• [SALAH] Mata Uang BRICS Sudah Rilis, Ada Gambar Bendera Indonesia

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    Pada Sabtu (26/10/2024) akun TikTok “@unityindversity” membagikan video [arsip] yang menampilkan bendera dan nama Indonesia di mata uang asosiasi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS).

    Video tersebut mengeklaim mata uang BRICS telah diluncurkan secara resmi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rusia.

    Berikut narasi lengkapnya :

    “Mata Uang BRICS telah diluncurkan secara resmi pada KTT BRICS di Rusia. Terdapat bendera Indonesia dan nama REPUBLIK INDONESIA”

    Hingga Selasa (29/10/2024), unggahan mendapat lebih dari 16 ribu tanda suka, 760-an komentar, dan dibagikan ulang sekitar 700 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menggunakan Google Lens untuk menelusuri potret uang kertas tersebut. Hasilnya, diketahui gambar tersebut beredar di media sosial sejak Agustus—September 2023, setelah KTT BRICS 2023 pada 22—24 Agustus.

    Dilansir dari suara.com, KTT BRICS yang dihadiri perwakilan Indonesia di Kazan, Rusia, tahun 2024 memang membahas kerja sama ekonomi. Namun, tidak ada pengesahan mata uang resmi yang menunjukkan atau mengukuhkan Indonesia sebagai anggota.

    Konferensi hanya menekankan rencana dedolarisasi, penggunaan mata uang berbasis blockchain, dan penghindaran lembaga keuangan Barat dalam perdagangan antar negara anggota.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “mata uang BRICS telah diluncurkan dan terdapat bendera Indonesia” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Razman Arif Nasution Ngamuk di Bandara Tidak Tahu Jokowi-Ma'ruf Sudah Pensiun

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    Akun X/Twitter @narkosun (narkosun) pada Rabu, 23/10/2024 membagikan video (arsip cadangan) yang sudah dilihat 56.8 ribu kali per tangkapan layar (screenshot) dibuat dengan narasi:

    "Apa ga tau klo Jokowi-Maruf dah pensiun?"

    yang di dalam video terdapat juga narasi:

    "Rasman ngamuk ngamuk di bandara. Lagian buat apa bawa bawa Jokowi Maruf sih!

    Makanya kalau datang itu "on time" dong. Emang pesawat musti nungguin Razman?"

    Hasil Cek Fakta

    * Bukan peristiwa saat ini (2024) ketika pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden, faktanya video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada 2022 lalu.

    * Masuk ke kategori konteks yang salah (false context) karena memelintir konteks ASDiKaMBa/5W1H (Apa Siapa Dimana Kapan Mengapa Bagaimana/What Who Where When How Why), spesifiknya konteks waktu (Kapan/When).

    Kesimpulan

    Unggahan dengan klaim Razman Arif Nasution mengamuk di Bandara karena tidak tahu bahwa Jokowi-Ma'ruf sudah pensiun termasuk kategori konteks yang salah (false context) karena memelintir konteks, faktanya bukan peristiwa saat ini (2024) ketika pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden, video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada 2022 lalu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Video dari dalam tank Zionis Israel ketika menjadi sasaran empuk rudal Hamas”

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    Akun X/Twitter @PPQSI_ (PPQSI) pada Minggu, 23/10/2024 membagikan video (arsip cadangan) yang sudah dilihat 421.8 ribu kali per tangkapan layar (screenshot) dibuat dengan narasi:

    “Video dari dalam tank Zionis Israel ketika menjadi sasaran empuk rudal Hamas.
    Maknyusss 🔞”

    Hasil Cek Fakta

    * Tidak berkaitan dengan Israel dan Hamas. Faktanya video sudah dipublikasikan sebelumnya pada tahun lalu (2023), berkaitan dengan konflik Ukraina vs Rusia. Selain itu, video direkam di dalam kendaraan HMMWV (Humvee), bukan di Tank.
    * Masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content) karena memelintir menunggangi kondisi konflik Israel dengan Hamas yang masih terjadi hingga saat artikel ini disusun.

