(1) kotakpandoras: “Hasil Polling Google: 87% Rakyat Indonesia Menolak Jokowi Dua Periode”
(2) @ZAEffendy: “Hasil sementara Polling Google terakhir kali dapat dilihat pukul 11.17 WIB (3/4/2018) yg mencatat 58.516 responden. Sebanyak 53.249 responden atau 91% memilih TIDAK SETUJU Jokowi memimpin RI kembali untuk periode 2019-2024.
#2019GantiPresiden !!”
[SALAH] kotakpandoras: “Hasil Polling Google”
Sumber:Tanggal publish: 21/04/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Jejak pendapat (polling) googlevote(dot)gdn tidak dijalankan oleh Google. Domain tersebut, googlevote(dot)gdn, sebelumnya sudah pernah digunakan juga untuk mengadakan jajak pendapat (polling) palsu. Di post sebelumnya yang dihapus oleh Facebook (karena domain tersebut diblokir), forwarding dari googlepolling(dot)gdn ke googlevote(dot)gdn masih bisa diakses. Per post ini disusun sudah tidak bisa, harus langsung ke tautan googlevote(dot)gdn.
Rujukan
[SALAH] “Burung Surakav” | [FALSE] “Surakav Bird”
Sumber:Tanggal publish: 22/04/2018
Berita
“The bird’s named Surakav..Cost 25 lakhs,,19 photographer took 62 days to complete the photo..It changes it’s colour in each seconds… very short video..Enjoy..”
“Burung ini bernama Surakav. Diperlukan 19 fotografer selama 62 hari utk mendapat foto yg lengkap. Dia berubah warna setiap bbrp detik..dlm video yg pendek ini. Silakan nikmati keajaiban dari ciptaan Tuhan yg sangat indah????”.
“Burung ini bernama Surakav. Diperlukan 19 fotografer selama 62 hari utk mendapat foto yg lengkap. Dia berubah warna setiap bbrp detik..dlm video yg pendek ini. Silakan nikmati keajaiban dari ciptaan Tuhan yg sangat indah????”.
Hasil Cek Fakta
Menurut The Cornell Lab Bird Academy: “Pertunjukan warna ini dimungkinkan oleh cara mikro struktur memantulkan cahaya secara berbeda ketika sudut pandang berubah.”, dan tidak diperlukan 19 orang fotografer dalam rentang waktu 62 hari untuk menyelesaikan foto seperti yang disebutkan di narasi.
According to The Cornell Lab Bird Academy: “This color show is made possible by the way the feather microstructure reflects light differently as the viewing angle changes.”, and it does not take 19 photographer in 62 days to complete the photo as the narration in the post suggested.
According to The Cornell Lab Bird Academy: “This color show is made possible by the way the feather microstructure reflects light differently as the viewing angle changes.”, and it does not take 19 photographer in 62 days to complete the photo as the narration in the post suggested.
Kesimpulan
Nama burung ini bukan “Surakav”, yang benar adalah “Anna’s Hummingbird”. Warna burung Anna’s Hummingbird berubah-ubah disebabkan oleh refleksi cahaya yang berubah ke struktur mikro dari bulu burung tersebut ketika sudut pandang berubah.
The name of the bird is not “Surakav”, the correct name is “Anna’s Hummingbird”. Anna’s Hummingbird feather color changes caused by the lights reflects differently on the feather’s microstructure when the view angle changes.
The name of the bird is not “Surakav”, the correct name is “Anna’s Hummingbird”. Anna’s Hummingbird feather color changes caused by the lights reflects differently on the feather’s microstructure when the view angle changes.
Rujukan
Bahaya Tanaman Penyebab Leukimia
Sumber: https://www.facebook.com/Tanggal publish: 22/12/2016
Berita
terdapat postingan dalam sosial media dengan isi menjelaskan bahwa terdapat tanaman yang bernama tanaman dolar yang dapat menyebabkan penyakit leukimia.
Hasil Cek Fakta
Berikut adalah cuplikan dari laman situs detik.com mengenai hal ini:
“Selain di Indonesia, kabar ini juga heboh di negara tetangga dan isunya sudah ada sejak Desember 2015 lalu. Bahkan karena hebohnya media The Malaysian Insider ikut membahas pesan berantai tanpa kejelasan sumber ini. Artikel soal pohon dolar dimuat 21 Desember 2015 lalu. Mereka menulis pendapat Dekan Fakultas Pertanian Universitas Putra Malaysia (UPM) Prof Ghizan Saleh yang mengatakan tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan adanya hubungan antara tanaman dan kanker.
Tanaman jenis ini menurut Ghizan Saleh tidak pernah terbukti menyebabkan kanker atau leukimia, meskipun memang ada bagian yang beracun bila ditelan. Racun ini bisa menyebabkan iritasi dan gatal-gatal.
‘Perlu penelitian lebih ilmiah tentang efek yang sebenarnya dari tanaman ini, tetapi untuk sekarang saya bisa mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa hal itu dapat menyebabkan kanker atau leukemia,’ ucap Ghizan.”
“Selain di Indonesia, kabar ini juga heboh di negara tetangga dan isunya sudah ada sejak Desember 2015 lalu. Bahkan karena hebohnya media The Malaysian Insider ikut membahas pesan berantai tanpa kejelasan sumber ini. Artikel soal pohon dolar dimuat 21 Desember 2015 lalu. Mereka menulis pendapat Dekan Fakultas Pertanian Universitas Putra Malaysia (UPM) Prof Ghizan Saleh yang mengatakan tidak ada penelitian ilmiah yang membuktikan adanya hubungan antara tanaman dan kanker.
Tanaman jenis ini menurut Ghizan Saleh tidak pernah terbukti menyebabkan kanker atau leukimia, meskipun memang ada bagian yang beracun bila ditelan. Racun ini bisa menyebabkan iritasi dan gatal-gatal.
‘Perlu penelitian lebih ilmiah tentang efek yang sebenarnya dari tanaman ini, tetapi untuk sekarang saya bisa mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa hal itu dapat menyebabkan kanker atau leukemia,’ ucap Ghizan.”
Rujukan
Negaraku Sudah Dimakar! (Foto Mobil Avanza Putih Dengan Plat Asing)
Sumber: https://www.facebook.com/Tanggal publish: 22/12/2016
Berita
NEGARAKU SUDAH DIMAKAR !
Bukan cuma orang ASING boleh memiliki asset di Indonesia dan orang ASING boleh menjalankan aktifitas intelijennya dgn nama ORMAS Tetapi Orang ASING pun boleh mengendarai mobilnya dengan PLAT NOMOR NEGARA nya di JAKARTA….
MASIH ADAKAH NEGARAKU ATAU SUDAH DI MAKAR KEMARIN?
Bukan cuma orang ASING boleh memiliki asset di Indonesia dan orang ASING boleh menjalankan aktifitas intelijennya dgn nama ORMAS Tetapi Orang ASING pun boleh mengendarai mobilnya dengan PLAT NOMOR NEGARA nya di JAKARTA….
MASIH ADAKAH NEGARAKU ATAU SUDAH DI MAKAR KEMARIN?
Hasil Cek Fakta
Penggunaan plat nomor asing di Indonesia kadang dilakukan oleh para penyuka modifikasi mobil dan hal ini jelas melanggar aturan yang baku.
Rujukan
Halaman: 6417/6746