tertentu. Disampaikannya, telah dilakukan pendalaman apa yang terjadi, yaitu penggunaan NIK dan KK yang tak bertanggungjawab dengan berbagai modus, mengingat NIK dan KK seseorang bisa diperoleh dengan berbagai cara.

    Nantinya, masyarakat bisa mengecek langsung apakah data NIK dan KK sudah digunakan oleh orang lain. Caranya, cukup melalui SMS. Jika NIK dan KK digunakan oleh nomor yang tak dikenal, maka sang pemilik bisa datang ke gerai operator. Operator juga bisa mencabut data NIK dan KK yang sudah didaftarkan di nomor tak dikenal dan mengembalikannya ke sang pemilik asli.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini