• [BENAR] Klarifikasi terkait Video Viral Pagar Masjid Istiqlal yang Ditutup

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/09/2018

    Berita

    Video yang memperlihatkan pagar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, ditutup dan jemaah harus menyelip di sela-selanya, ramai jadi bahan perbincangan oleh warganet. Dalam video itu, tampak beberapa orang yang menyelip di sela-sela pagar untuk keluar. Seorang pria yang merekam video itu mengaitkan ditutupnya pagar Masjid Istiqlal dengan rezim saat ini. “Sekarang pengurusnya cukup zalim ya. Mau ke masjid saja diblokir. Kayak gini nih pengurus Masjid Istiqlal. Mau ke masjid harus lewat pintu utama sementara ini masjid, masjid umat Islam. Subhanallah. Kita doakan rezim negeri ini cepet tumbang sehingga masjid ini benar benar dapat dimanfaatkan,” kata pria yang merekam video tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Pihak pengurus Masjid Istiqlal angkat bicara terhadap video yang telah viral tersebut. Kepala Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan video tersebut memperlihatkan peristiwa pada Minggu (23/9) lalu. “Tidak benar kalau yang ditutup adalah gerbang utama dan jemaah ditahan untuk tidak masuk ke dalam Masjid Istiqlal, bahkan secara logika pun tidak mungkin pengurus yang 100% muslim melarang saudaranya yang muslim juga untuk beribadah di masjid Allah,” tegasnya. Abu Hurairah menegaskan pintu gerbang Juanda ditutup untuk mengurangi akses para pedagang yang membeludak dari arah Jl Juanda. Dia mengatakan ini upaya pengurus untuk mewujudkan Masjid Istiqlal yang bersih.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “PDIP Menerima Kunjungan PKI China”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/09/2018

    Berita

    “PDIP MENERIMA KUNJUNGAN PKI CHINA.UNTUK JALUN KERJA SAMA ANTAR KADER. VIDEO NEWS DOKUMENTER TVONE”.

    Hasil Cek Fakta

    Post sumber menggunakan video yang kasusnya sudah diselesaikan oleh Dewan Pers dan pihak-pihak yang terkait di 2014. Kasus yang sudah selesai di 2014 diedarkan kembali untuk membangun premise dan framing.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BENAR] “Kementan Bantah Siluet Wajah yang Ada Dibungkus Plastik Bertuliskan ‘Beras Segar’ dan ‘Toko Tani Indonesia’ ialah Presiden Jokowi”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/09/2018

    Berita

    Beberapa warga net di media sosial Twitter mempertanyakan foto siluet yang menempel pada bungkus plastik beras berlogo Kementerian Pertanian dengan bertuliskan ‘Beras Segar’ dan ‘Toko Tani Indonesia’. Apakah itu foto dari Calon Presdien (Capres) Joko Widodo (Jokowi) atau bukan? Tidak hanya bertanya, ada beberapa warga net juga sudah menyimpulkan bahwa siluet foto itu ialah Jokowi.

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menyatakan siluet wajah yang ada di bungkus plastik beras bertuliskan ‘Beras Segar’ dan ‘Toko Tani Indonesia’ dengan disertai logo Kementan, bukanlah Presiden Jokowi. Tetapi Itu foto model staf Kementan di Biro Umum dan Pengadaan Kementan yakni Mas Agus Faizal.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [BENAR] Kemenag Bantah Edaran Surat Guru Madrasah Wajib Melengkapi data

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/09/2018

    Berita

    Belum lama ini beredar surat yang menginformasikan mengenai kurang lengkapnya data guru sekolah madrasah negeri/swasta di media sosial. Dalam surat tersebut, pengirim juga mengatasnamakan pihak Kementerian Agama ( Kemenag) RI dengan modus mengambil data pribadi untuk disalahgunakan.

    Hasil Cek Fakta

    Namun, Kemenag memastikan bahwa surat tersebut tidak benar atau hoaks. Pihak Kemenang tidak pernah mengedarkan surat itu. “Surat tersebut palsu karena di Kemenag tidak ada nomenklatur Direktorat Pendidikan Madrasah,” ujar Mastuki selaku Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (26/9/2018). Mastuki menambahkan, tak hanya format kop surat saja yang tidak sesuai standar, bahkan penulisan format redaksi, susunan kata, kebenaran diksi, dan lainnya juga tidak sesuai standar. Pihak Kemenag justru mendapat informasi tersebut dari masyarakat melalui aplikasi pesan WhatsApp, media sosial, dan pihak ASN Kemenang.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini