Faktanya akun tersebut adalah palsu, sementara akun Twitter SBY yang asli adalah @SBYudhoyono. Politisi Partai Demokrat sendiri yakni Jansen Sitindaon dan Ferdinand Hutahean meminta agar Ratna Sarumpaet yang membuat hoaks penganiayaan terhadap dirinya agar dipecat dari Jurkamnas Prabowo – Sandi serta kepolisian dapat menegakan hukum yang berlaku.

Salah satu relawan Garbi, Mahfudz Siddiq, membantah Anis Matta dan ormasnya mendukung Jokowi. Menurutnya, gambar tersebut sengaja dibuat pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk membunuh karakter Anis Matta dan Garbi. “Meme itu di buat oleh OSIN – meminjam istilah dokumen rahasia yang beredar di lingkungan PKS. Targetnya untuk pembunuhan karakter Anis Matta dan mematikan Garbi,” kata Mahfud kepada wartawan, Kamis (4/10).

Hoaks ini sudah pernah tersebar pada Mei 2016 dan April 2018. Tetapi beredar kembali seiring mencuatnya kasus pembohongan oleh Ratna yang mendapatkan simpati dari Dorce. Menanggapi hoaks tersebut, Dorce menyatakan dirinya tidak pernah berbicara seperti itu. “Ada berita yang bilang saya mengatai Ratna Sarumpaet transgender, saya tidak pernah bicara seperti itu. Tolong ya, saya enggak kaget kalau saya dihina, dicaci. Saya enggak kaget, tapi saya hanya bisa berdoa buat kamu yang menyebarkan apapun seolah Ratna Sarumpaet adalah transgender dan anaknya adalah anak angkat. Demi Allah saya tidak pernah bicara seperti itu,” ungkap Dorce, Sabtu (6/10).

Manjemen Grup Musik Sabyan Gambus menyatakan Panitia Acara Pesta Raya Porda Jabar 2018 di Pakansari, Cibinong Bogor tidak pernah mengundang Nissa Sabyan untuk mengisi acara tersebut seperti pemberitahuan pada pamflet yang beredar. Manajemen Sabyan Gambus menilai panitia acara tersebut telah melakukan pembohongan publik dan meminta segera untuk melakukan klarifikasi.