    Kesimpulan

    Post atau cuitan yang membagikan peristiwa ledakan dengan klaim SALAH menghubungkan dengan konflik antara Israel dengan Hamas masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content) karena faktanya video sudah dipublikasikan sebelumnya pada tahun lalu (2023) yang berkaitan dengan konflik Ukraina vs Rusia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Klaim Hasil Survei Terkait Pilkada

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    tirto.id - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada November ini, sejumlah lembaga survei mulai getol mengeluarkan hasil jajak pendapat. Beberapa akun media sosial juga turut menyebarkan informasi tersebut.

    Menariknya, terdapat sejumlah hasil survei yang berbeda, padahal dirilis oleh sumber yang sama. Kami mencurigai adanya praktik pembuatan hasil riset yang dibuat fiktif.

    Misalnya, unggahan dari akun @iris.rsb (arsip) di TikTok pada 15 Oktober 2024, yang menampilkan hasil survei yang diklaim berasal dari Indikator Politik, pada September 2024, untuk Pilkada Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Unggahan tersebut hanya menampilkan gambar hasil survei selama beberapa detik. Hasil survei menunjukkan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango, Ismet Mile dan Risman Tolingguhu, unggul dengan persentase suara 31,1 persen.

    Ada juga unggahan dari akun @pinarakpemalang (arsip) pada 21 Oktober 2024 yang menampilkan data pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Pemalang, Vicky Prasetyo dan Mochamad Suwendi, yang unggul, berdasarkan hasil survei LSI dengan persentase 57,4 persen.

    Kedua unggahan ini tidak banyak mendapat impresi dan reaksi yang besar di media sosial, tapi disinformasi seperti ini dapat mengganggu persepsi publik.

    Lalu bagaimana kebenaran tampilan hasil survei Indikator untuk Kabupaten Bone Bolango dan survei LSI untuk Kabupaten Pemalang?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto menemukan pernyataan dari Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, yang membantah hasil survei elektabilitas Pilkada Bone Bolango 2024 yang mengatasnamakan lembaganya. Unggahannya di Instagram menyebut Indikator menjadi korban pemalsuan survei.

    “Kali ini terjadi (di) Kabupaten Bone Bolango. Modusnya salah satu kubu menyebar slide palsu dengan mengatasnamakan Indikator Politik Indonesia di medsos maupun media lokal,” ujar Burhanuddin.

    Dia menyebut, survei terakhir yang pihaknya lakukan di Kabupaten Bone Bolango terjadi pada Agustus 2024. “Itupun hasilnya berbeda dengan survei yang diklaim dari Indikator, yang dikatakan dilakukan pada September. Hati-hati jika calon kepala daerah belum terpilih aja sudah menipu begini, apalagi nanti kalau sudah mendapat mandat,” ucap Burhanuddin dalam klarifikasinya di Instagram, 16 Oktober 2024.

    Sama halnya dengan hasil survei di Kabupaten Pemalang yang diklaim didapat dari LSI. Narahubung LSI, Eka Novita, menyebut unggahan di media sosial tersebut sebagai hoaks. Menurut Eka, hasil survei yang dilakukan LSI pasti diterbitkan di situs resmi mereka.

    “Rilis Lembaga Survei Indonesia hanya ada laman resmi kami, yaitu www.lsi.or.id,” ucapnya, mengutip informasi dari mediakita.co, salah satu media lokal di Jawa Tengah, Senin, (21/10/2024).

    Pada 21 Oktober 2024, LSI baru merilis survei resmi untuk Kabupaten Pemalang per Oktober 2024. Hasil survei resmi LSI pada 9-13 Oktober 2024 tersebut menempatkan pasangan Vicky Prasetyo - Mochamad Suwendi di urutan paling buncit dengan perolehan suara 12,3 persen, diikuti Anom Widiyantoro - Nurkholes 15,3 persen dan Mansur Hidayat - Muhammad Bobby Dewantara unggul dominan dengan 69,1 persen suara. Sisanya hanya sekitar 3,4 persen responden yang masih menjawab tidak tahu.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan terdapat sejumlah klaim fiktif soal hasil survei yang tersebar di media sosial. Hasil survei Indikator untuk Kabupaten Bone Bolango, yang mengunggulkan Ismet-Risman, dan survei LSI untuk Kabupaten Pemalang, yang mengunggulkan Vicky-Suwendi, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi telah membuat klarifikasi di Instagram yang menyebut informasi ini hoaks. Begitu juga LSI.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini